Aku suamimu...

Ucapan Greyce itu membuat raut wajah Zack muram, setelah tiba didepan rumah Zack turun dari mobil dan bergegas mengangkat tubuh mungil Aria yang tertidur lelap untuk dibawa ke kamarnya.

Saat itu Greyce menyusul Zack di belakang dan langsung naik ke lantai dua dimana kamarnya berada. Saat hendak membuka kait dress nya Greyce terkejut mendapati pergelangan tangannya dicekal oleh seseorang dan makin terkejut saat dia menoleh dan mengetahui siapa orangnya.

“Zack! Apa yang kamu lakukan disini?!” Greyce mencoba melawan namun dia sadar ruang geraknya terbatas karna dress ketatnya itu.

“Apa sekarang kau sadar...? Betapa berbahayanya menggunakan pakaian yang terbuka?! Apa kau tau menghargai dirimu sendiri hah!” Zack tiba tiba memarahinya seperti seorang ayah pada anaknya.

“Apa hak mu memarahiku hah?! Kau pikir kau siapa?! Kau hanya adik...” Kata kata Greyce pun terbungkam karna dengan aba-aba Zack sudah mencium bibirnya dengan kasar sambil memeluk erat tubuh Greyce.

Greyce meronta dan memukul dada Zack, mencoba mendorong tubuhnya namun hal itu sia sia. Hingga akhirnya Zack melepaskan pautannya yang liar itu dengan nafas ter-engah, dia memandangi bibir Greyce yang membengkak dan air matanya yang mengalir.

“Katakan siapa lelaki yang tadi siang di rumah sakit memelukmu?” Greyce yang masih penuh dengan amarah memalingkan wajahnya.

“Bukan urusanmu! Memang siapa dirimu..?!” Greyce berteriak histeris sehingga membuat ayah Wildan berlari menghampiri mereka.

“AKU SUAMIMU!!!”

Teriak Zack lantang dan mulai mengacak rambutnya frustasi. Tiba tiba pintu terbuka

“Zack!!!” Wildan berteriak pada Zack.

“Apa! Ayah ingin sembunyikan semua ini sampai kapan? Apa ayah ingin menyiksaku lebih lama?!” Zack meninju pintu kamar Greyce dan pergi.

“Apa ayah bisa jelaskan?” Greyce terduduk di ranjang dengan wajah pucat pasi dan air mata yang menggenang.

“Iya kau adalah istri Zack Ryne bukan Darius.”Akhirnya Wildan membuka kebenarannya.

“Kenapa? Apa bedanya? Toh mereka anak ayah juga kan...? Kenapa harus berbohong?!” Wildan terdiam dan menghela nafas dalam.

“Aku menaruh kecurigaan pada Darius Gee." Suasana hening pun menerpa.

“Aku sudah berjanji pada kakek mu untuk menjagamu, tak mungkin aku memberikan mu pada serigala, oleh sebab itu aku merubah rencana pernikahan mu menjadi dengan Zack, lagi pula Zack mulai menyukaimu.” Greyce mengenakan jaket dan meraih kunci mobil bergegas pergi meninggalkan rumah. Saat itu Zack sedang minum di dapur dan melihat Greyce terburu buru keluar.

“Mau kemana kamu Gee...? Ini sudah malam!” Zack pun berlari mengejar Greyce dan meraih tangannya namun tanpa disangka Greyce memberikan serangan berupa tinju dan tendangan, namun dengan sigap Zack menghindar dan menangkis semua serangan Greyce hingga Zack memukul titik lemah Greyce dan membuatnya pingsan.

“Apa yang kau lakukan?!” Teriak Wildan dengan panik.

“Membuatnya pingsan, memang apalagi yang bisa ku lakukan??! Ini semua salah ayah!” Dengan sigap Zack mengangkat tubuh Greyce dan membawanya ke kamar Zack.

Zack pun membaringkan tubuh Greyce dan menyelimutinya. Zack hanya duduk disisi ranjang, menumpukan dahinya pada tangan yang terpaut dengan kebingungan.

“Kenapa semuanya jadi rumit begini...?” Gumam Zack, yang akhirnya beranjak pergi ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya sekaligus mandi karna memang seharian ini dia banyak berkeringat karna membuntuti aktivitas Greyce selama diluar tadi.

