#JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA TINGGALKAN JEJAK KALIAN#
Akhirnya Dara sampai di apartemen di antar oleh Alex.
"Terimakasih tuan " ucap Dara sebelum turun dari mobil Alex.
"Okey sama sama, boleh minta nomer ponselnya gak? kita bisa berteman kan" ujar Alex modus.
"Mmm gimana ya, tapi ponsel aku lowbat dan aku gak hafal nomernya" jawab Dara beralibi padahal Dara memang gak mau memberikan nomer ponselnya ke Alex.
"Oke mungkin lain kali kalo kita ketemu lagi"
" Boleh, aku masuk dulu ya sekali lagi terimakasih" Ujar Dara yang langsung turun Dari mobil Alex, jujur Dara kurang nyaman di dalam mobil berdua dengan orang asing.
"Okey see you" terial Alex ketika Dara sudah berjalan memasuki loby apartemen.
Dara berjalan masuk ke dalam apartemen Bima setelah Dara masuk dia dikagetkan adanya Bima di apartemen dengan tatapan tajam menatap Dara yang baru masuk.
" Ma.....mas....Bima, kok ada di sini? " tanya Dara dengan gugup karena takut dengan Bima yang sepertinya sedang marah.
"Dari mana?" tanya Bima dengang suara datar.
"Dara habis ketemu temen mas" jawabnya dengan menunduk.
"Dara aku gak suka di bohongi"
"Tapi Dara emang beneran tadi pergi ketemu Mela dengan Sindy temen Dara yang waktu itu pas ketemu di mall"
"Kenapa gak izin dulu sama aku?" tanya Bima penuh penekanan.
"Maaf mas Dara pikir gak pa pa toh Dara juga ketemunya sama teman perempuan"
"Lain kali kalo pergi bisa kan izin dulu"
"Iya mas nanti kalo Dara pergi izin sama mas Bima" jawab Dara dengan menunduk tidak berani menatap Bima yang seakan mau menerkamnya karena marah.
"Terus pulangnya sama siapa? bukannya aku sudah bilang aku gak suka kamu dekat dekat sama laki laki lain" ujar Bima dengan suara yang tegas dan datar sehingga membuat Dara semakin menunduk dengan meremas jari jemarinya.
"Tadi Dara pulang naik taxy tapi taxynya tiba tiba mogok di jalan dan Dara terpaksa pulang dengan di antar sama seseorang" jawab Dara dengan ketir katir karena Bima sudah terlihat menyeramkan ketika sedang marah beda seperti biasanya yang selalu memperlakukannya dengan manis.
"Apa kamu tidak takut di antar oleh orang asing, apa kamu gak mikir kalo orang itu punya niat jahat?" tanya Bima.
"Maaf mas Dara terpaksa dan juga takut sendirian di jalan lagian kan sudah malam"
"Kamu bisa kan telfon aku buat jemput bukanya sudah aku belikan ponsel hem?"
"Tadi Dara sudah mau telfon mas Bima tapi ponsel aku lowbat mas"
"Kemarilah " perintah Bima.
Dara yang takut hanya bisa menurut, Dara berjalan mendekati Bima yang sedang duduk di atas sofa yang sedari tadi menatapnya dengan tajam semenjak Dara memasuki unit apartemen Bima, setelah sampai di dekat Bima tiba tiba Bima langsung menarik Dara hingga Dara jatuh terduduk pangkuannya, Dara sangat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Bima, seketika bau maskulin langsung menyeruak di indra penciumannya.
Sebelumnya Dara gak pernah berada seintim itu dengan seorang laki laki, Dara berniat langsung berdiri tapi Bima langsung menarik pingangnya sehingga Dara terduduk kembali di pangkuan Bima, awalnya Dara memberontak tapi Bima semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Dara dan tangan Dara dengan reflek menahan dada bidang Bima karena posisi mereka berdua yang terlalu dekat sehingga wajah mereka hampir bersentuhan bahkan Dara pun sampai merasakan sapuan nafas Bima di wajahnya.
"Ma......mas .....Bima tolong jangan begini mas" ujar Dara yang jantungnya sudah dag dig dug der karena berada seintim itu dengam Bima.
"Memangnya kenapa hem? apa pun alasannya kamu harus di hukum." bisik Bima di telinga Dara dan seketika tubuh Dara jadi meremang seakan terkena sengatan listrik.
"Dara kan udah minta maaf mas kenapa masih di hukum" ujar Dara yang tidak mau di hukum.
"Kamu sudah di apain sama dia?" tanya Bima.
