Revan membawa Leni menuju sebuah mall. Sebenarnya mall itu masih dibawah naungan Rex Corp.Revan mengajak Leni kesebuah outlet berlogo CD yang ada di mall tersebut.
"Pak..apa baoak tidak salah membawa saya kesini?baju disini kan mahal Pak?"tanya Leni.
"Ingat syarat dan ketentuan menjadi sekretaris ya Len? Saya tidak mau punya sekretaris yang berpenampilan jelek.Jadi cepat pilih baju untuk 7 hari kerja! 5 menit!" kata Revan.
"Hah..5 menit..oh tidak..!"gumam Leni.
" Eh..apa kamu tuli? cepat..atau saya borong semua baju di toko ini dan saya potong gaji kamu perbulan untuk melunasinya." kata Revan.
"I..i..iya Pak..." jawab Leni langsung berlari memilih baju kerjanya.
"hah..seperti acara reality Show di Tv saja..belanja cuma dikasih waktu 5 menit"gerutu Leni sambil memilih milih baju.
Akhirnya ia pun mendapat 7 stel baju kerja. yang kebanyakan rok dengan panjang selutut dan blouse.
"Selera kamu benar benar jelek Len..." kata Revan sambil menggelengkan kepala.
"Kembalikan! Aku tak suka dengan pilihanmu" kata Revan sambil melempar baju itu ke arah Leni.
"Ish..menyebalkan sekali..." umpat Leni.
" Apa kau bilang aku menyebalkan katamu?"kata Revan.
" Ah...tidak Pak..Anda sangat baik hati sekali..." Kata Leni dengan senyum yang dibuat buat.
"Ck....kau pikir aku tak mendengarnya apa.." kata Revan kesal.
"Benar pak..Anda sangat baik hati sekali..." kata Leni.
" Sudah ..sudah...biar aku saja yang memilihkan. Kau ini benar benar merepotkan. Memilih baju saja tidak bisa!" kata Revan sambil mengambilkan baju yang menurutnya cocok untuk Leni.
"Maaf Tuan saya tidak biasa belanja baju jadi maaf kalau selera berpakaian saya sangat jelek."kata Leni.
" Nah..itu kamu tahu..aku sangat peduli dengan penampilan orang orangku terlebih sekretaris pribadiku. Karena kau akan bertemu dengan banyak orang penting nanti. Jadi Kau harus menarik saat bersamaku.Mengerti?" tanya Revan.
" Mengerti Tuan" Jawab Leni dengan nada halus. Padahal saat ini ia sedang sangat kesal dengan boss yang ada di hadapannya itu..
"Bagus..setelah itu kita cari perlengkapan make up untukmu. Lanjut makan dan kita pulang." kata Revan.
Setelah menghabiskan waktu sekitar hampir 2 jam,mereka pun pulang. Revan mengantar Leni ke rumah yang akan dtinggalinya selama bekerja dengan Revan. 45 menit kemudian sampailah mereka di rumah yang berada di kawasan elit. Rumah dengan gaya minimalis dengan taman kecil di halaman rumahnya. Walaupun tidak terlalu besar, tapi kesan mewah masih sangat melekat untuk model dan ukuran rumah itu.
"Apa ini rumah yang akan saya tempai Tuan?" kata Leni. Ia sangat takjub dengan rumah yang menurutnya sangat mewah itu.
" Iya..kamu akan tinggal disini. Rumahku tidak Jauh hanya berjarak 2 rumah dari sini. Jadi tidak ada alasan untuk terlambat." kata Revan.
"Iya Tuan....Apa saya akan tinggal sendirian di rumah sebesar ini?" tanya Leni. Karena ia berpikir akan kesulitan jika mengurus rumah sendirian disaat ia harus standby 24 jam jika Bossnya membutuhkan bantuan Leni.
" Aku akan mengirim 1 orang pembantu untuk membantumu membersihkan rumah saja. Selebihnya kamu bisa melakukannya sendiri kan?" kata Revan.
" Iya tuan..saya sangat berterimakasih.." Kata leni sambil membungkukkan badan sedikit.
"Ayo..aku antar untuk berkeliling rumah dulu, aku takut kalau kau sampai tersesat." Kata Revan sambil berjalan mendahului Leni yang kerepotan membawa barang belanjaannya.
"Apa saya terlihat sebodoh itu tuan?" tanya Leni.
" Oh..tentu saja tidak..tapi aku hanya khawatir kau akan terlambat gara gara tersesat dirumah ini." kata Revan dengan enteng.
