Kini hani tengah bersiap siap untuk berangkat sesuatu tempat yang amat sepi, karena hari ini adalah hari yang amat special baginya “cekitt..” setelah hampir 1 jam mengemudikan mobilnya akhir hani pun sampai di tempat itu. Ya di pemakaman ini lah tempat seorang yang sangat di cintainya beristirahat untuk selamanya “aku datang lagi, maafkan aku sudah bertahun tahun terlewati tetapi hatiku masih saja merindukan mu” kata hati hani lalu tangannya meletakan bunga mawar biru di samping patok kuburan itu yang di atasnya tertulis nama atez al kin.
“aku ingin seperti halnya dirimu pergi aku juga bisa melupakannya tapi kenangan kita terlalu indah dan aku benci kenangan itu terus berputar di otakku!” kedua tangan hani langsung menutupi wajahnya karena kini air matanya sudah membanjiri pipinya sungguh rasa kehilangannya benar benar menjadi monster yang selalu menyiksa hati hani tanpa ampun.
Dari kejauhan joko terdiam memperhatikan hani yang sedang terisak itu “maafkan aku han, kalo saja dulu aku menolongnya tidak mungkin dia meninggalkan mu?” joko hanya bisa mengucapkan kalimat itu dalam hatinya sungguh joko pun tidak bisa berbuat apa pun saat kejadian 5 tahun lalu yang telah merenggut nyawa atez kekasihnya hani.
Masa kuliah joko dan atez tahun 2015
Joko adalah seorang pria introvert dan karena sukanya terhadap kesunyian membuatnya selalu betah berlama lama duduk sambil membaca buku di perpustakaan kampusnya.
“kau pintar basket kan ayo bergabung di tim ukm kampus kita?” tentu joko terkejut saat tiba tiba seorang pria muda bertubuh jangkung menghampirinya dan mengatakan hal itu “aku gak mau!” joko tahu lawan bicaranya kecewa karena tawarannya di tolak olehnya namun pria muda itu duduk di sampingnya dan menatap lekat wajah tampan joko.
“aku tahu kau jago main basket karena dulu pas SMA kau at..”
“sudah ku bilang aku gak mau!” teriak joko yang membuat pria muda itu tersenyum ketir dan kini wajahnya tampak teduh seolah benar benar sangat frustrasi “baik lah tuan mudah maaf sudah mengganggu mu!” selesai mengucapkan kalimat itu pria muda itu langsung meninggalkan joko “dasar pengganggu, kau pikir aku mau main di ukm yang rata rata dari kalangan bawah itu tidak lah selevel dengan ku!” gerutu joko karena dirinya kesal sungguh joko tidak suka bergaul dengan mahasiswa yang dari keluarga miskin dan karena itu lah joko menolak tawaran pria muda tadi.
“atez gimana berhasil gak?” kata teman temannya saat melihat pria muda itu menghampiri mereka “dia gak mau..” teman temannya itu tampak lesu mendengar jawaban dari pertanyaan nya sehingga membuat atez tersenyum ketir “iya sudah kalian jangan kuatir ya? Nanti aku akan pinjam uang pada pacarku untuk jaminan nyawa kalian!” kini wajah teman temannya langsung berubah menjadi ceria.
“baik lah terimakasih banyak ya tez?” kepala atez langsung mengangguk dan kini dirinya pun mencari kekasihnya itu karena atez tidak punya pilihan lain padahal jika joko sang tuan muda anak pemilik kampus ini bisa bergabung di tim ukm basket tentu teman temannya tidak akan terus menerus menjadi korban keganasan para kakak tingkat yang selalu memalaki mereka yang ikut ukm basket.
“hani..” atez langsung berhenti bersuara saat melihat joko menghampiri kekasihnya “apa nanti saja ya? Aku takut joko semakin kesal kalo menghampirinya sekarang!” Tanya hati atez sehingga dirinya pun kembali ke beskem ukm basket.
“nah kau sudah datang..” atez tersentak saat membuka pintu ruangan itu mendengar suara kakak tingkat yang sangat di bencinya karena dirinya lah ketua geng yang suka memalaki teman teman dan atez sendiri “kami akan bayar tapi biarkan kami keluar dari ukm ini?” kini atez sudah bisa bicara dengan keras sehingga para kakak tingkatnya tertawa renyah “bawa uangnya kesini kalo banyak baru kami persilahkan kalian untuk keluar dari ukm ini?” atez langsung kelabakan saat mendengar perkataan itu sedang kakak tingkatnya yang tidak sabaran lagi kejam itu langsung mengisarat kan dengan tangan kepada anggotannya untuk menghabisi atez.
