Benih Bayaran
Haii gaes,,, bertemu lagi sama aku di account yang ini yaa,,,,
Salam kenal bagi yang belum kenal ya.... kenalin namaku Dhia....kalian juga boleh memanggil author. Bebas dah yang penting kalian bahagia 🖤
Yuk ikutin berjalanan Elmeera…
Semoga kalian suka ya….
...1. Rumor yang Beredar...
POV Elmeera
Meeting siang ini aku tinggalkan begitu saja…
Aku tidak bisa membayangkan hal buruk terjadi pada orang yang teramat aku sayang di dunia ini. Mendapat kabar bahwa dia dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung, dunia ku rasanya runtuh seketika.
Tidak… aku tidak mau kehilangannya… Membayangkan hidup tanpanya, itu sangat mengerikan.
Dia adalah satu-satunya yang aku punya di dunia ini jika berbicara mengenai keluarga sedarah. Dia adalah penyemangat hidupku, dan dia juga selalu memberikan pelukan ternyaman nya saat aku dalam kondisi terpuruk sekalipun. Dan senyumannya adalah kebahagiaanku.
High heels tiga belas senti yang sedang aku kenakan bukan menjadi penghalang untuk aku berlari menyusuri koridor rumah sakit dari lobby utama menuju ke ruang Gawat Darurat.
Beberapa kali aku menabrak pengunjung rumah sakit lainnya hingga mendapatkan umpatan. Aku tidak peduli, aku hanya ingin segera sampai ruang Gawat Darurat dan mengetahui bagaimana kondisi Mamaku, wanita yang sudah melahirkan aku di dunia ini.
Mataku menatap wanita paruh baya yang sering aku panggil Mbok Ira tengah duduk termenung di depan pintu besar bertuliskan ‘Instalasi Gawat Darurat’.
Tanpa menunggu lama, aku tambah kecepatan lari ku dan segera menghampiri mbok Ira.
“Bagaimana kondisi Mama saya, mbok? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa mama sampai dilarikan ke rumah sakit? Ada apa? Kenapa?” Tanyaku dengan nafas yang terengah-engah.
Mbok Ira kemudian menatapku dengan sendu ketika aku memberondongnya dengan banyak pertanyaan,
“Sepertinya tadi ibu lihat berita di sosial media non… terus jatuh tersungkur dari sofa sambil memegangi dadanya, ibu begitu terkejut dengan berita yang dibaca.”
Berita? Berita apa? Aku pun mengernyit dan sepertinya Mbok Ira paham bahwa aku sedang meminta penjelasan padanya.
“Apa non tidak melihat berita terkini di akun lambe ndomble satu jam lalu?” Tanya Mbok Ira.
Aku pun menggeleng. Bagiku lebih baik aku menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat ketimbang melihat sosial media yang menurutku tidak memberikan manfaat yang berarti.
Sosial media hanya aku gunakan untuk membaca informasi-informasi mengenai dunia bisnis. Ngapain coba aku memfollow lambe ndomble yang isinya gosip-gosip para pencari sensasi agar viral?
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Mbok Ira membuka ponselnya mama kemudian menyodorkan ponsel mama padaku karena ponsel Mama tersebut tidak menggunakan sandi. Aku pun segera meraih benda kotak dan tipis tersebut. Tubuhku terasa lemas seketika saat membaca kata perkata yang tercantum disana.
“Elmeera Adiba, Pembisnis wanita yang bergerak dibidang pengiriman barang ternyata adalah penyuka sesama jenis.”
“Cantik dan Seksi? Tapi penyuka sesama jenis! CEO KirAn.com tertangkap kamera sedang memasuki kamar hotel dengan wanita berinisial GS yang merupakan seorang BU CI ternama di ibukota.”
“Pantas saja tidak pernah dekat dengan lawan jenis dan tidak ingin menikah diusianya yang sudah 28 tahun, ternyata menjadi FEM adalah alasan utama CEO Kirim Antar atau yang biasa disebut KirAn.com.”
Bu Ci? Fem?
Otakku berputar mengenai dua kata itu yang tidak aku ketahui artinya. Jari-jari lentik ku dengan cat kuku bergradasi dominan Navy langsung mencari dua kata kunci itu di aplikasi pencarian bernama Gogok. Mataku pun terbelalak membaca maksud dari dua kata tadi.
Apa-apaan ini? Mengapa ada berita sampah seperti ini disaat namaku sedang disorot media karena perusahaan ku yang menghidupi 5000 anak yatim piatu viral seminggu lalu.
Ini tidak bisa dibiarkan! Apalagi berita ini sudah membuat mama terkena serangan jantung dan masuk rumah sakit. Aku harus segera cari tahu siapa dalang dari semua ini.
