Pingsan

Siapa dia? Selama bekerja disini, tak pernah sekalipun Kalila melihatnya. Apa benar jika wanita itu adalah model perusahaan?.

Ya, wajar saja sih jika wanita itu adalah seorang model, karena kecantikannya memang sudah melebihi batas standar.

Tapi, dari caranya berjalan dengan anggun dan elegan, ia merasa wanita itu seakan tak merasa sungkan bersikap seperti itu. Apa mungkin seorang model perusahaan akan bersikap seperti itu? Ah mungkin saja.

Sudahlah, lagipula itu bukan urusannya. Pikirnya dan iapun kembali fokus dengan pekerjaannya.

" Sayang!." Kalila yang tadinya sudah fokus dengan pekerjaanya merasa tersentak oleh teriakan wanita itu, sontak ia kembali menoleh kearah suara.

Deg....!

Tiba tiba jantungnya berdetak tak karuan, rasa lemas yang dari tadi ia rasa semakin bertambah saja melihat pemandangan didepan mata.

Disana, wanita cantik itu tengah memeluk pria yang namanya langsung menyusup kerelung hati Kalila yang paling dalam sejak pertama bertemu.

Entahlah, walau Kalila tau ia tak berhak, tapi perasaan itu tetap masuk tanpa izin. Perasaan sakit saat melihat seseorang yang dicintai bersama orang lain.

Kini ia tau siapa wanita cantik itu, dia pasti kekasih sang Presdir. Presdir tampan dengan kekasih cantiknya, sungguh pasangan yang serasi.

Dan apalah ia dibanding sang bidadari, hanya bagaikan sebutir pasir hitam diantara hamparan pasir putih, hanya pengganggu yang tak ada artinya.

Tatapannya terus terpaku pada kedua insan yang tengah bermesraan tanpa melihat sekitar.

Sedangkan Keenan yang masih digelayuti oleh sang kekasih mengalihkan pandangannya, ia melihat banyak pasang mata yang tengah menatapnya.

Namun tatapannya berhenti pada gadis itu. Gadis ceroboh itu tengah menatapnya dengan tatapan tak biasa, dan itu berhasil membuatnya tak nyaman. Bahkan gadis itu tak menyadari saat ia menatap balik kesana, saking fokus menatap dirinya.

Kalila sendiri tak tau, entah mengapa, meskipun ia merasa sakit melihat semua itu, ia tak ingin mengalihkan pandangan sedikitpun.

Namun, tiba tiba kepalanya semakin terasa berat, pandangannya mulai kabur, ruangan seakan berputar-putar, hingga ...

Brukk

Kalila jatuh tak sadarkan diri tepat pada pelukan Keenan yang tiba tepat waktu. Ia yang dari tadi memperhatikan tatapan Kalila, menyadari, jika gadis ceroboh ini mungkin saja bisa pingsan, terlihat dari wajah pucat dengan tubuh sempoyongan. Untungnya dia tiba tepat waktu, jika tidak, tubuh Kalila pasti akan menyentuh lantai yang keras.

Kalila sendiri merasa tubuhku ambruk namun ia merasa tidak menyentuh lantai. Tapi belum sempat ia mengetahui apa yang terjadi, ia benar-benar kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Sedangkan semua orang yang melihat adegan itu, mulai dari para karyawan, sekretaris Jordi dan tak lupa Alina sang kekasih hanya diam dengan tatapan tak percaya.

Seorang Keenan Alvaro Pradipta tengah menopang gadis dengan seragam OB yang pingsan.

Tanpa menghiraukan tatapan aneh banyak orang, Keenan membawa Kalila ke ruang kesehatan dikantor setelah sebelumnya meminta Jordi memanggil dokter.

" Sayang, kok kamu pake acara gendong gendong OB ini segala sih?." Omel Alin saat Keenan sudah membaringkan Kalila diruang kesehatan, ia tak suka melihat Keenan menggendong wanita lain, terlebih seorang OB.

" Aku hanya menolongnya, kau tidak perlu cemburu begitu." Ucap Keenan memberi pengertian.

" Tapi aku gak suka kamu gendong gendong wanita lain, apalagi diakan cuman OB. Kenapa kamu gak suruh orang lain aja yang bawa dia?." Alin masih saja menggerutu, ia benar benar tak suka.

Ia bahkan merasa yakin jika gadis OB itu hanya berpura-pura pingsan untuk mendapat perhatian Keenan serta menghancurkan momen romantisnya tadi.

" Iya...iya...lain kali aku akan suruh orang lain yang membawanya."

" Apaan lain kali, emangnya dia mau pingsan tiap hari apa!." Gerutu Alin mendengar jawaban Keenan.

