...2. Terbawa Emosi...
POV Elmeera.
Sedih.
Itulah satu kata yang menggambarkan perasaan aku saat ini. Karena menurut penuturan dokter siang tadi, terdapat banyak plak di jantung Mama. Dan setelah mendapatkan persetujuanku, dokter langsung melakukan pemasangan stent jantung sebelum kondisi mama semakin buruk.
Dokter berjanji akan melakukan yang terbaik untuk Mama, namun dokter mengingatkan aku bahwa sang pemberi kesembuhan adalah Tuhan sehingga memintaku untuk terus memanjatkan doa pada mama. Kini prosesi itu sudah usai 3 jam lalu, dan aku berharap tidak ada efek yang serius dari proses tersebut.
Di ruang sebar putih yang cukup besar karena aku menyewa ruang VVIP, aku menunggu mama seorang diri setelah meminta Mbok Ira pulang agar bisa mengurus rumah dan meminta anak Mbok Ira menyusul ku kesini dengan membawa baju ganti.
Rasanya enggan meninggalkan mama, aku ingin menjadi orang pertama yang mama lihat ketika beliau siuman kemudian aku akan menjelaskan semuanya pada Mama bahwa aku adalah wanita normal. Bukan penyuka sesama jenis.
Aku menatap wajah mama yang masih terlihat cantik di usianya yang hampir menginjak setengah abad karena mama melahirkan aku diusia 20 tahun sedangkan aku sudah 28 tahun belum memiliki pasangan. Jangankan memiliki pasangan, berpikir untuk melakukan kencan saja aku tidak pernah. Sekali lagi, bukan aku tidak normal. Aku juga tertarik dengan lawan jenis, tapi aku takut bernasib seperti mama. Sangat takut.
Mama memang sudah tidak lagi muda dan sudah tidak terhitung berapa kali wanita yang berbaring lemah ini memintaku untuk menikah bahkan berencana menjodohkan aku. Tapi aku? Selalu menolak dengan tegas. Aku tahu, mama cukup kecewa dengan sikap aku jika diajak berbicara mengenai pernikahan namun mau bagaimana lagi, bagiku… Pernikahan adalah momok yang sangat menakutkan.
Bayangan rumah tangga yang mama jalani dengan lelaki itu benar-benar membuat aku bergidik ngeri. Laki-laki banci yang enggan aku sebut namanya karena lelaki itu hanya berusaha menguras harta mama, bersikap kasar sama mama dan aku yang anak kandungnya sendiri kemudian terang-terangan berselingkuh.
Teringat jelas dalam ingatanku, saat mama mengandung adik aku… dia menendang Mama dengan kuat lalu meninggalkan rumah begitu saja. Hingga adik aku yang berusia 7 bulan dalam kandungan mama tidak bisa terselamatkan. Untung Mama masih bisa terselamatkan.
Air mataku kembali menetes mengingat kejadian gila itu… hingga suara Tia, anak mbok Ira membuyarkan lamunanku. Sejak kapan Tia sampai ruangan mama?
“Kak… ponsel kak Elmeera berbunyi.” Seketika aku tersadar padahal suara ponselku cukup nyaring di telinga. Aku pun mengangguk pada Tia kemudian mengambil ponselku yang tergeletak di nakas tak jauh dari tempatku duduk.
Si bawel menghubungiku? Aku pun segera memencet icon berwarna hijau pada layar ponselku untuk menerima panggilan dari gadis bawel kesayanganku itu.
“Kakak… Siapa yang berani membuat berita sampah tentang kakak seperti itu? Ha?” Suara cempreng ini untung tidak merusak indera pendengaran ku.
“Assalamualaikum dek…” Sapa aku pada si bawel Gista.
“Astaghfirullah.. aku sampe lupa.. waalaikumsalam kakak. Kak, cepat katakan siapa yang sudah menyebarkan berita bohong itu tentang kakak yang suka sama sesama jenis?” Aku tersenyum mendengar ocehan gadis bawel itu. Dia selalu saja menjadi orang terdepan saat ada yang berani mengusikku.
“Kakak masih belum tahu dek… kakak sudah minta sama kak Ziraya dan suaminya untuk mengurus masalah ini.” Terdengar helaan nafas Gista. Suami Ziraya yang merupakan pengacara berencana akan menuntut pembuat berita palsu tersebut.
“Kakak gak ada niat buat klarifikasi berita tersebut?” Gista nampak khawatir.
“Bagaimana kakak bisa klarifikasi dengan tangan kosong jika teman kakak yang bernama Gisel itu justru mengunggah foto selfienya sama kakak dengan caption love? Yang ada kakak akan semakin dihujat dek,, Terus ponsel si Gisel juga tidak aktif.” Jawabku mencoba tenang meskipun kepalaku terasa ingin pecah dari siang tadi.
“Lalu bagaimana tanggapan mama? Aku telfon mama dari tadi gak diangkat?” Tanya Gista.
“Mama sudah istirahat dari tadi dek..” Jawabku asal. Aku gak mau Gista tahu kondisi mama yang sebenarnya kemudian gadis bar-bar itu nekat pulang malam ini juga mengingat jarum jam sudah hampir pukul 7 malam yang artinya di Bali sudah hampir pukul 8 malam.
