Di zaman modern seperti ini memang apa sulitnya berkomunikasi, tapi bukan itu yang ada di dalam pikiran Zack, dia bingung kenapa Aria Dan Gee bisa langsung se-akrab itu.
“Apa kalian bertukar Nomor telpon?” Pertanyaan yang keluar dari mulu Zack itu membuat Aria tertawa.
“Paman aneh...”Celetuk Aria.
“Kenapa? Paman kan hanya bertanya.”Zack menjawab dengan sedikit canggung.
“Apa paman tidak punya Nomor tante cantik?” Zack terdiam membeku.
“Tante cantik apa boleh nomor handphone tante Aria berikan pada paman Zack” dengan senyum menggemaskannya Aria meminta izin pada Greyce.
“Ariana... tante rasa paman Zack mu bisa memintanya sendiri jika dia butuh Sayang.” dengan membelai lembut rambut Aria, Greyce menjelaskan dengan senyum lembut.
Dengan raut kesal Zack pun pergi ke kamarnya, menutup pintu rapat rapat. “Seperti ada sesuatu Gee? Apa yang Ayah tidak tahu nak...?” Dengan senyum tipis Wildan menggoda Greyce namun ditanggapi nya dengan datar.
Dua Tahun kemudian
Hari berganti hari dan bulan pun terus berganti, tak terasa Greyce sudah hampir menyelesaikan tugasnya di Pelatihan militer bersama Zack mengingat ini tahun terakhir yang akan dia lalui dalam segala hal di dunia militer yang berhubungan dengan investigasi kejahatan, pelanggaran hukum dan tindak kriminal lainnya. Saatnya memulai misi pertama Greyce, Zack pun memberikan instruksi kepada Greyce mengenai misi kecilnya itu. Misi awalnya adalah pengedar narkoba di sebuah kota kecil di Jakarta. Dengan semangat dia menerima misinya karna Greyce bisa bertemu dengan Aria setiap hari.
Hari pertama...
Pagi-pagi sekali Greyce sudah bangun, mandi dan menyiapkan sarapan pagi untuk Ariana, namun untuk Khanza, Greyce lebih memilih menyerahkan semua urusannya pada pengasuh handalnya.
“Pagi Semua...” sapa Greyce dengan semangat.
“Wah tante Gee semangat sekali... apa paman memberikan mu cokelat?” Ariana bingung melihat tingkah tantenya itu.
“Tante tidak suka cokelat Aria... Oh ya... mulai hari ini tante akan antar jemput kamu ke sekolah Aria... apa Aria suka?” Mendengar kabar itu Aria melompat kegirangan Dan memeluk greyce sambil terus berteriak kegirangan.
“Bagaimana kalau paman Zack yang antar Aria?” Aria pun terdiam seketika.
“Paman akan membuat teman teman Aria takut nanti, karna wajah paman menyeramkan... walau tampan,” Zack menghela nafas panjang dengan jengkel dia menyesap Kopi Hitam yang ada di meja.
“Ya sudah, Gee hati hati di jalan dan Aria belajar dengan serius, kakek mau nilai mu bagus Sayang.” Dengan semangat Aria mengacungkan ibu jarinya dengan penuh semangat, lalu kemudian berangkat ke sekolah bersama Greyce.
Tidak butuh waktu lama, hanya 20menit mereka sudah tiba di gerbang sekolah dasar Aria.
“Tante, terima kasih sudah antar Aria ke sekolah.” Dengan senyum bahagia Aria pun bergegas masuk kelas. Tak lama kemudian handphone Greyce berbunyi.
“Sudah sampai dimana?” Ucap Greyce di awal percakapan.
“Mereka akan Transaksi di depan Rumah sakit SK jam 11 siang ini”Jawab sang anak buah yang masih mengintai.
“Baik aku mengerti, kalian tetap diposisi, awasi setiap perubahan gerak gerik mereka dan laporkan pada ku.” Percakapan Greyce pun berakhir, dan dia mulai kembali menyalakan mesin mobil dan melaju di jalan raya yang tak terlalu ramai.
Namun dari kejauhan terlihat kerumunan orang yang panik, dan ada sebuah sepeda motor yang cukup familiar untuk Greyce. Greyce pun memarkirkan mobilnya dan turun untuk melihat situasinya.
