BAB 02. Menikah dengan Dia

Eve tidak tidur semalaman memikirkan nasibnya yang dipaksa untuk menikahi orang yang tidak dicintainya. Menghela nafasnya karena kebodohannya sendiri karena tidak curiga dengan maksud paman dan bibinya di hari itu yang tiba-tiba menelpon dirinya setelah 8 tahun lamanya.

Gulzar benar bahwa Elakshi Feshika Adwitiya masih saja polos dengan pemikirannya akan mendapatkan perhatian dari keluarga Adwitiya bahkan ia baru bertemu dengan bibi Bora dan paman Tibra. Bagaimana nanti jika ia bertemu dengan keluarganya yang lain.

Eve tidak tau apa yang menjadi penyebab keluarga Adwitiya bisa mengalami kebangkrutan karena Eve sama sekali tidak mengerti tentang bisnis.

Pintu kamar Eve terbuka dan nampaklah seorang pria kekar dan wajah tampannya yang memakai pakaian setelan formal serta tas hitam yang di genggam. Mata keduanya saling memandang lain.

Dapat Gulzar lihat tidak ada lagi sorot mata berbinar dan wajah bersinar yang ia lihat waktu menjemput Eve. Kini hanya ada tatapan yang kosong, rambut yang acak-acakan, serta mata panda.

“Segera bersihkan dirimu, aku akan menunggu di sini sampai kamu turun.” Perintah Gulzar dengan dingin namun hal itu tidak digubris oleh Eve yang menyandarkan dagunya ke atas kedua tangannya.

Gulzar menghela nafas dengan kasar melihat Eve yang tidak bergerak sama sekali, “dengan kamu seperti ini tidak akan mengubah apapun karena kamu memang ditakdirkan tidak mempunyai pilihan.” Ucap Gulzar dengan tajam kepada Eve hingga membuat Eve kembali menangis. “Seharusnya kamu bersyukur bahwa sebentar lagi kamu akan bebas dari keluarga Adwitiya. Cepatlah mandi apa perlu aku yang menyeretmu.” Lanjut Gulzar dengan dingin dan wajah tak berekspresinya.

“Bibi Jum.” Panggil Gulzar dengan sedikit berteriak hingga membuat wanita paruh baya tersebut segera mendekat.

“Iya, Den Gulzar kenapa?” Tanya bi Jum.

“Bawa Eve ke kamar mandi dan mandikan dia, aku tunggu.” Perintah Gulzar yang langsung dituruti bik Jum dengan cepat.

“Ayo Non bersihkan diri Nona. Waktunya sarapan.” Ajak bi Jum sambil berusaha mengangkat tubuh ramping dan tinggi Eve namun bik Jum sangat kesusahan. Akhirnya Gulzar yang melihatnya melepaskan tas kerjanya dan meletakkannya di atas sofa kamar Eve lalu segera menggendong Eve ke dalam bak mandi dan mengguyur tubuh Eve dengan air dingin. Hal itu membuat Eve terkejut dan memandang dengan kosong ke arah Gulzar yang menatapnya dengan tajam.

“Dengar sudah aku bilang tidak ada gunanya kamu menolak atau melakukan hal seperti ini karena kamu akan tetap menikah dua minggu lagi.” Ucap Gulzar sambil memegang kedua pipi Eve dengan cukup kuat.

Bik Jum hanya diam menyaksi apa yang terjadi di antara Gulzar dan Eve dengan penuh prihatin. “Segera siapkan dia.” Perintah Gulzar kepada bi Jum setelah melewati pintu kamar mandi milik Eve.

“Ayo Non bibi mandikan, Den Gulzar benar bahwa Nona tidak akan mempunyai pilihan. Calon mertua Nona sangat baik bibi bisa melihatnya ini waktunya Nona untuk keluar dari keluarga ini.” Eve yang mendengarnya hanya diam sambil melepaskan tangan bi Jum yang hendak membuka bajunya.

“Biarkan Eve saja bi, bibi tunggulah di luar.” Pinta Eve dengan lirih.

“Tapi, Non.”

“Bibi jangan khawatir Eve tidak akan melakukan hal yang buruk. Bukankah Eve harus kuat benar apa kata kak Zee dan bibi seharusnya Eve bersyukur bahwa Eve akan keluar dari keluarga ini.” Ucap Eve dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Bi Jum tersenyum dengan sedih melihat kesabaran dan ketabahan yang dimiliki Eve.

Hampir 30 menit lamanya Eve pun siap dan hendak turun ke meja makan di mana para keluarga besar sudah menunggu Eve sedari tadi dengan di depannya Gulzar yang setia menunggu Eve untuk turun bersamanya.

Tatapan sinis dan tajam dilayangkan kepada Eve, “kenapa lama sekali sih jangan jadi putri di rumah ini kamu bukanlah siapa-siapa di sini dasar anak pungut.” Ucap sepupu perempuan Eve dengan tajam.

