Angie keluar dari ruangan itu dan berjalan dengan cepat. Dirinya merasa sangat marah saat ini.
Pikirannya sudah dipenuhi dengan segala umpatan kasar. Pria kurang ajar itu sudah sembarangan saja menciumnya.
Angie bahkan sempat menendang keras pintu lift yang ia naiki. Angie bersumpah ia tidak akan mau lagi mengantarkan pesanan ke tempat terkutuk ini.
Angie mengendarai motornya dengan cepat kembali ke restoran. Sepanjang jalan ia mengumpat-umpat kejadian tadi.
Seorang pria dengan seenaknya merebut ciuman pertamanya. Ciuman pertamanya!!
Sirna sudah bayangannya untuk mendapatkan ciuman pertama dengan cara yang romantis dan diberikan kepada pria yang benar-benar ia cintai.
"Hei kenapa wajahmu terlihat begitu kesal, Kak?" tanya Dennis, anak pemilik restoran ketika melihat Angie kembali dan membuka pintu dapur dengan kasar.
"Aku tadi mengantar makanan dan bertemu dengan lelaki kurang ajar!" Raut muka Angie masih memperlihatkan dengan jelas kekesalannya. Semakin Angie ingat, semakin ia ingin menampar pria itu lagi. Belum cukup rasanya tamparan yang tadi ia berikan.
Angie melihat tumpukan piring kotor dan mulai mencucinya dengan harapan ia dapat meredakan amarahnya, tetapi karena suasana hatinya masih kesal ia justru mencuci piring dengan kasar.
"Kak, kalau begitu caramu mencuci piring, Ayah dan Ibu harus membeli set alat makan yang baru," ujar Dennis yang khawatir melihat nasib piring-piring di tangan orang yang sudah di anggap kakaknya sendiri itu. Kalau piring itu bisa teriak mungkin ia sudah protes sedari tadi.
Angie menghentikan gerakan tangannya. "Maaf, Dennis. Hanya saja Kakak benar-benar kesal." Angie mulai mencuci piring perlahan.
"Bukankah Kakak tadi mengantar makanan ke perusahaan Kean's Corp? Memang siapa yang membuat Kakak kesal?" Dennis masih sibuk memasak pesanan pelanggan, tetapi penasaran siapa yang sudah membuat kakaknya ini marah.
"Kakak tidak tahu. Yang pasti kakak mengantar pesanan dan pria kaya sombong itu berlaku kurang ajar. Semua orang kaya memang brengsek!" Hampir saja Angie melempar piring dalam genggamannya. Bayangan pria itu menciumnya tadi kembali datang.
Pengalaman hidup Angie membuatnya membenci orang kaya. Pertama, ayahnya berubah sejak usahanya maju dan ekonomi mereka menjadi baik. Ayahnya mulai memukuli ibunya dan akhirnya mengambil nyawa ibunya dengan tangannya sendiri.
Lalu keluarga angkatnya juga orang kaya. Pelecehan yang dilakukan oleh ayah dan saudara angkatnya membuat Angie lari dari rumah dan bertemu dengan keluarga Dennis yang sederhana dan hangat.
"Memang dia melakukan apa sampai Kakak marah begini?" Jiwa kepo Dennis mulai muncul.
Mengingat apa yang terjadi tadi, Angie menjadi geram kembali.
"Aarrgh!! Malas kakak ceritanya. Hanya buat kakak marah lagi." Angie pun melihat beberapa pesanan online yang sudah siap di antar.
Selesai ia mencuci piring, Angie meletakkannya di dalam tas khusus delivery nya dan segera mengendarai motor kesayangannya lagi untuk mengantar pesanan-pesanan itu.
Sedangkan di ruang kantor presdir Kean's Corp.
Keanu masih terduduk santai di kursi kerja kerajaannya. Duduk bersandar santai dengan jarinya sesekali menyentuh bibirnya kembali.
Senyum simpul terkadang muncul di sudut bibirnya. Ia mengingat kembali saat tadi bibirnya menyentuh bibir lembut itu. Rasanya ia ingin melakukannya lagi.
Astaga Tuan. Kenapa kewibawaan Anda runtuh seketika setelah bertemu gadis itu. Anda terlihat menjadi anak abg yang sedang jatuh cinta.
Tentu saja kata-kata ini hanya berani Ben ungkapkan di dalam hatinya. Kalau sampai Keanu mendengarnya bisa-bisa ia kehilangan nyawanya.
"Dia lucu sekali ya, Ben." Keanu masih sibuk dengan bayangan di kepalanya yang saat ini penuh dengan segala sesuatu tentang Angie.
