Bab 3.

“Lita? Lita siapa Mas?”

“Oh... Ini tadi penumpang yang gak bayar. Dia janji mau bayar makanya minta nomer hape”

“Oh...”

Hadi menerima teleponnya Lita.

“Iya. Halo” Jawab Hadi.

“Ini Mas Hadi kan. Ini aku Lita”

“Oh iya Mbak”

“Panggil Lita aja”

“Ah iya. Ada apa telepon aku, Mbak?”

“Aku mau ketemuan siang ini di cafe dekat rumah sakit tadi pagi aku turun. Aku mau bayar ongkos ku tadi. Bisa ketemuan kan?”

“Oh... Iya Mbak. Aku nakal kesitu. Bentar lagi ya Mbak”

“Baiklah. Aku tunggu”

Hadi mematikan hapenya. Ia segera menghabiskan makanannya. Iva memperhatikan suaminya.

“Kok buru-buru banget Mas?”

“Mbak nya mau jumpa. Katanya mau bayar ongkos tadi”

Hadi menyelesaikan makanannya.

Setelah itu Hadi serahkan ke Iva bekal yang sudah kosong dan hanya ada tempatnya saja.

“Mas pergi dulu ya sayang. Langsung pulang ke rumah ya Iva” pesan Hadi suaminya Iva.

“Iya Mas” Iva menurut.

Hadi menaiki busnya kembali. Dan bus pun melaju segera meninggalkan Iva sendirian.

Iva menatap bus suaminya yang semakin menjauh. Ntah kenapa hatinya merasa tak enak.

Iva pun kembali pulang ke rumah sendirian dengan naik ojek.

***

Sesampainya di sebuah cafe yang bagus. Hadi masuk ke dalam dan mencari sosok Lita.

Setelah dilihatnya, Hadi menghampiri.

“Mbak Lita?”

Lita melihat ke arah hadi.

“Ah.. Iya. Duduk Mas”

Hadi duduk dihadapan Lita.

Lita kemudian memberikan ongkosnya tadi pagi ke Hadi. Hadi menerimanya namun jumlahnya malah lebih.

“Mbak... Ini kebanyakan. Gak usah. Secukupnya aja” Hadi menolak.

“Terima aja Mas. Mas baik banget jadi aku lebihkan. Terima aja ya. please” Lita memohon.

Karena Lita cantik dan modis, Hadi pun luluh. Ia pun menerimanya.

“Aku traktir makan siang ya Mas”

“Gak usah Mbak. Tadi udah makan aku loh”

“Udah ku pesankan loh”

“Waduh.... bener loh udh makan akunya Mbak”

“Aduh Mas. Jangan panggil Mbak napa. Panggil aja Lita”

“Baiklah Lita. Emangnya umurmu berapa?”

“Aku 27 tahun Mas.”

“Nah... lebih tua situ dong. Aku masih 25 tahun. Jadi cocok ku panggil Mbak aja”

“Gak perlu. Panggil aja Lita” Lita tersenyum manis. Hadi pun luluh dengan senyuman manis Lita.

“Nama lengkapnya apa Lita?”

“Oh iya kenalan dulu secara resmi. Aku Verlita Maheswari Gupta. Panggil aja Lita” Lita mengulurkan tangannya.

“Aku Hadinata Kesuma Wijaya. Biasa dipanggil Hadi” Hadi menyambut tangannya Lita. Mereka pun berjabat tangan.

Sedang asyik ngobrol berdua, tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya mendekat. Ternyata dia adalah Jihan Wijaya, Mamanya Hadi.

“Hadi...?”

Hadi menoleh.

“Mama??”

Jihan mendekati putranya tersebut. Ia melihat Lita yang cantik juga.

“Mama kok ada disini?”

“Mama lagi ketemu teman-teman disini tadi. Ini mau pulang. Kau kok disini Hadi? Dengan Siapa?” Jihan menatap Hadi lalu Lita.

Lita bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya.

“Perkenalkan Buk. Namaku Verlita Maheswari Gupta. Panggil Lita saja buk”

Jihan berpikir.

“Maheswari Gupta??? Kok gak asing ya. Kayak nama rumah sakit di dekat cafe ini” Ucap Jihan.

“Oh... Benar sekali buk. Rumah sakit tersebut adalah tempat aku bekerja dan itu adalah rumah sakit Papa aku” Lita tersenyum.

“Serius??” Jihan berbinar-binar menatap Lita. Wah... anak orang kaya nih. Begitu pikir Jihan Wijaya.

“Jadi nak Lita ini seorang dokter kah?”

“Iya Buk”

Jihan langsung berjabat tangan dengan Lita. Hanya Hadi yang merasa kurang nyaman.

“Duduk bersama buk?” Ajak Lita.

“Gak usah Lita. Mama ku mau pergi kok. Oh iya, aku sekalian pamit ya” Hadi langsung bangkit dan menarik Mamanya pergi bersamanya.

Lita malah bingung menatap Hadi dan Mamanya pergi. Ingin dibilangnya tunggu tapi Hadi dan Mamanya sudah jauh.

Di luar cafe. Di parkiran.

“Ma... cepat pulang deh, atau aku antar ya?”

“Malas ah... masak naik bus mu seh. Papa mu juga aneh, kok malah Niken yang di jadikan CEO. Lah kau Hadi malah cuma jadi supir bus. Gimana seh??? Kau juga Hadi, kok mau aja.” Jihan nampak kesal.

Hadi hanya diam. Karena ia tak berani melawan Mamanya.

“Oh iya. Wanita tadi siapa. Lita ya. Ah iya Lita. Dia cantik dan kaya juga masa depan bagus. Sebaiknya kau bersamanya Hadi” Bujuk Jihan.

