Cahaya mulai masuk mengintip apa yang sedang aku lakukan pagi itu, aku mengerjap, membuka perlahan mataku, entah dengan cara apa semalam aku tertidur. Namun saat aku membuka mata dengan penglihatan yang sempurna, aku melihat Kelvin masih tertidur di atas soffa. Dia sama sekali tidak menyentuhku? aku mencoba kemabli mengingat apa yang aku lakukan semalam. Astaga, memalukan, aku menggodanya, bahkan sampai membuatnya marah, lalu Kelvin berteriak dengan suara kasarnya, bingga membuat aku ketakutan dan menyembunyikan diriku di balik selimut tempat tidurnya.
Dalam batinku, ternyata ia cukup kuat, ia bahkan tidak tertarik padaku semalam, padahal aku sudah berusaha keras menggodanya.
Dia sangat terlihat tampan saat terlelap, dengan sedikit kerutan di dahinya, menandakan jika Kelvin sedang mengalami banyak masalah, entah itu pekerjaan, atu mungkin masalahnya dengan sang Ayah. Aku pun tidak tahu, tapi yang jelas dia benar-benar sangat menganggumkan.
"Sudah puas kau memandangiku?"
Aku tersentak, sejak kapan pria garang itu tersadar, wajahku langsung merona di selingi perasaan tidak karuan, saat ia berhasil memergokiku yang sedang menatapnya.
Kelvin menyeretku dengan kasar, meskipun tidak sekasar semalam, ia berhasil menariku keluar dari kamarnya.
"Dasar j*alang sialann, jangan pernah injakan kakimu di dalam kamarku, atau tidak-"
"Atau tidak apa?" ucapku yang tidak kalah garang.
"Atau tidak, aku akan menguliti tubuhmu, dan menjadikan tubuhmu sebagai santapan makan malam Pluto."
Seketika naluri ketakutanku menerkam, ucapannya begitu kasar dan kejam. Tetapi meskipun begitu ia tetap tampan, seperti aktor di film laga, tunggu, sebenarnya dia seorang pengusaha atau mafia? aku menggurutu pada diriku sendiri.
Bruagkkk....
Kelvin membanting daun pintu dengan keras dihadapanku, aku sampai tersentak ketika ia melakukan hal itu tanpa aba-aba, untuk saja aku tidak memegang tepi kerangka pintu tersebut, atau jika tidak jariku pasti sudah terlepas dari tanganku sendiri.
Oh iya, aku melupakan sesuatu, Pluto adalah anjing pelacak yang terlatih penjaga rumah ini, tubuhnya besar, berwana hitam, dengan taring tajam dan panjang, akan tetapi jika dilihat sekilas, Pluto lebih terlihat mirip seperti seekor babbi pemalas, aku tidak pernah melihatnya menggonggong dengan garang, hanya saja jika seorang pelayan memberinya daging segar, ia sangat telrihat buas dan menyeramkan.
"Nyonya, kau sudah bangun."
Beberapa pelayan membungkuk memberi hormat padaku, aku hanya memiringkan senyumku, tapi saat aku berjalan menjauh mereka seakan sedang bergosip, membicarakan sesuatu hal buruk tentangku.
Terserah, mungkin mereka akan mengira jika aku merangkak menggoda Tuan Mudanya, saat suami, yang tidak lain adalah ayah Kelvin tersebut tidak berada di rumah. itu memang kenyataan, aku tidak perduli, ini permintaan suamiku sendiri, meskipun Kelvin menolak, setidaknya aku sudah berusaha, Ohhh ayolah, aku hanya takut ini permintaan terakhirnya, tidak ada maksud lain, meskipun Kelvin cukup tampan, aku tidak mungkin tertarik pada pria garang sepertinya.
Aku melirik ke arah pintu Tuan Syekar, pintu itu terbuka, apa tuan Syekar sudah kembali dari rumah sakit.
Uhukk.. uhukkk..
suara batuk itu terdengar tidak asing, Oh astaga, Tuan Syekar sudah kembali, dasar istri durhaka, aku malah sibuk menggoda anak tiriku, bahkan saat suamiku kembali aku tidak menyadarinya.
"Tu-tuan." ucapku, sambil mengetuk pintu kamarnya.
"Masuklah."
Disana ada beberapa dokter, yang terlihat asing, bukan dokter yang biasa yang sering datang memeriksanya.
Aku melangkah perlahan masuk dan, "Awww." Kelvin pria garang itu tiba-tiba saja masuk dan menyemggolku dari belakang hingga aku hampir jatuh tersungkur.
Kelvin bahakan terlihat sangat acuh, seolah tidak terjadi apapun, ternyata pelayan telah memanggil Kelvin dan menyuruhnya datang menemui Tuan Syekar.
"Kelvin apa kabarmu." ucap domter tersebut, sepertinya Kelvin dan ia benar-benar terlihat akrab.
"Fira, dia adalah teman masa kecil Kelvin, mulai sekarang dia aku akan menjadi dokter pribadi yang menanganiku." ucap Tuan Syekar. ingin rasanya aku menyudahi ucapannya tersebut, sumpah demi apapun aku tidak tega, nada bicaranya sudah sangat lemah.
"Nando, dia adalah Fira, menantuku."
Entah kenapa Tuan Syekar tidak mengakui aku sebagai istrinya, aku pun tidak mengerti, ia menganggap aku sebagai menantu? anaknya yang mana yang aku nikahi? sudah jelas-jelas Kelvin lari entah kemana di hari pernikahan.
Kelvin masih memasang raut wajah dingin aku bingung harus mengatakan apa, sepertinya pemuda itu terlihat sangat marah, begitu mendengar ucapan tersebut.
"Kenapa Ayah? apa kau malu mengakui dia sebagai istrimu di hadapan Nando?" ucao Kelvin.
Rasanya aku ingin bunuh diri di depan ayah dan anak tersebut, setiap kali mereka bertemu seketika aura kegelapan menghampirinya, Tuan Syekar selalu beradu mulut dengan Kelvin hingga aku sendiri pun bingung harus berbuat apa.
"Jaga bicaramu Kelvin." tegas Tuan Syekar.
Suasana sudah tidak kondusif, wajah Tuan Syekar sudah dirundung emosi. tidak-tidak, jika Kelvin terus seperti ini, ia hanya akan mempercepat kematian ayahnya sendiri.
LIKE KOMEN DAN VOTENYA DONG☹️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Rafika Aprilyanti Alfian
ooohhh safira kasihan sekali nasibmu..nama mu seperti ponakan ku safira smoga ponakan ku tak bernasib seperti safira yg di cerita novel authoor🤣🤣🤣semangat thoor
2022-02-05
1
Nurlaila Ginting
walaupun itu permintaan terakhir ga hrs di turuti jg kl Krn sebelumnya dah salah
2021-10-27
1
Nayra Syafira Ahzahra
kayakx ayahnya nikahin bukan sebagai istri tpi ngewakilin anaknya🤭🤭🤭
2021-07-15
1