(Bel istirahat berbunyi)
Sesaat setelah Bel istirahat berbunyi, Daffa menuju ke kantin untuk memesan makanan dan minuman.
Sesampainya di kantin.
"Enaknya pesan makanan dan minuman apa yah," ucap Daffa yang sedang bingung memilih.
"Bu, saya pesan burger dan air putih."
"Oke."
Daffa membawa burger dan air putih, lalu ia mencari tempat duduk yang belum ditempati.
Setelah mencari-cari tempat duduk yang belum ditempati Daffa melihat ada satu yang kosong.
Daffa pun duduk dan memakannya.
"Enaknya...," ucap Daffa sambil memakan burger.
Saat Daffa meminum air putih, ia melihat si cewek tadi berjalan dengan anggun menuju ke kantin. Tapi kali ini tidak bersama kedua temannya.
Banyak murid yang berbisik-bisik setelah cewek itu datang ke kantin. Daffa mendengar salah satu bisikan mereka.
"Oi lihat itu dia Syifa, sudah pintar, imut, cantik lagi," ucap salah satu bisikan mereka
"Iya itu benar, dia murid terpintar di SMP nya, dan juga salah satu aktris pemula yang cukup terkenal." ucap salah satu bisikan mereka.
Daffa kaget mendengar bisikan mereka.
"Oh... Jadi namanya Syifa, mana mungkin orang pemarah sepertinya bisa jadi murid terpintar dan aktris terkenal." ucap Daffa yang tidak percaya dengan bisikan mereka.
Daffa melihat Syifa yang sedang tengok sana-sini mencari tempat duduk sambil membawa makanannya.
Daffa kaget karena lupa, kalau tempat duduk yang tersisa hanya ada di depannya.
"Semoga gak kesini, semoga, semoga, semoga..." ucap Daffa dengan berdoa.
Daffa menghela napas karena melihat Syifa berjalan menuju ke arahnya dengan memasang raut wajah kesal.
"Kamu sudah kan, cepat gantian aku mau makan," ucap Syifa sambil menaruh makannya di mejaku.
"Aku masih belum menghabiskan semuanya," ucap Daffa.
Dengan terpaksa Syifa duduk di depan Daffa dan memakan makanannya dengan elegan.
Seketika semua murid yang ada di kantin melihat ke arah Daffa dengan tatapan seram bagaikan kucing melihat tikus.
Daffa hanya bisa berdiam diri menerima nasibnya yang dimusuhi satu sekolah di hari pertamanya.
"Namamu siapa," tanya Syifa
"Namaku Daffa Pratama, kalau kamu?" ucap Daffa yang tanpa disengaja menyebut nama lengkapnya.
"Namaku Syifa Fauziah," ucap syifa
"Biasanya selalu bersama kedua temanmu, mereka kemana?" tanya Daffa agar suasana tidak canggung.
"Udah kepo, sok akrab lagi,"jawab Syifa.
"Ehh..."
Aku pun bergegas menghabiskan makananku, supaya bisa cepat kembali ke kelas.
"Wajahmu kok memerah, kenapa yah?" tanya Daffa.
"Eh... eenggaaakk kok, siapa juga yang wajahnya memerah, cuma murid-murid lainnya lihat ke arah kita semua," jawab Syifa dengan malu-malu.
"Dia baru sadar haha..," ucap Daffa dalam hatinya sambil menahan tawa.
(Bel masuk kelas berbunyi)
Daffa meninggalkan Syifa yang sedang menghabiskan makanannya, lalu menuju ke ruang kelas dan melanjutkan pelajaran.
Setelah beberapa jam pelajaran.
Hujan turun dan Daffa mulai mengantuk karena suara gemercik air hujan yang tak begitu keras dan suasana kelas yang begitu dingin.
Dengan matanya yang mengantuk, Daffa tidak sengaja memandang ke arah Syifa yang sedang merapikan rambutnya karena tertiup angin.
Dak, dig, dug....
Jantungnya berdetak begitu kencang, tangannya ingin menggapainya, matanya tidak bisa beralih darinya. Daffa merasa aneh karena tidak pernah merasakan ini sebelumnya.
"Daffa! Daffa! Jangan melamun terus," bentak Bu Fitri kepadaku.
"Maaf bu," ucap Daffa yang kaget karena Bu Fitri membentaknya.
Semua orang melihat Daffa termasuk Syifa, setelah Bu Fitri membentaknya.
Daffa berhasil mengalihkan perhatian darinya karena bentakan dari Bu Fitri.
"Hadehh... Aku ini kenapa sih, bisa-bisanya aku melamun karena dia." ucap Daffa dalam hatinya.
Hujan semakin deras.
Pelajaran terus berlanjut dengan iringan hujan deras yang turun dari langit.
Setelah beberapa jam Daffa mengikuti pembelajaran dan waktu menunjukkan pukul 14:00, bel berbunyi tanda pelajaran hari ini telah usai.
