Bab 5 Butuh Waktu

"Ra... kamu sakit?" Tanya Zoya saat melihat Tiara tampak pucat sore ini. Ya, siang tadi Zoya baru pulang dari rumah orang tuanya.

"Engg... Enggak kak." Jawab Tiara tergagap saat berjalan dari arah dapur. Tiara baru saja pulang dan langsung mandi.

"Tiara ke kamar dulu, ya kak, bang." Pamitnya pada Zoya dan Ezra yang sedang menonton tv.

"Tiara kayak aneh gak sih, Zra?" Tanya Zoya pada suaminya yang sibuk mengelus perut buncit istrinya itu.

"Dia capek kali, Sayang. Biarin aja dia istirahat." Jawab Ezra.

Di dalam kamar, Tiara terus memandangi ponselnya yang bergetar. Hari ini mungkin sudah lebih dari seratus kali Nath menghubunginya, tapi tidak ada yang ia jawab.

Pesan di ponselnya juga tak terhitung jumlahnya. Hanya ia buka supaya Nath tahu bahwa Tiara membaca pesannya tanpa ingin membalas.

📩 Bang Nath

Tiara, pliss angkat telponnya.

Tiara

Tiara

P

P

P

P

Tiara

Aku minta maaf.

Kita perlu bicara, Tiara.

Aku akan tanggung jawab.

Kita bicarakan ini baik-baik ya.

Kamu boleh marah, silahkan! Tapi jangan menghidar.

Tiara.

Balas.

Ra!

Tiara!

Oke. Kalau kamu belum mau bicara.

Kabari aku kalau kamu siap.

Sekali lagi sorry.

Tiara meneteskan air mata. Segitu mudahnya kamu bilang maaf bang. Sementara aku disini kehilangan kehormatanku. Kamu ingin tanggung jawab? Tanggung jawab seperti apa?

Tiara menggigit bibir bawahnya agar tangisnya tidak terdengar oleh Zoya dan Ezra.

Ya Allah, aku harus bagaimana? Ayah, ibu maaf kalau Tiara membuat kalian kecewa.

Tiara kembali menatap ponselnya. Sebuah pesan dari Ethan yang sejak kemarin malam belum ia baca membuatnya penasaran. Ia membuka pesan dari Ethan dan air matanya kembali menerobos keluar.

📩 Bang Ethan

Tiara...

Sorry aku gak bermaksud, tapi sepertinya kantong plastik kita tertukar.

Kalau bisa jangan kamu minum, itu mengandung sedikit alkohol. 😁😁😁

Kamu buang aja ya, soalnya aku lagi di Bandung nih.

Sekali lagi sorry ya, Tiara.

Terlambat bang, terlambat. Minuman itu sudah merusak masa depanku. Merusak harapanku.

Tiara menyeka air matanya. "Tapi tunggu!" Otaknya mulai bekerja. "Kalau aku menikah dengan bang Nath, itu berarti aku bisa menghindari Reyfan." Ucapnya pelan. Hal itu seperti angin segar baginya.

"Dan cara ini jauh lebih efektif dibanding menjadikan kuliah sebagai alasan." Tiara tersenyum senang.

"Tapi? Apa bentuk pertanggung jawaban yang dimaksud bang Nath adalah menikah? Bagaimana kalau dia menawarkan sejumlah uang seperti di novel-novel." Tiara menggaruk keningnya.

Huuft!

"Berhenti membandingkan kehidupan nyata dengan novel, Tiara!" Ia bermonolog.

"Reyfan dan Nath? Apa bedanya? Aku gak menaruh perasaan apapun pada mereka berdua." Tiara bermonolog lagi. Perang batin terjadi dalam dirinya.

"Tapi seenggaknya Nath gak pernah mencoba memperko--, ah! Justru dia yang udah berhasil memperk*saku." Tiara mengacak rambutnya, menggaruk kasar kepalanya. "Kalau Reyfan masih mencoba dan belum berhasil."

Tiara duduk memeluk guling dan mengetuk permukaan guling dengan jemarinya. Otaknya terus bekerja menimbang hal terbaik apa yang harus ia pilih.

"Reyfan. Bundanya sudah pasti bisa menerimaku."