“Pa maaf, ada apa ini?”Tanya Greyce penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
“Begini nona, perempuan ini mau melahirkan, tapi tidak ada satu pun mobil yang mau membawanya karna sudah keluar darah.” Dengan panik si bapak itu menjelaskan. Tanpa pikir panjang Greyce pun memberikan instruksi untuk membawa perempuan itu ke dalam mobilnya.
“Angkat dia dan bawa masuk ke mobil saya, saya akan antar kan dia ke rumah sakit terdekat.” Dengan sigap wanita itu di bantu oleh warga dipapah berjalan ke dalam Mobil Greyce dengan hati hati.
“Suami mu ada dimana?” Tanya Greyce datar.
“Dia ada di belakang tadi sedang menelpon seseorang untuk meminta bantuan.”Jawab lemah sang ibu yang akan melahirkan itu.
“Apa perlu kita tunggu? Tapi kamu dalam mengkhawatirkan.”Greyce menjadi ikut khawatir dengan kondisi sang ibu.
“Aku ingin tunggu dia.” jawab perempuan itu lemah. Beberapa saat kemudian lelaki itu pun menghampiri Mobil Greyce dan hendak meminta izin ikut dalam mobil dan berterima kasih padanya. Betapa terkejutnya lelaki itu ketika tau wanita di balik kemudi itu adalah Greyce.
“Hun???”
Deg
“Tidak ada waktu, cepat naik atau wanita ini dalam bahaya.” Dengan dingin Greyce memotong kalimat yang akan di ucap kan Davin, ya, lelaki itu adalah Davin, kekasih yang janjinya telah Greyce ingkari. Greyce pun melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sambil melirik wanita Hamil disampingnya.
“Tahan sebentar lagi, tarik nafas panjang dan hembuskan, rileks lah semua akan baik baik saja, kita akan segera sampai.”Tak berapa lama handphone Greyce berbunyi.
“Bos gawat! Kami kehilangan jejak, sepertinya mereka pindah posisi.”Lapor seorang anak buahnya.
“Awasi terus pergerakannya, aku rasa mereka tidak tau kalau kita tau mereka, 15 menit lagi aku sampai di SK hospital, kita berangkat bersama.” Instruksinya dijawab dengan patuh oleh rekannya yang ada di line telpon. Beberapa saat kemudian akhirnya dia tiba di UGD SK hospital, suster dan dokter bergegas mengurus wanita hamil itu ke ruang operasi karna harus dilakukan operasi cecar.
“Dimana suami nyonya Meilan ?” Dokter keluar untuk meminta persetujuan suami, namun Davin tak bergeming dan itu membuat Greyce kesal.
“Hey kau! Apa tidak berencana bertanggung jawab?” Ujar Greyce sambil mendengus kesal.
“Aku... aku merindukan mu hun, kemana saja kamu selama ini? Kenapa kamu tidak datang mengantarku ke bandara?”Davin berbicara seperti orang yang melantur.
“Astaga...! Dokter apa boleh aku yang tanda tangan sebagai penanggung jawab?” Sambil menghela nafas dokter itu pun membolehkannya karna situasinya darurat.
“Silahkan selesaikan administrasinya.”
“Baiklah...” Greyce pun bergegas menarik lengan Davin dan membawanya ke ruang administrasi sambil terus memandangi jam tangannya.
“Ini kartu debit ku sandinya 081190 kamu pegang dlu untuk menyelesaikan administrasi istrimu, karna aku sudah tidak punya waktu banyak.” Setelah memberikan kartu debit nya Greyce berbalik dan melangkah pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan Davin yang masih membeku.
“Dia bukan istriku Greyce.”
Di suatu tempat di taman tepi sungai yang memang selalu sepi pada siang hari tim kriminal dan penyidik yang dipimpin oleh Greyce sudah berada pada posisinya masing-masing dan Greyce berpura-pura menjadi wanita seksi yang sedang membeli minum disisi target.
Target 1: “Apa kau membawa barang itu dengan rapi? Aku butuh 3kg, mendadak ada perubahan karna tiba tiba ada tambahan pesanan.”
Target 2: “Tentu, aku sudah dikonfirmasi untuk kembali tadi membawa tambahannya, sekarang kita mulai tukar barangnya.”
Dengan sengaja Greyce pura pura tersandung dan menumpahkan minuman yang dia bawa ke salah satu target.
“Aduh... maaf banget Pa, aku tidak sengaja.” dengan gaya menggoda itu Greyce mampu mengalihkan perhatian target dan tanpa mereka sadari kalo polisi sudah mengepung mereka.