Daffa memandang ke luar jendela, ia melihat pelangi yang indah dan cuaca yang begitu cerah, yang berarti hujan telah berhenti.
Daffa mengemas buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas.
"Sampai jumpa di Minggu depan, anak-anak," ucap guru sambil keluar kelas.
"Baik bu." ucap murid bersamaan.
Murid-murid pun keluar kelas.
Di kelas hanya tinggal Daffa seorang, karena murid lainnya sudah pergi.
Daffa beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kelas.
Setelah sampai di depan sekolah. Daffa melihat pemandangan yang indah dengan angin yang sejuk dan jalanan yang dipenuhi genangan air.
Pohon-pohon basah yang tertiup angin, burung-burung berkicauan di langit yang biru, dan pelangi yang membuat semuanya menjadi lebih indah.
"Waahhh..." ucap Daffa dengan tersenyum bahagia.
Daffa berasa tidak bisa mengedipkan mata saat melihatnya.
Karena merasa senang sekali, Daffa berlari melewati genangan air dan menuju ke gerbang sekolah.
Celepak, celepak, celepak....
Saat Daffa hampir sampai di gerbang sekolah, tiba-tiba Syifa muncul di balik gerbang tersebut yang ternyata sudah menunggu untuk mengagetkannya.
"Ehh... Awasss." Ucap Daffa yang kaget melihat Syifa tiba-tiba muncul.
Daffa mencoba menghindarinya.
Namun celaka, Daffa tersandung lalu terjatuh tepat di sampingnya.
Bruukk....
Suara Daffa terjatuh di genangan air.
"Hahaha..." semua orang menertawaiku termasuk Syifa dan temannya.
Baju dan celana Daffa basah, ia berdiri kembali dan menanyakan apa yang terjadi kepada Syifa.
"Kenapa kamu melakukan ini?" tanya Daffa sambil memeras pakaiannya.
"Itu balasan karena kamu sudah menabrak aku tadi pagi, dan sok akrab denganku" jawab Syifa sambil tertawa.
"Bukan cuman itu, tapi juga karena kamu melihat ke arahku terus-menerus saat pembelajaran sedang berlangsung," ucap Syifa dengan nada pelan.
"Eh... Tapikan, nggak gini juga," ucap Daffa dengan ekspresi kesal.
"Itulah jika kamu berurusan denganku," ucap Syifa.
Mereka pun berdebat, sampai-sampai jadi tontonan para murid lainnya.
"Syifa yang pintar dan cantik itu, kalau sekali ngejahilin orang bisa segitunya, ngerii!" ucap salah seorang murid.
"Dia pasti apes banget." Ucap salah seorang murid."
Syifa pergi meninggalkan Daffa yang basah kuyup dan menghampiri temannya, lalu mereka menaiki mobil entah milik siapa.
"Apa kamu gak berlebihan Syif?" ucap Vira di dalam mobil tersebut.
"Tapi Rencana kita berhasil kan?" ucap Bella sambil tertawa terbahak-bahak.
"Iya, biar tau rasa dia," ucap Syifa.
Sesaat setelah mereka pergi.
Ada seorang murid yang menyuruh murid lainnya untuk pergi, lalu dia berjalan menuju ke arahku.
ternyata dia adalah sekretaris kelasku yaitu Farrel.
"lo gapapa Daf?" ucap Farrel dengan raut wajah seperti menertawaiku.
"Udah biasa diginiin jadi gapapa kok," ucap Daffa.
"Karena lo itu tampan, mungkin itu sebabnya lo dijahilin terus haha...." Ucap Farrel.
"Eh... Mana ada, yang ada malahan dari dulu aku selalu kena sial di hari pertama masuk sekolah." ucap Daffa.
"Jujur saja, dari dulu setiap aku masuk sekolah di hari pertama, pasti selalu kena sial."
"Contohnya saja pada saat hari pertama masuk SD, aku menahan pipis karena tidak tahu toiletnya di mana, sampai-sampai mengompol di celana. Saat hari pertama masuk SMP, aku salah masuk ruangan kelas dan baru sadar saat jam istirahat pertama."
"Entah apa yang akan terjadi saat aku masuk kuliah nantinya."
"Aku pulang duluan ya Rel," ucap Daffa.
"Oke, hati-hati di jalan, jangan sampai tersandung lagi." ucap Farrel dengan nada mengejekku.
Yang tadinya Daffa berniat untuk jalan-jalan di sekitar sekolah, dengan terpaksa ia harus pulang ke rumah.
Daffa berjalan pulang menuju rumah dengan pakaian yang basah kuyup.
"Aaarghh... Hari ini sial banget." ucap Daffa lirih dengan nada kesal.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Jati Gemilang
keren dah cerita nya👍
2022-05-04
1
Martua Raja Siregar
lanjut thor
2022-01-07
1
fafao
bagus ceritanya,
2021-12-09
1