"Malam, Nenek." Keanu mengecup kening Grace, nenek yang sangat-sangat dia sayangi. Keanu akan melakukan apa saja untuk neneknya. Satu-satunya orang yang bisa membuat Keanu bertekuk lutut.
Grace tersenyum melihat kedatangan Keanu. Sudah seminggu ini Keanu tidak mengunjunginya. Mereka pun saling berpelukan. Rasanya satu minggu tidak melihat Keanu, Grace benar-benar merindukannya.
Sejak kecil Keanu diasuh oleh Grace karena orang tua Keanu meninggal dalam kecelakaan yang membuatnya harus menanggung beban menjadi penerus perusahaan sejak kecil. Selama ini Grace yang membimbingnya. Mengajarkannya semua yang perlu ia tahu sebagai seorang pemimpin.
"Malam, cucu kesayangan Nenek," balas Grace sambil mengecup kening Keanu. "Kenapa kamu baru menjenguk Nenek sekarang?" Grace sangat merindukan Keanu.
Hari-harinya terasa membosankan di rumah besar ini yang hanya di temani oleh para pelayan yang bahkan tidak berani berbicara santai dengannya. Keanu sangat protektif pada Grace. Pelayan hanya boleh berdekatan dengannya sebatas tugas mereka.
"Maaf, Nek. Seminggu ini aku sangat sibuk mengurus perusahaan. Tapi aku punya kejutan buat Nenek." Keanu menuntun Grace duduk di sofa yang terletak di sudut kamarnya.
"Kejutan apalagi? Nenek cuma mau kejutan kalau kamu menemukan gadis pujaanmu dan segera menikah. Nenek mau segera menimang cicit," ucap Grace yang tampak tidak tertarik dengan kejutan yang di bawa Keanu. Sudah lama Keanu mencari pujaan hatinya tapi belum juga ia temukan.
Keanu memberikan sebuah foto yang ia dapat dari hasil penyelidikan Ben tentang Angie. "Calon menantu cucu Nenek," ucap Keanu dengan wajah bahagia. "Akhirnya aku menemukannya, Nek," kata Keanu bersemangat.
Grace menerima foto itu dan memperhatikannya sejenak. "Benarkah??" Mata Grace berbinar memandang Keanu. Grace tampak begitu bahagia. Ia memeluk Keanu sangat erat.
"Kapan kamu akan membawanya kesini? Nenek ingin bertemu dengan gadis cantik ini." Wajah bahagia terpancar dari wajah yang sudah menampakkan kerutan yang jelas, tetapi masih menyisakan kecantikan masa mudanya.
"Segera, Nek. Segera. Aku sudah bertemu dengannya tadi siang. Dan Nenek tahu tidak, dia masih segalak dulu." Keanu membayangkan kejadian tadi siang lalu mengelus pipinya. "Dia menamparku, Nek. Dua kali!" Keanu menekankan nada suaranya pada kata dua kali sambil mengangkat dua jarinya. Keanu bahkan terlihat bangga dengan kejadian itu. Cukup aneh memang, tetapi memang begitulah Keanu. Bersikap hanya sesuai jalan pikirannya sendiri.
Grace tertawa keras sambil menepuk pundak Keanu. Ia melihat pipi Keanu yang agak merah. "Astaga Keanu nasibmu malang sekali. Sepertinya ini balasanmu karena sering menganiaya orang lain. Seumur hidup kamu akan dianiaya oleh istrimu." Grace kembali tertawa. "Lalu apa rencanamu?" tanya Grace.
"Aku sudah membuatnya akan selalu mengingatku. Aku menciumnya, Nek. Tepat di sini." Keanu menunjuk bibirnya. Wajah Keanu langsung bersemu merah. "Lalu dia menamparku. Tapi aku rela, Nek di tampar berkali-kali demi bisa menciumnya lagi." Mata Keanu menerawang mengingat kejadian di ruang kantornya tadi.
"Astaga anak satu ini. Kamu gerak cepat sekali ya. Bagus-bagus." Grace menepuk pundak Keanu. "Kalau tidak begitu, bisa-bisa dia diambil orang. Dulu Nenek juga gencar mengejar kakekmu sampai Kakekmu menyerah dan akhirnya jatuh cinta pada Nenek." Grace terkekeh sendiri mengingat keagresifannya dulu.
"Aku pasti akan segera membawanya ke hadapan Nenek. Aku punya cara jitu agar ia mau menikah denganku. Aku pastikan dia tidak akan menolak ku, Nek," ucap Keanu yakin.
"Ya. Ya. Baguslah. Kalau dia menolak buatlah cicit terlebih dahulu untuk Nenek, pasti dia akan menikahi mu." Grace tertawa lagi. Grace memang gaul sekali untuk ukuran nenek pada umumnya. Mungkin sikap seenaknya Keanu menurun darinya.