“Mama sehat kan kak?”
“Mama baik-baik saja dek. Kamu gimana acara study tournya? Asikkan?” Aku mencoba mengalihkan pembicaraan. Untung saja gadis bawel ini gampang teralih fokusnya sehingga langsung menceritakan panjang lebar tentang kegiatannya selama empat hari di Bali dan rencananya Lusa akan kembali ke Ibukota.
Aku melihat mama yang sudah mulai membuka matanya. Aku pun tersenyum pada mama dan memberi kode pada mama bahwa Gista yang sedang menghubungiku. Mama pun mengangguk, aku tahu.. mama sama seperti ku yang tidak ingin Gista tahu bagaimana kondisinya saat ini. Hingga aku beralasan pada Gista ingin ke kamar mandi supaya sambungan telpon bisa segera terputus. Gista pun mengiyakan, tapi tidak lupa gadis bawel itu memintaku untuk menyuruh Tia mengecek kondisi Café-nya besok.
“Ma… mana yang sakit?” Tanyaku lembut pada Mama setelah Tia memberikan air putih pada Mama.
“Apa berita itu benar El?” Mama justru balik nanya padaku. Aku pun menggeleng lemah dibarengi dengan air mata yang mengalir dari ujung mataku yang selalu menatap orang dengan dingin.
“Jangan bohongi mama El..” Suara mama terdengar sangat lemah membuat hatiku semakin sakit.
“Nggak ma… aku dijebak ma.. aku akan segera membuktikan pada Mama bahwa aku tidak seperti itu. Aku normal ma.”
“Mama gak percaya sama kamu El.” Mama yang selalu memelukku saat aku terpuruk kini justru memalingkan wajahnya dari ku.
“Ma…”
“Buktikan dengan pernikahan jika kamu memang normal.” Tegas mama membuatku mematung.
“Ma, aku tidak mau memusingkan hidupku dengan adanya lelaki di samping ku. Aku gak mau karier aku yang lagi naik-naik nya terganggu karena status itu.” Ucapku tanpa berpikir panjang membuat Mama tersenyum kecut.
“Mama tahu alasan kamu tidak ingin menikah El, semua karena kenangan buruk dari Papa kamu kan?” Aku terdiam. Jujur semakin malas saja aku jika sudah menyangkut lelaki tak berhati itu.
“Dengerin mama El… tidak semua lelaki seperti papa kamu. Kamu hanya perlu mencari lelaki yang tepat dan tulus mencintai kamu.” Giliran aku yang tersenyum kecut. Ternyata mama selama ini tahu alasanku yang sesungguhnya kenapa tidak ingin menikah.
“Kalau kamu mau lihat mama mati perlahan karena rumor kamu itu, juga terserah!”
“Ma cukup.. aku gak mau mama bahas kematian! Bagiku punya mama dan Gista sudah cukup. Kebahagiaan kalian adalah kebahagiaanku. Dimata aku, semua laki-laki itu sama! Mereka hanya mencari yang dapat memuaskan nafsuu mereka!” Jawabku dengan tegas sampai aku terlupa sedang dimana dan bagaimana kondisi mama.
“Tapi kodratnya manusia itu berpasang-pasangan Elmeera… Ya Allah.. bagaimana kamu dapat menemukan lelaki yang tulus mencintai kamu jika kamu saja selalu menutup diri dengan lelaki yang tertarik sama kamu nak? Nikah El! Nikah!”
“Ma,, kurang apa dulu mantan suami mama yang mama pacari selama 3 tahun sebelum menikah? Mama bahkan tidak menemukan keburukannya yang berarti kan, hingga mama mau menerima lamarannya dan tidak pedulikan nasehat kakek dan nenek yang kurang setuju dengan lelaki itu.
Hasilnya apa? Dia berusaha menguras harta kakek dan nenek ma! Dia membohongi mama habis-habisan dan berselingkuh di depan mama. Bahkan dia selalu berkata kehadiran aku di dunia ini hanya sebuah kesalahan karena kehadiranku membuat selingkuhannya meninggalkan dia. Lalu apa yang harus aku percaya dari spesies lelaki? Bajiingan itu bahkan selalu mengusik hidup kita!”
“Elmeera! Jaga ucapan kamu, bagaimanapun Danung adalah papa kandung kamu nak.” Mama nampak memejamkan matanya seakan merasakan sakit di area dadanya.
“Ma…” Kewarasanku mulai kembali. Selalu… jika membahas tentang pernikahan selalu saja berakhir buruk.
“Jangan sen,,, sentuh mama El.. Bi… biarkan mama mati dari pada mama harus menanggung malu karena kelakuan kamu yang suka sesama jenis. Mama gak sudi kamu sentuh!” Ucapan Mama benar-benar menampar diriku saat ini.
Setidak percaya itukah mama sama aku?
...BERSAMBUNG…....
Cuss lanjut ke Part 3 yaa...
jangan lupa pencet jempol di bawah dan tinggalkan komentar 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Berdo'a saja
heeemmm 😔😔😔😔😔😔
2023-05-22
0
🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒
ouh wow
2022-04-08
0
Sartika Nirmala
mantap kak
lanjood
2022-01-17
1