“buakk buk bruakk..” tubuh atez pun terlempar jauh saat kedua kakak tingkatnya menendang perutnya bersamaan “Aahh..” tiba tiba mulut atez langsung memuntahkan darah segar yang membuat para kakak tingkat yang menghajarnya panic begitu pun dengan teman temannya yang ketakutan itu “Deg.. Deg.. Deg.. Lailahailallah!” itulah kalimat terakhir yang di ucapkan hati dan mulut atez sebelum dirinya benar benar tertidur untuk selamanya akibat hancurnya organ tubuhnya yang di tending oleh kakak tingkatnya tadi.
Masa sekarang 2021
“kau juga di sini?” joko tersenyum ketir saat dirinya akhirnya menghampiri hani “aku tidak pernah melupakan nya, rasanya aku ingin sekali mengucapkan kata maaf kepadanya atau lebih dari itu..hani tolong maafkan aku?” kini giliran hani yang tersenyum ketir saat matanya menatap sayu mata joko yang berlinang air asin itu.
“aku ingin sekali membunuh mu! Setiap kali aku melihat wajah mu rasa benci ku semakin besar tapi ayah ku adalah sahabat ayah mu dan aku gak mungkin merusak persahabatan mereka hanya karena urusan pribadiku. Jadi kau jangan kuatir lagi” selesai mengatakan itu hani langsung melangkah kan kakinya meninggalkan joko yang masih terdiam itu “bremm..” kini hani sudah mengemudikan mobilnya sedang joko masih saja terdiam sambil matanya menatap kuburan itu “maafkan aku!” itulah kalimat yang selalu joko ucapkan setiap kali dirinya berziarah ke makam atez karena dirinya merasa sangat menyesal.
“cekitt..” kini mobil hani sudah terparkir di halaman rumahnya yang luas dan setelah keluar dari mobil hani langsung melangkah kan kakinya menuju pintu rumah “ayah belum pulang bi?” kepala pelayan itu langsung mengangguk “tuan sudah pulang non!” mendengar perkataan pelayan itu hani kembali melangkah kan kakinya menuju kamarnya yang ada di lantai 2 “ceklekk..” saat membuka pintu mata hani langsung membelalak saat melihat sosok joxi sedang terbaring di tempat tidur.
“keluar lah dari kamar ku!” kata hani saat sudah di samping joxi yang wajahnya tidak beribawa lalu tersenyum lah bibir joxi yang membuat tangan hani mengambil fas bunga dan bantingnya “Pyarr…” tentu joxi langsung terduduk karena dirinya terkejut hani akan semarah itu “jangan biarkan aku membencimu!” hani menatap tajam mata joxi seolah ingin segera membunuh pria tampan itu sekarang “wah aku takut tapi..” tiba tiba tangan joxi menarik lengan hani sehingga tubuh gadis itu membentur dadanya.
“bukk..” dan tangan joxi pun kini mendekap tubuh hani “karena kau yang tidak menyukai ku membuatku bertambah menyukai mu” mata hani membelalak saat mendengar perkataan joxi yang bagai bom atom yang meledak di telingannya “tapi aku gak bisa mencintai mu” kata hati hani berharap joxi bisa mendengarnya karena berkali kali mencoba pun hani tidak bisa menggantikan posisi kekasihnya dulu dalam hatinya.
“drtt drtt..” tiba tiba ponsel joxi langsung bergetar sehingga membuatnya langsung cemberut “siapa lah yang berani mengganggu..” joxi sangat kesal saat sedang asik memeluk tubuh gadis pujaannya tetapi tangan joxi langsung mengambil ponsel itu dari saku kemejanya “eh ardi..” joxi tersentak saat menatap layar ponselnya dan segera tangannya langsung melepas tubuh hani.
“hal..”
“joxi jox tolong, BUakkk… hmm sayang banget ya keenam teman mu ini lemah jadi Cuma di jotos sekali pingsan..”
“dahlia desiii ya, kau apa kan mere..”
“kalo kau ingin mereka gak aku gantung di bunderan gajah datang ke stadium pohoman sekarang! Tot tot tot..”
“halo halo, ais dasar cewek kurang ajar!” hani terdiam melihat joxi tampak kesal dan kini joxi pun langsung pergi begitu saja “ada apa? Tapi bodo amat lah toh dia mati pun aku gak akan repot!” guma hani santai sungguh dirinya senang sekarang karena pria muda itu tidak menganggunya lagi sehingga hani bisa beristirahat dengan tenang di kamarnya ternyaman.
Sedang joxi dirinya langsung mengemudikan mobilnya ugal ugalan karena merasa kesal dengan desi yang telah berani menantang nya bahkan melukai teman temannya “hmm kalian tunggu saja kalo dalam 15 menit dia gak datang aku benar benar akan menggantung kalian di bunderan gajah itu di kira dia main main sama siapa? Aku jauh lebih kuat walaupun bodoh juga sih karena telah percaya sama bualan dan perhatiannya..” kata desi lantang pada teman teman joxi yang sudah sekarat itu dan kini gadis itu telah menghidupkan timer di ponselnya “hmm makan ciken dulu..” kata desi saat menatap ayam goring di beli nya masih hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments