2. Ternyata Bukan Dia

Menjelang sore aku  pergi menjemput nampan - nampan kue ku ke warung tempat aku menitipkan nya. Aku mengayuh sepedaku dengan santai,menikmati suasana sore nan cerah. Sepanjang jalan aku tak berhenti memikirkan laki - laki misterius itu. Kenapa dia tak membuka helm nya, setidaknya dia membuka kaca helmnya. Apa dia sengaja melakukannya,?Apa mata nya juling???? Atau mukanya penuh jerawat??  Bagaimana pun rupanya tetap saja aku penasaran.

Aku sampai di warung bu Ratih. Warung favorite ku menitipkan daganganku. Karena Bu Ratih orang nya ramah dan baik hati.

" Selamat sore bu, gimana kue nya habis kah?"

Aku menyapa bu Ratih yang sedang sibuk menata barang - barang di warung nya.

" Eeh, Neng Dea, Kayak nya ada sisa, coba neng cek " Bu Ratih menunjuk ke meja tempat biasa makanan di letakkan.

" Wah ,cuma sisa dua bu, " Mataku berbinar melihat dagangan ku hampir habis semua.

" Syukurlah neng, Rezeki anak sholehah,"  Tunggu sebentar ibu ambilkan duitnya dulu."

" Baik bu,"

Aku duduk di bangku panjang di depan warung bu Ratih sembari menunggu dia mengambil uang.

" Ini neng, duit nya"

Bu Ratih memberiku selembar uang 50ribu.

" Aku ngga ada kembalian nya bu, semua nya kan 40rbu"

" Kembaliannya buat kamu aja, itung - itung ibu sedekah,"

" Tapi hampir tiap hari lo uang selalu berlebih,"

" Ya udah, sisa 2 ini buat ibu aja"

Aku menyodorkan dua bungkus kue yang tersisa.

" Kamu juga, setiap berlebih selalu kasih ibu," Nanti rugi lo,"

" Hahahaha, mana ada rugi, ini aja uang nya kebanyakan,"

" Terima Kasih ya Dea,"

" Iya bu, sama - sama, Aku loh yang harus nya terima kasih sama bu Ratih."Kalau gitu aku permisi"  Mau jemput nampan ke tempat lain dulu"

" Iya, hati - hati"

Itulah kenapa aku bilang warung bu Ratih warung favoritku karena selain dia ramah dia juga sering kasih aku uang lebih. Hehehehe.

Setelah warung bu Ratih, aku lanjut ke warung pak Indra dan yang terakhir warung Mbok Siti. Ini warung yang paling tak aku sukai. Sudah tempat nya paling jauh, mbok Siti orang nya juga judes. Ditambah lagi karena ini warung tempat ngopi jadi banyak bapak - bapak mata keranjang yang suka menggodaku. Tapi mau gimana lagi disini daganganku  selalu habis. Dan yang paling bikin aku kesel, mbok Siti selalu kurang kasih bayaran. Kadang kurang seribu, dua ribu bahkan sampai 5 ribu. Dia selalu janji akan bayar kekurangan nya lain waktu tapi sampai sekarang belum juga ditepati.

" Habis mbok," tanyaku

" Tuh liat aja disana sendiri," Jawabnya dengan muka jutek.

" Permisi pak, aku mau ambil nampan nya," Kataku pada seorang bapak yang duduk di bangku di depan meja tempat aku mengambil nampan."

" Eeh, si neng cantik toh, pantesan tadi ada bau wangi"

Kata si bapak itu dengan mata genitnya.

Ya Ampun dasar tua - tua keladi,, padahal aku belum mandi. Bau acem gini dibilang wangi. Apa hidung nya kehilangan indra penciuman jadi tak bisa membedakan bau. Aku tak menggubris, selesai ku ambil nampan langsung ku temui Mbok Siti di dapur kecil tempat  dia biasa membuat mie untuk pelanggan.

" Habis semua Mbok," Jadi semuanya 4O ribu."

" Bayar besok ajalah,"

" Ya jangan Mbok, aku lagi butuh duit nih,"

" Issh,, ya..yaaa.. tunggu sebentar,"

Mbok Siti membuka laci tempat dia menyimpan uang. Kenapa lama sekali, cuma ambil uang 40 ribu aja lama.

Setelah aku mulai jemu menunggu dia memberiku uang pecahan 2 ribu beberapa lembar. Aku harus menghitung dulu memastikan dia tak kurang kasih uang nya.

" Tumben pas mbok," kataku setelah dua kali ku hitung.