"Tapi dia br*ngsek. Dia sudah terpengaruh dengan kebiasaan orang-orang barat."

Tiara memang sering melihat media sosial pria bernama Reyfan itu. Pria itu sering mengunggah foto di beberapa tempat yang menurut Tiara kurang pantas dan lebih banyak sisi negatifnya.

"Kalau tante Lintang, belum tentu bisa menerimaku. Apalagi ibu yang cuma buruh cuci dan ayah yang cuma tukang ojek."

"Aaarrrggghhh!!" Jeritnya tanpa sadar.

"Tiara, kamu kenapa, Ra!" Suara teriakan Ezra terdengar dari luar.

Aduh! Mati aku! Batin Tiara.

"Gak apa-apa bang! Tiara lagi nonton film di Hp." Teriaknya bohong.

"Oh, kirain kenapa." Suara Ezra terdengar pelan.

Huuuft! Tiara menghembuskan nafas lega lewat mulutnya. Hampir saja.

****

Sudah tiga hari semenjak kejadian itu, Nath terus berusaha menghubungi Tiara, namun tak juga direspon. Hingga sore ini Nath memberanikan diri menemui Tiara di rumah baca.

Nath masuk ke dalam dan duduk di depan meja Tiara. Keduanya saling diam tanpa ada yang berbicara sedikitpun. Tiara tetap fokus pada layar komputernya. Sementara Nath sesekali mencuri pandang ke arah gadis di depannya.

"Kita perlu bicara, Ra." Ucap Nath to the poin karena setelah lebih dari 5 menit duduk, gadis di hadapannya sama sekali tak menganggapnya ada.

"Jangan sekarang, bang! Aku masih pengen sendiri." Sahut Tiara tanpa beralih dari layar komputernya.

Nath menatap gadis itu lekat-lekat. Gadis yang tampak pucat dan lingkar matanya menghitam.

Apa kita sama, Tiara? Sama sama tidak bisa tidur?

Nath melihat Tiara memakai kemeja yang ia kancingkan sampai ke leher. Kamu menutupi sesuatu, Ra?

Nath merasa miris melihat Tiara yang seperti menderita akibat perbuatannya. Ia sadar terlalu banyak meninggalkan bekas merah di sekitar dadanya hingga Tiara berusaha untuk menyembunyikannya di balik baju yang ia pakai.

Tiara melirik Nath sekilas. Kamu gak tidur bang? Wajahmu nampak lelah. Lingkar matamu terlihat jelas. Batin Tiara.

Nath berdiri dari duduknya. Terlalu banyak bicara di tempat ini juga bukan pilihan tepat. CCTV canggih yang Rion pasang bisa saja membuatnya di curigai. Begitulah yang ada di otaknya saat ini.

Ck! Dicurigai? Aku bahkan seorang tersangka kasus pemerk*saan.

Nath keluar dari rumah baca. Dia duduk di atas motornya yang terparkir di depan. Nath mengirim pesan pada gadis itu dan segera pergi melajukan sepeda motornya menuju suatu tempat.

Sementara di dalam sana, dibalik dinding kaca. Tiara menatap kepergiannya.

Ting...

Notifikasi dari ponsel Tiara. Ia langsung membukanya.

📩 Bang Nath.

Aku tahu kamu perlu waktu, Ra.

Kabari aku kalau kamu sudah siap untuk bicara.

Aku akan tanggung jawab.

Aku gak akan lari.

Kamu tau harus mencariku kemana.

Tiara membaca pesan itu dengan perasaan campur aduk. Dia sedih ini semua menimpa dirinya. Dia terharu dengan itikad baik Nath yang berusaha menemuinya. Dan dia takut, karena orang itu adalah Nath yang notabenenya berasal dari keluarga berada.

Dia takut dicibir, dan takut dituduh seolah memanfaatkan keadaan untuk menjadi menantu orang kaya.

Ada apa denganku? Diluar sana banyak gadis yang melapor kepolisi demi meminta pertanggung jawaban. Sementara aku? Dia datang dengan sendirinya dan aku mengabaikannya. Batin Tiara.

Tiara menutup wajahnya. Tapi kenapa pria itu harus Nath. Orang yang memiliki hubungan keluarga dengan orang-orang baik yang selalu membantunya. Seperti kak Zoya, bang Ezra, bang Rion dan kak Bi.