Keenan hanya menanggapi gerutuan sang kekasih dengan senyuman. Sebenarnya dia juga tak habis pikir dengan tindakannya. Mengapa dia lebih memilih membawa OB ini sendiri ketimbang memerintah karyawannya. Entahlah, ia juga tak tau ada apa dengan dirinya.

" Ya udah yuk kita pergi dari sini." Ucap Alin kemudian menarik tangan Keenan keluar dari ruang kesehatan kantor.

Dengan terpaksa Keenan mengikutinya, meskipun sebenarnya ia ingin menunggu si ceroboh sampai sadar.

Ia tahu betul mengapa si ceroboh sampai pingsan, pasti gadis itu tidak makan karena terlalu memikirkan ibunya. Dan ia merasa bahagia karena sudah membuat ibu Kalila mendapat penanganan terbaik.

...

Perlahan Kalila mengerjapkan matanya , netranya menangkap suasana yang asing, ia mengedarkan pandangan kesegala arah. Lalu ia menyadari, ruangan ini adalah ruang kesehatan dikantor.

Sekelebat bayangan menghampiri, ia mulai mengingat kemungkinan bagaimana bisa berada ditempat ini. Ia melihat tuan Presdir bersama bidadarinya, lalu ia merasa kepalanya pusing setelah itu ia tak mengingat apapun lagi.

Siapa yang sudah membawanya kemari, sungguh Kalila sangat berterima kasih pada orang baik itu.

Perlahan ia bangun dari posisi berbaring, meski kepalanya masih terasa berat, ia tak mungkin terus berada disini.

" Eh Lila, kamu udah sadar?." Seru Eva memasuki ruangan dengan Siska dibelakangnya.

" Gimana? Udah baikkan?." Tanya Siska saat keduanya sudah berada didepan Kalila.

" Udah." Jawabnya tersenyum.

" Syukurlah kalau gitu, kita cemas banget liat kamu pingsan kaya tadi. Kita kan udah bilang sama kamu, kalau pusingnya makin parah bilang kita biar kira minta izin buat kamu pulang. Eh kamunya diem aja, jadi pingsan dikantor kaya gini kan?." Cerocos Eva hanya bisa membuatnya tersenyum.

" Kata dokter kamu tadi pingsan karena belum makan, jadi kita bawain kamu makanan nih." Ucap Siska kemudian menunjukan kantong kresek kecil ditangannya.

" Maaf ya ngrepotin kalian."

" Kamu ini ngomong apa sih, mana ada kaya gitu. Kalau kamu bilang kaya gitu sekali lagi, itu artinya kamu udah mutusin persahabatan kita. Iya gak Eva?."

" Iya, bener banget tuh Sis, kaya sama siapa aja bilang ngrepotin." Sahut Eva dengan wajah dibuat cemberut.

Lagi lagi Kalila hanya bisa tersenyum. Sungguh mendapat sahabat sebaik mereka adalah anugrah baginya.

" Oh ya, ngomong-ngomong siapa yang bawa aku kesini?." Tanyanya teringat kejadian tadi.

" Emm...itu..." Eva terlihat ragu, begitupun Siska. Kalila jadi merasa aneh, memangnya siapa yang membawanya kemari sampai kedua sahabatnya keliatan bingung seperti itu.

" Gak ada apa-apa kok, cuman mau ngucapin terima kasih." Ucap Kalila untuk meyakinkan tak ada niat terselubung menanyakan hal itu.

" Orang yang bawa kamu...itu...tuan...presdir." Jawaban dari mulut Siska membuat matanya membulat sempurna.

Apa ia tidak salah dengar? Tuan presdir? Apa ada yang salah dengan pendengarannya? Mana mungkin tuan Keenan sang presdir yang membawanya kemari? Apa karena perasaan Kalila pada pria itu membuatnya berharap Siska mengatakan itu dan itulah yang ia dengar, padahal kenyataannya, sahabatnya itu mengatakan hal lain?

Ya, memang pastinya seperti itu, mana mungkin seorang presdir mau menggendong seorang OB yang jelas-jelas tak sepadan, pikirnya.