“Mama... Hadi kan sudah menikah” Hadi menolak.

“Hadi... jangan kau bela istri tak berguna itu. Sudah dua tahun kalian menikah tapi belum juga punya anak”

“Kami selalu berusaha Ma”

“Jangan-jangan istrimu mandul” Jihan menatap sinis.

“Tak mungkin Ma. Kami sudah periksa ke dokter, hasilnya kami sama-sama sehat dan subur”

“Ah... sudah lah. Kau ceraikan saja istrimu. Dan dekati lah Lita jadikan dia istrimu. Kalau Lita, Mama setuju saja”

“Dulu Mama juga suka dengan Iva kan, kok sekarang begini?” Hadi nampak kesal juga sama Mamanya.

“Dulu iya, tapi setelah Papanya gak mau ngeluarin uang lagi dan Iva tak punya anak juga, jadi Mama udah gak suka sama dia. kalian cerai saja. Jadikan Lita saja istrimu. Titik”

Hadi kesal. Dan pergi meninggalkan Mamanya seorang diri. Jihan nampak kesal. Jihan pun menyusun rencana untuk Hadi agar bisa menikah dengan Lita.

***

Saat sore hari, Iva sedang memasak di dapur. Ia baru saja selesai memasaknya. Menu untuk makan malam.

Tiba-tiba ada ketukan di pintu depan. Iva pikir suaminya. Ia berlari ke depan dengan senyum cerah. Namun saat dibuka ternyata bukan suaminya. Tapi malah mertuanya.

“Mama??” Iva menatap Jihan, mertuanya setelah ia membuka pintu depan.

“Lama amat seh buka pintunya” Jihan langsung masuk saja. Dan duduk di kursi di ruang tamu.

“Maaf Ma. Mau minum apa Ma?” Iva mendekati mertuanya itu.

“Gak perlu. Aku cuma main sebentar. Aku udah lama gak main kemari lagi jadi mau main kemari sebentar”

“Oh iya Ma..”

“Iva...”

“Iya Ma”

“Kau cerai saja dengan Hadi”

Iva kaget.

“Kok tiba-tiba Ma?”

Jihan menatap sinis ke menantunya itu.

“Karena buat apa juga kau pertahankan. Kau tak bisa kasi anak ke Hadi. Dan tak bisa kasi cucu untukku”

“Tapi Ma...”

“Ah... udahlah. Gak ada tapi-tapi. Mama mau Hadi menikah lagi”

Iva kaget dan serasa di sambar petir. Dengan teganya Mama mertuanya berkata seperti itu.

“Tapi Ma...”

“Tapi tapi terus. Ah sudah lah. Aku mau pulang. Gak perlu diantar ke depan.” Jihan langsung keluar tanpa menoleh ke Iva sedikit pun.

Iva menangis. Ia menangis sendirian di ruang tamu tersebut. Dan hal tersebut tak pernah Iva cerita kan pada suaminya atau siapapun. Ia pendam sendiri.

Sedang kan diluar, Jihan sudah naik mobilnya dan ia sedang menyusun rencana untuk menyingkirkan Iva dari Hadi. Lalu menikahkan Hadi dengan Lita.

Jihan mengendari mobilnya ke sebuah rumah sakit ternama. Rumah sakit tersebut sudah terkenal dan kesannya sangat mewah juga.

Jihan masuk kedalam rumah sakit saat sudah sampai disana. Ia langsung mencari Lita.

“Permisi Sus... Ada dokter yang bernama Lita?” Jihan bertanya ke salah seorang suster.

“Dokter Verlita ya buk?”

“Ah iya”

“Ada buk. Silahkan langsung aja ke ruangannya buk dokter. Sebelah sini buk” Suster mengantarkan.

Setelah sampai, Jihan langsung mengetuk pintu. Dan Lita pun menyuruh silahkan masuk.

“Masuk..”

Jihan pun masuk. Ia tersenyum ramah ke Lita.

“Oh ibuk. Ada yang mau diperiksa bu? Tapi seharusnya ibuk langsung buat jadwal ketemu dahulu. Namun karena aku lagi istirahat, tak apa-apa kalau begitu”

Jihan tersenyum pada Lita.

“Silahkan duduk buk”

“Makasih ya”

Jihan pun duduk. Ia menatap Lita. Lita tersenyum ramah.

“Ada yang bisa aku bantu buk?”

“Aduh nak Lita. Panggilnya Mama aja ya”

“Eh.. kok Mama ?” Lita nampak bingung.

“Iya. Biar akrab aja. Oh iya. Lita sudah punya pacar atau sudah menikah?”

“Eemm... Gak punya buk eh Ma. Lita belum punya pacar dan belum menikah”

Wah... bagus ini. Kebetulan sekali. ucap Jihan dalam hatinya.

“Kalau menurut nak Lita, Hadi itu gimana?”

“Mas Hadi itu baik kok. Dia juga tampan” Lita tersenyum.

‘Kalau Mama jodohkan sama Hadi gimana? Lita mau gak?” Jihan to the point' ah.

Lita mengerutkan keningnya. Namun ia lalu tersenyum.

Bersambung....

Klik Like, Vote, Favorit dan Komennya ya Kak reader semua.

Sertakan juga kasi dukungan dan hadiahnya ya. Kasi juga bintang/rate 5 ya kak.

Thanks. Love you all. :) :D

Terpopuler

Comments

Lisa aulia

Lisa aulia

dah mulai bikin darting..dasar mertua durhakim...

2024-04-24

0

Yanti Teku

Yanti Teku

aq skip aja deh rasax sakit hati skli,,lanjut di penyesalan hadi

2022-06-03

0

Mira kader Mira

Mira kader Mira

dasar mertua mata duitan

2022-03-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!