Gara-gara Mobil

Hari demi hari pun berlalu. Setiap hari Nadin merasakan kegelisahan yang tertahan. Tepat kini sudah satu bulan baby Laura tinggal bersama dengannya. Tidak ada yang tahu di mana keberadaan Laurin begitu pun sebaliknya. Meskipun demikian, baby Laura berkembang sangat baik dalam asuhan Nadin. Sesekali ia dan Randy membawa Laura untuk jalan-jalan membeli sesuatu seperti baju, sepatu atau barang-barang lainnya.

Seperti sore ini. Nadin menyempatkan diri untuk segera pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya di kampus. Usia cukup matang belum membuat wanita 30 tahun nan cantik itu tergugah untuk segera menikah. Namun, entah bagaimana bisa ia begitu menyayangi sosok baby Laura bahkan sudah menganggap bocah itu sebagai putrinya sendiri.

"Halo Ran, kamu di mana? Kakak sudah menunggumu di parkiran."

Nadin sedang sibuk menyelipkan ponselnya di antara jemari tangan. Ia sedang mendengarkan seseorang menanggapi perkataannya.

"Iya, cepatlah sedikit!"

Nadin berdeham sebelum mengakhiri panggilannya. Sore hari yang cerah cukup menggugah hati dan minat kedua kakak beradik itu untuk mengajak bayi mungil mengenal dunia ini. Minggu kemarin mereka baru saja ke tempat bermain. Sepertinya sore ini mereka berdua akan berbelanja baju atau mungkin sepatu yang lucu.

Nadin telah masuk ke dalam mobilnya. Duduk dengan gusar seolah sedang menunggu kekasih tersayang.

Beberapa menit kemudian.

Nadin yang tadinya fokus membaca grup chat dari anggota pengajar kini seketika ia mengalihkan pandangannya ke samping. Pintu mobil terbuka dan kini menunjukkan seorang pemuda masuk dan duduk di sampingnya.

"Maaf agak lama. Habis kumpulin tugas bu Retno."

Nadin mengangguk. Menunggu sang ading memasang seat belt. Perlahan mesin dihidupkan. Segera wanita berparas cantik itu memutar kemudi bersama dengan menginjak pedal gas mobil. Membawa benda beroda empat itu keluar dari area kampus.

Jalanan sore itu cukup padat. Nadin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Bertepatan dengan hari sabtu milik dua orang berpasangan, hingga wanita itu tidak sama sekali mempercepat laju. Namun, siapa yang menyangka ketika dirinya sudah cukup berhati-hati dengan segala kelebihan mengemudi yang dimiliki. Tiba-tiba saja mobil yang ada di depannya berhenti mendadak. Dengan kesadaran yang sigap, Nadin segera menginjak pedal rem dalam-dalam. Sayangnya, kendaraan yang ada di belakang tidak cukup sigap menghadapi keterkejutan.

Brraaaakkk!!

Pada akhirnya mobil yang dikemudikan Nadin terdorong ke depan. Mau tak mau akhirnya mobil berwarna putih itu bisa dipastikan mengalami kerusakan pada bagian depan dan belakang.

Nadin dan Randy melotot. Mereka sudah memastikan keadaan mobil yang akan mengalami kerusakan parah.

"Astaga ...."

"Ya ammpunn ...."

Segera Randy dan Nadin turun. Menyiapkan segala macam sumpah serapah yang siap mengudara setelah ini. Nadin mengetuk pintu mobil hitam di depannya yang berhenti mendadak.

"Permisi!"

Suara kaca berbenturan dengan jemari tangan terdengar setelahnya. Tak butuh waktu lama. Jendela kaca turun perlahan. Menampilkan sosok lelaki yang cukup tampan dengan menggunakan kacamata hitam sebagai pelengkap.

"Maaf, sepertinya mobilku belum terbiasa dengan kemacetan," ucapnya santai.

Nadin terperangah. Merasa pernah bertemu dengan lelaki itu.