***

Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan
3 Kondisi Ibu
4 Memberikan Bantuan
5 Pingsan
6 Ruang VIP
7 Malaikat Penolong
8 Pergi Untuk Selamanya
9 Pingsan Lagi
10 Rasa Bersalah
11 Cemburu
12 Hari Pertunangan
13 Mabuk
14 Kesalah Pahaman
15 Fatal
16 Kedatangan Alin
17 Obat Perangsang
18 Dipecat
19 Mencari Pekerjaan
20 Diculik?
21 Bukan Pernikahan Impian
22 Dukungan Mertua
23 Menjadi Pelayan
24 Jamur Saus Tiram
25 Kuah Panas
26 Surat Perjanjian
27 Phobia Tuan Muda
28 Keluar Kota
29 Sekretaris Sialan
30 Pulang Bersama Alin
31 Kembali Bekerja
32 Pamer Kemesraan
33 Bertemu Eko
34 Sebuah Permintaan
35 Ciuman Pertama [ 21+ ]
36 Awal Yang Baik
37 Makan Bakso
38 Sakit Perut
39 Membuat Bubur
40 Bantu Aku Mandi!
41 Teman Tapi Mesra
42 Rio Sialan
43 Cinta Pertama
44 Berangkat Bersama
45 Ada Apa Denganku?
46 Kalila Menghilang
47 Dendam Masa Lalu
48 Apa Yang Terjadi?
49 Hukuman
50 Hanya Kejutan Kecil
51 Kejutan Sesungguhnya
52 Rencana Yang Berakhir Kacau
53 Perjanjian, Lagi
54 Malam Pertama
55 Pertolongan Eko
56 Foto-foto Sialan!
57 Kebenaran
58 Aku Sudah Menikah
59 Rencana Alin
60 Surat Cerai
61 Fotoku Dan Kekasihku
62 Dia Bukan Wanita Murahan
63 Tidak Akan Pernah Bercerai
64 Kemana Kau Pergi?
65 Berharap Keajaiban
66 Mencintaiku?
67 Dia Putriku
68 Penyesalan
69 Cerita Dari Indah
70 Memaafkan
71 Rencana Pembunuhan
72 Sandiwara
73 Mengikuti Eko
74 Menemukan istriku
75 Aku Mencintaimu
76 Siapa Lila Sebenarnya?
77 Suara itu...?
78 Berbadan Dua
79 Lila-ku Hamil
80 Siapa Ayah dari Cucuku?
81 Koki Handal
82 Pulang
83 Calon Ibu dari Anakku
84 Aku Mencintaimu, Suamiku
85 Devan Itu Siapa?
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 My Husband, I Love You
91 EPILOG
92 Promo novel baru ' Antara Dendam dan Cinta '
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan
3
Kondisi Ibu
4
Memberikan Bantuan
5
Pingsan
6
Ruang VIP
7
Malaikat Penolong
8
Pergi Untuk Selamanya
9
Pingsan Lagi
10
Rasa Bersalah
11
Cemburu
12
Hari Pertunangan
13
Mabuk
14
Kesalah Pahaman
15
Fatal
16
Kedatangan Alin
17
Obat Perangsang
18
Dipecat
19
Mencari Pekerjaan
20
Diculik?
21
Bukan Pernikahan Impian
22
Dukungan Mertua
23
Menjadi Pelayan
24
Jamur Saus Tiram
25
Kuah Panas
26
Surat Perjanjian
27
Phobia Tuan Muda
28
Keluar Kota
29
Sekretaris Sialan
30
Pulang Bersama Alin
31
Kembali Bekerja
32
Pamer Kemesraan
33
Bertemu Eko
34
Sebuah Permintaan
35
Ciuman Pertama [ 21+ ]
36
Awal Yang Baik
37
Makan Bakso
38
Sakit Perut
39
Membuat Bubur
40
Bantu Aku Mandi!
41
Teman Tapi Mesra
42
Rio Sialan
43
Cinta Pertama
44
Berangkat Bersama
45
Ada Apa Denganku?
46
Kalila Menghilang
47
Dendam Masa Lalu
48
Apa Yang Terjadi?
49
Hukuman
50
Hanya Kejutan Kecil
51
Kejutan Sesungguhnya
52
Rencana Yang Berakhir Kacau
53
Perjanjian, Lagi
54
Malam Pertama
55
Pertolongan Eko
56
Foto-foto Sialan!
57
Kebenaran
58
Aku Sudah Menikah
59
Rencana Alin
60
Surat Cerai
61
Fotoku Dan Kekasihku
62
Dia Bukan Wanita Murahan
63
Tidak Akan Pernah Bercerai
64
Kemana Kau Pergi?
65
Berharap Keajaiban
66
Mencintaiku?
67
Dia Putriku
68
Penyesalan
69
Cerita Dari Indah
70
Memaafkan
71
Rencana Pembunuhan
72
Sandiwara
73
Mengikuti Eko
74
Menemukan istriku
75
Aku Mencintaimu
76
Siapa Lila Sebenarnya?
77
Suara itu...?
78
Berbadan Dua
79
Lila-ku Hamil
80
Siapa Ayah dari Cucuku?
81
Koki Handal
82
Pulang
83
Calon Ibu dari Anakku
84
Aku Mencintaimu, Suamiku
85
Devan Itu Siapa?
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
My Husband, I Love You
91
EPILOG
92
Promo novel baru ' Antara Dendam dan Cinta '

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!