“Harsha jangan memulai.” Ingat Gulzar dengan tajam, “aku ingin menikmati sarapan dengan tenang.” Sepupu perempuan Eve bernama Harsha diam ketika mendengar suara Gulzar yang dingin.

Sedangkan paman Tibra dan bibi Bora tidak mempedulikan Eve yang baru saja datang tersebut mereka sibuk dengan makanan yang ada di dalam piring.

Semua orang memakan makanannya dengan tenang setelah semua anggota selesai suara bibi Bora menjadi pemecah kesunyian yang terjadi selama di meja makan tersebut. “Eve, hari ini kamu harus datang ke restoran X untuk bertemu dengan calon suamimu bersama istrinya.”

Eve yang mendengarnya menolehkan kepalanya ke arah bibi Bora ketika mendengar apa yang dikatakan bibi Bora barusan, “kamu tidak berhak membantah seharusnya kamu bersyukur kami masih bisa menerimamu dan mengakuimu sebagai keluarga dari Adwitiya dan kami menikahkanmu dengan orang terpandang dan terkaya nomor 1 di negara K ini.” Ucap bibi Bora tanpa mendengar jawaban dari Eve yang masih terkejut dalam diamnya dan tanpa merasa bersalah mengungkit status Eve di keluarga besar ini.

Di sebuah kamar sepasang suami istri sedang berdebat karena permintaan istrinya yang terus mendesaknya untuk kembali menikah dan bertemu dengan calon istri keduanya, “aku tidak bisa.” Ucap pria tersebut dengan tegas yang tidak lain adalah Nabastala Affandra Werawan.

“Kalau begitu aku tidak juga tidak bisa menjalani pengobatan.” Ucap sang istri bernama Adya Parabawa. Nabastala yang mendengarnya merasa frustrasi semua pilihan yang diberikan kepadanya sangat sulit.

“Kak aku mohon jangan seperti ini. Sudah Tala bilang jangan mendengarkan perkataan mereka yang terpenting aku, ayah dan ibu menerima kakak dengan apa adanya." Ucap Nabastala dengan memohon kepada Adya istrinya. Memang istrinya Nabastala 2 tahun di atasnya mereka menikah sudah 4 tahun lamanya.

Adya Parabawa divonis tidak akan pernah bisa mempunyai keturunan lagi atas apa yang dilakukannya dahulu yaitu aborsi. Aborsi yang dilakukan oleh Adya bukan hanya sekali melainkan sudah 7 kali hal itu dilakukan Adya karena cinta butanya terhadap sepupu Nabastala yang sudah tidak ingin Adya dan Nabastala sebut namanya. Adya yang saat itu merasa frustrasi dan depresi hendak ingin melakukan bunuh diri ketika ia mendengar dikemudian hari ia tidak akan bisa memiliki keturunan dari dalam rahimnya hingga membuat Nabastala yang sangat sayang kepada Adya dan di antara mereka sudah menganggap sebagai adik dan kakak akhirnya Nabastala meminta restu kepada kedua orangtuanya untuk menikahi Adya yang kala itu depresi berat.

Beruntungnya kedua orang tua Nabastala menyetujui hal itu walaupun ditentang besar oleh keluarga besar Werawan. Tapi, Nabastala dan kedua orangtuanya tidak peduli akan hal itu mengingat kelakukan yang dilakukan oleh sepupu Nabastala yang hilang entah ke mana itu. Dan semenjak itu juga hubungan keluarga besar Werawan terpecah belah.

“Tapi, aku yang tidak bisa menerimanya Tala. Kamu sudah berkorban sangat besar sekarang waktunya aku membalas budimu. Tidak selamanya aku bisa menemanimu Tala, ayah dan ibu juga sangat menginginkan cucu tolong mengertilah dan kamu memerlukan keturunan. Lagipula aku dan ibu sudah menjamin bahwa calon istrimu itu sangat baik budi pekertinya. Jadi, aku mohon kamu lakukan ya demi ayah dan ibu. Apa kamu tidak kasihan dengan mereka, hmmm.” Ucap Adya dengan wajah memelas sambil memegang kedua lengan Nabastala yang sedang memandang ke arah dirinya.

Nabastala segera memeluk Adya yang menangis, “aku sudah cukup bahagia dengan semua ini, aku tidak ingin kakak merasa tidak nyaman. Tapi, berjanjilah kakak harus melanjutkan pengobatan kakak.” Ucap Nabastala hal itu membuat Adya tersenyum penuh kesenangan di dalam pelukan Nabastala, “kakak senang sekarang?” Tanya

Nabastala dan dijawab anggukan penuh semangat oleh Adya. Rasanya Adya sudah tidak sabar memberitahukan kepada ibu Dhara bahwa akhirnya Nabastala setuju dengan menikah lagi.

