Menjelang sore aku pergi menjemput nampan - nampan kue ku ke warung tempat aku menitipkan nya. Aku mengayuh sepedaku dengan santai,menikmati suasana sore nan cerah. Sepanjang jalan aku tak berhenti memikirkan laki - laki misterius itu. Kenapa dia tak membuka helm nya, setidaknya dia membuka kaca helmnya. Apa dia sengaja melakukannya,?Apa mata nya juling???? Atau mukanya penuh jerawat?? Bagaimana pun rupanya tetap saja aku penasaran.
Aku sampai di warung bu Ratih. Warung favorite ku menitipkan daganganku. Karena Bu Ratih orang nya ramah dan baik hati.
" Selamat sore bu, gimana kue nya habis kah?"
Aku menyapa bu Ratih yang sedang sibuk menata barang - barang di warung nya.
" Eeh, Neng Dea, Kayak nya ada sisa, coba neng cek " Bu Ratih menunjuk ke meja tempat biasa makanan di letakkan.
" Wah ,cuma sisa dua bu, " Mataku berbinar melihat dagangan ku hampir habis semua.
" Syukurlah neng, Rezeki anak sholehah," Tunggu sebentar ibu ambilkan duitnya dulu."
" Baik bu,"
Aku duduk di bangku panjang di depan warung bu Ratih sembari menunggu dia mengambil uang.
" Ini neng, duit nya"
Bu Ratih memberiku selembar uang 50ribu.
" Aku ngga ada kembalian nya bu, semua nya kan 40rbu"
" Kembaliannya buat kamu aja, itung - itung ibu sedekah,"
" Tapi hampir tiap hari lo uang selalu berlebih,"
" Ya udah, sisa 2 ini buat ibu aja"
Aku menyodorkan dua bungkus kue yang tersisa.
" Kamu juga, setiap berlebih selalu kasih ibu," Nanti rugi lo,"
" Hahahaha, mana ada rugi, ini aja uang nya kebanyakan,"
" Terima Kasih ya Dea,"
" Iya bu, sama - sama, Aku loh yang harus nya terima kasih sama bu Ratih."Kalau gitu aku permisi" Mau jemput nampan ke tempat lain dulu"
" Iya, hati - hati"
Itulah kenapa aku bilang warung bu Ratih warung favoritku karena selain dia ramah dia juga sering kasih aku uang lebih. Hehehehe.
Setelah warung bu Ratih, aku lanjut ke warung pak Indra dan yang terakhir warung Mbok Siti. Ini warung yang paling tak aku sukai. Sudah tempat nya paling jauh, mbok Siti orang nya juga judes. Ditambah lagi karena ini warung tempat ngopi jadi banyak bapak - bapak mata keranjang yang suka menggodaku. Tapi mau gimana lagi disini daganganku selalu habis. Dan yang paling bikin aku kesel, mbok Siti selalu kurang kasih bayaran. Kadang kurang seribu, dua ribu bahkan sampai 5 ribu. Dia selalu janji akan bayar kekurangan nya lain waktu tapi sampai sekarang belum juga ditepati.
" Habis mbok," tanyaku
" Tuh liat aja disana sendiri," Jawabnya dengan muka jutek.
" Permisi pak, aku mau ambil nampan nya," Kataku pada seorang bapak yang duduk di bangku di depan meja tempat aku mengambil nampan."
" Eeh, si neng cantik toh, pantesan tadi ada bau wangi"
Kata si bapak itu dengan mata genitnya.
Ya Ampun dasar tua - tua keladi,, padahal aku belum mandi. Bau acem gini dibilang wangi. Apa hidung nya kehilangan indra penciuman jadi tak bisa membedakan bau. Aku tak menggubris, selesai ku ambil nampan langsung ku temui Mbok Siti di dapur kecil tempat dia biasa membuat mie untuk pelanggan.
" Habis semua Mbok," Jadi semuanya 4O ribu."
" Bayar besok ajalah,"
" Ya jangan Mbok, aku lagi butuh duit nih,"
" Issh,, ya..yaaa.. tunggu sebentar,"
Mbok Siti membuka laci tempat dia menyimpan uang. Kenapa lama sekali, cuma ambil uang 40 ribu aja lama.
