Pagi itu, Alarm ponsel Leni berbunyi. Ia pun segera bangun dan membuat sarapan sebelum berangkat kerja. Entah kenapa sejak kemarin ia terus teringat dengan Revan, asisten pribadi pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Ia merasa kesal jika teringat tentang Revan.
" Ih..ngapain juga aku kepikiran sama manusia es batu itu. Tapi kalo dilihat ganteng juga orangnya...mirip Sehun Oppa..uuhhhhh...." kata Leni yang membayangkan Revan yang memang mirip dengan idol korea nya.
Setelah selesai bersiap, Leni pun berangkat menuju tempat kerjanya mengendarai motor matic kesayangannya. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, karena semalam baru turun hujan, jadi banyak sekali genangan air di jalan yang berlubang. Saat sedang asyik mengendarai motor tiba- tiba..
Byuurrrr......
Sebuah mobil Sport merah hitam menyalipnya dan ada genangan air yang muncrat ke arahnya.
"Hoeee....pakai mata kalau nyertir!""teriak Leni. Tapi rupanya si pemilik mobil terua melajukan kendaraannya. Leni yang emosi segera mengejar mobil tersebut. Ia meningkatkan laju motornya. Hingga di depan rumah sakit Ia bekerja, mobil itu berhenti.
"Oh rupanya mobil sialan itu juga berhenti di sini..." umpat Leni.
Ia oun segera turun dan menggebrak kap mobil tersebut. Tak peduli seberapa mewahnya mobil itu, yang jelas pagi ini ia sangat kesal karena pakaian nya sudah basah kuyup bercampur lumpur.
"Heh..keluar loe..enak aja kabur loe..gara gara mobil loe gue jadi basah kuyub.?!" teriak Leni dari luar mobil itu.
Tak lama Leni meluapkan emosinya, si pemilik mobil keluar dengan santai. Leni sangat terkejut saat ia tahu siapa pemilik mobil tersebut. Nyalinya pun seketika menciut saat tatapan mata elangnya tertuju kepada Leni. Ia tak lain adalah Revan, asisten pribadi CEO rumah sakit tempatnya bekerja yang kemarin baru saja memberinya hukuman.
"P-p-pak Revan....maaf mungkin saya salah orang."kata Leni sambil tertunduk. Revan hanya diam sambil menatapnya tajam.
"Ma..maaf pak..mungkin saya salah orang. Saya tidak bermaksud marah marah tadi." kata Leni. Ia sangat gugup melihat Revan yang masih tetap diam.
"Jangan mengalihkan permasalahan kamu. Tadi saya tahu kamu mengejar saya pake motor jelek kamu itu!"
"Saya tunggu 5 menit diruangan saya ,kamu harus sudah bersih ketika menemui saya, karena saya benci sesuatu yang kotor. Kalau kamu telat, kamu saya pecat.!" kata Revan.
"I..i..iya Pak..saya akan segera keruangan Bapak.."jawab Leni, tapi ternyata Revan sudah lebih dulu ke ruangannya.
Tak ingin buang buang waktu, Leni langsung membersihkan diri dan langsung ke ruangan Revan. Ia sangat gugup saat menuju ke ruangan Revan yang berada di sebelah ruang CEO itu.
"Bagaimana kalau aku dipecat..akan sangat sulit menemukan pekerjaan untuk lukusan SMA sepertiku.."Batin Leni sambil terus berlari kecil menuju ruang asisten CEO.
Setibanya di depan ruang kerja Revan, Leni mengetuk pintu.
"Masuk.." sahut suara dari dalam. Leni pun segera masuk.
"4 menit 55 detik. Cukup tepat waktu."gumam Revan.
"Baiklah..sampaikan apa yang ingin kamu sampaikan" kata Revan.
"Maaf...pak.."kata Leni tidak mengerti.
"Saya bilang, sampaikan unek unek apa yang ingin kamu sampaikan kepada saya."jawab Revan tegas.
