Tiin Tiin Memasuki Rumahmu

Fiha benar-benar merasa lelah, dia bersandar pada dinding tembok. Mengobrol dengan anak kecil, yang menyapanya tadi.

"Kak, ayo masuk ke dalam saja." ajak Filda.

"Aku sedang tidak bisa masuk." jawab Fiha beralasan.

"Ayo Kak, banyak teman-teman juga." Filda memaksanya.

"Aku sebenarnya tidak berniat ke sini." jawab Fiha jujur.

"Nama Kakak siapa? Nama aku Filda." Filda bertanya, seraya memperkenalkan diri.

"Namaku Fiha." jawabnya.

Pikirannya tentang masa kecil menari-nari kembali, menjadi teringat pada sosok Hasbi. Pria yang selalu menjadi temannya, namun berbeda keyakinan. Dia sering bermain di sekitaran masjid, meski dulu dia tidak pernah memasukinya.

"Hasbi, aku sudah kembali. Tapi, kamu sudah pindah tempat tinggal. Apa mungkin, kamu sudah melupakan aku." Fiha duduk di anak tangga, saat para preman sudah pergi.

Tak berselang lama, Hasbi keluar dari masjid. Melewati sosok Fiha yang sudah tidak dikenali, karena banyaknya perubahan.

”Fiha, aku selalu menunggu kamu. Masih aku simpan tasbih pemberianmu, hingga kamu datang kembali. Aku akan mengajarimu agama Islam, agar tidak ada perbedaan jalur di antara kita.” batin Hasbi.

Hasbi menuruni anak tangga, lalu melangkahkan kakinya menuju Fisbi Boutique. Di sana terlihat, Aqila yang sedang bermain ponsel. Mengundang orang-orang, untuk mengikuti konveksi milik Hasbi.

"Hasbi, banyak sekali yang ingin bergabung. Aku yakin, usaha kamu akan semakin membesar." ucap Aqila.

"Nah benar, apalagi mahasiswa dan mahasiswi banyak yang ikut." timpal Ali.

"Alhamdulillah, Masya Allah, Allahuakbar." jawab Hasbi.

Hasbi duduk sebentar, melihat tasbih yang sudah lusuh. Meski dicuci ketika terkena debu, namun tidak bisa menghilangkan daya susutnya. Tasbih itu memang sudah lama, makanya tidak heran bila talinya sudah diganti.

"Hasbi, aku heran sama kamu, kenapa tidak membeli yang baru saja." ujar Ali.

"Tidak bisa, ini adalah pemberian seseorang." jawab Hasbi.

"Pasti juga, orangnya sudah lupa sama kamu." ucap Ali asal duga.

"Aku tidak merasa begitu, karena kita tidak pernah tahu apa yang dia lakukan sekarang. Meski dia melupakan, bukan berarti aku membuang hadiah perpisahan." jawab Hasbi.

"Kelihatannya, seseorang yang memberimu tasbih sangat berarti." sahut Aqila.

"Iya, lumayan." jawab Hasbi.

Keesokan harinya, Hasbi hendak pergi ke kampus. Tiba-tiba, seorang perempuan menyeberang jalan. Hasbi tidak sengaja menabrak pohon karena membelokkan motornya, agar tidak menabrak gadis tersebut.

"Astaghfirullah, mengapa gadis tersebut berjalan terseok-seok." Hasbi bertanya-tanya, sambil menegakan motornya.

Seorang pria turun dari mobil, lalu menghampiri Fiha. Pria paruh baya yang memaksanya dengan kasar, dan hendak membawanya masuk ke dalam mobil. Hasbi segera mendekat, untuk membantu gadis tersebut.

"Lepaskan gadis itu." titah Hasbi.

"Kalau aku tidak mau, kamu bisa apa?" Tertawa kuat.

"Aku akan tetap memaksanya, karena gadis itu menolak bersamamu." ucap Hasbi.

"Tahu apa kamu, tentang kami berdua. Eh bocah tengik, dia sedang mabuk berat. Wajar saja, bila dia tidak mengingat siapa sugar daddy nya." jawabnya.