“Jangan bergerak! Kalian berdua ditahan atas tuduhan pengedar obat terlarang!”
Target 1: “obat apa pak?! Saya tidak bawa apa apa...!”
Target 2:”Iya bapak polisi salah orang...”
“Salah orang...? Apa kalian pikir saya bodoh!” Greyce pun angkat bicara.
“3kg ganja yang sebelumnya hanya 2kg tapi ada tambahan order dan kalian bukannya akan transaksi di SK hospital? Tapi karna ada perubahan order kalian pun meriang tempatnya, bawa mereka ke kantor!” Dengan sigap rekan rekan Greyce meringkus 2 tersangka tersebut dan membawanya ke mobil polisi untuk di bawa ke kantor guna penelusuran lebih dalam. Misi selesai...
Di depan sekolah Ariana
Ariana sedang mengedarkan pandangannya mencari sosok yang akan menjemputnya dengan senyum gembira akhirnya Aria menemukan sosok wanita cantik dengan dress setengah paha berwarna putih dengan blazer kulit dan rambut terikat ke atas tampak cantik dan anggun dengan heels yang tak terlalu tinggi.
“Tante Gee...! Tante cantik sekali.” Greyce hanya tersenyum sambil membuka kan pintu mobil untuk Aria.
“Tante habis selesai tugas sayang, sekarang Aria mau langsung pulang atau kemana?” Aria sedikit berfikir.
“Aria ingin makan diluar Tan, boleh kah?” Dengan senyum mengembang Aria menatap Greyce dengan penuh harap, namun Greyce teringat kartu Debitnya yang dia berikan pada Davin dirumah sakit.
“Aria, bagaimana kalau kita mampir ke SK hospital sebentar karna tante Gee ada sesuatu yang harus di ambil, boleh?” Aria pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, mobil pun melaju dengan mulus menyusuri jalan raya yang mulai ramai.
Tak berapa lama mobil Gee sudah terparkir rapi di basemen, Greyce dan Aria menaiki lift ke lantai yang dituju ruang rawat sederhana kelas 2. Saat melangkah masuk ke ruang rawat Greyce hanya melihat wanita yang tadi dia tolong, dan mencoba menghampirinya.
“Bagaimana keadaan mu? Apa kau baik baik saja? Anak mu bagaimana ?” Dengan senyum bahagia Meilan pun menatap Greyce dengan penuh rasa terima kasih.
"Aku dan anak ku baik baik saja, terima kasih atas pertolongan mu.” dengan nada datar Greyce pun mulai bertanya perihal Davin “Dimana lelaki itu?” Meilan mengerutkan dahi bingung dan berfikir siapa yang dimaksud oleh Greyce.
“Maksud mu Davin?” Greyce mengangguk ringan.
“Dia di toilet.” selang beberapa detik sosok tersebut pun keluar dari toilet.
“Hun...” Aria bingung dengan panggilan itu.
“Paman sepertinya salah orang, tanteku ini namanya Greyce bukan hun.” Greyce mengelus kepala Aria dengan lembut, senyum nya terukir mendengar celoteh Aria.
“Aku kembali untuk mengambil kartu ku, karna gadis kecil ku ini ingin membeli sesuatu.”Jelas Greyce dengan sikap dingin.
“Tapi sebelumnya aku ingin bicara dengan mu sebentar Gee, ada yang ingin ku tanyakan.” Sambil bertukar pandang pada Meilan dan Aria, Greyce pun setuju dan beranjak keluar menuju lorong sepi.
“Ku beri kau wak...” belum selesai mengucapkan kalimatnya Greyce sudah ada dalam dekapan Davin.
“Hun... aku merindukan mu... apa kamu sama sekali tak ada rasa bersalah padaku? Setidaknya apa kau merindukan aku? Kemana saja kau selama ini?” Greyce hanya diam terpaku tak membalas pelukan Davin karna dipikirkannya Davin sudah beristri.
“Apa jawabanku akan merubah segala yang sudah terjadi...?” Davin terdiam dan melepaskan pelukannya, menatap Greyce lekat lekat.
“Kau sudah menikah dan memiliki anak, kita sudah tidak bisa lagi” Greyce membalikkan badannya dan pergi namun Davin dengan sigap menggenggam tangannya.
“Dia bukan istriku, dia adik sepupuku.” namun kalimat itu tak bisa membuat Greyce tetap bersamanya, karna walau bagaimana pun dia yang sudah mengkhianati Davin.