Eve duduk dengan cemas sambil meremaskan kedua jarinya dan melihat ke arah pintu restoran untuk menunggu kedatangan sepasang suami istri sesuai di perintahkan oleh bibi Bora kepada dirinya. Eve berpikir apakah ada seorang istri yang mengikhlaskan suaminya untuk menikah kembali, kalau Eve tidak akan pernah mau dipoligami tapi kenyataannya sekarang ia tidak bisa mengelak semuanya sudah ditentukan tanpa

mendengar jawaban atau pendapat dirinya.

Eve menundukkan kepalanya melihat layar ponselnya sudah menunjukkan pukul 1 siang itu artinya sebentar lagi mereka akan bertemu. Kenapa Eve tidak bisa lari karena para pengawal selalu mengawasi Eve di setiap sudut restoran untuk berjaga-jaga bahwa Eve tidak akan melarikan diri.

Suara kursi bergeser ke belakang di depan seberang Eve hingga membuat Eve mengangkat kepalanya ke atas dan betapa terkejutnya wajah yang ia lihat adalah wajah pria di masa lalu. “Ba-ba-bagaimana bisa?” Tanya Eve dengan lirih lalu matanya beralih ke wanita di sebelahnya yang sedang tersenyum manis ke arah Eve.

“Hai Eve kita bertemu kembali. Kemarin malam kita tidak sempat berkenalan perkenalkan nama aku Adya Parabawa kamu boleh memanggilku kakak karena sebentar lagi kita akan menjadi keluarga.” Ucap Adya dengan penuh semangat dan cerianya.

Sedangkan pria di samping Adya menatap dengan tajam, dingin dan penuh kebencian kepada Eve. “Oh ya perkenalkan ini adalah Nabastala Affandra Werawan yang akan menjadi calon suamimu dan akan menjadi suamimu nanti dua minggu ke depan. Aduh aku sangat tidak sabar menantikannya tidak lama lagi aku akan ada teman mengobrol di rumah dan memasak barang.”

Eve memandang dengan penuh penyesalan kepada Nabastala yang sedang menatap dirinya yang penuh dengan kebencian. Eve tidak menyangka bahwa takdir mempertemukan mereka seperti ini, Eve memang berkeinginan untuk meminta maaf apa yang telah ia lakukan dahulu kepada Nabastala ketika ia akan kembali ke negara K ini. Namun, takdir berkata lain mereka dipertemukan dalam situasi dan kondisi seperti ini.

Adya menyenggol lengan Tala yang menatap tajam ke arah Eve untuk segera membuka obrolan, “maafkan aku.” Ucap Eve membuat Adya terdiam kebingungan sedangkan Tala terkesan tidak peduli dengan ucapan permintaan maaf wanita di hadapannya.

“Eve kamu tidak perlu meminta maaf semuanya sudah menjadi takdir aku sangat senang bisa bersaudara denganmu nanti.” Ungkap Adya, “aduh ada telepon aku permisi dulu kalian berbicaralah berdua dengan nyaman kemungkinan aku akan lama karena mau pergi ke toilet juga.” Ucap Adya dengan terburu-buru sambil menjauh dan tanpa mendengar jawaban Tala yang hendak menghentikan dirinya.

“Huh, selalu saja tiba-tiba.” Gerutu Nabastala yang didengar oleh Eve yang masih memandang Nabastala penuh dengan penyesalannya.

“Ternyata bukan hanya kamu yang menjijikkan keluargamu juga sama-sama menjijikkannya dengan dirimu.” Eve yang mendengarnya menggenggam tasnya dengan erat di bawah meja.

“Maafkan aku.” Ucap Eve dengan lirih.

“Dengar aku terpaksa menikahimu karena aku tidak mau istriku menghentikan pengobatannya jadi jangan bersenang hati dulu. Aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang. Setelah istriku sembuh aku akan segera menceraikanmu. Kamu dan keluargamu yang menjijikkan itu tidak akan mendapatkan sepeser apapun dari keluarga Werawan." Belum menikah saja pria di depannya ini sudah mengatakan perceraian.

Setelah mengatakan hal itu Nabastala pergi meninggalkan Eve untuk menyusul Adya yang sudah pulang ke rumah kedua orangtuanya. Ia sangat memahami Adya bahwa tadi Adya hanya berpura-pura mengangkat telepon dan pamit pergi ke toilet.

“Apa kamu sebegitu membencinya. Kenapa semua orang dengan mudah menghakimi tanpa mendengar penjelasan dan mencari tau kebenarannya.” Ucap Eve yang menangis dalam diamnya.

Hari pernikahan Eve dengan Tala akhirnya tiba juga, pernikahan dilakukan dengan sangat mewah dan meriah. Semenjak bertemu di restoran baik Eve dan Tala tidak pernah bertemu kembali sedangkan untuk fitting baju pengantin Eve hanya ditemani oleh ibu Dhara dan Adya. Tala selalu beralasan bahwa ia sibuk jadi ia tidak sempat datang akhirnya Adya dan ibu Dara menyerah yang terpenting Tala menerima dan menyetujui pernikahannya dengan Eve.

