setelah mandi dan dihias oleh beberapa pelayan akhirnya ela pun sudah bisa menarik napas lega
bagaimana tidak, setiap harinya dia harus berdandan dan memakai baju yang beratnya minta ampun padahal ela sudah menolak tapi para pelayan mengatakan kalau seorang putri memang harus seperti itu
vanezuela
"ahhhhhh baju ini, aku ingin baju yang lebih sederhana"
mengerutu kesal
vanezuela
menatap para pelayan
"apakah aku boleh membeli gaun lain"
pelayan
terkejut
"tentu saja nona, anda adalah tuan putri apa pun yang anda inginkan pasti akan diberikan"
menunduk hormat
vanezuela
"kalau begitu tolong bawakan aku baju yang lebih sederhana dari ini, masalah motif atau yang lainya kalian tentu tau harus pilih yang mana"
pelayan
"baik putri"
seretak
vanezuela
menujuk salah satu pelayan
"kamu, ada yang aku ingin bicarakan dengan mu yang lainya boleh pergi"
pelayan
menganguk patuh
beberapa pelayan keluar meningalkan ela dan salah satu pelayan yang dia tunjuk tadi
vanezuela
berpikir
vanezuela
"aku... ahhh aku ingin bertanya sesuatu pada mu"
pelayan
menatap sang majikan sedikit
"tentang apa putri"
vanezuela
"kau tau sendiri jika aku kehilangan ingatan ku, dokter itu juga mengatakan hal itu kemarin kan"
memilin tanganya
pelayan
menganguk
vanezuela
"tolong jelaskan dengan detail tentang asal usul dan juga bagaimana aku bisa masuk kedalam istana ini"
pelayan
terdiam binggung
'kenapa putri menayakan asal usulnya bukan kah dia hanya lupa dengan Jendral dan pageran'
membatin
vanezuela
mengerutkan alis heran
"hey kenapa kau melamun"
pelayan itu langsung tersadar saat ela menjentikan tanganya tepat didepan wajah sang pelayan
pelayan
terkejut
"maafkan saya putri"
vanezuela
menghela napas
"baiklah tidak apa, sekarang lanjutkan"
pelayan
"putri adalah seorang anak dari menteri penasehat kerajaan, saat anda berusia tujuh belas tahun ada dijodohkan dengan jenderal wiliam"
vanezuela
menganguk mengerti
pelayan
"tapi maaf putri saya tak berani...."
menunduk takut
vanezuela
"tak apa lanjutkan saja"
kembali mendegar
pelayan
"putri tidak pernah mencintai jenderal begitu juga sebaliknya, hingga hampir satu tahun pernikahan anda dan tuan masih juga bersikap acuh satu sama lain"
vanezuela
"Ohhh Jadi seperti itu ceritanya"
menganguk anggukan kepala
vanezuela
'tapi kenapa wiliam bilang kalau aku yang mengabaikannya, padahal jelas jelas wiliam dan pemilik asli tubuh ini tak saling mencinta'
berbicara dalam hati
vanezuela
"siapa pria muda dan gadis itu, dia terlihat sangat akrab dengan wiliam"
pelayan
"pria yang anda maksud adalah pangeran arnold adik kedua dari tuan wiliam, sementara itu adik ketiga tuan bernama putri amber"
Comments