Setelah satu minggu insiden kecelakaan yang menimpa Wenda, kini Wenda sudah sembuh dan sudah bisa berjalan dengan normal.
Sore harinya di rumah sanjaya lagi pada berkumpul di ruang keluarga, kebetulan hari minggu jadi pada libur.
"Pah kemarin orang yang hampir menabrak mamah datangin bima ke kantor" ujar Bima memberitahu.
"Oh ya......dia bilang apa Bim?" tanya papahnya.
" Dia minta maaf pah sama keluarga kita karena ulahnya hampir membahayakan seseorang, dia bilang gak sengaja, karena dia dalam pengaruh obat waktu itu" jelas Bima.
"Ya gak bisa gitu dong Bim, tetep aja dia salah udah tau keadaannya gitu kenapa maksain nyetir mobil sendiri"
"Iya bener tu kak enak bener, tinggal minta maaf" sahut Sena ikut menimpali.
"Gini setelah aku selidiki, tu orang emang malamnya mabuk berat dan tidur di apartemen temannya, setelah bangun kepalanya pusing mungkin efek mabuk nah pada saat itu, tu anak di kasih obat sama temennya katanya biar gak pusing, ya udah di minumlah obat itu setelahnya dia emang ngrasa baikan akhirnya dia pulang dengan mengendarai mobilnya,di tengah jalan tiba tiba badannya ngrasa aneh ngrasa ringan katanya seperti terbang dan dia nyetir pun udah tak terkendali lagi, hasilnya ya membayakan keselamatan seseorang, ternyata gak hanya mamah saja korbanya ada dua orang lagi." ucap bima menjelaskan.
"Oh jadi gitu bim, kejadiannya" jawab papahnya.
"Kasian juga ya dia, apa mungkin temannya yang ada niat jahat" kata sena menerka nerka.
"Kalo begitu kejadiannya, mendingan gak usah di perpanjang deh pah, Bim berdamai saja lagian kan mamah udah gak pa pa" Wenda lebih memilih berdamai toh dia juga gak papa gitu pikirnya dan karena itu wenda juga jadi kenal sama Dara.
"Mama kira kejadian itu di sengaja mengingat papah kan pembisnis, bisa jadi ada orang yang gak suka dan ingin mengahancurkan keluarga kita, karna iri dan gak suka sama keluarga kita.
jadi kalo kejadiannya seperti itu lebih baik berdamai saja" tambah mamahnya lagi.
"Kalau menurut Sena si mamah ada benernya juga"
"Kalo menurut kamu gimana bim?" tanya papahnya minta pendapat sama Bima.
"Ya udah kalo menurut mamah seperti itu, begitu lebih baik, tapi walaupun begitu masih dalam pengawasan Bima" ujar bima yang tidak langsung membebaskan orang itu sepenuhnya.
tiba tiba ada suara bel rumah berbunyi.
" kayaknya ada tamu" kata Wenda yang mendengar suara bel berbunyi.
"Iya biar sena aja yang bukain" sena bangkit berjalan untuk membukakan pintu.
CEKLEK
Pintu di buka oleh sena, tenyata tamunya adalah seorang laki laki. "maaf cari siapa ya?" tanya sena.
"maaf apa bener ini kediaman tuan bima?" jawab laki laki itu dengan balik bertanya.
"Iya bener, kalo boleh tau anda siapa ya?"
"saya vino ingin bertemu dengan tuan Bima" jawabnya.
"Ya ada mari silahkan masuk, sebentar ya saya panggilkan dulu" sena langsung memanggil kakaknya.
"Cantik juga tu cewex kaya lagi, rumahnya aja sudah kaya istana, apa dia adiknya tuan bima ya" gumam vino dalam hati setelah Sena masuk untuk memanggil Bima.
Gak lama Bima datang bersama, papahnya dan juga mamahnya.
"Kamu vino kan? ada perlu apa ya sampai datang kemari" tanya bima setelah duduk.
"Iya tuan saya kesini ingin meminta maaf atas insiden yang menimpa mamah anda" Ya Vino datang memang untuk bertujuan meminta maaf dan ingin berdamai, Vino tidak ingin masalah itu di bawa ke jalur hukum nantinya.
"Oh jadi kamu yang hampir menabrak saya?" tanya wenda.
"Maaf kan saya nyonya saya tidak bermaksut begitu, saya juga tidak tau kenapa bisa seperti itu" jawab Vino.
