Bab 5.

Dan Iva sungguh kaget luar biasa. Ia mematung dan seakan sulit bernafas.

Bagaikan disambar petir di siang hari bolong. Iva mematung. Ia syok dan nampak tak bisa bergerak. Ia menjadi kaku terdiam.

Jihan, mertuanya terus berbicara panjang lebar menjelaskan situasi Lita dan Hadi. Hadi menundukan kepalanya tak berani menatap Iva. Sedangkan Lita pun sama tak berani bersuara. Ia hanya diam saja mendengar Jihan yang berbicara dan terlihat ekspresi wajah Iva yang nampak syok dan pucat setelah mendengarkan perkataan dari mertuanya tersebut.

Kini Iva paham kenapa Hadi meminta maaf. Kini ia paham kenapa ia diminta menanda tanganin surat persetujuan istri pertama. Agar Hadi dan Lita bisa menikah dengan sah di mata agama dan hukum. Iva merasakan sesak di dadanya. Hatinya serasa teriris. Ia bahkan sulit bernafas. Bahkan untuk berbicara saja sulit. Sekarang Iva paham kenapa perasaannya tak enak, dan paham tingkah laku aneh suaminya belakangan ini, dan juga paham keinginan mertuanya agar Hadi menikah lagi. Semuanya kini nampak jelas. Iva merasa tersakiti. Hatinya sangatlah sakit harus menerima kenyataan ini. Hatinya di duakan bahkan di sakiti oleh Hadi suaminya yang ia cintai selama ini. Iva tak sangka kalau Hadi akan berselingkuh dan mengkhianti cinta dan pernikahan mereka berdua.

Tanpa terasa air matanya luruh. Membasahi pipi Iva. Hadi semakin merasa tak enak hati kepada Iva. Begitu juga Lita. Lita sadar ia telah merebut suami orang lain. Namun apa daya, ia telah hamil sekarang dan Hadi harus tanggung jawab.

Usai bercerita panjang lebar, jihan menatap Iva. Ia menyerahkan sebuah surat dan meminta Iva membubuhkan tanda tangannya.

“Iva, cepat kau tanda tanganin. Kasian Lita nanti kalau hamil tanpa suami. Kau harus setujui ini semua” Perintah Jihan mertuanya Iva.

Dengan tangan gemetar dan deraian air mata Iva akhirnya memberikan tanda tangannya. Usai tanda tangan di berikan, Jihan menatap puas dan kemudian ia berdiri.

“Ayo Hadi dan Lita, sekarang kita persiapkan pernikahan kalian berdua” Ajak Jihan tanpa menoleh ke Iva sama sekali. ia tak peduli akan apa yang tengah dirasakan Iva.

“Mama duluan saja. Hadi akan menyusul. Biarkan Hadi berdua sebentar dengan Iva” Pinta Hadi.

“Kalau begitu cepat kau susul kami nanti ya Hadi. Mama duluan dengan Lita” Jihan berucap pada putranya.

Jihan memutar kedua bola matanya dengan malas, namun segera menarik tangannya Lita. Lita bahkan tak sempat meminta maaf karena langsung dbawa keluar oleh Jihan. Pergilah Jihan dan Lita berdua keluar rumah. Mereka masuk ke sebuah mobil yang di parkirkan di luar rumah lalu beranjak pergi duluan. Jihan harus segera bertemu dengan suaminya lalu merencanakan bertemu dengan orang tuanya Lita.

Kini tinggal hanya Iva dan Hadi. Keduanya diam membisu. Diamnya Iva karena masih syok dan bersedih. Ia bahkan masih menangis. Sedangkan diamnya Hadi, karena ia bingung harus bagaimana berbicara dengan Iva.

Hadi menatap istrinya yang selama dua tahun ini hidup bersama dengannya.

“Iva ... maafkan Mas ya” Hadi menatap Iva yang masih terus menangis.

“Mas jahat. Mas tega sama Iva. Apa salah dan kurangnya Iva Mas? Apa karena kita belum punya anak? Apa karena Iva masih belum bisa hamil jadi Mas selingkuh gitu di belakang Iva. Selama ini Iva selalu berusaha menjadi istri yang baik Mas. Tapi Mas sekarang malah tega nyakiti Iva. Khianati cinta dan pernikahan kita. Mas jahat” Ucap Iva penuh kesedihan dan uraian air mata. Dadanya sangatlah sesak.

Hadi terkejut dengan Iva yang biasanya lembut dan penyabar kini nampak sangatlah penuh amarah dan kesedihan. Ia benar-benar terluka.

“Iva....” Panggil Hadi.

“Aku pikir Mas udah gak kayak dulu. Ternyata Mas masih seperti dulu. Sifat playboy mu ternyata masih ada. Ku kira selama kita menikah dua tahun kau sudah tak seperti itu lagi Mas.”

“Tidak Iva. Mas tahu kalau Mas salah. Mas Khilap Iva. Sungguh tak seperti yang kau pikirkan Iva. Tapi memang Mas tetap salah. Maafkan Mas” Hadi berusaha memeluk istrinya.

Namun Iva menghindari Hadi.

“Khilap kau bilang Mas. Wanita itu sampai hamil berarti bukan hanya Khilap Mas. Itu kalian emang berselingkuh dibelakang ku. Aku....” Tiba –tiba Iva pun merasa pusing. Ia lemas dan nampak hendak pingsan. Hadi segera menangkap tubuh Iva yang lalu jatuh pingsan.