"Pak..mohon maaf sebelumnya, saya tahu Anda tadi terburu buru ke rumah sakit, Tapi bukan berarti Anda bisa mengendarai mobil Anda seenaknya. Yang saya pakai tadi seragam OG saya hari ini dan besok dan sudah sangat kotor dan basah gara gara Bapak, jadi saya ingin meminjam mesin laundry di ruangan bapak untuk mencuci baju saya, karena jika saya sampai siang nanti tidak pakai seragam, saya bisa kena tegur kepala staff Bagian Office Girl." Jawab Leni dengan berani.
"Kamu berani meminjam mesin loundry saya?" Tanya Revan.
"Maaf pak sebenarnya saya tidak cukup berani, tapi karena bapak meminta saya untuk mengeluarkan unek unek saya, jadi ya saya katakan saja."Kata Leni.
" Baik silahkan. Tapi ini tidak gratis, sebagai gantinya, kamu harus mengerjakan tugas yang saya berikan.Saya akan menghubungi Kepala Office Girl untuk membebas tugaskan kamu hari ini." Kata Revan
"Baik pak.." jawab Leni.
"Sekarang tolong kamu baca jadwal saya selama seminggu ini selama 5 menit kemudian kamu hafalkan semuanya tanpa ada kata kata yang terlewat satupun, jika ada yang terlwat, kamu harus mengulangi dari awal lagi." kata Revan sambil melemparkan sebuah buku agenda di depan Leni.
Leni mendengus kesal pada Revan.Ia pun segera membaca jadwal Revan dengan seksama. Ia pun sedikit terperangah saat tahu manusia batu di hadapannya itu, adalah seorang CEO di perusahaan yang cukup ternama di negara ini. Tapi ia juga bekerja sebagai asisten CEO di rumah sakit.
"Sudah siap?" tanya Revan setelah 5 menit kemudian. Leni pun mengangguk.
"Katakan jadwal saya selama seminggu kedepan beserta jamnya."perintah Revan.
Leni pun menjelaskan jadwal Revan secara Detail dan terperinci, bahkan ia seperti hafal diluar kepala, padahal Leni terlihat hanya sekilas saat membaca agenda tersebut.Revan sungguh terkagum kagum dengan kemampuan Leni. Tapi ia berusaha tak menunjukkan raut hetannya kepada Leni.
"Sudah Pak..." kata Leni, Revan hanya manggut manggut. Ia tak menyangka gadis sederhana di depannya ini memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
"Leni sekarang katakan jadwal saya hari kamis minggu depan."kata Revan.Sengaja memilihkan hari dimana ia memiliki jadwal sangat padat. Dan Leni pun dengan mudah menyebutkan jadwal yang harus dilakukan Revan.
Sekali lagi itu membuat Revan terkejut dengan kemapuan Leni dalam menghafal. Padahal ia hanya sekilas saja membaca buku agenda yang diberikan Revan.
"Leni..apa saya boleh bertanya padamu?"
" Silahkan Pak.." jawab Leni.
"Apa yang memotivasi kamu bekerja sebagai Office Girl di rumah sakit ini?" tabay Revan.
"Karena saya sangat membutuhkan uang untuk pengobatan ibu saya yang sakit keras sejak saya kecil, tapi karena kondisi ibu semakin menurun,saya harus berhenti kuliah dan fokus untuk bekerja afar pengobatan ibu saya terus berlanjut. Tapi sayang sekali setahun yang lalu, ibu sudah meninggal.Saat ini saya bekerja untuk melanjutkan kuliah saya yang sempat tertunda Pak.." jawab Leni.
"Tapi mengapa kamu mau menjadi Office Girl, sedangkan yang saya lihat kamu mempunyai kecerdasan di atas rata rata?" tanay Revan.
"Saya hanya lulusan SMA pak, sedangkan semua pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya,membutuhkan latarbelakang pendidikan yang tinggi. Ya saya hanya pasrah Pak.." jawb Leni sambil menunduk.
Revan yang mendengar alasan Leni, hanya manggut manggut karena ia juga membenarkan apa yang dikatakan Leni.
"Len..kalau saya minta kamu jadi sekretaris pribadi saya, apa kamu bersedia?"tanya Revan.