Setelah aku mulai jemu menunggu dia memberiku uang pecahan 2 ribu beberapa lembar. Aku harus menghitung dulu memastikan dia tak kurang kasih uang nya.
" Tumben pas mbok," kataku setelah dua kali ku hitung.
" Dasar, dikasih pas salah, dikasih kurang salah. " Ya udah besok nggak usah taruh kamu di sini lagi,"
" Ya jangan gitu dong mbok, maaf ..maaf mbok"
" Udah sana, pergi, nggak liat tu semua pada liatin kamu,"
Aku menoleh kebelakang, benar saja banyak bapak - bapak. Sejak kapan mereka jadi banyak gini, perasaan tadi cuma tiga. Apa mereka membelah diri,?.
Cepat - cepat ku tinggalkan warung Mbok Siti dari pada aku jadi bulan - bulanan bapak - bapak genit itu.
Aku juga heran kenapa setelah remaja aku jadi cantik dan bohay. Dan banyak dikagumi bapak - bapak, miris ya . Padahal waktu kecil, kulitku hitam di tambah lagi potongan rambut yang selalu pendek. Badan ku juga kurus seperti anak kurang gizi padahal makan ku selalu banyak.
Saat sedang asik mengayuh sepeda, ada sebuah motor matic melewati ku. Seketika jantungku berdebar motor itu sama dengan motor laki - laki misterius itu. Kenapa juga aku harus berdebar melihat sepeda motor yang mirip dengan punya dia, sepeda motor itu tidak cuma 1 diproduksi kan?? Aku bingung sendiri dengan perasaanku. Apa aku punya penyakit penyimpangan seksual? Seperti jatuh cinta pada benda mati. Aku merinding sendiri memikirkan nya.
Tiba - tiba motor itu berhenti tak jauh dari ku. Aku tambah berdebar, apa jangan - jangan itu memang dia.
Motor itu berbalik arah, dan berhenti tak jauh di hadapan ku. Terpaksa aku juga berhenti mengayuh sepedaku. Laki - laki itu turun dari motornya, wajahnya tertutup helm. Dia tak terlalu tinggi, badan nya juga sedikit berisi. Aku tak terlalu mengingat postur tubuh laki - laki misterius tadi pagi. Apa benar ini dia?
Semakin dekat jarak nya dengan ku semakin berdebar jantungku. Sekarang kami sudah berdiri berhadapan. Kemudian laki - laki itu membuka kaca helm nya. Sebuah bibir berkumis lebat tersenyum padaku.
Hampir saja aku menjerit histeris karena kaget.
" Permisi nak, bapak mau tanya boleh,?
" Ta...tanya apa pak,?" jawab ku terbata.
" Kenapa kamu kelihatan terkejut begitu, bapak bukan orang jahat"
" hhmmmm, maaf pak, tadi saya melamun," Aku menggaruk kepala ku yang tak gatal.
" Oowh, tak baik melamun sambil mengayuh sepeda nanti kamu bisa celaka."
" Hehehehe, bapak mau tanya apa tadi,"
"Hampir saja lupa, bapak mau tanya alamat ini. Dari tadi bapak putar - putar di tapi tak ketemu"
Bapak berkumis tebal itu menyerahkan secarik kertas padaku. Aku membaca tulisan yang tertera di situ.
"Ini dekat kok pak, bapak lurus aja terus nanti ada persimpangan bapak belok kiri, tak jauh dari situ ada warung bapak bisa tanya rumah pakde pada orang disana " Biasanya beliau dipanggil begitu disini."
" Terima kasih nak, " Bapak berkumis itu menepuk lengan ku.
" Ya sama - sama pak,"
Dasar, dia cari kesempatan untuk menyentuhku. Sambil menyelam minum air. Kenapa juga aku berharap kalau itu laki - laki misterius yang aku temui tadi pagi. Apa yang salah dengan otakku. Tau nama nya saja tidak apalagi wajah nya. Tapi suara nya itu membuat hati ku menghangat.
Semoga besok bisa bertemu dengan nya lagi. Semoga saja.
...----------------...
Like + Komentarnya man teman..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Alya Yuni
Menghayal bngat
2022-03-15
1
Ayoe CoTe
Aku mampir thor..
semangat
2022-02-14
0
MAY.s
Ngakak pas buka helm bpk² berkumis😂😂😂
2022-01-13
2