"Mobilmu berhenti tiba-tiba dan menyebabkan aku berhenti mendadak. Hingga mobil di belakangku ikut menabrak mobilku karena tidak siap. Lihatlah ke belakang!" sembur Nadin.

Lelaki itu menoleh dan melepaskan kacamata hitamnya. Menampilkan dua bola mata perak yang begitu memesona Kediaman seorang Nadin.

"Ah ... sekali lagi maaf, Nona. Aku tidak sengaja."

Nadin semakin dibuat tidak sabar seketika. Tidak ada lagi pesona dan memesona. Meski lelaki itu sangat tampan. Kali ini ia hanya ingin menghajar orang yang sok tidak merasa bersalah tersebut.

"Eh, Mister ... Anda harus bertanggung jawab," imbuh seorang lelaki yang berdiri di belakang Nadin.

Nadin sedikit menggeser tubuhnya sebab lelaki tersebut ingin protes dengan menatap lelaki bule itu secara langsung. Nadin hanya menghela napas melihat lelaki itu tampak tidak peduli. Hingga suara Randy seketika mengambil alih minatnya untuk sekadar meluapkan emosi.

"Baiklah ini kartu nama saya, Anda bisa mendapatkan ganti ruginya besok," ucap lelaki bule tersebut.

"Kak, princess nangis," ujar Randy bersamaan dengan lelaki itu.

Nadin pun memilih mendekati Randy yang baru saja mengakhiri panggilan telepon. Tidak lagi menghiraukan ucapan dari lelaki tampan itu. Kini ia buru-buru masuk ke dalam mobil dan memilih untuk pergi meninggalkan masalah. Bahkan jalanan sore itu dibuat macet akan kejadian tak terduga tadi.

Segera Nadin melajukan mobilnya meninggalkan tempat perkara. Hal itu sontak membuat sosok lelaki tampan yang menjadi penyebab tertegun melihat kepergian mobil berwarna putih itu dengan body penyok di bagian belakang.

"Ah ... wanita itu malah pergi. Sayang sekali jika tidak mendapatkan ganti rugi," tutur lelaki yang baru saja menerima kartu nama.

Ia dengan mata peraknya masih menatap laju mobil Nadin meski semakin lama menghilang dari pandangan mata. Ia merasa sangat aneh mendapati sikap wanita tadi. Bahkan di awal dia begitu bersemangat untuk meminta pertanggungjawaban. Nyatanya setelah hati tak sanggup acuh, dia memilih pergi.

"Wanita yang aneh," gumam lelaki bule sembari menggelengkan kepala.

Melihat sosok lelaki yang baru saja mendapatkan kartu namanya telah pergi. Kini ia pun kembali fokus pada mobil barunya yang mengalami sedikit lecet di bagian belakang.

"Astaga ... seharusnya, Leo bisa mencarikan mobil yang mudah. Ini cukup sulit untuk dikendalikan saat macet seperti saat ini."

Menyumpah dalam hati kini. Ia Zaynard Orlando. Seorang pengusaha muda sukses yang telah merintis bisnisnya sejak lulus kuliah. Kemewahan yang didapat sejak kecil tidak membuat lelaki itu hidup tenang. Setelah masalah perebutan warisan keluarga yang harus membuat seorang Zayn dan Laurin harus rela menjadi yatim piatu, kini kehidupan semakin rumit kala sang kekasih yang terus merajuk menginginkan pernikahan. Ditambah lagi perkara sang adik yang kehilangan putrinya. Zayn tidak pernah bisa merasakan kehidupan yang tenang dan damai.

"Sepertinya aku harus ganti mobil canggih ini."

Tidak ada sentuhan yang dilakukan ketika mengemudi. Lelaki itu cukup menekan tombol-tombol dan layar pada monitor untuk mengoperasikan benda beroda empat tersebut.