Greyce mulai tersadar dan mengerjapkan matanya, kepalanya terasa pusing dan punggungnya terasa sakit. Greyce mengedarkan pandangannya dan menyadari bahwa dia tidak berada di kamarnya. Dengan perlahan dia turun dari ranjang dan mulai mengumpulkan keseimbangannya untuk berjalan ke arah pintu. Saat hendak meraih handle pintu penglihatan nya kabur dan terhuyung hampir terjerembab menyentuh lantai, andai saja lengan kekar itu tidak meraih tubuh Greyce yang lemah. Aroma mint dan lemon sangat segar di hirup oleh indra penciuman Greyce membuat dia tersadar dan membuka mata nya perlahan.

“Kau... lepaskan! Aku ingin pergi.” dengan sisa tenaganya Greyce mencoba mendorong tubuh kekar itu untuk melarikan diri, namun yang terjadi malah kepalanya menubruk dada bidang Zack.

“Kau masih harus istirahat, emosi yang meledak ledak membuat tenaga mu terkuras habis, jadi sebaiknya kau istirahat.” Dengan mudah Zack mengangkat tubuh Greyce dan meletakkannya di ranjang.

“Oh ya... pintu itu tidak bisa terbuka tanpa sidik jariku.” Zack menatap Greyce lekat lekat memastikan Greyce mengerti apa yang dia maksud. Beberapa menit kemudian Zack sudah memakai celana tidurnya yang hanya setengah paha dan naik ke atas ranjang, mengacuhkan Greyce yang terduduk mengisi sisi ranjangnya.

“Kenapa kau tidak memakai baju? Apa tidak dingin?” Pertanyaan yang terlontar dari bibir Greyce membuat Zack membalikkan badannya menatap lurus ke arah Greyce.

“Setiap hari aku memakai pakaian dinas tentara yang tebal, paling santai menggunakan kaos dan masih tetap dengan celana tebalnya, kau pikir itu tidak panas? Karna itu dimalam hari aku membiarkan kulitku bernafas dengan bebas, walau biasanya aku tak memakai sehelai benang pun.” Ucap Zack yang membuat mata Greyce membulat sempurna mendengarnya.

“Kalau begitu aku lebih baik pindah ke kamarku, agar kau bisa bebas melakukan apapun disini.” Namun usulannya itu dibalas dengan senyum sinis Zack.

“Kita perlu bicara Gee.” ucapnya dengan nada lembut.

“Bisakah kita berbicara dengan keadaan rapi... maksud ku kau pakai bajumu." Zack menghela nafas kasar dan mengalihkan pandangan lurus ke depan tak menghiraukan Greyce, dan mulai bercerita.

“Kakak ku menikah 7 tahun lalu dengan wanita yang sangat dia cintai, namun suatu hari wanita itu tiba tiba menghilang bagai ditelan bumi. Kakakku hampir gila dan bertekad akan mencarinya sampai kemana pun, namun sampai sekarang tak ada hasil. Kakek mu dan ayahku dari awal menjodohkan mu dengannya, namun detik terakhir sebelum kakek mu tewas dia merubah nya...ya, dia ingin aku yang menikah denganmu... di saat proses perubahan wasiat itu kakek mu diserang seseorang Dan menyebabkan dia tewas.” Greyce hanya diam tak memberikan tanggapan apapun.

“Aku tidak berharap kau menjadi istriku sepenuhnya tapi cobalah untuk mengerti situasi ini, aku harus mempertahankan mu karna kakek mu menitipkan mu padaku, disisi lain aku harus tetap mencari dalang dari semua ini dan meyakinkan hubungan kita untuk memancing dia keluar, apa kau mengerti?” Helaan nafas kasar pun berhembus kencang dari tenggorokan Zack.

“Jadi siapa lelaki itu?”

“Kekasih yang ku tinggalkan saat SMA” Greyce hanya tertunduk setelah penjelasannya itu terlontar.

“Ahh... aku baru ingat, lelaki itu ada saat kau akan diserang oleh pria misterius waktu itu di taman kota bukan?” Greyce terkejut luar biasa dan tak habis pikir ternyata lelaki yang terlihat acuh dan seolah tak peduli itu tahu semuanya.

“Tidurlah aku tak akan membiarkan mu keluar kamar saat ini, karna ayah pasti akan khawatir.” Greyce menganggukkan kepala tanda setuju tapi ada yang mengganjal di hatinya, haruskah mereka tidur diatas ranjang yang sama.

”Zack...”