Lucu? Maksud Tuan lucu apa? Lucu seperti badutkah?
Lagi-lagi hanya diungkapkan di dalam hati Ben.
"Ben. Kamu pernah jatuh cinta tidak?" tanya Keanu. Keanu menyatukan jari-jarinya dan menopang dagunya memandang ke arah Ben.
Ben yang sudah jomblo seumur hidup karena sibuk mengurus tuan mudanya ini tentu saja tidak pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Semua perhatiannya habis untuk manusia di hadapannya ini jadi tidak mungkin sempat untuk memperhatikan manusia lain.
"Ehm.. Jatuh cinta, Tuan?" tanya Ben kembali karena tidak tahu harus menjawab apa.
"Ah kamu pasti tidak pernah jatuh cinta," ucap Keanu dengan nada meremehkan.
Keanu menyandarkan kembali tubuhnya di kursi kebesarannya. Ia lalu sibuk lagi dengan ingatannya akan ciuman yang tadi ia lakukan. "Bibirnya begitu manis. Aku tidak sabar ingin menciumnya kembali." Keanu berbicara pada diri sendiri tetapi Ben yang berada di situ tentu bisa mendengarnya.
Tuan tolong jangan seenaknya mencium orang lain. Apakah Tuan tidak ingat kalau tadi Tuan sampai di tampar dua kali oleh Nona tadi?
Dan lagi-lagi itu hanya ungkapan dalam hati Ben.
"Tuan, maaf. Sepuluh menit lagi kita akan ada rapat laporan kinerja tiap divisi." Ben mengingatkan Tuannya yang sepertinya sudah melupakan semua jadwalnya karena nona tadi.
"Pastikan rapat ini tidak terlalu lama. Aku sedang tidak mood untuk mendengarkan kebodohan-kebodohan yang mereka lakukan." Keanu bangun dari duduk nyamannya dan menuju ke ruang rapat diikuti oleh Ben yang selalu setia di belakangnya. Raut wajah Keanu sudah kembali seperti semula. Kaku dan dingin.
Semua peserta rapat langsung berdiri ketika melihat Keanu datang. Semua memberi penghormatan dan duduk kembali setelah Keanu duduk. Ben tetap setia berdiri di belakang Keanu dan memberi tanda dengan tangannya untuk mereka segera mulai.
Satu persatu manajer tiap divisi memberikan presentasi pencapaian divisi mereka. Sesekali mereka berhenti sejenak karena melihat senyum di sudut bibir Wakil Presdir mereka. Mereka saling melihat satu sama lain. Keanehan ini baru pertama kalinya terjadi.
Selesai presentasi mereka semua terdiam. Biasanya seusai presentasi Keanu akan memaki mereka satu persatu karena selalu menganggap kinerja mereka tidak maksimal.
Setelah menunggu dalam kesunyian selama 10 menit tiba-tiba Keanu bangun dari tempat duduknya. Semua sudah menahan napas mereka sambil tertunduk. Merasa bahwa ini bisa saja akhir dari masa kerja mereka di perusahaan ini.
"Kerja yang bagus." Semua mengangkat kepala mereka dan menatap ke arah Keanu. Tidak percaya akan apa yang baru saja mereka dengar. "Ben atur makan siang gratis untuk karyawan kantor ini besok." Keanu lalu berlalu meninggalkan ruang rapat dengan tatapan bengong mengarah kepadanya.
"Apakah Pak Keanu sedang sakit ya?" ujar salah satu manajer kepada manajer yang lain.
"Iya tadi sepanjang rapat pun Pak Keanu selalu tersenyum," timpal manajer lain.
Kejadian di rapat tadi menyebar dengan cepat di antara para karyawan. Semua heran dengan sikap Keanu yang berubah 180 derajat. Bahkan memberikan semua karyawan makan siang gratis besok.
"Ben, apa jadwalku setelah ini?" tanya Keanu sambil menatap jam tangannya.
Ben memeriksa tabs nya. "Hanya perlu menandatangani beberapa dokumen, setelah itu kosong, Tuan."
"Hm.. baiklah aku mau ke rumah utama bertemu Nenek. Nenek pasti bahagia kalau aku sudah menemukan calon cucu menantunya." Dan lagi-lagi senyum yang membuat Ben merinding itu muncul.
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Yohana'Lovers
thor... aku pumya 1 Vote untuk karyamu yg warbiasah........
2022-01-03
0
vera rusman
hahahaha kocak
2021-12-17
0
SoVay
keren deh... 💖💖
2021-12-17
0