Hasbi tetap menghalangi pria tersebut, lalu pria paruh baya itu meninjunya. Hasbi pun membalasnya, hingga pria itu jatuh terpental. Hasbi dengan cepat mengangkat tubuh Fiha, lalu menyinggahi taksi yang lewat. Menyuruhnya untuk mengantar Fiha ke rumah, sedangkan dirinya tetap pergi ke kampus. Sebelum melanjutkan perjalanan, Hasbi menelepon ibunya.

"Bu, tolong bawa perempuan yang ada di taksi ke dalam rumah." ujar Hasbi.

"Siapa perempuan itu Hasbi, apa yang terjadi." Yunah menjadi bingung.

"Nanti, aku jelaskan saat pulang dari kampus." ucap Hasbi.

"Baiklah, Ibu akan menunggu taksinya di luar." jawab Yunah.

Hasbi memutuskan sambungan telepon, setelah berpamitan dengan Yunah. Beberapa menit dalam perjalanan, Hasbi sudah sampai ke kampus.

"Hasbi, tumben siang banget kamu datang." ujar Ali.

"Iya, tadi ada sedikit kendala." jawab Hasbi.

"Oh gitu iya, kirain lagi traktir cewek." canda Ali.

"Bisa saja kamu." jawab Hasbi.

Mereka melangkahkan kaki masing-masing, menuju ke kelas Bisnis dan kelas Agama Islam. Sementara Yunah membantu Fiha, keluar dari mobil taksi.

Yunah menutup hidung. "Perempuan ini bau alkohol, kenal dimana si Hasbi."

Yunah memapah tubuh Fiha, hingga ke atas ranjang tidur. Berencana akan bertanya, bila dia sudah sadar dari pingsannya. Yunah memasak di dapur, lalu Fiha menghampiri dirinya.

"Bu, aku dimana?" tanya Fiha.

Yunah sempat terkejut, lalu menoleh ke arahnya. "Kamu di rumahku."

"Ibu adalah Bu Yunah?" tanya Fiha, dengan mata berbinar-binar.

"Iya, darimana kamu tahu namaku." jawab Yunah.

"Ibu, ini aku Fiha." ucapnya.

"Mana mungkin, dia sudah pergi ke Spanyol." jawab Yunah.

"Sungguh Bu, ini aku." ucap Fiha.

"Diperlukan beberapa pengetesan, tidak bisa mengaku sembarangan. Anak itu memiliki tempat istimewa, di rumah ini." jelas Yunah.

Fiha menjelaskan semua hal yang dia ketahui. Yunah tersenyum, sambil manggut-manggut.