" Tapi tetap saja itu membahayakan orang lain, untung istri saya gak pa pa" ujar Rendy yang sebenernya geram untung istrinya selamat coba kalau enggak udah di cincang mungkin Vino.
"saya bener bener minta maaf tuan dan nyonya, saya janji akan bertanggung jawab, tolong jangan tuntut saya tuan" kata vino dengan memohon.
"Mau bertanggung jawab dengan cara apa?" tanya Bima.
"Saya akan menanngung biaya pengobatan nyonya" jawab vino.
"Kamu yakin? bisa mengganti semuanya, sementara kamu masih menanggung 2 korban lainnya" kata bima yang merasa tidak yakin.
"Saya usahakan tuan , saya memang hanya staf biasa tapi saya akan usahakan semampu saya, walaupun harus mencicilnya asalkan saya tidak di tuntut tuan, saya mohon" ujar Vino dengan memelas.
" Okey saya pegang janji kamu, gimana pah, mah?" tanya bima.
"Okey papah setuju" jawab rendy yang merasa kasihan juga melihat Vino, seenggaknya dia ada itikat baik dengan meminta maaf dan bertanggung jawab.
"Terima kasih tuan atas kemurahan hatinya" kata vino lega.
"Bik ......tolong bikinin minum ya?" perintah wenda sama pelayan.
" Tidak usah repot repot tuan, nyonya saya langsung permisi saja, saya mau ada janji soalnya, sekali lagi saya ucapin terima kasih saya permisi tuan,nyonya." Vino memutuskan langsung pamit pulang.
sena sebenarnya juga di situ tapi Sena lebih memilih diam saja karena sudah ada kakak dan papahnya yang mengatasinya.
o0o
Malam harinya teman temannya Bima datang berkunjung kerumah, temanya bernama Revan, Aldi dan Bianca mereka teman satu kampus dulu.
"Malam tante apa bimanya ada?" tanya Aldi ke wenda yang kebetulan membukakan pintu.
"Eh kalian ayo silah kan masuk, udah pada janjian ya?" tanya wenda yang sudah kenal dengan teman Bima itu.
"Iya tante...." jawab mereka bersamaan.
"Bik .....tolong panggilin Bima ya" suruh wenda kepada pelayannya.
"Iya nyah" pelayan itu dengan sigap langsung memanggil Bima.
"Oh ya tante katanya tante hampir di tabrak mobil ya, tapi tante gak pa pa kan?" tanya bianca.
"Iya alhamdulillah tante gak pa pa ada yang nolongin tante waktu itu" jawab wenda.
"Syukurlah tante, maaf ya tante aldi gak sempet nengok tante karna lagi di luar kota" ujar Aldi yang baru tau dengan kabar itu.
"Iya tante revan malah baru tahu kalo tante habis kena musibah" sahut Revan ikut menimpali.
"Iya gak apa pa kok, yang penting tante masih selamet" kata wenda dengan bersyukur karena dirinya selamat dari kejadian itu.
"Gimana nih jadi berangkat sekarang?" tanya Bima tiba tiba yang baru turun dari lantai atas.
"Iya dong" jawab Revan.
"lho kalian langsung mau pergi gak mau minum dulu gitu" tawar wenda.
"Gak tante kita langsung pergi saja" jawab Revan.
"Ya udah kalo gitu hati hati ya kalian"
"Iya tante ......"jawab mereka bersamaan
"Bima pergi dulu ya mah" pamit Bima kepada mamahnya sebelum pergi.
"Iya sayang hati hati"
Sebenernya mereka bersahabat ber 4 Aldi Revan, Bima dan Kenzo.
sebenernya bianca gak termasuk tapi bianca nya yang nempel terus, ya mereka mengiyakan karna merasa gak enak hati kalo menolaknya, tujuan Bianca adalah mendekati Bima karna dia suka sama Bima sejak mereka kuliah, tapi Bimanya cuek cuek aja.
dan kenzo kebetulan gak bisa ikut karena lagi berada di luar kota karena pekerjaan.
"kalian tadi bertiga pakai mobil aldi?" tanya Bima setelah sampai di luar rumah.
"Iya Bim biar bareng bareng aja" jawab Revan.
"Aku bawa mobil sendiri aja deh ya" Bima memilih memakai mobil sendiri biar kalau ingin pulang bisa langsung pulang gak harus nungguin temannya.
"Kalo gitu aku ikut bima aja deh" sengaja Bianca ingin sama Bima karena menurutnya ini kesempatannya untuk mendekati Bima kembali karena bima belum punya kekasih setelah putus dari Bella.