“Hemmm” ternyata Zack sudah terpejam.

“Apakah ada selimut lagi? Aku... mungkin aku akan tidur di sofa.” Dan dengan gerakan cepat Zack bangun dan berbalik menindih tubuh Greyce dengan cepat dan tepat membuat Greyce tidak bisa bergerak sedikit pun.

“Hey! Apa kau mengigau saat tidur?!” Tak ada jawaban dari Zack, dia mengunci tangan Greyce dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya berusaha melepaskan kait dress Greyce dan itu berhasil.

“Lepas! Jangan bercanda denganku...!!!” Masih tak ada jawaban, dan sekarang Zack sudah berhasil menurunkan bagian atas pakaian Greyce sebatas dada. Zack memberikan kecupan kecupan kecil dari lekuk leher hingga ke dada membuat Greyce gemetar dan lemah, tanpa terasa Greyce pun menitikkan air mata.

“Aku mohon... hentikan zack...! Aku tidak tau hatiku ada dimana! Jangan buat aku seperti wanita murahan.” rintihan greyce itu membuat Zack tersadar dan menghentikan tindakannya.

“Besok jangan menggunakan pakaian kurang bahan lagi dan jangan dekat dengan lelaki manapun, mengerti!” Greyce masih terdiam menahan tangisnya.

“Pergilah, bersihkan dirimu, aku akan mencari pakaian untuk kau kenakan.” Greyce pun menuruti perintah Zack dan bergegas membersihkan diri.

Satu set Piyama pria berlengan panjang pun sudah ada di atas meja kecil yang terletak didepan pintu kamar mandi, Greyce meraih dan langsung mengenakannya. Zack saat itu sedang duduk di sofa sisi ranjangnya, sedang serius menatap layar laptop dan langsung menoleh saat menatap Greyce yang berdiri canggung didepannya. Piyama itu terlalu besar untuknya sehingga walau sudah dikancing penuh ke atas tetap memperlihatkan bahu yang terhubung dengan leher jenjangnya dan memperlihatkan sedikit dadanya. Zack pun tak berkedip menatap Greyce dari atas hingga bawah, jantungnya berdetak Kencang seakan akan memaksa melompat dari rongga dadanya.

“Astaga... aku sudah tak tahan.” gumam Zack sambil memalingkan wajahnya.

“Tidurlah... aku tak akan mengganggumu.” Dengan ragu Greyce pun merebahkan tubuhnya dan matanya mulai terpejam. Zack pun memastikan Greyce yang sebenarnya adalah istri sahnya sudah tertidur lelap. Zack membaringkan tubuhnya perlahan dan mengecup kening Greyce dengan lembut, akhirnya mereka berdua pun terlelap.

Pagi pagi sekali Wildan sudah Mondar mandir didepan pintu kamar Zack , tak lama pintu kamar terbuka, Zack keluar dengan kaos hitam santai dan celana jeans biru.

“Jangan ganggu Gee Ayah, biarkan dia tidur beberapa saat lagi.” Wildan pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“Lalu yang antar Aria ke sekolah siapa kek...?” Ariana merajuk dengan ekspresi murung yang sedari tadi duduk di sofa.

“Paman yang antar kamu hari ini, tidak apa apa kan?” Sambil menghela nafas kecewa Aria melangkah ke Mobil dengan Zack.

Zack sampai di sekolah Aria dengan cepat Dan segera kembali ke rumah. Setibanya dirumah kembali Zack langsung menuju kamarnya.

“Kunci pengaman sudah aku nonaktifkan, kenapa kamu tidak keluar untuk sarapan?” Zack mengerutkan dahinya menatap Greyce lurus Greyce yang sedang berdiri mematung menghadap ke jendela.

“Aku... ingin sendiri dan tak ingin mandi.” Zack hampir tertawa mendengar kalimat terakhir Greyce.

“Seorang gadis harusnya lebih mementingkan penampilannya bukan?” Greyce masih terdiam.

“Tckk, ya Tuhan...” dengan gerakan cepat Zack membopong tubuh Greyce ke kamar mandi dan menurunkannya tepat dibawah shower, membuka aliran airnya yang membiarkan air hangat itu membasahi tubuh Greyce, dan tanpa Zack sadari Greyce sedang menangis..

“Aku sudah bilang ingin sendiri dan aku tak ingin mandi!!! Apa kau tidak mengerti perasaan ku?!” Zack mengerutkan keningnya bingung.

