Syafira Pov
Aku menjatuhkan air mataku, saat Tuan Syekar memohon dengan suara lirihnya, ini benar-benar sangat menyedihkan, bagaimana tidak? pria tua yang sedang sakit parah memintaku agar bisa merubah sikap dingin anaknya. Tentu itu hal mustahil dan berat, bahkan Kelvin saja tidak pernah bersedia menatapku.
Perasaanku benar-benar sedang berada di puncak kegelisahan, jika aku menolak, bisa saja itu adalah permintaan Tuan Syekar untuk yang terakhir kalinya, melihay kondisinya yang semakin memburuk.
"Percayalah Fira, aku menikahimu karna aku yakin, hanya kau yang bisa meluluhkan Kelvin, hanya kau yang pantas menjadi pasamgan hidupnya" ucapnya lirih, nafasnya saja menurutku sudah tinggal menghitung hari, setiap kali aku mendengar ucapan Tuan Syekar aku selalu ketakutan, jika pria paruh baya itu akan meninggal dihadapanku.
Tunggu.. apa ini? dia memintaku untuk memjadi pasangan hidup Kelvin? bagaimana mungkin? statusku sekarang saja adalah istri darinya? dan dia sudah memintaku untuk menaklukan hati anaknya, suamiku sendiri menyuruhku berselingkuh dengan anaknya, sungguh sesuatu hal yang langka.
"Tapi Tuan, itu tidak mungkin, dilihat dari raut wajahnya saja dia sangat membenciku, bagaimana aku melaku-"
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Tuan Syekar terlihat kesakitan, nafasnya bahkan terdengar sangat berat, ia meraih dadanya dengan mata yang membulat sempurna.
"Tuan apa kau baik-baik saja?"
Aku segera berlalu meminta bantuan kepada pelayan di rumah tersebut, hal ini sangat sering terjadi, kondisi Tuan Syekar selalu saja memburuk secara tiba-tiba, membuat jantungku akan terlepas dari tempatnya, bahkan aku rasa jika hal ini terus terjadi, yang akan lebih dulu menghadap tuhan adalah aku, karna Tuan Syekar yang selalu membuat jantungku terkejut.
Di ruang tunggu sebuah rumah sakit aku termenung, memikirkan permintaan Tuan Syekar, yang selalu menghantui pikiranku, aku benar-benar tidak percaya diri, ini lebih sulit dari masalahku sebelumnya.
"Bagaimana aku bisa memenuhi permintaan Tuan Syekar? atau sebaiknya aku menolak? tapi bagaimana jika itu permintaan terakhirnya?"
Ingin rasanya aku membenturkan kepalaku dengan kasar kearah tembok, permintaan Tuan Syekar benar-benar sangat menyiksaku.
Tak.. tak.. suara langkah kaki itunterdemgar di telinga kananku, aku melirik kesumber suara, dan terlihat pemuda itu berlari menuju kearahku dengan tergesa-gesa, tidak bukan ke arahku, lebih tepatnya kearah ruangan tepat dimana Tuan Syekar menjalani perawatan.
Lagi-lagi ia mengabaikanku, raut wajah dingin itu benar-benar sangat menyebalkan, aku berpikir keras, apa ada seorang gadis yang jatuh cinta padanya? melihat ekspresi wajahnya saja benar-benar memuakan, Ya tuhan, kenapa kau melibatkan aku dalam keluarga rumit ini, benar-benar merepotkan.
Aku beranjak, beruntungnya ada celah kotak di pintu tersebut hingga aku bisa dengan mudahnya mengamati apa yang sedang Kelvin lakukan di dalam. Terlihat jelas Tuan Syekar yang belum sadarkan diri, dengan beberapa selang yang entah apa namannya menempel, di seluruh tubuh Tuan Syekar.
"Astaga? apa itu benar Kelvin?" ucapku.
Aku melihat Kelvin sedang menggenggam tangan sang ayah, dengan wajah yang menggenang, hal yang baru aku saksikan, setelah sekian lama tinggal satu rumah di kediaman keluarga Ardian.
Mata sendu, bibir yang tidak terlalu tebal, dengan mata yang sedikit sipit seolah terlalu sempurna, jika hal itu dimiliki oleh Kelvin, si pemuda garang dengan sikap yang begitu angkuh dan dingin.
Bruakkk.. aku tersungkur, begitu Kelvin menarik gagang pintu, yang bahkan aku sendiripun tidak sadar, jika Kelvin telah menghampiri pintu tersebut.
"Apa yang kau lakukan?"
Disaat aku masih meringis, mencoba membangunkan diriku yang tersungkur, mataku membulat mendengar suaranya, ini kali pertama dia berbicara padaku, setelah beberapa bulan lamanya aku menjadi ibu tirinya.
"Kau bicara padaku?" ucapku senada terkejut.
"Apa disini terlihat ada orang lain?"
Entah apa yang diinginkan oleh Tuan Syekar, sewaktu istrinya mengandung Kelvin, tapi yang jelas, rasa simpatiku berubah menjadi rasa kesal, saat mendengar nada bicaranya yang sangat kasar kepadaku.
Kelvin berlalu begitu saja dari hadapanku, wajahnya kembali sangat terlihat dingin, tapi meskipun begitu, dia masih sangat terlihat tampan, sumpah demi apapun aku tidak bohong.
"Fira__"
Aku melirik ke sumber suara, dimana saat aku sedang memperhatikan Kelvin yang berlalu dihadapanku, Tuan Syekar memanggil namaku, dengan segera aku menghampirinya.
"Ya, Tuan?"
"Pulanglah, kau ingat dengan permintaanku, kau harus bisa meluluhkan Kelvin, dan mengembalikan kembali senyumnya."
Deg.. Aku menelan salivaku, lagi-lagi aku diberatkan oleh hal ini, permintaan suamiku yang terus menyuruhku selingkuh dengan anaknya, menggelikan bukan.
"Tapi Tuan-"
"Aku mohon Fira, hidupku tidak lama lagi, aku hanya ingin melihat Kelvin bahagia."
Rasanya aku ingin pingsan, atau bunuh diri, atau apapun itu asalkan aku bisa menyangkal keinginan Tuan Syekar sekarang, yang benar-benar selalu menyudutkanku.
"Ba-baiklah." ucapku dengan suara terendah. Tetapi demi apapun, aku benar-bebar ingin menolak, saat melihat wajah Tuan Syekar aku tidak bisa mengatakan apapun, selain mengiyakan keinginannya.
LIKE DULU VOTE DULU BARU LANJUTT...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nurlaila Ginting
bingung Thor, aku menikahimu Krn aku yakin hanya kaulah yg pantas menjadi pasangan hidupnya, ini mmg edan pantas Kelvin benci....
2021-10-26
1
Santy Mustaki
Bagaimana bisa ...☹️☹️☹️
2021-06-15
1
Eri Rosidin
rayungan 🤣
2021-02-15
1