“Eve kamu sangat cantik.” Puji Adya yang mendampingi Eve di kamar riasnya, “Tala pasti sangat beruntung memiliki istri secantik dirimu dan aku juga.” Ucap Adya yang penuh semangat. “Pengantin jangan memasang wajah tidak berekspresi seperti itu senyum yang cantik dan manis dong.” Lanjut Ayda dengan kedua jari telunjuknya

menempel di pipi Eve hingga membuat Eve mau tidak mau tersenyum.

“Iya, Nona yang dikatakan oleh Nona Adya benar bahwa Nona harus tersenyum di acara sakral ini.” Ucap bik Jum yang menatap ke arah Eve dengan sayang.

Pintu kamar rias Eve terbuka dan nampaklah dua perempuan sedang menatap Eve dan Adya dengan sinis, “malang sekali nasibmu Eve jadi istri kedua.” Ucap Harsha yang selalu mengejek Eve dari dulu.

“Kamu tau Harsha habisnya istri pertamanya tidak bisa memberikan keturunan pada keluarga Werawan. Kesalahannya dimasa lampau yang sering melakukan aborsi, beruntungnya kakak sepupu aku tidak menikahinya karena tidak buta dengan wanita yang ingin masuk ke keluarga Werawan. Siapa sih yang nggak ingin masuk ke keluarga terpandang dan terkaya seperti keluarga Werawan.” Ucapan pedas dilontarkan oleh

Geya Wirawan kepada Adya.

Namun Adya sama sekali tidak tersinggung karena itu adalah hal yang biasa baginya. Sedangkan Eve memandang ke arah Adya dengan tatapannya yang menyejukkan membuat Adya tersenyum senang karena ia tidak salah pilih memilih Eve untuk menjadi istri Tala selamanya.

“Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, semua manusia mempunyai kesalahan dan sering melakukan kesalahan hal itu adalah wajar yang tidak wajarnya jika manusia itu tidak sadar akan dosanya dan malah memberikan penilaian yang buruk terhadap orang lain. Berhati-hatilah Nona jika berbicara akan ada seleksi alam.” Ucap Eve dengan tenang sambil memandang ke arah cermin di depannya. Adya dan bik Jum yang mendengarnya mengulum senyum sedangkan Harsha dan Geya menatap Eve dengan kesal dan penuh kebencian.

“Lihat saja cepat atau lambat kamu akan ditendang langsung oleh kak Nabastala dan keluarga Werawan serta Adwitiya tentunya tidak akan menerima dirimu. Jangan berlagak sombong dulu kamu hanyalah istri kedua. Dasar anak yatim piatu.” Ucap Geya dengan pedas lalu berjalan pergi meninggalkan kamar rias Eve dengan Harsha yang mengikutinya.

“Jangan dengarkan ucapan Geya, dia tidak akan berani mengusikmu jika ada Nabastala serta ayah dan ibu terlebih ada aku karena aku akan selalu membelamu.” Ucap Adya dengan lembut.

“Terimakasih kak.”

Eve akhirnya keluar juga di kamar riasnya dengan Gulzar yang menggandeng tangan Eve untuk di bawa ke altar pernikahan di mana sang mempelai pria sudah menunggu.

Semua mata tamu undangan memandang takjub ke arah Eve yang sangat cantik dan memukau dengan gaun putih yang dikenakannya. Di atas sana Nabastala menghela nafasnya dan memandang ke arah istrinya Adya yang tersenyum memberikan semangat kepada dirinya.

Nabastala memandang ke arah Eve yang sudah berdiri di depannya, Gulzar mengulurkan tangan Eve ke arah Nabastala untuk diterima. Nabastala memandang datar ke arah Gulzar yang memandang datar juga dengannya. Hal itu tidak menjadi masalah bagi Nabastala karena itu bukanlah urusannya.

"Jaga dia." Ucap Gulzar lirih

Pengucapan janji suci pernikahan akhirnya selesai juga Eve dan Nabastala sekarang resmi menjadi suami istri. Tiba waktunya Nabastala harus mencium Eve dan tamu undangan bersorak ingin melihatnya.

“Jangan pernah berharap dengan pernikahan ini, ingat aku akan segera menceraikanmu setelah Adya sembuh.” Ucap Nabastala dengan kejam hal itu membuat Eve menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya. Nabastala mencium kening Eve sambil tersenyum palsu ke arah tamu undangan begitu juga dengan Eve.