"Nenek! Tidak ku sangka Nenek ternyata mesum juga, ya?" Keanu tertawa. "Aku tidak akan memaksanya, Nek. Aku pasti akan menjaganya baik-baik sampai aku menikah dengannya."
Grace tersenyum mendengar kata-kata Keanu. Ternyata walaupun Keanu tumbuh sebagai sosok dingin dan angkuh kepada orang lain, ia tetap anak yang baik. Ia mengerti batasan-batasan yang harus ia jaga. Grace bertambah bangga pada cucu kesayangannya ini.
"Baiklah. Ayo kita makan malam dulu. Kamu ceritakan pada Nenek apa yang kamu temukan tentang gadis cantik ini." Grace memandang foto yang tadi diberikan Keanu. Grace hanya pernah sekali bertemu dengan gadis ini saat peristiwa ia melukai Keanu dulu. Memang Grace tertarik dengan gadis kecil yang berani ini ketika pertama kali melihatnya.
Makan malam itu di isi dengan senda gurau nenek dan cucu yang selalu akrab satu dengan yang lainnya. Keanu jarang sekali tertawa pada orang lain. Mungkin hampir tidak pernah. Tapi kalau ia sudah bersama dengan neneknya tawanya tidak akan berhenti. Hanya bersama dengan Grace, Keanu menjadi pribadi yang hangat.
------
Di sisi lain dari kota Jakarta.
"Lelaki sialan! Berani-beraninya dia mencium ku. Ciuman pertama ku!!" umpat Angie dalam hati. Ia bahkan sampai memukul meja makan di hadapannya. Semua yang sedang berada di meja makan itu terkejut.
"Kamu kenapa, Gie?" tanya Risa, ibu dari Dennis.
"Ah, maaf, Bu. Aku teringat peristiwa menjengkelkan tadi siang saat aku mengantar makanan," jawab Angie.
Angie biasa makan malam bersama keluarga Dennis. Rumah mereka tidak jauh dari restoran. Angie sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga mereka, dan diberikan tempat tinggal di atas ruko restoran. Bahkan orang tua Dennis meminta Angie memanggilnya Ibu dan Ayah. Angie bersyukur karena menemukan keluarga sebaik keluarga Dennis.
Ketika Angie pertama kali kabur dari rumah orang tua angkatnya, Angie bertemu dengan ibu Dennis. Ia melihat Angie yang ketakutan berteduh di depan rukonya karena hujan lebat.
Saat itu mereka sedang menutup toko mereka. Angie berada dalam keadaan yang menyedihkan. Bajunya sobek dan tidak membawa apa pun. Ibu Dennis mengajak Angie pulang dan akhirnya memberikan pekerjaan pada Angie. Sampai akhirnya mereka menjadi seperti keluarga.
"Memang apa yang terjadi siang tadi?" tanya Risa. Dennis senang akhirnya topik ini muncul kembali. Tadi Angie tidak tuntas menceritakan apa yang terjadi.
"Tadi aku mengantar makanan ke tempat orang kaya dan dia berlaku kurang ajar padaku." Angie mengepalkan tangannya mengingat kembali peristiwa tadi. "Ah maaf aku tidak mau membicarakannya, Bu. Mengingatnya saja sudah membuatku marah." Angie melanjutkan makan malamnya.
"Angie. Kamu harus berhati-hati. Lain kali kalau mengantarkan makanan dan orang itu meminta kamu masuk sebaiknya ditolak saja. Banyak orang jahat yang berkedok orang baik," nasehat Risa.
"Iya, Bu. Kemarin aku mengantar makanan ke sebuah perusahaan. Aku tidak berpikir macam-macam ketika aku suruh naik ke ruangannya. Ternyata semua orang kaya sama. Semua bejat!" Angie mengatakan itu dengan berapi-api.
Keluarga Dennis sudah mengerti karakter Angie yang temperamen bila membicarakan orang kaya. Mereka juga tahu bencinya Angie pada orang kaya. Hidupnya memang dilalui dengan sulit. Tetapi keluarga Dennis sangat menyayangi Angie karena pada dasarnya ia baik asal jangan ada yang mengganggunya.
"Lain kali, kalau perusahaan itu memesan makanan lagi biar Dennis saja yang mengantar. Semoga orang itu tidak menyukai sesama jenis juga." Kali ini Andy, ayah Dennis angkat bicara dan seketika itu juga tawa terdengar di ruang makan itu.
Angie pun ikut tertawa. Sejenak kekesalannya hilang. Semua yang Angie impikan dari sebuah keluarga ia dapatkan di keluarga ini. Angie sangat menyayangi keluarga ini. Ia akan melakukan apa pun untuk melindungi mereka.
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Johan Prasetyo Listinio
padahal ingin juga
2022-01-20
0
vera rusman
keren nih Nenek Grace
2021-12-17
0
SoVay
kalo gt kasih k sini j..first kiss nya buat dijadikan koleksi 😍🤣
2021-12-17
2