" Dasar, dikasih pas salah, dikasih kurang salah. " Ya udah besok nggak usah taruh  kamu di sini lagi,"

" Ya jangan gitu dong mbok, maaf ..maaf mbok"

" Udah sana, pergi, nggak liat tu semua pada liatin kamu,"

Aku menoleh kebelakang, benar saja banyak bapak - bapak. Sejak kapan mereka jadi banyak gini, perasaan tadi cuma tiga. Apa mereka membelah diri,?.

Cepat - cepat ku tinggalkan warung Mbok Siti dari pada aku jadi bulan - bulanan bapak - bapak genit itu.

Aku juga heran kenapa setelah remaja aku jadi cantik dan bohay. Dan banyak dikagumi bapak - bapak, miris ya . Padahal waktu kecil, kulitku hitam di tambah lagi potongan rambut yang selalu pendek. Badan ku juga kurus seperti anak kurang gizi padahal makan ku selalu banyak.

Saat sedang asik mengayuh sepeda, ada sebuah motor matic melewati ku. Seketika jantungku berdebar motor itu sama dengan motor laki - laki misterius itu. Kenapa juga aku harus berdebar melihat sepeda motor yang mirip dengan punya dia, sepeda motor itu tidak cuma 1 diproduksi kan?? Aku bingung sendiri dengan perasaanku. Apa aku punya penyakit penyimpangan seksual? Seperti jatuh cinta pada benda mati. Aku merinding sendiri memikirkan nya.

Tiba - tiba motor itu berhenti tak jauh dari ku. Aku tambah berdebar, apa jangan - jangan itu memang dia.

Motor itu berbalik arah, dan berhenti tak jauh di hadapan ku. Terpaksa aku juga berhenti mengayuh sepedaku. Laki - laki itu turun dari motornya, wajahnya tertutup helm. Dia tak terlalu tinggi, badan nya juga sedikit berisi. Aku tak terlalu mengingat postur tubuh laki - laki misterius tadi pagi. Apa benar ini dia?

Semakin dekat jarak nya dengan ku semakin berdebar jantungku.  Sekarang kami sudah berdiri berhadapan. Kemudian laki - laki itu membuka kaca helm nya.  Sebuah bibir berkumis lebat tersenyum padaku.

Hampir saja aku menjerit histeris karena kaget.

" Permisi nak, bapak mau tanya boleh,?

" Ta...tanya apa pak,?" jawab ku terbata.

" Kenapa kamu kelihatan terkejut begitu, bapak bukan orang jahat"

" hhmmmm, maaf pak, tadi saya melamun," Aku menggaruk kepala ku yang tak gatal.

" Oowh, tak baik melamun sambil mengayuh sepeda nanti kamu bisa celaka."

" Hehehehe, bapak mau tanya apa tadi,"

"Hampir saja lupa, bapak mau tanya alamat ini. Dari tadi bapak putar - putar di tapi tak ketemu"

Bapak berkumis tebal itu menyerahkan secarik kertas padaku. Aku membaca tulisan yang tertera di situ.

"Ini dekat kok pak, bapak lurus aja terus nanti ada persimpangan bapak belok kiri, tak jauh dari situ ada warung bapak bisa tanya rumah pakde pada orang disana  " Biasanya beliau dipanggil begitu disini."

" Terima kasih nak, " Bapak berkumis itu menepuk lengan ku.

" Ya sama - sama pak,"

Dasar, dia cari kesempatan untuk menyentuhku. Sambil menyelam minum air. Kenapa juga aku berharap kalau itu laki - laki misterius yang aku temui tadi pagi. Apa yang salah dengan otakku. Tau nama nya saja tidak apalagi wajah nya. Tapi suara nya itu membuat hati ku menghangat.

Semoga besok bisa bertemu dengan nya lagi. Semoga saja.

...----------------...

Like + Komentarnya man teman..

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Menghayal bngat

2022-03-15

1

Ayoe CoTe

Ayoe CoTe

Aku mampir thor..

