#FISUAL
Bima sanjaya
Dara almira
Sena sanjaya
"Dara tolong kamu yang bicara sama anak tante ya biar dia percaya kalo mamanya mengalami kecelakaan" ujar Wenda dengan memberikan telfon genggamnya kepada Dara.
"Baik tante" jawab Dara.
Sedangkan di kantor Bima lagi serius dengan laptopnya tiba tiba hpnya berbunyi.
"Maaf tuan ada telfon dari nyonya besar" asistennya edo yang memberitahunya kalo mamanya telfon.
"Ya udah bawa sini do" titah Bima.
"ini tuan" Edo segera memberikan telfon itu kepada tuannya.
"Halo ma.....ada apa?" jawab Bima setelah menggeser tombol berwarna hijau di layar hpnya.
tapi di sebrang telfon bukan suara mamanya melainkan suara wanita yang pasti bukan mamanya.
"Iya halo .....apa bener ini dengan anaknya......"
sketika mamah wenda membisikkan namanya di telinga Dara. "maaf maksud saya apa bener ini dengan anaknya tante wenda?" tanya Dara.
"Iya betul....ini dengan siapa ya? ini hp mama saya kan?" ujar Bima dengan balik bertanya karena wanita yang menelfonnya ternyata bukan mamahnya.
"Iya betul, jadi gini mas mama anda mengalami kecelakaan di jln. patimura tepatnya di depan supermarket, sekarang langsung di bawa ke rumah sakit medika" ujar Dara menyampaikan.
"Apa ?mamah saya kecelakaan?" bima langsung panik takut mamanya kenapa kenapa begitu juga dengan Edo asistennya. "oke saya segera kesana" panggilan langsung di matiin sepihak oleh bima karna panik.
"Apa tuan? nyonya kecelakaan?" tanya asisten Edo.
"Iya do, tolong kamu urus semua pekerjaan hari ini ya saya mau kerumah sakit sekarang" titah Bima dengan panik.
"Baik tuan, semoga saja nyonya gak pa pa"
"Iya do saya juga berharap begitu" jawab Bima yang langsung pergi ke rumah sakit
Sementara itu Wenda langsung di antar ke rumah sakit sama Dara dengan naik taxi,
sesampainya di rumah sakit Wenda langsung di tangani oleh dokter, sementara Dara menunggu di luar ruangan.
setelah beberapa saat pintu ruangan terbuka dara langsung menghampiri dokternya dan menanyakan keadaan Wenda.
"Dok gimana keadaannya?" tanya Dara.
"Pasien tidak apa apa gak ada luka yang serius cuma kakinya sedikit terkilir dan luka ringan saja tidak ada yang perlu di cemaskan, hari ini juga sudah boleh pulang" jawab dokter itu.
"Alhamdulillah, boleh saya masuk dok?"
"Boleh silahkan, kalo gitu saya tinggal dulu" pamit Dokter itu.
"Iya dok terimakasih" ucap Dara sebelum dokter itu pergi.
setelah dokter itu pergi dara langsung masuk ke ruang perawatan wenda. "tante gimana keadaannya apa sudah mendingan?" tanya dara.
"Iya Dara tante gak papa kok cuma luka ringan saja" jawabnya.
tiba tiba ada yang membuka pintu ruangan itu dengan panik" mah, mamah ......gimana keadaan mamah tadi katanya kecelakaan?" tanya bima panik, ya yang masuk ruangan itu adalah Bima.
"Eh sayang iya nih tadi mamah waktu belanja ke supermarket hampir saja di tabrak sama mobil untung saja kebetulan ada Dara yang sudah nolongin mama Bim, kalo mama gak di tarik sama dara mungkin mamah udah ketabrak" jelas Wenda.
"Ya ampun mah kok bisa sih, tapi mama gimana keadaannya? apanya yang sakit?" tanya Bima yang masih merasa khawatir takutnya ada luka yang serius.
"Mama gak pa pa kok sayang cuma lecet lecet aja sama kaki mama terkilir" jawab Wenda.
"Gak pa pa gimana ma itu kakinya sampai di perban gitu bilang gak pa pa"
"Kaki mama gak pa pa sayang cuma terkilir kok kata dokter nanti juga sembuh, mama juga sudah boleh pulang kok" jawab Wenda.
"Syukurlah kalo gitu, terus mang dino sama bibi mana kok gak nemenin mama?" tanya Bima karena tidak melihat supir dan pelayan yang mengantar mamahnya.
"Tadi mang Dino mama suruh bantuin bibi belanja dan mama ke apotik sebentar eh malah mau di tabrak mobil, untung saja ada kamu nak tante sekali lagi terima kasih ya" ucap mamah wenda kepada Dara.
"Iya tante sama sama" dan diam diam dara dari tadi mengagumi bima dalam hatinya "ya ampun ganteng banget ternyata anaknya tante wenda, eh mikir apaan sih aku ini"
"Bim kenalin ini dara yang udah nolongin mama" ujar mamahnya memperkenalkan Dara sama Bima.
"bima, makasih banget ya udah nolongin mamaku." ucap bima datar sambil mengulurkan tangannya.
"Saya dara, ya mas sama sama." jawab dara dengan menjabat tangan bima.
