Surprise (2)

Hai! Terima kasih banyak karena telah mendukung author dengan terus membaca novel ini. Author berharap para pembaca sekalian juga berkenan memberikan like, komentar, kritik saran,  dan vote untuk novel ini. Semua dukungan dari kamu sungguh berarti bagi author ^^

Selamat membaca!

---

 

Pukul 11 siang Sera telah menyelesaikan konsultasinya dengan dosen pembimbing. Sera agak berlari menuju tempat parkir  mobil karena Tio sedang menunggu disana semenjak tadi. Tio tersenyum melihat Sera datang menghampirinya dan segera membukakan pintu mobilnya.

“Sudah selesai?”, Tanya Tio.

Sera menganggukkan kepalanya sambil menyodorkan sebotol minuman dingin kepada Tio, “Ini buat kamu Tio, maaf ya bikin kamununggu lama”.

“Ga masalah, santai aja Sera. Aku juga ga ngapa-ngapain di rumah. Tapi kalau kamu mau berterima kasih ke aku, minuman ini ga cukup loh..”, jawab Tio iseng.

“Ha? Terus?”

“Kalau kamu ga ada kegiatan habis ini, gimana kalau kamu anter aku ke mall? Aku lagi cari beberapa barang untuk dibawa kembali ke Samarinda nih”.

“Oh oke, emang mau nyari apa?”

“Ada deh hehehe”

Tio dan Sera menuju mall terdekat dari kampus. Dalam hati Sera merasa senang karena tidak langsung pulang selepas dari kampus, itu artinya Sera bisa lebih lama bersama dengan Tio, lagipula bukannya memang dari tadi pagi Sera memang berniat untuk membeli lipcreamnya yang sudah hampir habis.

Sama seperti Sera, Tio pun sangat senang telah berhasil mengajak Sera jalan-jalan walaupun sebenarnya Tio sendiri belum tahu barang apa yang akan dia beli nanti. Sambil menyetir mobil, Tio mengingat-ingat barang apa

miliknya yang sudah rusak dan perlu diganti, atau barang apa yang sekiranya dia inginkan tapi belum terbeli.

Sesampainya di mall, Tio mengajak Sera melihat-lihat  sebuah toko yang menjual alat-alat camping dan aktivitas outdoor. Tio nampak melihat-lihat jaket berukuran tebal yang digunakan untuk mendaki gunung, dan sepatu gunung. Sera membiarkan Tio dengan kesibukannya sementara dia sendiri melihat-lihat jaket gunung untuk wanita. Sera hampir tidak pernah melakukan aktivitas outdoor apalagi semacam camping di gunung, jadi dia cukup asing dengan barang yang ada di depannya saat ini.

“Ada yang bagus kah?”, tiba-tiba Tio bertanya dari belakang Sera. Lama Tio memperhatikan Sera di stand jaket wanita.

“Semuanya bagus sih, namanya barang baru hehe”, jawab Sera.

“Emangnya kamu pernah naik gunung?”, ucap Tio.

“Enggak, belum pernah sama sekali. Kalo outdoor paling cuma ke pantai aja. Emangnya kamu sering naik gunung Yo?”

“Aku juga jarang, tapi aku ingin juga sih jalan-jalan ke gunung. Warna biru muda ini bagus loh,  waterproof juga”, Tio menunjukkan sebuah jaket wanita warna biru muda kombinasi merah muda.

“Iya itu bagus, tapi aku ga butuh itu Tio”, jawab Sera.

“Oh gitu. Kalau tiba-tiba nanti malam jalan-jalan ke gunung gimana? Jadi butuh ini donk?”, tanya Tio.

“No! Apa sih tiba-tiba?!”, Sera membelalak mendengar ucapan Tio.

“Aku ga bisa pergi jauh mendadak Tio, orang tuaku ga bakal mengijinkan apalagi ke tempat seperti gunung. Bukannya ke tempat outdoor begitu harus latihan fisik dulu sebelumnya?”, lanjut Sera.

“Hei hei santai nona cantik, aku cuma bertanya oke?”, Tio tertawa sambil menepuk pundak Sera.

Sera manyun mendengar ucapan Tio dan kembali melihat-lihat barang di toko, tiba-tiba dia teringat lipcreamnya yang hampir habis.

“Kebetulan sedang berada di mall, lebih baik aku sekalian mampir untuk membeli lipcream”, batin Sera.

“Yo, aku mau ke toko sebelah ya, ada keperluan yang harus aku beli”, ucap Sera setelah menghampiri Tio.