"Kenapa kak?" Suara anak remaja 14 tahun mengagetkannya. Dialah Rizal. Siswa SMP yang selalu singgah ke rumah baca setiap hari untuk membantu Tiara dan rekannya. Rizal adalah anak laki-laki yang ibunya dibantu Rion dan saat ini bekerja di rumahnya.

Tiara menggeleng. "Gak apa-apa Zal."

"Mau sholat gak? Biar gantian." Tawar Rizal.

Tiara memandang jam dinding. Sudah masuk waktu sholat Asar sejak 30 menit yang lalu.

"Titip ya, Zal." Tiara bangun dari duduknya dan berjalan ke belakang. Dimana terdapat dapur, ruang sholat dan toilet.

Tiara berdoa dalam hatinya. Memohon pengampunan dari sang pencipta atas dosa yang telah ia lakukan.

Dengan tangan mengengadah keatas ia meminta petunjuk dari sang pencipta.

Ya Allah, jika Bang Nath memang harus bertanggung jawab atas kesalahan yang kami perbuat, maka aku mohon mudahkan jalannya ya Allah. Bantu kami melewati setiap kesulitan yang akan kami hadapi kedepannya.

Amin ya robbal 'alamin.

***

Nath mau tanggung jawab nih... Bukan atas nama cinta, tapi karena rasa bersalah 😢

Tapi kalian tahulah. Dia harus hendaki gunung lewati lembah, mengarungi lautan dan samudra dulu... 😂😂😂

Aku semangat 45 nih nulis part penderitaan Nath 😂

Jejak kalian guys, biar makin semangat 💪💪💪😙

Terpopuler

Comments

Nur Denis

Nur Denis

semoga ada jalan terbaik buat keduanya😇

2021-12-13

2

Isabella

Isabella

dari keluarga nath udah terlihat keluarga yg ber iman.
AQ pasti tahulah nath bukan pengecut... pasti siap tanggung jawab... dan keduanya pasti berakhir dg cinta...