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Sunshine

Sunshine

Tala adalah pria masa lalu Eve

2022-03-27

0

Sunshine

Sunshine

Hadehhh berat

2022-01-10

0

Sunshine

Sunshine

Masa lalu yang belum usai

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. Kembali
2 BAB 02. Menikah dengan Dia
3 BAB 03. Hanya Bisa Memandang
4 BAB 04. Aku Ingin...
5 BAB 05. Pikiran Itu!!!
6 BAB 06. Diam dan Memendam
7 BAB 07. Menyesakkan, namun Aku Bisa Apa
8 BAB 08. Pulang Berbulan Madu
9 BAB 09. Akankah Aku Bisa Segera Bersinar Terang
10 BAB 10. Hari Pertama Bekerja dan Bertemu Dia
11 BAB 11. Hamil
12 BAB 12. Ragu untuk Memberitahu
13 BAB 13. Sendiri dan Sepi Berusaha untuk Menguatkan Hati
14 BAB 14. Kehilangan Dia
15 BAB 15. Merasa Sangat Buruk
16 BAB 16. Kakek Werawan Datang Menjenguk
17 BAB 17. Bersikeras untuk Bekerja agar Tidak Terlalu Terpuruk
18 BAB 18. Selangkah Demi Selangkah
19 BAB 19. Semakin Jauh dan Semakin Dekat
20 BAB 20. Kakek Werawan Masuk Rumah Sakit
21 BAB 21. Apakah Kamu Mau mendengarkan Ceritaku?
22 BAB 22. Mendengarkan
23 BAB 23. Saling Menguatkan dan Mendapatkan Pelajaran
24 BAB 24. Memutuskan untuk Memulai
25 BAB 25. Pergi Ke Kantor Tala
26 BAB 26. Paket Pesanan
27 BAB 27. Malu dan Terlanjur
28 BAB 28. Tidak Jadi
29 BAB 29. Manja
30 BAB 30. Apa Lagi yang Harus Aku Lakukan?
31 BAB 31. Ulang Tahun Kakek Werawan
32 BAB 32. Bisakah Kamu Tidak Diam!!!
33 BAB 33. Karena Aku hanya Seorang Boneka!!!
34 BAB 34. Jangan Buang Aku Lagi!
35 BAB 35. Mimpi
36 BAB 36. Sarapan Berdua dan Pengawal Wanita
37 BAB 37. Sedikit Fakta dari Keluarga Werawan
38 BAB 38. Kakek Werawan Sadar dan Meminta Cucu Menantu untuk Melakukan Operasi
39 BAB 39. Di mana Eve?
40 BAB 40. Darimana Eve
41 BAB 41. Ketahuan Karena Mulut Lemes Geya
42 BAB 42. Kecemasan dan Ketegangan
43 BAB 43. Kegagalan Pertama di Ruang Operasi Menyelamatkan Pasien
44 BAB 44. Keributan
45 BAB 45. Jaga Batasan
46 BAB 46. Pemakaman
47 BAB 47. Bercerita
48 BAB 48. Rasa Rendah Diri
49 BAB 49. Satu Minggu
50 BAB 50. Tala ke Apartemen
51 BAB 51. Sentuhan Tanpa Disengaja
52 BAB 52. Hujan
53 BAB 53. Senang
54 BAB 54. Berpikir Keras Demi Mendapatkan Cucu
55 BAB 55. Merasa Dejavu
56 BAB 56. Kecerobohan Eve
57 BAB 57. Salah Persepsi
58 BAB 58. Menghindar
59 BAB 59. Kepergok
60 BAB 60. Ancaman
61 BAB 61. Batal
62 BAB 62. Kritis
63 BAB 63. Apakah Semua Akan Baik-baik Saja!!!
64 BAB 64. Tersirat
65 BAB 65. Pembicaraan Dua Pria
66 BAB 66. Hari Ulang Tahun Ashi
67 BAB 67. Melupakan Ayah Davka yang Menunggu
68 BAB 68. Sadar
69 BAB 69. Permintaan Adya
70 BAB 70. Bertengkar untuk Pertama Kali
71 BAB 71. Berbicara Bertiga
72 BAB 72. Meninggal
73 BAB 73. Eve Demam
74 BAB 74. Telepon
75 BAB 75. Malu dan Bertanya-tanya
76 BAB 76. Karena Aku Tidak Mencintaimu
77 BAB 77. Mulai Lagi
78 BAB 78. Interogasi
79 BAB 79. Harapan dan Tidak Adanya Harapan
80 BAB 80. Satu Persatu Rahasia Terbuka
81 BAB 81. Rasa Bersalah Menggerogoti
82 BAB 82. Keadaan yang Rumit
83 BAB 83. Tidak Berdaya
84 BAB 84. Hilang Jejak
85 BAB 85. Pergi Jauh
86 BAB 86. Terguncang
87 BAB 87. Kekacauan
88 BAB 88. Dia Benar-benar Menghilang
89 BAB 89. Berkelahi
90 BAB 90. Periksa Kandungan
91 BAB 91. Bertemu Kak Airen
92 BAB 92. Fakta yang Terungkap
93 BAB 93. Joha dan Airen Memulai Drama
94 BAB 94. Berita Menggembirakan
95 BAB 95. Bagaimana Kamu Bisa Tau?