"Cantik banget nih cewek tipe gue banget tapi sayang masih kecil masih anak SMA" batin Bima, ya karena saat itu Dara masih mengenakan seragam SMA.
"Ya udah kalo gitu dara pamit pulang ya tante" pamit Dara yang ingin pulang.
"Lho kok buru buru pulang, oh ya ini ada sedikit uang buat kamu itung itung sebagai ucapan terima kasih dari tante" ujar wenda sambil memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.
"Eh gak usah tante dara ikhlas kok nolongin tante" Dara menolak pemberian dari Wenda walaupun dia sendiri membutuhkan tapi Dara gak mau menolong orang dengan pamrih.
"Gak pa pa nak ambil saja ya" ujar Wenda dengan memaksa.
"Gak usah tante beneran saya ikhlas" balas Dara yang kekeh gak mau menerimanya.
"Ya udah kalo kamu gak mau nerima ini berarti kamu harus ikut anterin tante pulang ya" pinta Wenda.
"Mmmm gimana ya tante" ujar Dara sambil berfikir.
"Mamah jangan maksa gitu dong siapa tau aja Dara ada urusan kan kasian ma" sahut Bima ikut menimpali.
Tapi Wenda tak menghiraukan ucapan Bima. "please ya Dara tante mau ajak kamu makan siang di rumah tante, kan kamu gak mau menerima uang dari tante jadi sebagai gantinya kamu mau ya makan siang di rumah tante" ujar Wenda dengan memohon.
Karena wenda terus memaksa akhirnya dara mengiyakan ajakan Wenda. "iya deh tante kalo gitu" jawab dara akhirnya.
"Tu kan bim dara aja gak keberatan kok"
"Ya udah kalo gitu Bima urus dulu ya biar mama bisa langsung pulang" ujar Bima yang mengurus pembayarannya terlebih dahulu supaya mamahnya bisa langsung pulang.
"Iya Bim lagian mama ada dara yang nemenin"
"Okey dara saya titip mama saya dulu ya" ujarnya kepada Dara.
"Iya mas tante biar sama dara aja" jawab Dara.
Setelah bima mengurus atministrasi rumah sakit akhirnya wenda bisa langsung pulang bersama dara dan bima, jarak rumah sakit ke rumahnya gak terlalu jauh sekitar 30 menit mereka sampai di rumah.
Dara di buat kagum dengan rumah wenda yang besar, luas dan megah bak istana. "wah bagus banget rumahnya ini sih bukan rumah tapi istana" ucap dara dalam hati.
"Ini rumah tante ra" ujar Wenda.
"Iya tante, rumah tante bagus banget" jawab Dara yang masih kagum dengan rumah yang berada di hadapannya.
"Ah dara kamu bisa aja"
"Dara bantuin turun ya tante" ujar Dara yang ingin membantu Wenda turun dari mobil, ya Dara dan Wenda duduk di kursi penumpang bagian belakang sedangkan Bima yang menyetir udah persis seperti supir itu si Bima.
Wenda berjalan di bantu Dara sedangkan bima berjalan ngekor di belakang mamanya.
"Mamah sini biar sama bima saja kasian kan dara" kata bima yang ingin mengambil alih memapah mamahnya.
"Gak pa pa kok mas biar tante Dara aja yang bantu jalan" ujar Dara yang merasa tidak keberatan sama sekali.
"makasih ya ra jadi ngrepotin kamu" balas Bima yang merasa tak enak hati.
"Gak ngrepotin kok mas"
"ya udah ma bima kabarin papah dulu ya" Bima menelfon papahnya untuk memberi kabar bahwa mamahnya tadi mengalami kecelakaan.
" Iya Bim" jawab Wenda.
Bima langsung menelfon papahnya.
"Halo Bim" jawab Rendy setelah sambungan telfonnya terhubung.
"Iya halo pah bima mau ngasih tau kalo mamah habis kecelakaan" ujar Bima memberitahu.
"Apa mamamu kecelakaan? sekarang dimana dan gimana keadaannya" tanya papahnya beruntun karena panik.
"Tanya satu satu kali pah, tenang aja papah gak usah panik mamah gak pa pa kok sekarang ada di rumah" jawab Bima menenangkan papahnya yang terlihat panik.
"Syukurlah Bim, ya udah papah segera pulang" jawab Rendy yang langsung memutus panggilan telfonnya.
Setelah itu Bima langsung menelfon asistennya.
"Ya halo tuan" jawab Edo di sebrang sana setelah telfonnya terhubung.
"Do kamu tolong selidikin siapa yang berusaha nyelakain mamaku besok pagi saya mau sudah ada infonya" titah Bima yang langsung di sanggupi oleh Edo.
"Baik laksanakan tuan, bagaimana keadaan nyonya?" tanya Edo yang ingin tau keadaan Wenda.
"Alhamdulillah Do mamahku cuma luka ringan aja" jawab Bima.
"Syukurlah tuan dan saya akan segera urus kasus ini"
"Oke do, aku tunggu hasilnya secepatnya" jawab bima yang sudah tak sabaran ingin tau siapakah gerangan yang hampir menabrak mamahnya.
BERSAMBUNG
LIKE
KOMEN
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Darmawangsya Darmawangsya
Typo,Dara.sorry komen
2025-01-14
0
Arntda
teh liyan
2022-12-09
1
Karti
☺️
2022-10-09
0