2021-12-03

1

sintesa destania

sintesa destania

duuhhhh tega nian kau thors...nath anak baik² knp gini jadix😭😭

2021-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 Melewati batas
3 Bab 3 Penyesalan
4 Bab 4 Dibalik Tragedi
5 Bab 5 Butuh Waktu
6 Bab 6 R Cafe
7 Bab 7 Ciri-ciri
8 Bab 8 Tespack
9 Bab 9 Hamil
10 Bab 10 Kereta api
11 Bab 11 Hotel
12 Bab 12 Belum siap
13 Bab 13 Menanggung resiko
14 Bab 14 Malioboro
15 Bab 15 Pulang
16 Bab 16 Suatu Saat
17 Bab 17 Musibah
18 Bab 18 Itu adalah anakku
19 Bab 19 Pulang, Nath!
20 Bab 20 Tidak disini
21 Bab 21 Mama Izinkan
22 Bab 22 Kehilangan
23 Bab 23 Keluarga Rumit
24 Bab 24 Perjaka Joss
25 Bab 25 Reyfan belum menyerah
26 Bab 26 Melamar
27 Bab 27 Naura dan Tiara
28 Bab 28 Lamaran dadakan 1
29 Bab 29 Lamaran dadakan 2
30 Bab 30 Awas tertukar
31 Bab 31 Paswordnya beda
32 Bab 32 Cincin sederhana
33 Bab 33 Baju Pengantin
34 Bab 34 Seminggu menjelang pernikahan
35 Bab 35 Dipingit
36 Bab 36 Seorang Alvarendra
37 Bab 37 Dekorasi serba putih
38 Bab 38 Sah
39 Bab 39 Tertidur
40 Bab 40 Suami gak jelas
41 Bab 41 Sepolos ini?
42 Bab 42 Masih belum?
43 Bab 43 Private dadakan
44 Bab 44 Halal
45 Bab 45 Tarzan
46 Bab 46 Siang yang panas
47 Bab 47 Reka Ulang
48 Bab 48 Baby Queen
49 Bab 49 Noda lipstik
50 Bab 50 Jangan salah faham dulu
51 Bab 51 Pulang
52 Bab 52 Curhat
53 Bab 53 Bertemu Bela
54 Bab 54 Manekin Butik
55 Bab 55 Tiara kalang kabut
56 Bab 56 Rumah Ezra
57 Bab 57 Menginap
58 Bab 58 Tidak ingin
59 Bab 59 Diculik
60 Bab 60 Pencarian
61 Bab 61 Suara itu
62 Bab 62 Penyelamatan
63 Bab 63 Aku mencintaimu
64 Bab 64 Dari Tahun ke Tahun
65 Bab 65 Queen Vs Zidane
66 Bab 66 El Nath?
67 Bab 67 Tentang Cloudy
68 Bab 68 Kembali bertemu Cloudy
69 Bab 69 Kejutan
70 Bab 70 Pesta kejutan
71 Bab 71 Membongkar aib
72 Bab 72 Honeymoon
73 Bab 73 Kolam renang
74 74 Gak mau rugi
75 Bab 75 Rumah ayah
76 Bab 76 Apa aku salah?
77 Bab 77 Nastar
78 Bab 78 Dua lagi menyusul
79 Bab 79 Tertular
80 Bab 80 Positif
81 Bab 81 Alvarendra season 4
82 Bab 82 Tentang Nair
83 Bab 83 Reyfan dan Cloudy
84 Bab 84 Reyfan dan Cloudy (2)
85 Bab 85 Bertemu Reyfan
86 Bab 86 Meminjam uang
87 Bab 87 Minta maaf
88 Bab 88 Pasangan Norak
89 Bab 89 Slowly
90 Bab 90 Aqiqah Baby Prince
91 Bab 91 Kumpul bareng
92 Bab 92 Tiara jatuh
93 Bab 93 Baik-baik saja
94 Bab 94 Beban berkurang
95 Bab 95 Time Passed so quickly
96 Bab 96 El Nara Putri Alvarendra
97 Bab 97 Bahagia
98 BonChap -Nair (1)
99 BonChap- Nair (2)
100 BonChap- Nair (3)
101 BonChap- Nair (4)
102 BonChap-Nair (5)
103 BonChap- Nair (6)
104 BonChap -Nair (7)
105 BonChap-Nair (8)
106 BonChap- Nair (9)
107 BonChap - Nair (10)
108 BonChap-Nair (11)
109 BonChap-Nair (12)
110 BonChap-Nair (13)
111 BonChap-Nair (14)
112 BonChap -Nair (15)
113 BonChap-Nair (16)
114 BonChap- Nair (17)
115 BonChap-Nair (18)
116 BonChap-Nair (19)
117 BonChap - Nair (20)
118 BonChap- Nair (21)
119 BonChap-Nair (22)
120 BonChap-Nair (23)
121 PENGUMUMAN
122 BonChap Nair (24)
123 BonChap Nair (25)
124 BonChap Nair (26)
125 BonChap Nair (27)
126 BonChap Nair (28)
127 BonChap Nair (29)
128 BonChap Nair (30)
129 BonChap Nair (31)
130 BonChap Nair (32)
131 BonChap Nair (33)
132 BonChap Nair (34)
133 Pengumuman