"Dara gak di apa apain kok, cuma di anterin pulang aja, beneran"
"Owh ya.........sini biar aku periksa"
Bima memegang dagu Dara lalu mendekatkan wajahnya dan Selanjutnya Bima langsung mencium bibir Dara, lagi lagi Dara di buat terkejut dengan apa yang Bima lakukan.
Owh ini ciuman pertama Dara di ambil oleh Bima yang merupakan calon suaminya sendiri, ada gelanyar aneh saat benda kenyal itu menempel di bibirnya, jantung Dara berdegup dengan kencang karena deg degan begitupun dengan Bima tapi Bima bisa menguasainya sehingga tidah terlihat begitu kentara jika Bima sedang deg degan.
Bima tak hanya menciumnya tapi juga ********** serta menggigit pelan bibir bawah Dara sehingga tanpa sadar Dara membuka mulutnya, Bima tak menyia nyiakan kesempatan itu lidah bima langsung menerobos masuk ke dalam mulut Dara, Bima mengabsen semua gigi gigi Dara dan mengobrak abrik yang senua yang ada di dalam mulutnya
Dara yang gak pernah ciuman sebelumnya hanya diam saja tak membalas, melihat Dara hampir kehabisan nafas Bima melepas pangutan bibirnya, Bima menyatukan keningnya dengan kening Dara lalu Bima mengusap bibir Dara yang basah dengan ibu jarinya.
"Hah hah hah" Dara menghurup udara sebanyak banyak nya setelah Bima melepas tautan bibirnya.
"Manis " ujar Bima dengan lirih tapi masih bisa di dengar oleh Dara.
"Bernafas Ra" ujar bima pelan tepat di depan bibir Dara.
"Apa kamu sebelumnya belum pernah berciuman?" tanya Bima karna menurut Bima Dara masih kaku saat Bima menciumnya bahkan Dara tidak membalasnya lalu
Dara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Entah kenapa Bima seneng banget dengan jawaban Dara, berarti Bima yang mendapat ciuman pertamanya Dara.
"Kali ini aku maafin, tapi tidak untuk lain kali dan satu lagi jangan deket deket dengan laki laki yang mengantarmu tadi,......mengerti?" peringat Bima.
"I....iya Dara ngerti"
"Apa kamu masih betah duduk di pangkuanku hem?" ujar Bima dan seketika Dara langsung berdiri karena mendengar perkataan Bima barusan seakan itu keinginanan Dara sendiri padahal tadi Bima sendiri yang memaksanya.
"Gi mana sih mas Bima tadi kan dia sendiri yang narik aku" gerutu Dara dalam hati yang merasa kesal dengan Bima.
"Yaa udah mas Dara ke kamar dulu" ujar Dara
setelah berdiri dari pangkuan Bima
"Hemmm....." jawab bima dengan deheman.
Setelah itu Dara langsung melenggang masuk ke dalam kamar lalu menguncinya.
"Duh gila deg degan banget aku, jadi begitu ya rasanya ciuman" monolog Dara sambil memegang bibirnya sendiri lalu setelah itu Dara segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.
Sementara Bima memilih mandi di kamar mandi yang ada di luar setelah selesai mandi Bima duduk di depan TV, tiba tiba Bima merasa lapar jadi Bima memutuskan untuk memesan makanan melalui aplikasi di ponselnya dan gak lama makanan yang di pesan Bima datang.
Di kamar Dara juga sebenarnya merasa laper tapi Dara merasa malu banget kalo harus keluar dari kamar dan bertemu dengan Bima, tiba tiba Dara mendengar pintu kamarnya di ketuk
TOK.... TOK.... TOK
Dara yang mendengar pintu kamarnya di ketuk pun langsung membukanya lagian Dara sudah tau siapa orang itu sudah pasti Bima siapa lagi.
CEKLEK
Setelah Dara membuka pintu kamarnya ternyata bener Bima lah orangnya.
"Makan dulu yuk ra, kamu pasti belum makan kan? aku udah pesen makan tadi" ajak Bima setelah Dara membuka pintunya.
"Iya mas" jawab Dara dengan menunuduk, jujur Dara masih merasa malu dengan kejadian tadi sewaktu Bima menciumnya sungguh rasanya sangat mendebarkan hati.
Sesampainya di meja makan ternyata semua makanan sudah tertata dengan rapi, Dara berfikir pasti Bima yang sudah menyiapkannya.
"Kamu mau makan pakai apa Ra?" tanya Bima yang sudah mengambil piring dan bersiap mengambilkan makan untuk Dara.
"Biar Dara ambil sendiri aja mas" jawab Dara yang merasa ngak enak hati bila makan saja sampai di ambilkan oleh Bima.
"Gak pa pa sekalian aku ambilin aja"
Akhirnya Bima mengambilkan makanan untuk Dara dan juga untuk dirinya sendiri.