96 BAB 96. Niat Hati Seseorang Tidak Ada yang Tau!?
97 BAB 97. Sky Orion
98 BAB 98. Negara L
99 BAB 99. Merasa Aneh
100 BAB 100. Elizabeth Abraham adalah Eve
101 BAB 101. Tegas
102 BAB 102. Lembah Hunza
103 BAB 103. Beri Aku Alasan!?
104 BAB 104. Kenapa Malah Kalian yang Ribut!?
105 BAB 105. Lanjutkan
106 BAB 106. Canggung!
107 BAB 107. Tidur Bersama
108 BAB 108. Kenapa...!?
109 BAB 109. Panik Karena Ada Noda Darah di Celana
110 BAB 110. Perkenalan Putri Abraham
111 BAB 111. Perasaan dan Pikiran
112 BAB 112. Aku Tidak Tau Aku Kenapa!!!
113 BAB 113. PTSD
114 BAB 114. Nama Panggilan Sayang
115 BAB 115. Diomeli
116 BAB 116. Risih dan Geli
117 BAB 117. Hukuman
118 BAB 118. Kata-kata Manis
119 BAB 119. Cemburu dan Iri dengan Ipar!
120 BAB 120. Pergilah Ikut Suamimu!
121 BAB 121. Kedatangan Dokter Raka
122 BAB 122. Menjadi Kompor!
123 BAB 123. Bertamu Ke Rumah Dokter Raka
124 BAB 124. Tamu Tak Terduga!
125 BAB 125. Tertidur
126 BAB 126. Menghancurkan Suasana Romantis
127 BAB 127. Pillow Talk
128 BAB 128. Seperti Kaset Rusak!
129 BAB 129. Cemburu!?
130 BAB 130. Tidak Percaya!!!
131 BAB 131. Jelaskan!
132 BAB 132. Bolehkah?
133 BAB 133. Pagi Hari Keluarga Kecil
134 BAB 134. Kembali Ke Negara K
135 BAB 135. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
136 BAB 136. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
137 BAB 137. Ketularan Axel
138 BAB 138. Kesiangan
139 BAB 139. Basement
140 BAB 140. Kenapa Tidak Sedari Awal
141 BAB 141. Gara-gara Pesan
142 BAB 142. Kejutan
143 BAB 143. Tidak Izin
144 BAB 144. Kenapa Tidak Bilang!?
145 BAB 145. Pusing
146 BAB 146. Memaafkan Bukan Berarti Melupakan dan Mengabaikan
147 BAB 147. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
148 BAB 148. Menjadi Seperti Orion
149 BAB 149. Pewarna Kuku
150 BAB 150. Aku Suami Sayang Istri!
151 BAB 151. Sikap Posesif Tala terhadap Geya
152 BAB 152. Geya Mendumel
153 BAB 153. Ceramah di Pagi Hari
154 BAB 154. Tertekan
155 BAB 155. Permintaan Bumil
156 BAB 156. Kepulangan Geya dan Axel dari Bulan Madu
157 BAB 157. Hormon Kehamilan
158 BAB 158. Ulang Tahun Orion
159 BAB 159. Lagi, Lagi Harus Tidur di Luar
160 BAB 160. Mau Melahirkan
161 BAB 161. Regulus Galaksi Werawan
162 BAB 162. Keributan di Mansion
163 BAB 163. Grup Pria Manula
164 BAB 164. Bangga dan Terharu
165 BAB 165. Begadang
166 BAB 166. Terjatuh
167 BAB 167. Khawatir
168 BAB 168. Hadiah
169 BAB 169. Kejutan
170 BAB 170. Kedatangan Selebritis Kelas A
171 BAB 171. Tidur Berempat
172 BAB 172. Tidak Semuanya Indah dan Mulus
173 BAB 173. Ketegangan Suami Istri
174 BAB 174. Cukup!
175 BAB 175. Kamu Tidak Bekerja?
176 BAB 176. Saling Merindukan
177 BAB 177. Bertemu Kembali
178 BAB 178. Ungkapan Hati dan Pikiran
179 BAB 179. Pulang bersama
180 BAB 180. Skandal untuk Pertama Kali
181 BAB 181. Kehebohan
182 BAB 182. Berbicara Layaknya Pria Dewasa
183 BAB 183. Masa Depan
184 BAB 184. Ya, Ini Aku!
185 BAB 185. Meyakinkan Ayanna Kembali
186 BAB 186. Ayanna Syok
187 BAB 187. Konferensi Pers
188 BAB 188. Anggota Baru
189 BAB 189. Pertengkaran Orang tua dan Anak
190 BAB 190. Merasa Lelah
191 BAB 191. Kala dan Gala
192 BAB 192. Kenapa dengan Geya?
193 BAB 193. Perasaan Bercampur aduk
194 BAB 194. Euforia
195 BAB 195. Terdiam
196 BAB 196. Menjaga Jarak
197 BAB 197. Heboh
198 BAB 198. Habis Drama
199 BAB 199. Kami Sayang Adik Bayi!
Episodes

