#JANGAN LUPA BERIKAN LIKE KOMEN VOTE KALIAN YA#
*****
Setelah Bima sampai di aprtemennya Bima memilih menekan bel terlebih dahulu sebelum masuk walaupun itu apartemen Bima sendiri dan otomatis Bima tau pinnya, kalo mau Bima bisa aja langsung masuk tapi itu gak sopan menurutnya.
TING.....TONG......TING .....TONG
"Eh mas Bima silahkan masuk mas" ujar Dara saat pintunya di buka. "Mmmm....ada apa ya mas?" tanya Dara.
"Gak ada apa apa kok Ra, aku cuma mau ngajak kamu jalan jalan aja, gimana kamu mau kan?" jawab Bima dengan balik bertanya.
"Iya boleh mas, memang mau jalan kemana mas?"
"Ke mall mungkin"
"Ya udah mas Bima tunggu sebentar ya, Dara mau siap siap dulu, oh ya mas Bima mau minum apa ?"
"Mmmm.....gak usah deh ntar kalau mau aku bisa ambil sendiri" jawabnya
Dara segera masuk ke dalam kamar dan segera mengganti bajunya, Dara memilih memakai sebuah dress cantik bercorak bunga yang panjangnya selutut tidak lupa Dara juga menambah sedikit polesan make up di wajah cantiknya dan untuk rambutnya Dara memilih menggerainya saja.
Setelah selesai Dara mengamati dirinya di depan cermin Dara nampak cantik sepurna hanya dengan penampilan yang sederhana.
"Ayo mas aku udah siap" ujar Dara telah keluar dari kamar.
Bima yang sibuk dengan ponsel di tangannya seketika mengangkat kepalanya kala mendengar suara Dara. "sederhana tapi cantik " gumam Bima dalam hati.
"Hallo .....mas Bima kok malah bengong emang ada yang aneh dengan Dara?" tanya Dara karena melihat Bima yang hanya bengong.
"Eh enggak kok, ya udah ayok" Tiba tiba Bima menggenggam tangan Dara dengan lembut lalu menariknya untuk keluar dari apartemennya.
Tiba tiba Dara menjadi deg degan karena tangannya yang di genggam oleh Bima dan Bima jadi gemes melihat Dara yang malu malu gitu.
"Silahkan masuk tuan putri" ujar Bima dengan membukakan pintu mobil untuk Dara.
Wajah Dara jadi bersemu merah karena di perlakukan semanis itu oleh Bima, Sebelumnya Dara gak pernah di perlakukan semanis itu bahkan sama Vino dulu Dara gak pernah di perlakukan special seperti ini. "terima kasih mas" jawab Dara.
Setelah itu Bima memutari mobilnya dan masuk di bagian kemudi, tiba tiba Bima maju mendekati Dara bahkan sangking dekatnya hembusan nafas Bima bisa di rasakan oleh Dara. "mmmmm......wanginya maskulin banget" batin Dara dalam hati.
"ma....mas Bima mau ngapain?" tanya Dara karena kini posisi Dara dengan Bima sangatlah dekat dan Dara jadi merasa gugup berada sedekat itu dengan Bima.
"Mau pasang sabuk pengaman kamu , kamu pikir aku mau ngapain?" jawab Bima yang Dara fikir Bima mau ngapain.
"Eh....eng....enggak mas aku gak mikir apa apa kok" jawab Dara dengan glagapan dan salah tingkah.
Melihat Dara yang seperti itu Bima jadi gemes sendiri, jadi pengen cium bibirnya yang merah alami tanpak menggoda itu.
setelah memangsangkan sabuk pengaman untuk Dara bima jugamemasang sabuk pengamannya sendiri lalu setelah itu Bima segera melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota.
Di perjalanan hanya ada keheningan di dalam mobil, Bima fokus dengan kemudinya sedangankan Dara melihat keluar jendela sehingga Dara berinisiatif untuk memecah keningan yang tercipta di dalam mobil, maklumlah mereka berdua masih sama sama canggung.
"Mas Dara besok aja ya ngelamar kerja di kantornya mas Bima karena tadi kan gak jadi" ujar Dara.
"Kamu gak usah kerja aja Ra kan kamu mau jadi istri aku jadi ngapain kamu kerja"
"Tapi mas Dara bosen di apartemen terus gak ngapa ngapain"
"Pokoknya kamu gak boleh kerja aku yang akan nanggung semua kebutuhan kamu"
"tapi ....." belum selesai Dara berbicara Bima sudah memotongnya.
"Gak ada penolakan, ingat ya Dara sekarang kamu itu calon istri aku jadi kamu harus nurut sama aku lagian aku gak suka punya istri yang sibuk bekerja, jadi kamu cukup di rumah ngurusin aku aja, kamu ngertikan?" jelas Bima yang memang tidak ingin mempunyai istri yang sibuk bekerja, Bima ingin mempunyai istri yang setiap waktu ada untuknya.