“Kita tidak usah bertemu lagi... untuk biaya rumah sakit tak usah kamu pikirkan, aku permisi” dengan langkah terburu buru Greyce meninggalkan Davin yang masih terdiam di lorong sepi itu menuju ke ruang rawat untuk menjemput Aria dan berpamitan pada Meilan.
Setelah keluar dari rumah sakit Greyce melajukan mobil nya ke restoran yang menjual aneka kebab karna Aria ingin sekali makan kebab, setelah memesan 3 macam kebab mereka pun makan dengan lahap.
“Sepertinya yang satu ini jatah untuk paman" Aria dan Greyce menoleh ke arah suara secara bersamaan, melihat sosok yang sudah tak asing lagi. Dengan santai Zack duduk di hadapan Greyce sambil melahap kebab yang ada di meja.
“Paman itu punya ku.” Aria merajuk karena kebab favoritnya di lahap oleh Zack.
“Nanti kita pesan lagi, hari ini paman yang traktir, oke?” Aria pun sangat senang dan langsung memesan 2 porsi kebab lagi dengan ekstra keju. Greyce masih dengan santai melahap kebab yang ada di tangannya karna dia memang sudah lapar jadi Greyce tidak banyak bicara, hingga ada sentuhan ibu jari lembut menyentuh sudut bibirnya.
“Walau kau sangat lapar, tapi perhatikan makan mu, jangan seperti anak kecil.” Greyce hanya terdiam dan melanjutkan makannya, namun ada hal yang membuat Greyce tidak nyaman, ketika dia tau Zack sedang memperhatikannya dengan lekat.
Karna Greyce merasa tidak nyaman Greyce pun izin ke toilet sambil merubah posisi duduknya yang mengharuskan nya agak membungkuk untuk sedikit menggeser kursi agar dia bisa lewat.
Saat Greyce membungkuk tanpa sengaja Zack melihat belahan dada Greyce yang padat menyembul sedikit keluar karna dia mengenakan dress dengan potongan bahu rendah yang ketat, seketika itu Zack menelan liurnya sendiri dan mencoba untuk memalingkan pandangannya.
“Kau... jaket mu kenapa tidak kau kenakan?” Greyce terdiam bingung,
“Saat ke toilet sebaiknya kenakan jaket mu agar tidak kedinginan.” Greyce mengerutkan dahi menatap Zack bingung.
“Sepanjang siang ini cukup terik bagiku Zack, panas matahari bertengger dari pagi hingga saat ini, tidak ada alasan untuk ku kedinginan.” hening sesaat pun membuat canggung suasana makan yang tanggung itu.
“Mungkin paman takut tante Gee digoda laki laki lain, karna tante sangat cantik dan seksi sekali hari ini.” dengan polos Aria pun menuturkan kata kata yang membuat wajah Greyce merona malu yang dengan segera pergi ke toilet.
“Besok tak ada lagi penyamaran sebagai wanita seksi." gumam Zack sambil meremas cup ice Coffee nya. Setelah acara makan kebab selesai mereka pun beranjak pulang ke kediaman Wildan.
“Paman pulang dengan siapa?” Tanya Aria penasaran, karna di sepanjang parkiran tak terlihat mobilnya.
“Dengan kalian, aku yang menyetir,” Greyce terdiam menatap penuh tanya ke arah Zack.
“Hey... aku tadi diantar teman ku kami ada di Cafe sebelah, aku tidak sengaja melihat keponakanku tersayang jadi aku menghampiri kalian.. berikan kuncinya.” dengan malas Greyce mengambil kunci mobil disaku jaketnya dan menyerahkan kepada Zack.
Di jalan suasana hening menyelimuti sepanjang perjalanan karna Aria tertidur pulas di kursi penumpang.
“Besok kau tidak usah ikut menyamar.” seketika Greyce menoleh ke arah Zack,
“Ehm mm, maksudnya jangan menyamar menjadi seperti wanita nakal." Zack berdehem canggung masih dengan melirik tubuh Greyce yang tidak berjaket, namun jawaban Greyce membuat Zack tercengang.
“Apa pun tugas dan peran yang diberikan padaku, aku bisa menjaga tubuh ku sendiri.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ismail Soleh
mulai seru aja!
2022-01-18
0
Ismail Soleh
typo kaka
2022-01-18
0
Ismail Soleh
semangatnya double kaka
2022-01-18
1