Episodes
1 Kring-Kring Permulaan
2 Kedamaian Dalam Masjid
3 Tiin Tiin Memasuki Rumahmu
4 Menghindar
5 Cemburu
6 Awas Jatuh Cintrong
7 Jadi Mualaf
8 Berkas Pernikahan
9 Hari Sakral
10 Ana Uhibbuka Fillah
11 Pacaran Setelah Menikah
12 Melihat Matahari
13 Kekosongan Hati
14 Salah Paham
15 Bahan Olokan
16 Hamil
17 Jeoulus
18 Fiha Sakit
19 Mendadak Berubah
20 Curiga
21 Ketahuan Oleh Ali
22 Merasa Janggal
23 Menyembunyikan Lara
24 Gosip Selingkuh
25 Yuk Support Author
26 Kesabaran Cinta
27 Pelabuhan Air Mata
28 Meditasi Hati
29 Musyawarah Hati
30 Mencari Bukti
31 Menjauh Sementara
32 Mesin Capit Boneka
33 Hampir Ketahuan
34 Gagal Lagi
35 Sakit Bercampur Bahagia
36 Ketahuan Sakit
37 Kesabaran Yang Diuji
38 Fiha Koma
39 Kegelisahan Hasbi
40 Operasi Caesar
41 Mendapatkan Donor Jantung
42 Aqila Menghilang
43 Mencari Aqila
44 Mengetahui Sebabnya
45 Kenyataan Yang Sebenarnya
46 Sudahkah Berbuat Baik Hari Ini?
47 Perbuatan Baik Mendapatkan Hal Baik Pula
48 Bermain Ayunan
49 Manusia Selalu Berubah-ubah
50 Membacakan Shalawat Di Telinga Bayi
51 Wisuda
52 QS.Maryam Ayat 1-11
53 Kisah Syansa Dimulai
54 Shalawat Ya Tarim
55 Awal Bekerja
56 Shalawat Al'Itiraf (Illahilas Tulil Firdaus)
57 Shalawat Yaa Ayuhan Nabi
58 Takdir Berkata Lain
59 Manajer Cerewet
60 Wawancara
61 Manajer Somplak
62 Sakit Hati
63 Filda Bertemu Ali Lagi
64 Motor Mogok
65 Sabotase Produk Baru
66 Mengidam
67 Pengumuman
68 Melamar Filda
69 Kecurigaan Kichi
70 Warning
71 Bersama Lagi
72 Yunah Dituduh
73 Fiha keguguran
74 Pemilihan OSIS
75 Bajak Laut
76 Musibah
77 Aku Sakit
78 Salah Paham
79 Disudutkan
80 Berikan Aku Cinta
81 Mengelak Perasaan
82 PSG
83 Bonchap 1
84 Bonchap 2
85 Bonchap 3
86 Perpisahan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kring-Kring Permulaan
2
Kedamaian Dalam Masjid
3
Tiin Tiin Memasuki Rumahmu
4
Menghindar
5
Cemburu
6
Awas Jatuh Cintrong
7
Jadi Mualaf
8
Berkas Pernikahan
9
Hari Sakral
10
Ana Uhibbuka Fillah
11
Pacaran Setelah Menikah
12
Melihat Matahari
13
Kekosongan Hati
14
Salah Paham
15
Bahan Olokan
16
Hamil
17
Jeoulus
18
Fiha Sakit
19
Mendadak Berubah
20
Curiga
21
Ketahuan Oleh Ali
22
Merasa Janggal
23
Menyembunyikan Lara
24
Gosip Selingkuh
25
Yuk Support Author
26
Kesabaran Cinta
27
Pelabuhan Air Mata
28
Meditasi Hati
29
Musyawarah Hati
30
Mencari Bukti
31
Menjauh Sementara
32
Mesin Capit Boneka
33
Hampir Ketahuan
34
Gagal Lagi
35
Sakit Bercampur Bahagia
36
Ketahuan Sakit
37
Kesabaran Yang Diuji
38
Fiha Koma
39
Kegelisahan Hasbi
40
Operasi Caesar
41
Mendapatkan Donor Jantung
42
Aqila Menghilang
43
Mencari Aqila
44
Mengetahui Sebabnya
45
Kenyataan Yang Sebenarnya
46
Sudahkah Berbuat Baik Hari Ini?
47
Perbuatan Baik Mendapatkan Hal Baik Pula
48
Bermain Ayunan
49
Manusia Selalu Berubah-ubah
50
Membacakan Shalawat Di Telinga Bayi
51
Wisuda
52
QS.Maryam Ayat 1-11
53
Kisah Syansa Dimulai
54
Shalawat Ya Tarim
55
Awal Bekerja
56
Shalawat Al'Itiraf (Illahilas Tulil Firdaus)
57
Shalawat Yaa Ayuhan Nabi
58
Takdir Berkata Lain
59
Manajer Cerewet
60
Wawancara
61
Manajer Somplak
62
Sakit Hati
63
Filda Bertemu Ali Lagi
64
Motor Mogok
65
Sabotase Produk Baru
66
Mengidam
67
Pengumuman
68
Melamar Filda
69
Kecurigaan Kichi
70
Warning
71
Bersama Lagi
72
Yunah Dituduh
73
Fiha keguguran
74
Pemilihan OSIS
75
Bajak Laut
76
Musibah
77
Aku Sakit
78
Salah Paham
79
Disudutkan
80
Berikan Aku Cinta
81
Mengelak Perasaan
82
PSG
83
Bonchap 1
84
Bonchap 2
85
Bonchap 3
86
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!