"Okey... " jawab rehan.
Mereka sumua pun masuk mobil Rehan sama Aldi, sedangkan Bianca sama Bima.
" Pada mau nongkrong di mana nih Bi?" tanya Bima sewaktu di dalam mobil
"Katanya mau ke cafe pelangi Bim" jawabnya.
"Mereka sudah pesan private room kan, soalnya malas kalau di tengah karamaian" ujar Bima yang merasa biasa aja berbeda dengan Bianca yang merasa canggung.
"Tapi kita belum pesan tempat lo Bim" jawab Bianca yang membuat Bima malas soalnya Bima gak suka di tengah keramaian.
"Ya udah deh terserah kalian ja lagian perginya juga dadakan"
"Iya Bim jarang jarang kan kita bisa kumpul bareng gini orang pada sibuk"
Sesampainya di cafe mereka ber 4 turun dan langsung masuk ke dalam cafe.
"Mbak apa private roomnya ada yang kosong?" tanya Bianca sama pelayan kasir.
"Maaf mbak sudah penuh, seharusnya bisa pesan dulu sebelumnya" jawab mbak kasirnya.
"ya udah makasih mbak"
"iya sama sama"
"udah kita duduk situ aja sekalian cuci mata kali aja ada cewek cakep lewat" celetuk Revan.
"Huuuu otak lo cewek mulu" ujar Aldi sambil menjitak kepala Revan.
"Awww sialan lo Al sakit tau" keluhnya sambil mengusap kepalanya.
"Udah ayo duduk situ aja" ujar bianca yang merasa temannya itu pada kelamaan tingal duduk aja susah banget.
Bianca duduk di samping Bima, sedangkan Revan di sebelah Aldi.
"Mau pesan apa tuan,nona?" tanya seorang pelayan.
"Aku steak sama minumnya exspresso aja" jawab Bima.
Sedangkan Bianca memesan spagetty sama jus stroberi, kalau Revan pesennya sama kaya Bima.
"Kamu apa di?" tanya Revan ke Aldi.
"Kalau aku chiken strip sama minumnya capuccino aja"
" Udah mbak itu aja" ujar Bianca.
" Okey........di tunggu sebentar ya tuan dan nona" kata pelayan itu yang lalu pergi untuk menyiapkan pesanan.
"Aku ke toilet bentar ya" ujar Bianca.
" Oke......" jawab Revan, sementara Bima dan Aldi sibuk dengan gawainya masing masing
Sewaktu Bianca berdiri dan ingin ke toilet gak sengaja bertabrakan dengan seorang pelayan dan seketika minuman yang di bawa pelayan tadi tumpah membasahi baju Bianca.
"Aduh kamu ini gimana sih bisa kerja gak sih, lihat nih baju aku jadi basah semua" bentak bianca kesal karena udah dandan cantik cantik malah bajunya kesiram minuman.
Bima pun langsung menoleh, tapi pandangnya langsung tertuju ke Dara, ya pelayan itu ternyata adalah dara. "lo bukanya itu dara ya" batin Bima.
..."Aduh maaf kak saya gak sengaja, biar saya bantu bersihkan" kata Dara dengan mencoba membantu membersihkan baju Bianca dengan tisu tapi Bianca langsung menyentaknya seakan jijik dengan Dara....
..."Gak perlu, gak usah pegang aku dengan tangan kotormu itu, sekarang panggil menejermu kesini" kata bianca dengan nada tinggi....
Seketika mereka jadi tontonan semua pengunjung cafe, karena bentakan Bianca sangat keras hingga menjadi perhatian para pengunjung di cafe itu.
Bima langsung berdiri mengkampiri bianca dan Dara yang terlibat berdebatan.
"Tolong jangan aduin saya kak saya bener bener gak sengaja" ujar Dara dengan memohon karena Dara takut di pecat, mau kerja apalagi Dara kalau sampai di pecat sekarang cari kerjaan kan susah.
"Gak sengaja kamu bilang, lihat nih baju aku
jadi basah semua"
"Bi udah lah gak usah di besar besar kan lagian kan dia udah minta maaf, lagian malu di lihatin banyak orang" kata bima yang sudah berdiri di antara keduanya.
"Lo bukanya itu mas Bima ya anaknya tante wenda, haduh mampus aku jangan jangan ini pacarnya lagi" Gumam dara dalam hati yang melihat Bima ada di situ.
