Siang ini Dennis lolos dari mulut harimau. Ia bisa pulang dengan selamat, di tambah lagi ia sekarang tahu apa yang membuat kakaknya kesal. Ternyata pria mengerikan tadi yang kemarin telah mencium kakaknya.
Pria itu sebenarnya sangat tampan dan sangat menyukai kakaknya. Dennis bingung dengan sikap pria itu tang seakan seperti sudah mengenal Angie sejak lama, tetapi ketika kemarin kakaknya bercerita, mereka sepertinya belum pernah mengenal satu sama lain.
"Kak, aku sudah tahu apa yang pria kurang ajar itu lakukan." Setibanya di restoran, Dennis tanpa melihat keadaan, seenaknya saja mengucapkan kalimat itu keras-keras.
Angie yang mendengar hal itu langsung menarik adiknya masuk ke dapur. "Ssssstt!! Kenapa harus teriak. Nanti ayah dan ibu dengar!" Angie memastikan ke arah luar tidak ada yang mendengarkan mereka dari lubang tempat merek meletakkan makanan yang sudah siap.
"Pantas saja Kakak tidak mau cerita. Ternyata kemarin Kakak di cium pria tampan." Dennis tertawa terbahak-bahak.
"Sssstt!!" Lagi-lagi Angie menghentikan tawa Dennis dan menutup mulutnya. "Jangan ceritakan ke ayah dan ibu, ya! Awas kalau kamu cerita. Kakak tidak mau membantu kamu mengerjakan pr lagi," ancam Angie. Selama ini memang Dennis sangat bergantung pada otak encer kakaknya ini untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
"Iya beres, Kak. Eh Kak, tapi memang Kakak kenal ya sama orang itu? Kok sepertinya dia kenal Kakak, ya?" tanya Dennis penasaran.
"Kakak baru kemarin ketemu dengannya dan tiba-tiba saja dia seenaknya mencium Kakak. Dan Kakak menamparnya dengan keras." Angie menceritakan itu dengan rasa bangga.
"Hah Kakak menampar Keanu Sean Utomo??? Bos Kean's Corp???" Dennis terkejut dengan cerita kakaknya. Matanya terbelalak tidak percaya.
Dennis tahu siapa pria itu karena sebelum pulang ia bertanya pada satpam di pintu keluar. Ia penasaran siapa pria tampan yang berani mengganggu kakaknya. Beruntung tadi Dennis tidak gegabah membalaskan kekesalan kakaknya.
"Oow jadi dia bos di perusahaan itu? Pantas dia kurang ajar. Orang kaya raya ternyata. Semakin kaya memang semakin tidak tahu sopan santun. Untung Kakak sempat menamparnya. Puas rasanya Kakak bisa memberi pelajaran pada pria kaya sombong tidak tahu diri itu." Lagi-lagi senyum puas muncul di bibir kakaknya.
"Tapi aneh deh, Kak. Tadi kan dia marah ketika tahu aku menggantikan Kakak. Tapi setelah aku bilang kalau Kakak sakit, dia panik. Hampir saja dia mengirim dokter pribadinya ke sini untuk memeriksa Kakak." Dennis kembali menceritakan perilaku aneh Keanu tadi.
"Apa??? Apa dia sudah gila, ya? Kenal saja tidak. Terus kamu bilang apa?" selidik Angie.
"Aku bilang kalau Kakak cuma sakit biasa saja tidak perlu dokter. Kakak tidak berani ke sana karena takut membuat Bos itu tertular. Dan Kakak tahu dia bilang apa?" Dennis sengaja memberi jeda pada ceritanya agar Angie penasaran. Angie dengan serius menyimak ingin tahu kegilaan lain apalagi yang di lakukan pria mesum itu.
"Apa? Dia bilang apa?" tanya Angie penasaran.
"Dia bilang kalau Kakak jatuh cinta pada dia karena dia menganggap Kakak begitu perhatian karena takut Kakak akan menularkan sakit kakak ke dia. Aku sampe bengong tidak bisa mengikuti alur pikirannya. Mau tertawa, tapi aku takut. Bawahannya sepertinya juga sepikiran sama aku, Kak," cerita Dennis.
Mau pingsan rasanya Angie mendengar cerita Dennis. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya Angie bertemu dengan pria segila dan percaya diri seperti ini. Dan yang pasti suka berkhayal.
"Benar-benar orang gila. Semoga Kakak tidak harus berurusan dengannya lagi. Bisa ikutan gila Kakak nanti." Angie pun menyudahi percakapannya dengan Dennis. Ia membantu ibunya membereskan meja-meja di depan.
Dalam hati Dennis ia ragu kalau pria itu akan berhenti mengganggu kakaknya, apalagi ini adalah kali kedua ia memesan makanan dan sepertinya memang di sengaja untuk bertemu dengan kakaknya.
- Di ruang kerja Keanu -
"Ben, malam ini temani aku makan malam. Kamu tentu tidak ada acara yang lebih penting dari menemaniku makan, kan?" Keanu dengan seenaknya menyimpulkan sendiri apa yang penting atau tidak untuk asisten pribadinya.