Leni yang mendengar tawaran Revan cukup kaget, karena ia tak menyangka akan mendapat tawaran yang cukup menarik, ia tidak harus melamar pekerjaan kesana kemari, tapi ia malah pekerjaan yang datang padanya.
"Mungkin dengan aku menjadi sekretaris pribadi pak Revan, aku bisa melanjutkan kuliahku yang sempat tertunda" batin Leni.
"Leni..apa kamu keberatan dengan tawaran pekerjaan dari saya?Tenang saja saya akan menggaji kamu dengan nominal tinggi dan memberi kamu beberapa fasilitas yang bisa kamu manfaatkan. Kamu juga bisa mengambil kuliah kelas karyawan di akhir pekan, Nanti saya yang akan membantumu. Asal kamu setuju syarat yang saya berikan." kata Revan.
Leni pun mengangguk, karena ia masih tak percaya.
"Syaratnya apa saja Pak..?" tanya Leni
Revanpun memberikan Map warna coklat dan menyuruh Leni membacanya.Leni membacanya dengan sangat teliti.
"Syarat dan ketentuan untuk mendapat seluruh fasilitas kerja dan pendidikan untuk skretaris pribadi:
Datang kerja tepat waktu pukul 05.30 di rumah saya.
Menyiapkan keperluan saya sebelum bekerja. (Pakaian, sepatu, aksesoris, dll.)
Hafal semua jadwal dengan detail.
Jujur
Bertanggung jawab.
Modis dan harus menarik( tidak boleh asal asalan dalam berpakaian tapi masih dalam batas kesopanan).
Bisa menguasai 7 Bahasa asing( Inggris, Jerman, Spanyol, Mandarin, Jepang, Perancis, dan Korea.).
Jika belum bisa menguasai, atasan bersedia memfasilitasi Kursus bahasa tersebut dengan syarat 3 bulan harus sudah fasih.
Bisa menyusun File dan berkas penting dengan rapi secara cepat.
Harus selalu ada saat itu juga jika atasan membutuhkan Anda
Jika sekretaris pribadi masih dalam masa pendidikan kelas karyawan, harus mempertahankan IPK min. 3.1 untuk beasiswa hingga S1 dan IPK min. 3.5 untuk beasiswa hingga S2 jurusan Public Relation."
"Bagaimana Leni, Apa Anda keberatan dengan syarat dan ketentuan tersebut." tanya Revan.
" Saya setuju Pak.." jawab Leni dengan keyakinan penuh. Karena menurutnya tidak ada syarat yang membuatnya keberatan.
"Ada yang perlu ti ditanyakan?"tanya Revan.
"Tidak Pak..saya sudah cukup jelas. Hanya saja saya butuh waktu untuk pindah dari rumah, karena tempat tinggal saya agak jauh, mungkin saya harus menyewa kontrakan di dekat rumah bapak, agar tidak ada resiko terlambat."
" Kebetulan ada salah satu rumah saya yang tidak ditempati di dekat rumah saya yang sekarang,kamu bisa tinggal disana. Anggap saja itu fasilitas kantor, jadi kamu tidak usah membayar sewa, cukup kamu jaga kebersihannya saja." jelas Revan.
" Baik Pak terimakasih banyak."kata Leni berbinar.
"Oh ya Leni..kamu bisa mulai bekerja minggu depan, saya yang akan mengurus prosedur resign kamu dari rumah sakit ini." kata Revan.
"Iya..Pak..sekali lagi terimakasih." kata Leni.
"Hmm...sekarang kembalilah bekerja. Ingat Lusa kamu tidak lagi bekerja di sini, besok kamu bisa ambil pesangon yang sudah di siapkan pihak HRD." kata Revan.
"Iya pak..."
Sepeninggal Rwvan Leni pun berjingkrak kegirangan,Revan yang mengintip dibalik tembok tersenyum simpul saat melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
keren thor
2022-03-12
2
Partiah Yake
lanjut...
2022-03-05
1
Pemenang YAWW 9 😴🤕
aku mampir thor
2022-02-18
1