Aku berjalan dengan tidak percaya diri, setelah Tuan Syekar menyuruhku kembali pulang, untuk meluluhkan hati putranya, akhirnya aku pasrah, membulatkan tekadku untuk menerima permintaan Tuan Syekar, yang selalu aku takutkan. jika itu adalah permintaan terakhirnya.
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, aku sudah membersihkan diriku, dan berpakaian seperti biasa sebelum tidur. beberapa pelayan sedang menyiapkan hidangan untukku, pelayan disini memang sangat begitu ramah dan baik padaku, dari awal aku masuk kerumah ini, sampai sekarang, ia masih bersikap hormat kepadaku.
"Apa Kelvin sudah makan?" ucapku pada salah seorang pelayan.
"Saya rasa belum Nyonya."
Aku langsung berinisiatif, inilah saatnya aku bertindak, untuk meluluhkan pria angkuh tersebut dan mengembalikan senyum keceriannya, memenuhi permintaan Tuan Syekar. menjadi jalan*g, bukan masalah. aku harus menggunakan cra yang luar biasa untuk.membuatnya bertekuk lutut.
"Oke Fira, misimu dimulai tepat malam ini."
Aku berjalan perlahan, dengan membawa nampan yang sudah tersedia beberapa piring berisikan makanan di atasnya, langkahku tertuju ke sebuah kamar, yang tidak lain adalah milik Kelvin. perlahan ku ketuk pintu tersebut, entah apa yang terjadi, aku menjadi gugup, batinku tidak karuan, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, sepertinya ini perasaan takut, karna ini adalah kali pertama aku mencoba menjalin keakraban dengan Kelvin.
Tok.. tokk.. dengan tempo yang pelan, aku mengetuk pintu kamar Kelvin, tidak ada suara atau jawaban, bahkan untuk membuka pintunya saja tidak. Aku coba menekan gagang pintu tersebut dan akhirnya tidak terkunci. Kembali aku melangkahkan kakiku, masuk kedalan ruangan tersebut dengan penuh rasa percaya diri, dan harapan jika Kelvin tidak akan mengusirku keluar dari kamarnya.
Astaga deru nafasku terasa sangat berat, dan tidak biasanya aku sampai seperti ini, hanya untuk menghadapi seorang laki-laki.
Tidak ada Kelvin disana, di atas ranjang hanya ada ponsel pemuda tersebut dengan keadaan layar yang menyala. aku bertanya pada diriku sendiri, dimana pria dingin tersebut? kenapa ia tidak ada di kamarnya. Aku berjalan menuju ke arah nakas, perlahan ku letakan makanan tersebut disana.
"Sedang apa kau sana?"
Aku sampai tersentak kaget, saat mendengar suaranya yang tiba-tiba saja ia berada tepat di belakangku, jantungku serasa akan loncat dari tempat yang seharusnya, kali ini aku benar-benar seperti wanita gila yang tidak punya harga diri, masuk kedalam kamar seorang pemuda dengan sangat percaya diri.
"Itu, aku hanya mengantarkan makanan." ucapku dengan penuh kegugupan.
Pria dingin itu masih menekuk wajahnya, menatapku dengan tatapan mematikan, entah apa yang ia lihat, yang jelas pakaian tidurku sangatlah mini, hingga aku berpikir, apa dia sedang menatap tubuhku.
"Aku tidak lapar, bawa kembali makanan itu dan cepatlah keluar." tegasnya dingin.
Aku menelan salivaku, menatap wajahnya yang sangat begitu menakutkan, aku kebingungan, setelah ini apa yang harus kulakukan. aku hanya mengingat, jika aku harus menaklukan Kelvin, agar dia menjadikanku sebagai teman hidupnya, permintaan suamiku sendiri. entahlah, aku pun tidak mengerti bagaimana jalan pikiran keluarga ini, yang jelas ayah dan anak ini benar-benar membuatku gila.
"Oke Fira, demi memenuhi keinginan Tuan Syekar." gumam ku dalam batin, sambil terus terdiam menatap kearah Kelvin, yang saat itu sedang menungguku keluar.
Aku melangkah, melewati tubuh pria jangkung tersebut dengan santai, tapi tidak untuk keluar, aku malah berjalan memutarinya agar aku bisa naik ke atas ranjangnya. hingga membuat mata Kelvin membulat, tidak percaya melihat tindakanku yang langsung terbaring di atas tempat tidurnya.
"Apa yang kau lakukan? kenapa kau tidak keluar."
Kelvin meninggikan suaranya, dengan keadaan rahang yang mengeras menatapku dengan penuh kebencian.
"Aku-aku tidak akan pergi." ucapku dengan suara bergetar.
Sepertinya aku tidak punya kemampuan untuk menjadi sorang ******, hal itu bisa dibuktikan dengan suaraku yang terbata-bata, dan tubuhku yang menggigil hebat.
"Dasar jalangg, saat ayahku tidak disini kau malah naik keatas ranjangku."
Kelvin sangat marah, ia langsung menarik kakiku dari atas ranjabg tersebut agar aku segera keluar dari kamarnya. akan tetapi tekadku sudah bulat, aku mencenkram kuat pembatas tempat tidurnya menahan diri agar Kelvin tidak menyeretku keluar.
"Aku akan tetap disini, malam ini aku akan tidur bersamamu." tegasku, kali ini aku berbicara dengan sangat faseh, tanpa terbata-bata, mungkin itu karna rasa panik dan ketakutanku.
"Cepat keluar, atau aku akan melemparmu."
Astaga, Kelvin benar-benar sangat menyermakan, ia bahkan mengancamku, dengan ucapan bernada pembunuh yang sangat mengerikan.
"Aku tidak akan keluar." ucapku sambil mencoba menyembunyikan wajah di bawah bantal.
Aku benar-benar takut, dengan posisi tubuh telingkup, Kelvin melepas cengkraman kuatnya dari kakiku, aku sedikit lega karna rasa sakit di bagian pergelan kakiku sedikit berkurang. perlahan aku melirik ke arah Kelvin yang saat itu sedang memijat kepalanya yang tidak pusing, ia sepertinya pasrah, melawanku.
Apalgi sekarang? kata-kata itu terlintas begitu saja di kepalaku, aku harus apa, aku tidak memiliki pengalaman dalam menggoda seorang pria, tapi kali ini harga diriku aku jatuhkan begitu saja, entah apa yang Kelvin pikiran tentang diriku akupun sudah tidak perduli.
LIKE KOMEN DAN BANTU VOTENYA YANG BANYAK... PLEASEEE☹️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
kafa ainshod
gak masuk akal
2023-01-27
0
Nurlaila Ginting
kok caranya begitu sih, ya jls dia jijik
2021-10-27
1
Meylin
harusnya jangan seperti itu muraham bangettt s Fira caranya 🤪🤪
2021-07-05
1