“Iva ... Iva ... bangunlah sayang. Maafkan Mas” Hadi berusaha menepuk pelan kedua pipi Iva namun Iva telah pingsan. Karena cemas Hadi segera menggendongnya ala style bridal dan membawanya ke rumah sakit.

Beberapa saat kemudian Iva telah di bawa kerumah sakit dan sudah diperiksa dokter. Saat ini Iva sedang terbaring di kamar pasien. Seorang dokter dan perawat sedang berada didekat Iva. Hadi tadi sedang ke toilet. Saat sadar Iva hanya melihat dokter dan perawat tersebut.

“Mbaknya sudah sadar?” Tanya perawat yang masih muda dan cantik.

Iva perlahan-lahan membuka mata dan berusaha untuk bangkit. Namun perawatnya melarang ia bangun.

“Rebahan saja mbak. Lagi perlu banyak istirahat mbaknya”

“Saya kenapa dok?” Tatap Iva ke arah dokter.

Dokter wanita cantik berhijab tersenyum ke arah Iva.

“Selamat Bu, Anda telah hamil. Usia kandungan saat ini sudah jalan tiga bulan” Ucap dokter tersebut ke Iva.

Iva menegang. Wajahnya nampak kebingungan. Kenapa ia hamil malah di saat seperti ini? Di saat rumah tangganya sedang hancur berantakaan. Iva kembali menoleh ke dokter.

“Benaran Dok? Beneran saya hamil?” Iva memastikan kembali.

“Iya. Benar. Ini hasil USG dan pemeriksaan saya” Dokter menyerahkan hasil pemeriksaan dan USGnya. Iva berkaca-kaca matanya menatap hasil tersebut.

“Selamat ya Bu. Istirahatlah ya. kami permisi dahulu. Suami Ibu keluar sebentar, nanti dia akan kembali melihat Ibu” Dokter dan perawat pun keluar kamar pasien.

Iva masih menatap hasil USG. Di foto USG tersebut ada gambar janinnya. Iva tersentuh. Namun ia kemudian berpikir untuk segera pergi saja. Ia tak sanggup kalau harus satu atap dengan madunya.

Iva segera turun dari ranjang dan keluar dari kamar pasien. Ia pergi.

Beberapa saat kemudian, Hadi telah kembali dan masuk ke kamar pasien dimana Iva berada. Namun saat masuk Hadi tak melihat Iva. Hadi panik bukan main. Ia mencari kesana dan kemari tapi Iva tak ditemukan. Hadi lalu mendatangi ruangan dokter yang memeriksa istrinya. Dari dokter tersebut diketahui kalau Iva bukan sakit namun sedang hamil. Seketika Hadi mematung dan tegang.

“Iva hamil” Gumam Hadi sendirian.

Hadi pun segera pulang dan mencari Iva di rumah. Ia kira mungkin Iva kembali ke rumah mereka. namun sayang. Saat Hadi sampai di rumah, ia tetap tak menemukan Iva. Bahkan semua pakaian Iva telah hilang beserta kopernya. Pakaian Iva dan barang-barangnya telah hilang. Iva telah pergi dari rumah. Hadi melihat secarik kertas di atas tempat tidur. Tertulis di kertas tersebut dari Iva untuk Mas Hadi.

Isinya :

“Mas, aku pergi dari rumah. Hatiku terlalu sakit Mas. Aku gak bisa tinggal bersama dengan mu dan istri barumu Mas. Ku doakan kau bahagia dengan calon bayimu dan istri barumu. Iva yang selalu mencintaimu Mas”

Pesan singkat padat dari Iva untuk Hadi. Hadi terduduk lemas sambil memegangi surat tersebut. Ia telah merusak rumah tangga mereka yang selama ini aman dan damai. Hadi berusaha menelepon Iva tapi nomernya tak aktif terus. Akhirnya Hadi hanya bisa pasrah.

Di lain tempat.

Iva pulang ke kampung halamannya. Ia berganti-ganti kendaraan agar bisa sampai ke kampung halamannya.

Sampailah Iva akhirnya di depan rumahnya. Ia masuk perlahan melewati pagar depan rumah dan terus melangkah masuk sambil menyeret kopernya. Sampai depan pintu Iva memencet bel rumah. Saat di buka pintunya ternyata Ibunya Iva yang membuka, Hadijah Putri.

Iva yang melihat Ibu kandungnya langsung menghamburkan diri memeluk Ibunya sambil berurai air mata. Hadijah Putri yang senang putri kecilnya anak paling bontot pulang memeluk dengan bahagia. ia sadar kalau hati putrinya sedang gundah gulana. Setelah beberapa sekian detik melepas rindu dengan pelukan, Iva melepaskan pelukannya. Iva menatap ibunya lalu mencium tangan Ibunya.

Hadijah Putri tersenyum namun kemudian ia berkerut keningnya karena melihat mata Iva sepertinya basah karena terlihat banyak menangis.

“Iva, kau menangis kah nak? Ada apa Iva?” Tanya Hadijah ibu kandungnya Iva.

Bersambung....

Klik Like, Vote, Favorit dan Komennya ya Kak reader semua.

Sertakan juga kasi dukungan dan hadiahnya ya. Kasi juga bintang/rate 5 ya kak.

Thanks. Love you all. :) :D

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Nichi Abie

Nichi Abie

Semangat thor...Semoga jadi juara

2023-06-07

0

Yati Syahira

Yati Syahira

yes iva lebih bsik pergi laki "klu sudah ada yang baru tinggslah kesedian yang lama

2022-10-16

0

Yanti Teku

Yanti Teku

aq nangis Thor,,,sedih

2022-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!