...5. Mencari Penjual Benih...
Happy reading kakak kakak readers kesayangan yang baik hati,...
Patah hati paling menyakitkan adalah ketika kehadiran anak yang tidak diharapkan oleh ibunya sendiri. Dan itu yang Elmeera rasakan beberapa hari ini setelah kemarin Mama Sarah yang terjaga dari tidurnya tiba-tiba terkejut mendapati Elmeera ada di ruang perawatannya. Mama Sarah pun langsung mengusir Elmeera begitu saja tanpa peduli malam sudah begitu larut.
Elmeera tahu apa yang mama Sarah lakukan kepadanya bukan karena Mama Sarah tidak menyayangi dirinya, melainkan itu adalah bentuk ungkapan kekecewaan Mama Sarah terhadapnya. Ini bukan salah Mama Sarah, sebab kemarin sebelum pergi dari ruangan sang Mama, Elmeera yang tersulut emosi justru mengatakan dengan lantang pada sang Mama bahwa dirinya tidak ingin menikah untuk selamanya.
Alhasil, mama Sarah terkena serangan jantung kembali dan kondisinya sampai saat ini tidak kunjung membaik. Dokter di rumah sakit Bramantya bahkan sampai benar-benar menegaskan pada Elmeera untuk tidak membuat sang mama sedih dan pikiran.
Sebab, pemulihan pasca pemasangan ring jantung tidak akan kunjung selesai jika pikiran dan hati pasien selalu dalam tekanan seperti ini. Dan hal buruk yang ditakutkan bisa saja terjadi.
Jujur, dalam lubuk hati kecilnya… Elmeera juga ingin seperti teman-temannya yang sudah berumah tangga dan memiliki momongan. Menjadi pasangan yang saling melengkapi dan menyayangi. Tapi, Elmeera sadar, kehidupan rumah tangga tidak sesempurna postingan di sosial media.
Entahlah Elmeera merasa benar-benar tidak sanggup untuk menikah. Padahal saat duduk di bangku kuliah tanpa sepengetahuan mamanya, wanita cantik itu sampai datang ke seorang psikolog untuk menghapus memori buruknya tentang pernikahan orang tuanya. Namun sampai saat ini, memori itu masih tersimpan dengan sangat rapi hingga sering datang ke mimpi-mimpi Elmeera.
Dan paginya, Elmeera akan bangun dengan keringat bercucuran deras seperti habis dikejar setan.
“Kak…” Panggil Gista yang langsung duduk dihadapan Elmeera. Gadis yang memakai baju kasual itu memasang wajah sedihnya.
Sedangkan Elmeera, sudah dua jam lalu wanita cantik itu sudah berada di Planet Café milik sang adik setelah jam kerja selesai. Elmeera memilih duduk sendiri di pojok roof top lantai dua yang berhadapan langsung dengan panggung yang ada halaman bawah. Sehingga pengunjung di lantai dua juga dapat menikmati sajian musik disana.
“Bagaimana kondisi mama?” Tanya Elmeera menatap Gista dengan sangat sendu. Wanita yang biasanya terlihat rapi, kini pun nampak sedikit berantakan. Maklum, selain persoalan dengan Mama Sarah… dari hari ke hari omset perusahaannya semakin menurun secara pasti.
“Mama masih merasakan nyeri di dadanya dan sesekali merasakan sesak nafas. Belum ada perkembangan yang signifikan kak, karena setiap hari mama menangis mikirin kakak.” Jawab Gista yang menatap kakaknya dengan sedikit rasa kesal.
“Kak.” Panggil Gista lagi karena Elmeera nampak diam sambil memutar-mutar cangkir kopi yang baru diminum sedikit. Dua gadis itu tidak peduli dengan euforia di lantai bawah saat para penggemar penyanyi café itu berteriak bahagia mendengar suara merdu sang penyanyi.
“Hmm”
“Mau sampai kapan seperti ini kak?” Tanya Gista membuat Elmeera mendongak menatap sang adik.
“Please jangan egois kak.” Gista menatap pada Elmeera dengan penuh permohonan dan mata berkaca-kaca.
“Kakak bukannya egois dek, tapi kakak takut. Kakak gak bisa menikah. Kakak normal. Sangat normal.” Kata Elmeera lirih sambil membuang mukanya. Beruntung di roof top café tidak banyak orang dan suara dari bawah sangatlah kencang sehingga menyamarkan pembicaraan kakak beradik tersebut.
“Kakak takut menikah tapi kakak gak takut kehilangan mama? Kondisi mama sedang tidak baik-baik saja kak.” Ucap Gista dengan air mata yang terjun bebas membuat Elmeera merasa tertampar. Elmeera pun langsung menatap adiknya dengan tatapan yang sangat sulit dijelaskan.
