saat ini ela sedang duduk di tepi jendela sambil memandangi sang suami yang sedang berbincang dengan seorang pria
sudah beberapa hari semenjak dia sadar, tak ada yang berubah wiliam masih saja mengacuhkannya dan itu berhasil membuat ela jengkel
vanezuela
"padahal aku hanya ingin dimanja"
merana
tiba tiba saja ela melihat seorang wanita datang dengan beberapa pelayan dibelakangnya, para pria yang awalnya berbicara dengan wiliam terlihat pamit undur diri. wanita itu tersenyum dan berbincang dengan wiliam
vanezuela
"siapa itu"
mengintip dari sebaik gorden
vanezuela
"jangan jangan itu selingkuhanya"
vanezuela
"tapi tidak mungkin seterus terang ini kan"
kemudia ela melihat bagaimana cara wiliam memperlakukan wanita itu, sangat baik dan jauh berbeda dengan dirinya
vanezuela
"ahhh bisa bisanya dia bersikap ramah seperti itu"
mencengkeram dinding kamar geram
sementara itu
wiliam menatap Kearah jendela kamar milik ela, tadi dia sempat melihat nya disana tapi sekarang sudah tak ada lagi
wiliam
'kemana dia'
jislin
"will... wiliam"
mengibaskan tangan
wiliam
"ada apa jislin"
tersadar dari lamuan
jislin
"kau kenapa, tidak biasanya kau melamun seperti ini, aneh kemana sang jenderal yang sangat waspada itu pergi"
wiliam
"aku melihat vane disana, tapi sekarang dia sudah pergi"
jujurnya
jislin
"menghela napas, vane vane lagi.... bisakah kau tidak mempedulikannya aku sudah muak melihat wajah wanita tak tau diri itu"
wiliam
"jis mau ba..... "
wiliam tak jadi melanjutkan perkataannya saat melihat bagaimana sebuah tangan meraup rambut jislin dan menariknya kebelakang
jislin
"akhhhhhh!!!!!!!!"
beteriak keras
vanezuela
"beraninya kau menggoda suamiku"
menarik rambut jislin dengan kuat
jislin
"apa apaan kau wanita gila"
memberontak
wiliam pun terpakasa memisahkan ela dan jislin, keduanya saling bertatapan dengan tajam
jislin
"dasar kau wanita gila"
vanezuela
"kau wanita jala**, beraninya kau meminta suami ku untuk tidak mengingat ku"
berteriak kasar
jislin
mata terbelalak
wiliam
datar
jislin
"heh! kau yang apa apan, jangan mengatai ku seperti itu lagi karena jika aku sudah menjadi nyonya disini akan aku pastikan kau orang pertama yang akan aku usir"
vanezuela
"jangan harap sampai matipun aku tidak akan menyerahkan suami ku padamu"
mengepalkan tangan geram
jislin
terkejut
wiliam
"sudah, sekarang masuk kedalam kamar mu vane jangan terlalu banyak membuat masalah"
vanezuela
terdiam tak percaya
akhirnya ela berlari menuju kedalam istana meningalkan wiliam ya hanya bisa memandanginya sedih
Comments
Siti Junaeni
tambah penasaran sama ceritanya
2022-06-28
0
game apk
baiklah bunuh dia ele
2022-01-04
0
game apk
negatif thinking
2022-01-04
0