Aku pun segera mengambil ponselku yang masih tersimpan di dalam tas setelah memberikan ponsel Mama pada mbok Ira kembali. Aku harus segera menghubungi Ziraya, sahabat sekaligus asisten pribadiku untuk membantuku mengurus semuanya.
“Non.. itu tidak benar kan? Non Elmeera normal kan?” Tanya Mbok Ira membuat jari-jemariku yang hampir memencet icon panggilan pada Ziraya terhenti.
“Mbok.. mbok tidak percaya sama saya?” Tanyaku dengan tatapan dingin pada asisten rumah tangga yang sudah bekerja untuk Mama lebih dari 20 tahun.
“Bu.. bukan begitu non..” Mbok Ira mendadak gugup.
“Lalu?” Tanyaku penuh selidik.
“Non Elmeera selama ini kan pribadi yang tertutup bahkan sama Ibu Sarah sekalipun. Jadi wajar jika Ibu Sarah pun mempercayai berita tersebut dan terkena serangan jantung.” Jawab Mbok Ira dengan menunduk.
Aku paham, kenapa mbok Ira seberani ini berkata frontal padaku yang terkenal dingin, karena Mbok Ira adalah teman curhat Mama dan semua ucapan Mbok Ira memang benar, aku adalah pribadi yang tertutup termasuk pada keluarga ku sendiri meskipun aku bisa bersikap hangat dan lembut sama mereka.
Tanpa berucap, aku pun memilih duduk di kursi tunggu yang berada tepat di depan pintu IGD dimana dokter sedang menangani Mama. Dan aku sadar, Mbok Ira terus menatapku dengan sendu.
Wanita paruh baya itu seperti ada yang ingin di obrolkan tapi terlihat ragu. Aku gak peduli, di kepalaku saat ini adalah bagaimana caranya membersihkan namaku sesegera mungkin karena komentar-komentar netizen di media sosial sangat miris dalam menghujat ku.
Aku pun berpikir bahwa wajar memang jika Mama langsung mempercayai berita tersebut karena memang beberapa bulan lalu sudah tersebar berita yang sama dengan ini tentang privasi ku.
Hanya saja dulu namaku tidak di kenal publik dan tidak ada bukti apapun sehingga berita tersebut hilang dengan sendirinya. Aku pun dapat dengan mudahnya meyakinkan mama bahwa semua itu hoax. Aku adalah wanita normal.
Sekarang? Fotoku yang masuk kamar hotel bersama wanita berinisial GS tersebar luas. Dan aku sama sekali tidak tahu bahwa GS atau Gisel yang merupakan teman SMA aku paling tomboy adalah seorang penyuka sesama jenis yang namanya sudah banyak di kenal orang karena ke frontalannya di sosial media.
Dan aku baru tahu semua itu detik ini juga disaat aku membaca berita sampah tersebut dan mencari akun media sosial Gisel.
Otakku kembali berputar ke tiga hari lalu saat aku datang ke hotel atas undangan Gisel yang ingin memperkenalkan aku dengan temannya yang membutuhkan jasa ekspedisi barang antar pulau.
Aku sempat merasa janggal, mengapa harus dikamar hotel? Namun mengingat Gisel adalah salah satu teman baikku saat SMA, aku menepis segala pikiran buruk tersebut. Terlebih jika teman Gisel yang katanya memiliki pabrik sepatu itu mau memakai jasa ekspedisi perusahaan ku, maka kerja sama dalam jangka waktu panjang akan terjalin dan keuntungan besar ada di depan mata.
Namun sampai detik ini, belum ada kabar mengenai kesepakatan teman Gisel tersebut.
Kepalaku terasa berdenyut memikirkan apa yang harus aku lakukan hingga panggilan dari Ziraya masuk ke dalam ponselku. Aku baru teringat bahwa tadi aku ingin menghubunginya dan meminta bantuannya untuk membersihkan namaku karena jika hanya berita-berita tersebut di tutup, jejak digital tidak akan bisa dihapus.
Dan aku yakin, berita-berita tersebut akan berdampak besar pada keluargaku juga bisnisku. Jika bisnisku sampai collapse, maka masa depan 5000 anak yatim piatu itupun menjadi jaminannya.
...BERSAMBUNG...
Jangan lupa pencet tombol Favorite…
Terus kasih like, tinggalkan komentar. Syukur-syukur kalau mau kasih hadiah dan vote hehehe
Mon maap, author banyak maunya…
Dan mon maap juga karena author masih banyak salah... masih proses belajar soalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tjitjik Juni Supriyati
lagi ngikutim ceritanya....semoga menarik.
2024-05-11
0
Berdo'a saja
mau lanjut baca dulu
2023-05-22
0
Yuli Silvy
baru gabung
2022-12-26
0