semangat

2022-02-14

0

MAY.s

MAY.s

Ngakak pas buka helm bpk² berkumis😂😂😂

2022-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan pertama
2 2. Ternyata Bukan Dia
3 3. Namanya Dion
4 4. Mencarinya
5 5. Panti Asuhan
6 6. Kenapa kabur dariku.
7 7. Senyum yang indah.
8 8. Aku manusia Bodoh
9 9. Kejadian Tak Terduga.
10 10. Bertemu Ayah
11 11.Permintaan Maaf
12 12. Kejadian di masa lalu.
13 13. Malaikat Penolong
14 14. Pengakuan
15 15. Aku menerimamu
16 16. Sahabat atau Pacar?
17 17. Gloomy Holiday
18 18. Diluar Ekspektasi
19 19. Jatuh Sakit
20 20. Kembali ke Sekolah
21 21. Jealous
22 22. Jealous part 2
23 23. Kejadian di Halte
24 24. Kedatangan Mas Rangga
25 25. Tragedi noda merah
26 26. Mencurigakan
27 27. Terkunci
28 28. Salah Paham
29 29. Obat mujarab
30 30. Nostalgia
31 31. Akal - akalan Tiara
32 32. Putus dengan Dion?
33 33. Se pucuk Surat
34 34. Ternoda
35 35. Kabar Dari Rumah.
36 36. Pertengkaran
37 37. Suara paling merdu.
38 38. Mencari Solusi
39 39. Dion Dan Tiara
40 40. Titik Terang.
41 41. Adu jotos.
42 42. Berbaikan
43 43. Ngeprank Dion
44 44. Bakat Luar Biasa Boby
45 45. About Si Jangkung
46 46. Melihatnya lagi.
47 47. Ponsel baru
48 48. Berita heboh.
49 49. Tertekan.
50 50. Pengakuan Boby.
51 51. Penyesalan selalu belakangan.
52 52. Dikeluarkan.
53 53. Putus sekolah,?
54 54. Berkunjung
55 55. Mimpi Ibu
56 56. Kejutan
57 57. Roti lapis dari Boby.
58 58. Babak belur
59 59. Tiara tidak masuk sekolah.
60 60. Gelagat aneh Rey.
61 61. Kisah Pertemuan Tiara dan Gilang.
62 62. Kebenaran akan menemukan jalannya.
63 63. Karena Sebuah Alasan
64 64. Tiara yang terancam.
65 65. Kembali masuk Ruang BK
66 66. Tuduhan
67 67. Musuh dalam selimut.
68 68. Cara Yang Salah untuk Memiliki.
69 69. Melupakan.
70 70. Ada apa dengan mereka.
71 71. Kembang api
72 72. Permintaan Tiara.
73 73. Akhir masa SMA
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Epilog
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Pertemuan pertama
2
2. Ternyata Bukan Dia
3
3. Namanya Dion
4
4. Mencarinya
5
5. Panti Asuhan
6
6. Kenapa kabur dariku.
7
7. Senyum yang indah.
8
8. Aku manusia Bodoh
9
9. Kejadian Tak Terduga.
10
10. Bertemu Ayah
11
11.Permintaan Maaf
12
12. Kejadian di masa lalu.
13
13. Malaikat Penolong
14
14. Pengakuan
15
15. Aku menerimamu
16
16. Sahabat atau Pacar?
17
17. Gloomy Holiday
18
18. Diluar Ekspektasi
19
19. Jatuh Sakit
20
20. Kembali ke Sekolah
21
21. Jealous
22
22. Jealous part 2
23
23. Kejadian di Halte
24
24. Kedatangan Mas Rangga
25
25. Tragedi noda merah
26
26. Mencurigakan
27
27. Terkunci
28
28. Salah Paham
29
29. Obat mujarab
30
30. Nostalgia
31
31. Akal - akalan Tiara
32
32. Putus dengan Dion?
33
33. Se pucuk Surat
34
34. Ternoda
35
35. Kabar Dari Rumah.
36
36. Pertengkaran
37
37. Suara paling merdu.
38
38. Mencari Solusi
39
39. Dion Dan Tiara
40
40. Titik Terang.
41
41. Adu jotos.
42
42. Berbaikan
43
43. Ngeprank Dion
44
44. Bakat Luar Biasa Boby
45
45. About Si Jangkung
46
46. Melihatnya lagi.
47
47. Ponsel baru
48
48. Berita heboh.
49
49. Tertekan.
50
50. Pengakuan Boby.
51
51. Penyesalan selalu belakangan.
52
52. Dikeluarkan.
53
53. Putus sekolah,?
54
54. Berkunjung
55
55. Mimpi Ibu
56
56. Kejutan
57
57. Roti lapis dari Boby.
58
58. Babak belur
59
59. Tiara tidak masuk sekolah.
60
60. Gelagat aneh Rey.
61
61. Kisah Pertemuan Tiara dan Gilang.
62
62. Kebenaran akan menemukan jalannya.
63
63. Karena Sebuah Alasan
64
64. Tiara yang terancam.
65
65. Kembali masuk Ruang BK
66
66. Tuduhan
67
67. Musuh dalam selimut.
68
68. Cara Yang Salah untuk Memiliki.
69
69. Melupakan.
70
70. Ada apa dengan mereka.
71
71. Kembang api
72
72. Permintaan Tiara.
73
73. Akhir masa SMA
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Epilog
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!