“Ini hanya mandi Gee... kenapa kau harus Marah dan menangis seperti itu..?” Zack memeluk Greyce erat dan tubuh mereka berdua pun basah kuyup.

“Karna perubahan perjodohan ini kakek ku tiada, karna perjodohan ini Davin menikah dengan gadis lain, apa kau tidak tau perasaan ku?! Sebenarnya apa salahku?!”

Zack mempererat pelukannya mengecup keningnya mencoba menenangkannya “ssshhtt... ini bukan salahmu dan tak ada hubungannya dengan mu, jadi berhentilah menangis... dan kau tau, aku akhirnya mandi lagi walau tanpa melakukan apapun.”

Zack meninggalkan greyce sendiri dikamar mandi, karna dia pun harus mengganti bajunya yang basah kuyup. Sambil menunggu Greyce selesai mandi Zack pun membuka laptopnya untuk melihat beberapa pekerjaan dan informasi terbaru dari penyelidikannya.

“Zack...” suara Greyce memanggil Zack dengan lirih, membuat Zack terperanjat kaget lalu bangkit dari duduknya dan bergegas menghampiri pintu kamar mandi.

“Ada apa?” Zack menyahut tepat didepan pintu kamar mandi.

“Disini tidak ada handuk dan pakaian ku pun tak ada, aku kedinginan, bisakah kau mengambilkan pakaianku?” Greyce berbicara dibalik pintu dengan nada ragu karna dia sangat malu untuk meminta tolong Zack walau sebenarnya itu merupakan hal wajar sepasang suami istri saling membantu. Tok tok tok, suara ketukan pintu kamar mandi itu membuat Greyce sedikit membuka pintunya.

“Kenakan handuk ini dlu, tunggu sebentar... aku akan ambilkan pakaian mu.” setelah menyerahkan handuknya kepada Greyce, Zack bergegas keluar kamar menuju kamar Greyce. Membuka lemari besar mengambil sebuah hot pants dan kaos pink polos yang kebesaran, namun sesaat kemudian Zack tertegun.

“Dimana aku harus mencari pakaian dalamnya, disini tidak ada...” Zack menghela nafas sambil terus mencari pakaian dalama Greyce dan akhirnya ditemukan di sebuah laci di bawah meja riasnya. Setelah semua yang dibutuhkan Greyce telah didapat Greyce bergegas kembali ke kamarnya.

Tok tok tok,

“Aku membawakan pakaian mu, bukalah...” pintu kamar mandi pun terbuka dan satu tangan terulur dari dalam untuk meraih pakaian yang dibawa Zack.

Beberapa menit kemudian Greyce sudah keluar dengan pakaian yang tadi diberikan Zack, saat itu Dia disuguhkan pemandangan gadis manis dengan kaki jenjang, lekuk tubuh yang pas dan berisi di bagian tertentu membuat Zack tersenyum puas.

“Kau seperti gadis 17 tahun saja.” dengan cepat Zack menarik pergelangan tangan Greyce dan mengajaknya pergi keluar untuk makan siang.

“Hari sudah sangat lewat untuk sarapan, bagaimana kalau kita makan diluar dan setelahnya menjemput Aria... kau setuju?” Anggukan kecil dari Greyce menandakan bahwa dia setuju membuat Zack tersenyum puas. Mereka berdua pergi pun pergi ke salah satu restoran sederhana yang menyajikan makanan seafood.

“Apa ada salah satu hidangan laut yang membuatmu alergi? Kalau ada katakan...” Greyce pun menatap Zack dan sedikit tersenyum.

“Jangan ada udang didalam nya, tambahkan saja cumi dan Nila bakar” Zack pun memanggil pelayan restoran dan memesan sesuai yang di pinta Greyce. Pesanan pun tiba, mereka makan dengan lahapnya tanpa ada suara sedikit pun, dan tiba tiba Greyce mengaduh menarik tangannya dan sedikit meringis karna duri ikan yang menancap di jari Greyce cukup dalam dan darah segar pun mengalir dari luka tertusuk duri itu.