Updated 199 Episodes

1
BAB 01. Kembali
2
BAB 02. Menikah dengan Dia
3
BAB 03. Hanya Bisa Memandang
4
BAB 04. Aku Ingin...
5
BAB 05. Pikiran Itu!!!
6
BAB 06. Diam dan Memendam
7
BAB 07. Menyesakkan, namun Aku Bisa Apa
8
BAB 08. Pulang Berbulan Madu
9
BAB 09. Akankah Aku Bisa Segera Bersinar Terang
10
BAB 10. Hari Pertama Bekerja dan Bertemu Dia
11
BAB 11. Hamil
12
BAB 12. Ragu untuk Memberitahu
13
BAB 13. Sendiri dan Sepi Berusaha untuk Menguatkan Hati
14
BAB 14. Kehilangan Dia
15
BAB 15. Merasa Sangat Buruk
16
BAB 16. Kakek Werawan Datang Menjenguk
17
BAB 17. Bersikeras untuk Bekerja agar Tidak Terlalu Terpuruk
18
BAB 18. Selangkah Demi Selangkah
19
BAB 19. Semakin Jauh dan Semakin Dekat
20
BAB 20. Kakek Werawan Masuk Rumah Sakit
21
BAB 21. Apakah Kamu Mau mendengarkan Ceritaku?
22
BAB 22. Mendengarkan
23
BAB 23. Saling Menguatkan dan Mendapatkan Pelajaran
24
BAB 24. Memutuskan untuk Memulai
25
BAB 25. Pergi Ke Kantor Tala
26
BAB 26. Paket Pesanan
27
BAB 27. Malu dan Terlanjur
28
BAB 28. Tidak Jadi
29
BAB 29. Manja
30
BAB 30. Apa Lagi yang Harus Aku Lakukan?
31
BAB 31. Ulang Tahun Kakek Werawan
32
BAB 32. Bisakah Kamu Tidak Diam!!!
33
BAB 33. Karena Aku hanya Seorang Boneka!!!
34
BAB 34. Jangan Buang Aku Lagi!
35
BAB 35. Mimpi
36
BAB 36. Sarapan Berdua dan Pengawal Wanita
37
BAB 37. Sedikit Fakta dari Keluarga Werawan
38
BAB 38. Kakek Werawan Sadar dan Meminta Cucu Menantu untuk Melakukan Operasi
39
BAB 39. Di mana Eve?
40
BAB 40. Darimana Eve
41
BAB 41. Ketahuan Karena Mulut Lemes Geya
42
BAB 42. Kecemasan dan Ketegangan
43
BAB 43. Kegagalan Pertama di Ruang Operasi Menyelamatkan Pasien
44
BAB 44. Keributan
45
BAB 45. Jaga Batasan
46
BAB 46. Pemakaman
47
BAB 47. Bercerita
48
BAB 48. Rasa Rendah Diri
49
BAB 49. Satu Minggu
50
BAB 50. Tala ke Apartemen
51
BAB 51. Sentuhan Tanpa Disengaja
52
BAB 52. Hujan
53
BAB 53. Senang
54
BAB 54. Berpikir Keras Demi Mendapatkan Cucu
55
BAB 55. Merasa Dejavu
56
BAB 56. Kecerobohan Eve
57
BAB 57. Salah Persepsi
58
BAB 58. Menghindar
59
BAB 59. Kepergok
60
BAB 60. Ancaman
61
BAB 61. Batal
62
BAB 62. Kritis
63
BAB 63. Apakah Semua Akan Baik-baik Saja!!!
64
BAB 64. Tersirat
65
BAB 65. Pembicaraan Dua Pria
66
BAB 66. Hari Ulang Tahun Ashi
67
BAB 67. Melupakan Ayah Davka yang Menunggu
68
BAB 68. Sadar
69
BAB 69. Permintaan Adya
70
BAB 70. Bertengkar untuk Pertama Kali
71
BAB 71. Berbicara Bertiga
72
BAB 72. Meninggal
73
BAB 73. Eve Demam
74
BAB 74. Telepon
75
BAB 75. Malu dan Bertanya-tanya
76
BAB 76. Karena Aku Tidak Mencintaimu
77
BAB 77. Mulai Lagi
78
BAB 78. Interogasi
79
BAB 79. Harapan dan Tidak Adanya Harapan
80
BAB 80. Satu Persatu Rahasia Terbuka
81
BAB 81. Rasa Bersalah Menggerogoti
82
BAB 82. Keadaan yang Rumit
83
BAB 83. Tidak Berdaya
84
BAB 84. Hilang Jejak
85
BAB 85. Pergi Jauh
86
BAB 86. Terguncang
87
BAB 87. Kekacauan
88
BAB 88. Dia Benar-benar Menghilang
89
BAB 89. Berkelahi
90
BAB 90. Periksa Kandungan
91
BAB 91. Bertemu Kak Airen
92
BAB 92. Fakta yang Terungkap
93
BAB 93. Joha dan Airen Memulai Drama
94
BAB 94. Berita Menggembirakan
95
BAB 95. Bagaimana Kamu Bisa Tau?
96
BAB 96. Niat Hati Seseorang Tidak Ada yang Tau!?
97
BAB 97. Sky Orion
98
BAB 98. Negara L
99
BAB 99. Merasa Aneh
100