"Iya aku ngerti mas"
"Bagus, gitu dong aku seneng kalo kamu nurut dan ingat mulai sekarang kamu gak boleh deket deket sama cowok lain selain aku, aku gak suka milik aku di sentuh orang lain"
"What apa? kok mas Bima jadi berubah posesif gini sih" gumam Dara dalam hati.
"Kok kamu malah bengong, denger gak tadi aku bilang apa?" tanya Bima yang tidak mendapat jawaban dari Dara.
"Eh .....iya mas Dara denger kok?"
Gak lama akhirnya mereka sampai di parkiran mall, Bima segera turun untuk membukakan pintu untuk Dara setelah itu Bima berjalan masuk ke mall dengan menggenggam tangan Dara, Bima memilih membawa Dara untuk masuk ke toko pakaian terlebih dahulu.
"sekarang kamu bisa pilih baju yang kamu suka" ujar Bima memberi kebebasan untuk Dara memilih pakaian yang disukainya.
"Tapi Dara gak pengen beli baju mas" jawab Dara.
"Terus kamu mau beli apa?" tanya Bima.
"Mmmmm...Dara gak pengen beli apa apa"
"Huffftt" Bima menghembuskan nafasnya kasar "gak bisa gitu dong Ra aku ngajak kamu ke sini itu memang mau ngajak kamu shopping, sekarang kamu itu mau jadi istri dari Bima sanjaya jadi kamu harus bisa menyesuaikan diri, kamu ngertikan?"
"Iya mas Dara ngerti" sekarang Dara mengerti kenapa Bima membawanya shopping itu karena Bima ingin Dara menyesuaikan kehidupan Bima, iyalah gak lucukan kalau Bima tanpak modis dengan pakaian mahal yang selalu melekat di tubuhnya sedangkan Dara yang merupakan calon istrinya terlihat kumal kan gak mecing.
"Ya sudah biar cepet aku aja yang pilihin" ujar Bima yang merasa kalau Dara yang milih bakal lama "PELAYAN" panggil Bima.
"Iya tuan ada yang bisa saya bantu?" ujar seorang pelayan di toko itu yang tanpak berlari tergopoh gopoh karena mendengar panggilan Dari Bima, ya semua orang taulah Bima itu siapa.
"Tolong kamu bungkus semua baju terbaru yang ada di sini" titah Bima pada pelayan itu.
"Baik tuan, silahkan anda bisa menunggu dengan duduk di sana" ujar pelayan itu yang menunjuk sebuah kursi Sofa yang biasa di pergunakan untuk menunggu dan Bima hanya mengangguk mengerti.
Sedangkan Dara nampak bengong dengan Bima yang menyuruh seorang pelayan untuk membungkus semua baju model terbaru di toko itu, apa itu tidak berlebihan begitu fikir Dara.
Bima mengakat tangannya sebagai kode memanggil bodyguarnya, seketika itu bodyguarnya Bima langsung menghampiri tuannya. "ada perlu apa tuan memanggil saya?" tanya nya.
"Tolong kamu urus pembayarannya dan bawa semua baju bajunya" titah Bima yang langsung di sanggupi oleh bodyguarnya.
"Baik tuan muda"
Setelah itu Bima membawa Dara untuk memasuki sebuah toko sepatu.
"Ayo ra, itu semua biar orangku yang ngurus" ujar Bima dengan menggenggam tangan Dara kembali.
"Jadi mas Bima dari tadi gak sendiri?" tanya Dara saat tiba tiba Bima memanggil anak buahnya.
"Kemana pun aku pergi selalu di kawal Ra , kamu tau sendiri kan aku ini siapa? sebagai pembisnis yang berpengaruh di kota ini gak semudah yang kamu bayangin ra" jelas Bima yang membuat Dara menganguk nganggukkan kepalanya mengerti.
" Memang orang kaya itu ada ada aja, susah buat di mengerti oleh kalangan bawah sepertiku" gumam Dara dalam hati.
"Owh ....gitu ya mas, kita mau kemana lagi ini?"
"Sekarang kita ke toko sepatu" jawab Bima yang hanya di angguki oleh Dara.
"PELAYAN" panggil Bima saat sudah memasuki toko sepatu.
"Tuan Bima selamat malam ada yang bisa di bantu tuan?" tanya seorang pelayan yang datang menghampiri Bima.
"Tolong kamu bungkus semua sepatu terbaru di toko ini nanti orangku yang akan mengurusnya" titah Bima.
"Baik tuan" pelayan itu segera menyiapkan apa yang Bima mau, memang ya orang kaya mah bebas, tinggal suruh beres.
Dara di buat geleng geleng kepala akan tindakan Bima.
Setelah itu Bima keluar dari toko sepatu itu, dari tadi Bima selalu menggenggan tangan Dara dan Bima tidak di melepas sedikitpun lalu tiba tiba ada yang memanggil Dara.
"RA..... DARA.... " mendengar namanya di panggil lantas Dara menoleh, ternyata teman temannya yang manggil, namanya Mela dan sindy.
"Mela, Sindy kalian ngapain di sini? " tanya Dara yang melihat teman temanya.
"Ya kita lagi jalan jalan dong Ra" jawab sindy.