Terpopuler

Comments

Ismail Soleh

Ismail Soleh

diulangi lagi perginya

2022-01-18

0

Ismail Soleh

Ismail Soleh

typo kaka

2022-01-18

0

Ismail Soleh

Ismail Soleh

typo

2022-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bebas dari Pekerjaan Pembantu
2 Akhir pekan yang tegang
3 Jatah cokelat
4 Dia bukan istriku...
5 Aku suamimu...
6 Alergi
7 Aku sudah tidak tahan
8 Sebenarnya apa hubunganmu...
9 Kancing kemeja
10 Bunga Krisan Ungu
11 Cinta monyet
12 Tidak sendiri lagi
13 Ikat Rambut
14 Adik laki laki tampan
15 Mulut frontal
16 Ayah Biologis
17 Cintamu sudah mutasi
18 Jadi Ayah, Jadi kakek
19 Adik Baru
20 Istriku Security
21 Penyidikan kasus
22 Outsole
23 Mobil Baru
24 Terbawa Perasaan
25 Sogokan Mantan Kekasih
26 Cenayang
27 Bayi Besar
28 Meracuni Mantan Kekasih
29 Bertemu Kakak Ipar
30 Menjadi Kasim
31 Adik Tiri
32 Boros
33 Serangan Mendadak
34 Hanya Berakting
35 Menjenguk
36 Hadiah
37 Menghadapi Kenyataan
38 Menghadapi Mertua
39 Menelisik Masa Lalu
40 Pria Bertopeng
41 Lolos
42 Keponakan Baru lagi
43 Ternyata Penakut
44 Surat Terakhir Ayah
45 Gadis Es
46 Pulang
47 Ada Apa Dengan Pasien
48 Gadisku Istriku
49 Sepasang Elang
50 Tenda Tamu Tak Diundang
51 Selingkuh versi Greyce
52 Kode Darius
53 Tempat Beristirahat
54 Ledakkan
55 Janda Bersuami
56 Kerinduan
57 Rindu Setengah Mati
58 Strategi Pria Tampan
59 Layl
60 Tertawan
61 Willy
62 Netha
63 Koma
64 Resiko
65 Bertemu Wanita Mengerikan
66 Kebenaran Yang Sebenarnya
67 Kenyataan Netha
68 Bangun dari Koma
69 Pujangga Single
70 Bahagia dan kecewa
71 Keputusan
72 Bercerita
73 Perpisahan
74 Tangisan Kebersamaan (End)
75 Thanksgiving To Readers
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bebas dari Pekerjaan Pembantu
2
Akhir pekan yang tegang
3
Jatah cokelat
4
Dia bukan istriku...
5
Aku suamimu...
6
Alergi
7
Aku sudah tidak tahan
8
Sebenarnya apa hubunganmu...
9
Kancing kemeja
10
Bunga Krisan Ungu
11
Cinta monyet
12
Tidak sendiri lagi
13
Ikat Rambut
14
Adik laki laki tampan
15
Mulut frontal
16
Ayah Biologis
17
Cintamu sudah mutasi
18
Jadi Ayah, Jadi kakek
19
Adik Baru
20
Istriku Security
21
Penyidikan kasus
22
Outsole
23
Mobil Baru
24
Terbawa Perasaan
25
Sogokan Mantan Kekasih
26
Cenayang
27
Bayi Besar
28
Meracuni Mantan Kekasih
29
Bertemu Kakak Ipar
30
Menjadi Kasim
31
Adik Tiri
32
Boros
33
Serangan Mendadak
34
Hanya Berakting
35
Menjenguk
36
Hadiah
37
Menghadapi Kenyataan
38
Menghadapi Mertua
39
Menelisik Masa Lalu
40
Pria Bertopeng
41
Lolos
42
Keponakan Baru lagi
43
Ternyata Penakut
44
Surat Terakhir Ayah
45
Gadis Es
46
Pulang
47
Ada Apa Dengan Pasien
48
Gadisku Istriku
49
Sepasang Elang
50
Tenda Tamu Tak Diundang
51
Selingkuh versi Greyce
52
Kode Darius
53
Tempat Beristirahat
54
Ledakkan
55
Janda Bersuami
56
Kerinduan
57
Rindu Setengah Mati
58
Strategi Pria Tampan
59
Layl
60
Tertawan
61
Willy
62
Netha
63
Koma
64
Resiko
65
Bertemu Wanita Mengerikan
66
Kebenaran Yang Sebenarnya
67
Kenyataan Netha
68
Bangun dari Koma
69
Pujangga Single
70
Bahagia dan kecewa
71
Keputusan
72
Bercerita
73
Perpisahan
74
Tangisan Kebersamaan (End)
75
Thanksgiving To Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!