Leni yang mendengarnya sudah sangat kesal, tapi ia berusaha untuk menahan kekesalannya. Ia melihat interior rumah tersebut. Terlihat simpel tapi elegan.
"Len..ini kamarmu. Di rumah ini ada tiga kamar. Satu kamar bisa kamu gunakan sebagai ruang kerjamu. Dan ingat selalu jaga kebersihan rumah ini. Karena aku tak suka ada kotoran barang sedikitpun" kata Revan memperingatkan Leni.
" Iya Tuan..saya mengerti..." kata Leni. Ia masih ternganga didalam ruangan yang akan menjadi kamarnya.
"Bahkan luas kamar ini sama denga luas 1 rumahku. Aku benar benar masih belum percaya akan tinggal disini." kata Leni dalam hatinya.
" Len..segera beresi barang barangmu. Aku akan pulang terlebih dahulu untuk mengambil jadwalku yang harus kamu bawa kemanapun kamu pergi." Kata Revan.
" Iya Tuan..."jawab Leni.
"Eh..kamu bisa masak kan?" tanya Revan.
" Bisa Tuan.."
"Masakkan makan malam untukku. Aku akan makan disini." kata Revan.
"Apa?! bukankah tadi kita sudah makan Tuan?" kata Leni.
"Aku tak akan kenyang jika tidak makan nasi. Apa kamu menolak permintaan boss mu?"tanya Revan.
"Ah..tidak Tuan..saya akan memasak untuk Tuan."jawab Leni. Revan pun meninggalkan rumah itu.
Sepeninggal Revan, Leni langsung mencuci beras dan memasaknya dengan Rice Cooker. Sambil menunggu nasi matang, Leni langsung membereskan barang belanjaannya dan memasukkan baju baju kerjanya ke dalam lemari walk in closet kamar itu. Saat ia membuka price tag di baju itu, mata Leni membulat sempurna. Ia melihat 7 sampai 8 digit angka dalam setiap bajunya. Bahkan yang termurah hampir menyentuh angka 10 juta.
"Kalau untukku uang segini banyak mending buat usaha bikin warung di depan rumah..." kata leni dalam hati. Lenibsegera membereskan belanjaannya dengan cepat. Dan ia mulai memasak.
Dan benar saja saat ia mulai memasak Revan sudah ada di rumahnya. Kali ini ia hanya berjalan kaki karena jarak rumah mereka hanya sekitar 100 meter saja.
"Leni..." panggil Revan.
"Iya Tuan..." jawab Leni.
"Ini jadwalku selama seminggu kedepan. aku akan memintamu menyebutkan jadwalku sewaktu waktu. Jadi kamu harus hafal di luar kepala.Mengerti?" tanya Revan.
" Mengerti Tuan.." Jawab Leni.
"Apa kamu sudah selesai memasak?" tanya Revan.
"Belum Tuan..ini saya baru aka memasak. Karena tadi saya harus beres beres terlebih dulu."jawab Leni.
"Apa yang akan kamu masak?" tanya Revan.
"Saya akan memasak Tumis kangkung dengan udang dan sambal terasi Tuan.." jawab Leni.
" Baiklah aku akan menunggumu di meja makan." kata Revan.
Leni pun segera mulai memasak. Ia memotong motong sayur dan mengupas semua bumbu dengan cepat.Tak sampai 30 menit, masakan pun matang. Dan leni menyiapkannya di meja makan.
"Silahkan Tuan..." kata Leni.
"Duduklah..temani aku makan." kata Revan.Leni pun duduk di samping revan.
Revan segera mengambil nasi beserta lauknya.Ia mulai mencicipinya. Bak berada dalam kompetisi memasak, Leni harap harap cemas,.takut kalau Revan tidak suka masakannya dan memecatnya saat itu juga. Revan mulai memasukkan makanan ke mulutnya dan mengunyahnya.
" Bagaimana Tuan..dengan masakan saya..?" tanya Leni dengan gugup.
Revan tidak menjawabnya. Ia lebih memilih menghabiskan makanannya tanpa bicara.
"Aku tidak suka makan sambil berbicara. Menurutku masakanmu cocok di lidahku.Perlu kamu ketahui, aku alergi kacang. Jadi jangan membuatkan aku makanan dengan bahan dasar kacang." kata Revan.
"syukurlah..Anda suka makanan buatan saya. Kebetulan saya juga punya alergi kacang Tuan..jadi saya tidak akan memasak makanan dengan bahan dasar kacang." kata Leni dengan senyum mengembang.
"Nggak nanya!" kata Revan yang membuat senyum Leni hilang seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
semangat
2022-03-12
0