Istirahat, Tuan. Itu kegiatan yang lebih penting bagi saya.
"Tidak ada, Tuan. Dengan senang hati saya akan menemani Tuan." Mungkin asisten Ben sangat berpotensi untuk mendapatkan penghargaan untuk kemampuannya berakting di depan tuan mudanya ini.
"Bagus! Aku ingin memberi kejutan pada seseorang,” ucap Keanu dengan pandangan menerawang.
Astaga apakah seseorang itu adalah Nona Angie. Ya Tuhan apalagi yang akan di lakukan tuan muda kali ini. Apakah dia akan kembali mempermalukan diri sendiri lagi?
"Maaf, Tuan. Apakah seseorang itu adalah Nona Angie?" Ben memberanikan diri bertanya. Berharap ia bisa melakukan persiapan agar tuan mudanya tidak mempermalukan dirinya lagi.
Terdengar suara tawa bahagia. "Memang kamu pikir siapa lagi yang mau aku berikan kejutan?"
"Apakah Tuan mau saya pesan di tempat biasa?"
Keanu jarang makan di tempat umum. Kalaupun harus makan di tempat umum maka satu restoran itu akan di booking untuknya sendiri. Kenapa? Ya namanya juga orang kaya. Mau beli restorannya sekalian juga boleh.
"Tidak. Aku mau makan di tempat gadis liar itu bekerja. Aku mau lihat apakah dia sudah sembuh atau belum."
Hampir pingsan Ben mendengarnya. Makan di restoran biasa? Berada di satu ruangan bersama dengan orang banyak?
"Baiklah saya akan book seisi restoran malam ini khusus untuk Tuan." Baru saja Ben mengambil ponselnya, Keanu langsung mencegahnya.
"Haduh kamu ini sungguh kurang pengalaman sekali di urusan percintaan. Kalau dia tahu aku akan datang tentu saja dia akan bersembunyi. Apa kamu tidak tahu kalau gadis yang sedang jatuh cinta akan malu bila bertemu dengan orang yang dia cintai?" Keanu menggelengkan kepalanya dan memandang remeh Ben.
Tuan Muda Anda sendiri pun ada pengalaman apa dalam urusan percintaan. Selama saya mendampingi anda belum ada satu pacar pun yang Tuan punya.
Ben mendongkol dalam hatinya. Kalau saja bukan karena sumpah dan rasa setianya pada keluarga Keanu, ingin rasanya ia pergi dan meninggalkan lelaki angkuh dan menyebalkan di hadapannya ini.
"Baiklah, sesuai dengan permintaan Tuan." Ben meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celananya.
Ben ingin sekali melihat bagaimana tuan mudanya ini untuk pertama kalinya makan di tempat umum, bersama dengan orang lain dan pastinya bukan di tempat mewah yang seperti biasa ia tahu.
Malam itu tepat pukul setengah delapan sebuah sedan hitam mewah berhenti tepat di depan restoran AA.
Di sepanjang trotoar itu ada banyak pejalan kaki yang lalu lalang. Mereka menatap mobil mewah itu. Daerah itu bukanlah daerah yang sering di kunjungi orang kaya. Maka dari itu mobil itu langsung menarik perhatian warga sekitar.
Ben turun dan berjalan mengitari mobil untuk membukakan Keanu pintu. Ketika Ben turun mata-mata perempuan di sana langsung mengarah padanya. Ben memang sosok pria tampan walau masih satu level di bawah Keanu. Badannya tegap dan tinggi. Siapa yang memandangnya pasti akan terkesima.
Keanu turun dari mobilnya. Ketampanan Keanu juga langsung mencuri perhatian. Dua pria gagah itu memasuki sebuah restoran sederhana.
Risa menyambut mereka walau ia merasa aneh apa yang membawa dua pria tampan yang terlihat bukan orang sembarangan itu mampir ke restoran sederhananya.
"Selamat malam, Tuan. Silakan masuk," sapa Risa ramah.
Keanu tersenyum menandakan kesopanannya. Ia melihat sekeliling seperti mencari seseorang.
"Silakan duduk, Tuan." Risa menunjukkan sebuah meja kosong yang bisa diisi oleh dua orang.
Keanu duduk di tempat yang Risa tunjuk, matanya masih melihat sekeliling. Dia tidak menemukan sosok yang ia cari.
"Ben, duduklah. Jangan buat aku terlihat sebagai bos kejam yang membuatmu terus berdiri selagi aku makan." Keanu memerintahkan Ben untuk duduk bersamanya. Sebuah kejadian yang langka. Bahkan mereka makan bersama pun adalah kejadian yang langka juga.
Ben pun duduk di hadapan Keanu. Ia memperhatikan Keanu yang masih sibuk melihat ke sekeliling sampai akhirnya senyumannya muncul di bibirnya. Orang yang ia cari muncul dari balik pintu.
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Johan Prasetyo Listinio
jadi mata mata
2022-01-20
0
SoVay
semua menikmati 🥰
2021-12-23
1
vera rusman
wkwkwkwk
2021-12-17
0