"Gak bisa gitu dong Bim, dia itu kerjanya gak pecus seharusnya dipecat aja" ujar Bianca dengan kesal.
"Dara kamu gak pa pa kan?" tanya Bima, karena Bima merasa kasihan melihat Dara di maki maki didepan umum cuma karena masalah sepele.
"lho kamu kenal sama dia Bim?" tanya bianca yang heran kenapa Bima bisa tau nama pelayan itu tapi Bima tak menanggapinya, Bima sudah cukup kesal dengan kelakuannya.
"Saya gak pa pa kok mas, maaf ya mas Dara bener bener gak sengaja" jawabnya sambil menunduk karena takut.
" Udah lah Bi gak usah di ributin orang cuma basah doang juga" ujar Revan dengan geleng geleng kepala melihat kesombongan Bianca yang masih sama gak pernah berubah.
" Tau tuh cuma gitu doang aja di permasalahin, malu tau Bi dilihatin banyak orang" sahut Aldi ikut menimpali.
Bianca jadi makin emosi melihat teman temannya yang malah membela pelayan itu.
"Ada pa ini ribut ribut" suara bariton dari lelaki paruh baya, ya dia adalah menejer cafe itu.
"Ini nih karyawanmu kerjanya gak pecus lihat nih baju saya jadi basah semua gara gara dia, aku mau dia di pecat sekarang juga, kalo tidak saya bisa tutup tempat ini."
"Bi kamu apa apaan si ini cuma masalah sepele gak usah di besar besarkan seperti itu
"kok kamu malah belain dia sih bim, dia itu hanya seorang pelayan"
"bima benar bi, udalah gak usah di perpanjang" sahut Revan yang udah jengkel sama sikap Bianca.
"Gak bisa gitu dong nanti dia jadi besar kepala,kalian lagi malah pada ngebelain dia"
PLAKKK
Tiba tiba Bianca menampar Dara hingga Dara jatuh, sebenarnya Dara udah gak enak badan tapi di paksa untuk bekerja.
"Ra kamu gak pa pa bangun yuk" bima langsung membantu Dara untuk berdiri.
Bianca semakin tak terima kala bima malah bantuin pelayan itu. "ngapain si Bim kamu bantuin dia"
"Kamu bener bener keterlaluan bi" kata bima dengan nada marah
"Dia yang keterlaluan bim, pokoknya aku mau dia di pecat" ujar Bianca kekeh.
"Saya selaku manager di cafe ini meminta maaf yang sebesar besarnya sama nona dan tuan Bima karna kecerobohan karyawan saya, saya mohon jangan tutup cafe saya tuan" ujar manager itu dengan memohon karena manager itu tau siapa Bima.
"Maaf Dara saya terpaksa memecat kamu" kata meneger itu yang membuat Dara semakin lemas.
Seketika Bianca tersenyum atas keputusan meneger cafe itu dan Dara semakin sedih dia gak tau harus kerja apa setelah ini.
Bima berfikir jika Dara di pecat gak masalah dari pada dia kerja di cafe ini, masalah kerjaan nanti Bima bisa membantunya.
"Dara keruangan saya sekarang juga ya" titah manager itu ke Dara sedangkan Dara mau gak mau mengikuti managernya dan Bima malah mengantar Dara padahal Dara sudah menolaknya takut kekasihnya Bima akan marah karena Dara fikir Bianca adalah pacaranya Bima.
Sedangkan Bianca semakin kesal karena Bima malah mengikuti Dara, Bianca berfikir siapakah Dara itu kenapa Bima bisa mengenalnya.
"Bim......Bima " panggil Bianca dengan berteriak karena Bima malah memilih mengikuti Dara yang pergi ke ruangan managernya tapi Bima tak menghiraukan teriakan Bianca.
"Mas Bima gak usah anterin Dara, Dara bisa atasin sendiri kok, nanti pacarnya mas Bima makin marah lagi" kata Dara yang merasa gak enak hati.
"Udah biarin aja, lagian dia itu bukan pacar aku" ujar Bima yang mebuat Dara jadi lega.
BERSAMBUNG
LIKE
KOMEN
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Wiwik Murniati
songong banget biangca cari perhatian bima
2022-10-03
0
Isti Qomah
is ko mau y temenan sm tu perempuan sombongnya g ketulungan padahal cm ketumpahan air
2022-07-27
0
Ashika ruhab
songong banget tu bianca...🙄😒 percuma cantik kalau kelakuan nya minus...🙄😒😤😜
2022-07-19
0