BAB 100. Elizabeth Abraham adalah Eve
101
BAB 101. Tegas
102
BAB 102. Lembah Hunza
103
BAB 103. Beri Aku Alasan!?
104
BAB 104. Kenapa Malah Kalian yang Ribut!?
105
BAB 105. Lanjutkan
106
BAB 106. Canggung!
107
BAB 107. Tidur Bersama
108
BAB 108. Kenapa...!?
109
BAB 109. Panik Karena Ada Noda Darah di Celana
110
BAB 110. Perkenalan Putri Abraham
111
BAB 111. Perasaan dan Pikiran
112
BAB 112. Aku Tidak Tau Aku Kenapa!!!
113
BAB 113. PTSD
114
BAB 114. Nama Panggilan Sayang
115
BAB 115. Diomeli
116
BAB 116. Risih dan Geli
117
BAB 117. Hukuman
118
BAB 118. Kata-kata Manis
119
BAB 119. Cemburu dan Iri dengan Ipar!
120
BAB 120. Pergilah Ikut Suamimu!
121
BAB 121. Kedatangan Dokter Raka
122
BAB 122. Menjadi Kompor!
123
BAB 123. Bertamu Ke Rumah Dokter Raka
124
BAB 124. Tamu Tak Terduga!
125
BAB 125. Tertidur
126
BAB 126. Menghancurkan Suasana Romantis
127
BAB 127. Pillow Talk
128
BAB 128. Seperti Kaset Rusak!
129
BAB 129. Cemburu!?
130
BAB 130. Tidak Percaya!!!
131
BAB 131. Jelaskan!
132
BAB 132. Bolehkah?
133
BAB 133. Pagi Hari Keluarga Kecil
134
BAB 134. Kembali Ke Negara K
135
BAB 135. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
136
BAB 136. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
137
BAB 137. Ketularan Axel
138
BAB 138. Kesiangan
139
BAB 139. Basement
140
BAB 140. Kenapa Tidak Sedari Awal
141
BAB 141. Gara-gara Pesan
142
BAB 142. Kejutan
143
BAB 143. Tidak Izin
144
BAB 144. Kenapa Tidak Bilang!?
145
BAB 145. Pusing
146
BAB 146. Memaafkan Bukan Berarti Melupakan dan Mengabaikan
147
BAB 147. (Kisah Gulzar, Axel, dan Geya)
148
BAB 148. Menjadi Seperti Orion
149
BAB 149. Pewarna Kuku
150
BAB 150. Aku Suami Sayang Istri!
151
BAB 151. Sikap Posesif Tala terhadap Geya
152
BAB 152. Geya Mendumel
153
BAB 153. Ceramah di Pagi Hari
154
BAB 154. Tertekan
155
BAB 155. Permintaan Bumil
156
BAB 156. Kepulangan Geya dan Axel dari Bulan Madu
157
BAB 157. Hormon Kehamilan
158
BAB 158. Ulang Tahun Orion
159
BAB 159. Lagi, Lagi Harus Tidur di Luar
160
BAB 160. Mau Melahirkan
161
BAB 161. Regulus Galaksi Werawan
162
BAB 162. Keributan di Mansion
163
BAB 163. Grup Pria Manula
164
BAB 164. Bangga dan Terharu
165
BAB 165. Begadang
166
BAB 166. Terjatuh
167
BAB 167. Khawatir
168
BAB 168. Hadiah
169
BAB 169. Kejutan
170
BAB 170. Kedatangan Selebritis Kelas A
171
BAB 171. Tidur Berempat
172
BAB 172. Tidak Semuanya Indah dan Mulus
173
BAB 173. Ketegangan Suami Istri
174
BAB 174. Cukup!
175
BAB 175. Kamu Tidak Bekerja?
176
BAB 176. Saling Merindukan
177
BAB 177. Bertemu Kembali
178
BAB 178. Ungkapan Hati dan Pikiran
179
BAB 179. Pulang bersama
180
BAB 180. Skandal untuk Pertama Kali
181
BAB 181. Kehebohan
182
BAB 182. Berbicara Layaknya Pria Dewasa
183
BAB 183. Masa Depan
184
BAB 184. Ya, Ini Aku!
185
BAB 185. Meyakinkan Ayanna Kembali
186
BAB 186. Ayanna Syok
187
BAB 187. Konferensi Pers
188
BAB 188. Anggota Baru
189
BAB 189. Pertengkaran Orang tua dan Anak
190
BAB 190. Merasa Lelah
191
BAB 191. Kala dan Gala
192
BAB 192. Kenapa dengan Geya?
193
BAB 193. Perasaan Bercampur aduk
194
BAB 194. Euforia
195
BAB 195. Terdiam
196
BAB 196. Menjaga Jarak
197
BAB 197. Heboh
198
BAB 198. Habis Drama
199
BAB 199. Kami Sayang Adik Bayi!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!