“Kak, aku memang hanya anak angkat mama dan adik angkat kakak. Mama mengadopsi aku saat aku berusia 3 tahun dari panti asuhan. Aku memang gak lahir dari rahim mama, tapi aku sayang banget sama mama dan kakak. Aku gak mau kehilangan mama ataupun kakak. Please kak, turuti mau mama.” Gista menggenggam tangan Elmeera.
Elmeera memilih diam, otak cerdasnya seakan sedang berpikir dan menimbang-nimbang tentang langkah apa yang harus dia ambil untuk semuanya kembali baik-baik saja. Setelah hampir 15 menit saling berdiam diri, Elmeera pun memanggil nama sang adik dengan lembut.
“Aku akan memberikan mama cucu, tapi aku gak mau menikah.” Jawab Elmeera yang lagi-lagi membuat Gista menghela nafasnya. Gista tahu bahwa kakaknya ini sangat keras kepala, watak Elmeera yang satu ini tidak jauh beda dengan ayah kandungnya berdasarkan cerita Mama Sarah. Jadi Gista harus ekstra sabar menghadapi sang kakak.
“Kakak sehat?” Selidik Gista yang nampak tenang, karena Ziraya yang merupakan sahabat Elmeera sudah membicarakan soal ini pada Gista. Dan keduanya sepakat bekerja sama untuk membuat Elmeera mau menikah.
“Ya.” Jawab Elmeera singkat. Gista tersenyum miring,
“Kakak mau tidur dengan lelaki tanpa status?” Elmeera pun kembali mengangguk.
Gista menggelengkan kepalanya, karena Gista dapat menangkap sorot mata kakaknya yang penuh dengan keraguan.
“Lalu kalau kakak gak bisa langsung hamil, mau berapa lelaki yang meniduri kakak?”Gista bukan anak kecil, bukan pula gadis cupu. Karena anak kelas 11 SMA tersebut pandai bergaul dengan semua kalangan dari yang alim sampai yang bandel tingkat akut.
“Jaga ucapan kamu Gista.”
“Apa ada yang salah dengan ucapan aku kak? Dengan kakak seperti itu, kakak sama saja merendahkan harga diri kakak sendiri sebagai perempuan. Kenapa kakak gak terima? Kakak sengaja ya mau bunuh mama secara halus.” Gista nampak terlihat sangat emosi.
“Dek..”
“Sekarang coba kakak pikir, siapa yang mendidik kakak dari kecil? Siapa yang mengasuh kakak dari kecil? Mama kan?” Elmeera mengangguk.
“Jika kakak melakukan hal menjijikkan itu, secara tidak langsung kakak mau menunjukkan pada dunia bahwa mama kakak, mama kita yang sangat kita sayangi itu yang sudah mengajari kakak untuk menjadi wanita murahan karena mau tidur dengan lelaki tanpa status yang sah?” Elmeera terdiam mematung.
“Kak, please sadar kak… jangan egois.. jangan pikirin perasaan kakak sendiri yang takut nikah tanpa memahami perasaan mama. Pikir kak, jangan menunggu sampai hal buruk terjadi sama mama kemudian kakak menyesal seumur hidup. Jangan kak… mama sudah cukup menderita selama ini karena mantan suaminya, berikan mama kebahagiaan. Please..”
Elmeera mengusap air matanya,
“Aku mau menikah, tapi hanya untuk status sampai aku bisa hamil. Dan semua itu aku lakukan buat mama.”
“Kak…”
“No debat Gista. Kakak mau menikah hanya untuk status supaya sah dimata agama agar tidak terhitung dengan Zina. Tapi hanya sampai kakak hamil dan melahirkan, setelah itu kakak mau berpisah dan hak asuh anak harus jatuh ditangan kakak.”
“Maksud kakak?”
“Kakak akan mencari lelaki yang mau menjual benihnya untuk tumbuh di rahim kakak.” Kata Elmeera tanpa ada keraguan sedikitpun.
...BERSAMBUNG...
Kira-kira gimana ceritanya nanti Elmeera yang kaku mendapatkan pemilik benih yang siap di jual?
jangan lupa, like komentarnya dan...
makasih 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Berdo'a saja
ada yaaa??? mau gimana lagi namanya juga trauma tidak mudah untuk mengembalikan
2023-05-22
0
Lilis Sugiarti
perempuan bodoh,egois longsor,sm aja seperti wanita murahan,Uda setres x ya
2022-04-10
0
Dian Nova
ada yg cewek model elmeera.. ga punya hati bgt dan egois
2022-03-31
0