Bima perhatikan Dara yang terlihat menuduk saja sejak tadi, Bima menarik pundak Dara pelan supaya menghadapnya lalu Bima memegang dagu Dara dan mengangkatnya seketika tatapan mereka bertemu dan Dara segera mengalihkan pandangannya karena jantungnya lagi lagi berdebar debar saat bertatapan sama Bima.
"Kenapa nunduk terus dari tadi hem?" tanya Bima lembut.
"Dara gak pa pa kok mas" jawabnya yang tidak berani menatap Bima dan Bima jadi gemes dengan tingkah Dara yang malu malu.
"Ya udah jangan nunduk terus, di makan yang bener makanannya, apa mau di suapin?" goda Bima yang membuat wajah Dara jadi bersemu merah.
"Gak usah mas Dara bisa makan sendiri"
setelah mereka berdua selasai makan Dara langsung membereskan kan meja makan serta mencuci piring sedangkan bima hanya memperhatikan Dara sehingga membuat Dara menjadi canggung dan salah tingkah karena di perhatiin Bima sampai seperti itu.
"Mas Bima ngapain sih nglihatin Dara terus seperti itu memang ada yang aneh ya?" tanya Dara dengan salah tingkah.
...Bukanya menjawab Bima malah menghampiri Dara yang sedang mencuci piring lalu Bima memeluk Dara dari belakang dan Dara sangat terkejut dengan Bima yang tiba tiba memeluknya dari belakang....
"mas Bima jangan gini dong Dara kan lagi cuci piring" ujar Dara dengan jantung yang tambah berdegup tak karuan karena aksi Bima yang memeluknya dari belakang, karena posisi mereka yang menempel antara satu dan yang lainnya jadi Dara juga bisa merasakan detak jantung Bima yang sama seperti dirinya.
"Biarkan begini sebentar saja"
Bima menghirup aroma tubuh Dara yang harum di indra penciumannya. "hemmmm......wangi banget sih kamu Ra, duh tuh bibir pengen gue cium lagi, habis rasanya manis banget jadi ketagihan, perasaan dulu sama bella gak gini gini banget rasanya biasa aja beda ya sama Dara yang serasa deg degan dan mendebarkan hati bila dekat dengannya" gumam Bima dalam hati.
setelah Dara selesai mencuci piring Bima baru melepaskan pelukannya lalu keduanya terlihat bersantai didepan TV yang menyala, lama kelamaan Bima jadi tertidur di depan TV.
Mas Bima kok malah tidur sih, apa dia gak pulang? nanti kalo di cari tante wenda gimana, duh mas bima kok ganteng banget sih kalau lagi tidur, lagi tidur aja ganteng banget meneduhkan beda kalo udah bangun kadang nyeremin tapi masih ganteng sih,
aku bangunin gak ya? bangunin aja deh" gumam Dara berbicara sendiri.
"Mas......mas Bima bangun" panggil Dara sambil menggoyangkan pundak Bima dengan pelan.
"Apa sih Ra aku ngantuk " jawab Bima dengan mata masih terpejam.
"Mas Bima gak pulang? nanti kalo di cariin tante wenda gimana"
Bima langsung bangun dan duduk. "emangnya aku anak kecil apa pake di cariin segala" jawab bima dengan membuka kaosnya sehingga Bima berlelanjang dada.
"Mas....mas Bima ngapain buka baju segala"
"Memang kamu maunya aku ngapain"
"Uh gila tubuhnya mas Bima bangus banget perutnya udah kaya roti sobek aja, Mas Bima bener bener gagah dan tampan" gumam Dara dalam hati dengan mengagumi tubuh Bima yang kekar dan berotot.
"Malah bengong, kamu nglihatin apaan hem? jangan mikir mesum" ujar Bima yang sengaja menggoda Dara.
"Si...siapa yang mikir mesum, aku gak lihatin apa apa kok" Elak Dara dengan tergagap karena ketangkap basah sudah mengagumi tubuh berotot Bima.
"Ya udah sana tidur udah malem, aku memang kalo tidur biasa gak pakai kaos" ujar Bima yang membuat Dara faham sekarang kalau ternyata Bima tebiasa tidur dengan bertelanjang dada.
BERSAMBUNG
GIMANA SERU GAK ?
JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA
LIKE
KOMEN
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Azzahraaaja. 34
seru... 😌😌
2023-06-22
0
Iin26
yg kaya mas Bima cuma ada di novel dan khayalan belaka Thor...
2022-12-06
0
Wiwik Murniati
seru bangeeet ,,,,,,,,hampir dalam aku
2022-10-03
0