Bersambung. ...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

seru

2021-12-20

3

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

kn bukannya siang itu ada nadin yg dtg bertamu.. brarti nadin ikut di culik jg donk thorr

2021-03-19

0

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Suka

2021-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Salam Manis
2 Sebuah Tragedi
3 Awal Mula Kisah
4 Di Balik Kesalahpahaman
5 Gara-gara Mobil
6 Pada akhirnya
7 Bab 8
8 Bab 9
9 Bab 10
10 Bab 11
11 Bab 12
12 Bab 13
13 Bab 14
14 Bab 15
15 Bab 16
16 Bab 17
17 Bab 18
18 Bab 19
19 Bab 20
20 Bab 21
21 Bab 22
22 Bab 23
23 Bab 24
24 Bab 25
25 Bab 26
26 Bab 27
27 Bab 28
28 Bab 29
29 Bab 30
30 Bab 31
31 Bab 32
32 Bab 33
33 Bab 34
34 Bab 35
35 Bab 36
36 Bab 37
37 Bab 38
38 Bab 39
39 Bab 40
40 Bab 41
41 bab 42
42 Bab 43
43 Bab 44
44 Bab 45
45 Bab 46
46 Bab 47
47 Bab 48
48 Bab 49
49 pengumuman
50 Ekstra part 1
51 Ekstra Part 2
52 ekstra part 3
53 Ekstra Part 4
54 Sekilas info
55 Ekstra part Cerita livia 1
56 Ekstra part Cerita Livia 2
57 Ekstra part Cerita Livia 3
58 Ekstra part Cerita Livia 4
59 Ekstra part Cerita Livia 5
60 Ekstra part Cerita Livia 6
61 Ekstra part Cerita Livia 7
62 Ekstra part Cerita Livia 8
63 Ekstra part Cerita Livia 9
64 Ekstra part Cerita Livia 10
65 Ektra part Cerita Livia 11
66 Ekstra part Cerita Livia 12
67 Ekstra part Cerita Livia 13
68 Ekstra part Cerita Livia 14
69 Ekstra part Cerita Livia 15
70 Ekstra part Cerita Nadin 1
71 Ekstra part Cerita Nadin 2
72 Ekstra part Cerita Nadin 3
73 Mampir Yuk
74 Cuap-cuap Author
75 Numpang lewat
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Salam Manis
2
Sebuah Tragedi
3
Awal Mula Kisah
4
Di Balik Kesalahpahaman
5
Gara-gara Mobil
6
Pada akhirnya
7
Bab 8
8
Bab 9
9
Bab 10
10
Bab 11
11
Bab 12
12
Bab 13
13
Bab 14
14
Bab 15
15
Bab 16
16
Bab 17
17
Bab 18
18
Bab 19
19
Bab 20
20
Bab 21
21
Bab 22
22
Bab 23
23
Bab 24
24
Bab 25
25
Bab 26
26
Bab 27
27
Bab 28
28
Bab 29
29
Bab 30
30
Bab 31
31
Bab 32
32
Bab 33
33
Bab 34
34
Bab 35
35
Bab 36
36
Bab 37
37
Bab 38
38
Bab 39
39
Bab 40
40
Bab 41
41
bab 42
42
Bab 43
43
Bab 44
44
Bab 45
45
Bab 46
46
Bab 47
47
Bab 48
48
Bab 49
49
pengumuman
50
Ekstra part 1
51
Ekstra Part 2
52
ekstra part 3
53
Ekstra Part 4
54
Sekilas info
55
Ekstra part Cerita livia 1
56
Ekstra part Cerita Livia 2
57
Ekstra part Cerita Livia 3
58
Ekstra part Cerita Livia 4
59
Ekstra part Cerita Livia 5
60
Ekstra part Cerita Livia 6
61
Ekstra part Cerita Livia 7
62
Ekstra part Cerita Livia 8
63
Ekstra part Cerita Livia 9
64
Ekstra part Cerita Livia 10
65
Ektra part Cerita Livia 11
66
Ekstra part Cerita Livia 12
67
Ekstra part Cerita Livia 13
68
Ekstra part Cerita Livia 14
69
Ekstra part Cerita Livia 15
70
Ekstra part Cerita Nadin 1
71
Ekstra part Cerita Nadin 2
72
Ekstra part Cerita Nadin 3
73
Mampir Yuk
74
Cuap-cuap Author
75
Numpang lewat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!