episode 08

Pagi harinya di rumah Rena sedang uring uringan karna pacarnya sudah beberapa hari gak da kabar di telfon juga susah banget.

"Coba aku telfon deh siapa tau bisa" gumamnya, Rena langsung mengambil ponselnya untuk menelfon Vino.

"halo sayang" jawab vino di sebrang sana setelah sambungan telfonnya terhubung.

"Halo Vin, kamu kemana aja sih udah beberapa hari gak da kabar susah di hubungi pula, kamu sengaja menghindar ya?" tanya Rena dengan kesal.

"Maaf Ren, aku lagi Rena musibah kemarin."

"Musibah apa sih Vin?"

"Aku kemarin gak sadar hampir nabrak orang dan aku hampir aja di tuntut, tapi aku udah minta maaf dan bertanggung jawab jadi mereka gak jadi menuntutku" jelas Vino.

"kok bisa sih Vin?"

"Ini semua gara gara Hendra sialan itu mana sekarang orangnya ngilang lagi"

"Ya udah deh sayang kamu anterin aku ke kampus ya pagi ini" ujar Rena yang ingin di antar ke kampus oleh Vino.

"Okey sayang udah dulu ya sampai ketemu nati" Setelah itu Vino langsung mematikan telfonnya.

"Ren......Rena......" terdengar suara mamahnya memanggilnya dari luar dengan berteriak.

"Iya ada apa si mah pagi pagi udah teriak teriak" jawab Rena setelah selesai telfonan dengan Vino.

"Itu dara kemana sih rumah berantakan sarapan pagi juga gak di siapin.." seru mamahnya dengan ngomel ngomel.

"Kurang*****r banget tu anak udah numpang juga, mamah udah cari di kamarnya belum? tau aja masih tidur tu anak"

"Mamah udah cari di kamarnya tapi gak ada Ren"

"Apa jangan jangan Dara semalam gak pulang lagi mah" tebak Rena, karena biasanya Dara pagi pagi udah bangun dan bersih bersih serta memasak, lah ini rumah berantakan, makanan juga gak ada bahkan orangnya juga gak ada.

"Iya ya, mama gak lihat dari semalam"

"Ya udah deh mah bagus moga aja gak pulang seterusnya, tapi nanti kalo pulang hukum aja dia mah" ujar Rena memberi saran.

"Iya ren kamu bener juga nanti kalo pulang biar mamah hukum dia"

"Ya udah deh mah rena mau siap siap mau berangkat kuliah"

******

Sementara di kediaman sanjaya Dara baru bangun tidur, dan merasa badannya udah jauh lebih baik, Dara langsung beranjak mandi dan dia terpaksa pakai bajunya lagi karena Dara gak ada baju ganti.

Setelah rapi dan wangi Dara keluar dari kamar menuju dapur dia berniat ingin memasak atau sekedar bantu bantu.

"Pagi bik" sapa Dara kepada seorang pelayan yang sedang sibuk memasak di dapur.

"Iya pagi non, non mau apa ke dapur? kalo mau minum biar bibik bikinin" tanya pelayan itu yang mengira Dara mau minum.

"Gak bik, bibik lagi masak ya? boleh aku bantu" tawar Dara

"Eh gak usah non nanti bibik di marahin nyonya, mending non duduk manis aja biar bibik yang masak" tolak pelayan itu yang merasa gak enak pasalnya pelayan itu tau bahwa Dara adalah tamu dari majikannya.

"Gak pa pa bik biar Dara bantu, bibik tenang aja tante wenda gak akan marah kok"

"Beneran non"

"Iya bik, sini dara bantuin"

Akhirnya Dara di perbolehkan ikut memasak di dapur, setelah satu jam Dara bertempur di dapur dengan di bantu oleh pelayan akhirnya makanan nya sudah matang.

Wenda sedang menuruni anak tangga tak sengaja wenda melihat Dara pagi pagi sudah ada di rumahnya. "kapan dara datang kemari" batin wenda yang melihat Dara berada di rumahnya.

"Pagi tante gimana kabar tante apa sudah sembuh?" tanya Dara setelah melihat wenda sudah berada di meja makan.

"Pagi juga ra, iya tante udah sembuh, kamu kapan dateng nya kok tante gak tau? terus kamu itu lagi ngapain repot repot di dapur?" tanya wenda yang heran melihat Dara pagi pagi sudah berada di rumahnya dan sepertinya baru selesai memasak.

"Maaf nyonya tadi non Dara maksa ingin masak padahal bibik sudah melarangnya" sahut sorang pelayan yang takut akan terkena amarah dari majikanya karena membiarkan seorang tamu memasak di dapur padahal sudah ada pelayan.

"Jadi ini sumua kamu yang masak ra?" tanya wenda yang melihat hidangan di atas meja makan.

"Iya nyonya bibik malah cuma bantu bantu"

"Beneran Bi, berarti ini masakan kamu semua yang masak Ra? wahhh kelihatannya enak banget nih, ternyata kamu pintar masak ya Ra" ujar Wenda memuji Dara.