"Iya kamu sih gak bisa di hubungin kamu kemana aja sih kok gak da kabarnya udah lupa ya sama kita?" tanya Mela yang baru melihat Dara.
"Maaf mel ponsel aku rusak jadi gak bisa di hubungin" jawab Dara.
"Owh....eh itu siapa ra?" tanya sindy dengan berbisik
"Oh ya kenalin ini mas Bima dan mas Bima kenalin ini temanku namanya sindy dan Mela" ujar Dara memperkenalkan.
"Hay kak namaku Mela" ujar Mela dengan mengulurkan tanganya.
"Kalau saya sindy" ujar Sindy juga dengan mengukurkan tangannya ke Bima.
Bima tak lantas menjabat kedua tangan yang terulur di depannya, Bima meraih tangan Dara untuk menyambut uluran tangan dari kedua temannya
"Bima" jawab Bima dengan Datar, Dara jadi merasa gak enak dengan kedua temanya atas perlakuan Bima.
Bima berbuat begitu bukan tanpa alasan, itu semua Bima lakukan karen Bima gak mau kalau wanita wanita itu akan bersikap genit padanya, Bima merasa risih aja karena semua wanita selalu bersikap seperti itu kepadanya bahkan banyak wanita yang rela membuka pahanya lebar lebar secara cuma cuma hanya untuk seorang Bima.
"Ayo ra " Bima langsung menarik tangan Dara dengan lembut meninggalkan kedua teman Dara.
"Eh aku duluan ya mel, Sin" ujar Dara sebelum pergi.
"Gila ganteng banget itu cowok keren abis" kata sindy yang mengagumi ketampanan dari Bima.
"Iya tapi aku gak asing deh sama mukanya siapa ya" ujar Mela sambil mengingat ngingat. "ya ampun sin itu kan Bima sanjaya yang tampangnya sering ada di majalah majalah bisnis itu"
"Ha.....beneran Mel, wah beruntung banget si Dara kira kira ada hubungan apa ya tuan Bima sama Dara?" ujar Sindy dengan bertanya tanya.
Mella menggidikan bahunya. "mana aku tau sin.
o0o
Dan selanjutnya Bima dan Dara masuk ke dalam toko phonsel.
"Selamat datang tuan Bima, ada yang bisa saya bantu" ujar salah satu pelayan yang menyambut kedatangan Bima.
"Tolong kamu bungkus ponsel yang sama seperti punyaku ini" titah Bima sambil menunjukkan ponselnya.
"Baik tuan di tunggu sebentar" pelayan itu segara mengambil ponsel yang sama seperti punya Bima dan pelayan itu segera membungkusnya lalu di berikan kapada Bima.
"Ini tuan ponsel yang anda minta" ujar pelayan itu dengan memberikan ponsel yang berada di tangannya ke Bima.
"Berapa harganya?"
"39 jt tuan"
Bima mengambil dompetnya yang berada di saku celananya setelah itu Bima mengbil kartu black cart untuk membayarnya.
Setelah selesai membayarnya selanjutnya Bima mengajak Dara untuk makan malam, Bima mengajak Dara memasuki sebuah restoran mewah yang berada di mall itu.
Bima sengaja memilih privat room karena Bima tidak suka keramaian.
"Mau pesan apa tuan dan nona?" tanya seorang pelayan saat Bima dan Dara sudak duduk di dalam ruang privat room.
"Kamu mau pesen apa ra?" tanya Bima.
"Mmmmm.....aku terserah mas Bima aja deh" jawab Dara yang gak mengerti dengan nama menu makanan di restoran itu, maklum lah ya Dara mana pernah makan di tempat elit seperti itu.
Akhirnya Bima yang memesan kan makanan dan minuman yang sekiranya Dara menyukainya.
"Baik di tunggu sebentar ya tuan dan nona" ujar pelayan itu setelah Bima selesai memesan makanan untuknya dan juga Dara.
Pelayan itupun segera pergi untuk manyiapkan pesanan Bima, gak lama makanan yang bima pesan sudah datang.
"Ini pesanan anda tuan dan nona, kalau begitu saya permisi"
"Ya terimakasih mba" jawab Dara dengan ramah.
Setelah pelayan itu pergi Dara segera memakan makanannya dengan lahap.
"Gimana enak gak?" tanya Bima yang melihat Dara makan dengan lahap.
"Iya mas ini enak banget" jawab Dara yang agak gak jelas karena sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya.
"Makannya pelan pelan aja" ujar Bima dengan mengusap sudut bibir Dara yang blepotan.
Dara langsung merasa deg degan di perlakukan semanis itu oleh Bima, gimana gak cepet jatuh cinta kalau Bima memperlakukannya semanis itu.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA SEMANGATIN AUTHOR YA DENGAN CARA
LIKE
KOMEN
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Arntda
mulai posesif ya bun xixi
2022-12-09
0
Wiwik Murniati
jadi semangat baca nya
2022-10-03
0
Nyai Suketi
Anjiiir!!! 😱 jiwa misqin gw mendadak kejang2 melihat cara belanja babang Bima maen bungkus tnpa lihat harga 😭
2022-08-14
0