“Hm? Oke. Gapapa nih ga ditemenin? Ini juga mungkin sebentar lagi aku selesai”, jawab Tio.

“Gapapa kamu lanjut aja, kalau sudah selesai tunggu di depan toko itu aja, aku juga cuma sebentar kok, ga lama”, jawab Sera sambil bergegas menuju ke toko yang akan didatanginya.

Sampai di toko yang dituju, Sera memilih lipcream dengan cepat dan sekali lagi dia membeli warna yang sama dengan kemarin. Yang penting punya satu sudah cukup, batin Sera. Saat dia keluar dari toko, dia melihat Tio sudah ada di depan. Sera memperhatikan barang belanjaan Tio, sepertinya dia membeli beberapa barang.

“Makan yuk! Sudah jam segini aku lapar”, ajak Tio sambil melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 2 siang.

“Boleh, aku yang traktir aja ya soalnya kamu udah anter aku hari ini, biar aku ga punya hutang budi hehehe!”, jawab Sera.

“Oh, kalau kamu kaya gitu aku bakal bikin kamu hutang budi terus deh!”, Tio menunjukkan senyum lebarnya.

Sera hanya melirik tajam ke arah Tio mendengar jawaban dari Tio.

Mereka berdua memilih salah satu tempat makanan cepat saji untuk makan siang hari itu.

“Sera, kamu beneran ga ada keinginan main ke tempat seperti gunung begitu?”, tanya Tio membuka percakapan sambil mengunyah kentang goreng.

“Hm? Ya ada kepingin, tapi teman dekatku sepertinya belum ada yang hobi naik gunung atau kegiatan outdoor seperti itu. Kalau tidak dengan teman dekat yang orang tuaku tahu, aku susah dapat ijin buat pergi Yo”.

“Ooh gitu, harus dengan teman yang orang tuamu tahu ya? Wah aku harus cepet kenalan donk sama orang tuamu?”, tanya Tio serius.

Sera melongo. Mengenalkan Tio ke orang tuanya? Tunggu, dalam pikirannya Sera sedang membayangkan dia mengenalkan Tio kepada ibu dan ayahnya. Seketika wajah Sera merah padam.

“Hehe, kapan-kapan aja ya Tio”, jawab Sera sambil meringis karena bingung akan menjawab apa.

“Terus kapan donk aku bisa ngajak kamu jalan-jalan? Walaupun cuma ngajak ke mall seperti ini kan aku harus tetap pamit ke orang tuamu dulu?”, tanya Tio.

“Hmm gampang dah”

“Emang kamu sering naik gunung ya Tio? Itu beneran harus latihan fisik dulu akan sebelum naik gunung?”, tanya Sera cepat-cepat mengalihkan pembicaraan.

“Enggak sering juga kok, kadang aja. Kamu ga tahu ya kalau ada gunung yang ga banyak trackingnya? Jadi ya ga perlu banyak latihan, tinggal datang aja”, jawab Tio.

“Masa ada sih? Aku ga tahu, jarang juga baca tentang kegiatan outdoor”, sahut Sera.

“Kapan-kapan deh ya aku ajak kesana. Kamu sudah selesai makan? Kalau sudah mau lanjut jalan-jalan atau mau pulang?”, tanya Tio.

“Sudah, aku mau pulang aja ya, 1 jam lagi ibuku bakal sampai rumah, aku belum bilang kalau aku hari ini ke mall”, jawab Sera.

“Oke, yuk!”

 

---

Sera sedang melahap sebuah es krim sambil mengobrol dengan ayahnya pada pukul setengah 8 malam. Mereka membahas kakak Sera yang bernama Bisma, yang rencananya akan pulang dari kegiatan kuliahnya di

luar negeri pada akhir pekan depan. Kakak Sera akan pulang selama 2 bulan karena libur musim dingin cukup panjang. Dalam kesempatan ini, Sera meminta banyak oleh-oleh kepada kakaknya, saat ini Sera sedang membuat list oleh-oleh yang akan dia minta.

“Ting-tong”, bel pintu tiba-tiba berbunyi.

“Siapa yang datang malam begini?”, kata ayah Sera.

Bibi nampak bergegas membuka pintu dan segera tahu siapa yang datang.

“Assalamualaikum Bi, Sera ada?”

Sera bergegas menuju ke ruang tamu untuk melihat siapa yang datang. Sepertinya itu suara yang tidak asing baginya. Sesampainya di ruang tamu, Sera memekik pelan sambil menutup mulut ketika melihat siapa yang datang..

(bersambung)

Terpopuler

Comments

Iis Aisah

Iis Aisah

makin seru

2020-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!