"Pagi mah " sapa Bima yang baru turun dari tangga.

"Pagi juga sayang lihat nih siapa yang masak"

"Emang siapa yang masak mah kelihatannya enak banget, mamah ya yang masak" tebak Bima.

"Enggak sayang tapi dara yang masak" jawab wenda memberitahu.

"Beneran ra? bukanya kamu lagi gak enak badan?"

"aku dah gak pa pa ko mas " jawab Dara.

"Tunggu tunggu kayaknya mamah sudah melewatkan sesuatu ini. dan juga Dara pagi pagi kok udah ada di sini?" tanya wenda yang tidak tau apa apa.

Bima menggaruk tengkuknya yang tak gatal bingung mau jelasinnya.

"Pagi semua...." sapa Sena yang baru turun dari tangga bersama dengan papahnya "ada apa ini mah kok pada diam?"

"Iya ada apa mah?" tanya papahnya juga yang melihat semuanya pada diem.

"Ada yang bisa jelasin? " tanya Wenda.

"Jadi gini mah, tadi malam kan Bima pergi ke cafe sama temen tapi sampai di sana ada sedikit insiden yang tidak mengenak kan menimpa Dara akhirnya dara di pecat, dan Bima mau anterin Dara pulang karena sudah malam, tapi Dara malah pingsan jadi Bima bingung mau bawa kemana jadi ya Bima bawa pulang aja" Jelas bima.

"Owh jadi gitu, jadi semalam Dara menginap di sini?" tanya Wenda.

"Iya mah" jawab Bima.

"Tapi kalian gak tidur barengkan?" tanya wenda dengan bercanda.

"Mamah apaan sih ya gak lah, Dara semalam tidur di kamar tamu kalo gak percaya tanya aja sama Sena" ujar Bima yang kesel sama mamahnya bisa bisanya mamahnya menuduhnya begitu.

"Jadi kamu tau sena?" tanya Wenda.

"Iya mah Sena tau kebetulan semalam sena belum tidur, kirain ada apa tadi"

"Yah kirain udah tidur bareng kan mamah bisa langsung nikahin aja" celetuk wenda asal.

"Ngaco mamah ini " sahut bima sedikit jengkel.

"Jadi cuma mamah sama papah nih yang gak tau kalo Dara semalam nginap di sini?"

"Udah mah, gak pa pa mendingan kita makan

aja kayaknya enak nih, papah udah laper" ujar Rendy yang sudah tergiur dengan menu masakan yang sudah terhidang di atasbmeja makan.

"Maaf ya om dan tante semua kalo Dara udah ngrepotin dengan menginap di sini" ujar Dara yang merasa tak enak hati karena sudah menginap tanpa sepengetahuan dari Wenda.

"Udah gak pa pa Ra gak usah di pikirin mending kita makan bareng bareng" jawab rendy yang melihat Dara seperti tak enak hati.

akhirnya mereka semua sarapan bersama.

o0o

Sedangkan Rena udah di jemput sama Vino mau nganterin kuliah sekalian berangkat ke kantor kebetulan satu arah jadi sekalian.

"Sayang nanti malam jalan yuk" ajak Rena yang kini sudah berada di dalam mobil dengan Vino.

"Emang mau kemana Ren?" tanya Vino.

"Ya kita bisa nonton kek shopping juga boleh"

"Aduh maaf ya Ren aku lagi gak ada uang, kamu tau sendiri kan aku harus tanggung jawab sama tiga orang gara gara kejadian kemarin"

"yah kok gitu sih vin kamu gak asik tau, pokoknya gak mau tau ntar malam kita jalan titik" ujar Rena dengan memaksa

"Kamu kok maksa gitu sih Ren, gak pengertian banget beda banget sama dara"

"apa? .....kamu jangan banding bandingin aku sama dara ya, jelas levelnya sudah beda orang dia tu kampungan, penampilannya juga gak banget" kata Rena dengan menghina Dara

"Ya makannya kamu ngertiin aku dong jangan banyak nuntut ini itu" Vino merasa kesal dengan Rena karena sering menuntut inilah itulah beda banget sama Dara.

"Kamu kan udah nikmatin tubuh aku Vin, jadi wajarlah kalau aku minta ini itu"

"Itu juga kamu yang godain aku lagian aku juga bukan yang pertama"

"Kok malah jadi bertengkar sih."

"Udah sampai, ya udah dari pada kita berantem mending kamu masuk kampus sana"

"Ngeselin banget si kamu vin ya udah aku turun"

Vino berfikir sekarang dia merasa menyesal udah nyakitin Dara. "Ya aku akan deketin Dara lagi aku harus minta maaf" gumam Vino setelah Rena turun dari mobilnya.

BERSAMBUNG

#AYO DONG SEMANGATIN AUTHOR BERI LIKE KOMEN SAMA VOTE KALIAN#

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***