134 Novel Caraka dan Chiara
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 Melewati batas
3
Bab 3 Penyesalan
4
Bab 4 Dibalik Tragedi
5
Bab 5 Butuh Waktu
6
Bab 6 R Cafe
7
Bab 7 Ciri-ciri
8
Bab 8 Tespack
9
Bab 9 Hamil
10
Bab 10 Kereta api
11
Bab 11 Hotel
12
Bab 12 Belum siap
13
Bab 13 Menanggung resiko
14
Bab 14 Malioboro
15
Bab 15 Pulang
16
Bab 16 Suatu Saat
17
Bab 17 Musibah
18
Bab 18 Itu adalah anakku
19
Bab 19 Pulang, Nath!
20
Bab 20 Tidak disini
21
Bab 21 Mama Izinkan
22
Bab 22 Kehilangan
23
Bab 23 Keluarga Rumit
24
Bab 24 Perjaka Joss
25
Bab 25 Reyfan belum menyerah
26
Bab 26 Melamar
27
Bab 27 Naura dan Tiara
28
Bab 28 Lamaran dadakan 1
29
Bab 29 Lamaran dadakan 2
30
Bab 30 Awas tertukar
31
Bab 31 Paswordnya beda
32
Bab 32 Cincin sederhana
33
Bab 33 Baju Pengantin
34
Bab 34 Seminggu menjelang pernikahan
35
Bab 35 Dipingit
36
Bab 36 Seorang Alvarendra
37
Bab 37 Dekorasi serba putih
38
Bab 38 Sah
39
Bab 39 Tertidur
40
Bab 40 Suami gak jelas
41
Bab 41 Sepolos ini?
42
Bab 42 Masih belum?
43
Bab 43 Private dadakan
44
Bab 44 Halal
45
Bab 45 Tarzan
46
Bab 46 Siang yang panas
47
Bab 47 Reka Ulang
48
Bab 48 Baby Queen
49
Bab 49 Noda lipstik
50
Bab 50 Jangan salah faham dulu
51
Bab 51 Pulang
52
Bab 52 Curhat
53
Bab 53 Bertemu Bela
54
Bab 54 Manekin Butik
55
Bab 55 Tiara kalang kabut
56
Bab 56 Rumah Ezra
57
Bab 57 Menginap
58
Bab 58 Tidak ingin
59
Bab 59 Diculik
60
Bab 60 Pencarian
61
Bab 61 Suara itu
62
Bab 62 Penyelamatan
63
Bab 63 Aku mencintaimu
64
Bab 64 Dari Tahun ke Tahun
65
Bab 65 Queen Vs Zidane
66
Bab 66 El Nath?
67
Bab 67 Tentang Cloudy
68
Bab 68 Kembali bertemu Cloudy
69
Bab 69 Kejutan
70
Bab 70 Pesta kejutan
71
Bab 71 Membongkar aib
72
Bab 72 Honeymoon
73
Bab 73 Kolam renang
74
74 Gak mau rugi
75
Bab 75 Rumah ayah
76
Bab 76 Apa aku salah?
77
Bab 77 Nastar
78
Bab 78 Dua lagi menyusul
79
Bab 79 Tertular
80
Bab 80 Positif
81
Bab 81 Alvarendra season 4
82
Bab 82 Tentang Nair
83
Bab 83 Reyfan dan Cloudy
84
Bab 84 Reyfan dan Cloudy (2)
85
Bab 85 Bertemu Reyfan
86
Bab 86 Meminjam uang
87
Bab 87 Minta maaf
88
Bab 88 Pasangan Norak
89
Bab 89 Slowly
90
Bab 90 Aqiqah Baby Prince
91
Bab 91 Kumpul bareng
92
Bab 92 Tiara jatuh
93
Bab 93 Baik-baik saja
94
Bab 94 Beban berkurang
95
Bab 95 Time Passed so quickly
96
Bab 96 El Nara Putri Alvarendra
97
Bab 97 Bahagia
98
BonChap -Nair (1)
99
BonChap- Nair (2)
100
BonChap- Nair (3)
101
BonChap- Nair (4)
102
BonChap-Nair (5)
103
BonChap- Nair (6)
104
BonChap -Nair (7)
105
BonChap-Nair (8)
106
BonChap- Nair (9)
107
BonChap - Nair (10)
108
BonChap-Nair (11)
109
BonChap-Nair (12)
110
BonChap-Nair (13)
111
BonChap-Nair (14)
112
BonChap -Nair (15)
113
BonChap-Nair (16)
114
BonChap- Nair (17)
115
BonChap-Nair (18)
116
BonChap-Nair (19)
117
BonChap - Nair (20)
118
BonChap- Nair (21)
119
BonChap-Nair (22)
120
BonChap-Nair (23)
121
PENGUMUMAN
122
BonChap Nair (24)
123
BonChap Nair (25)
124
BonChap Nair (26)
125
BonChap Nair (27)
126
BonChap Nair (28)
127
BonChap Nair (29)
128
BonChap Nair (30)
129
BonChap Nair (31)
130
BonChap Nair (32)
131
BonChap Nair (33)
132
BonChap Nair (34)
133
Pengumuman
134
Novel Caraka dan Chiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!