Pagi pagi sekali hani sudah bergegas pergi keruangan ayahnya “ceklekk...” hani tersentak saat melihat ayahnya bersama sahabat lamanya “duduk lah sayang?” pinta ayahnya yang membuat hani langsung duduk di samping ayahnya berhadapan dengan teman ayahnya itu yang tidak lain adalah tuan indra ayahnya joko dan joxi.
“wah lama tak melihat mu kau ternyata tubuh menjadi gadis yang semakin cantik han..” sanjung tuan indra yang membuat hani tersenyum “sayang ayah sengaja menyuruh mu datang kemari karena ada hal serius yang ingin kami berdua katakan kepadamu?” hani pun menganggukan kepalanya sungguh dalam hatinya memang bertanya Tanya tetapi hani tetap berusaha tenang.
“sayang jadi dulu pas ayah dan paman indra masih muda kami pernah membuat janji bahwa kalau anak kami laki laki dan perempuan kami ingin menjodohkannya!”
“degg..” hati hani bergetar saat mendengar perkataan ayahnya itu sungguh hani pun langsung menggelengkan kepalanya karena tidak setuju “ah jadi hani tidak mau menikah dengan joxi?” Tanya tuan indra saat melihat gadis itu tampak terkejut sedang ayahnya pun tersenyum canggung.
“maaf sayang ini mungkin sedikit membuat mu terkejut, tapi joxi itu sosok pria yang baik walaupun dirinya memang lebih muda 5 tahun dari mu!” tuan indra langsung manggut manggut sehingga hani pun menatap wajah ayahnya dengan tatapan memelas “ayah hani juga baru lulus S2 masak langsung menikah?” Tanya hani berharap ayahnya itu mengerti maksud hatinya.
“karena itu nikah muda lebih baik sayang! Bukan kan begitu paman indra?”
“ayah mu benar hani, baik lah begini saja paman akan membuat janji untukmu bertemu dengan joxi supaya kau bisa mempertimbangkan semuanya dengan matang?” hani tidak punya pilihan lain selain menganggukan kepalanya sungguh sekarang yang terpenting bagi yani adalah membuat ayahnya bahagia sehingga lagi lagi hani mengabaikan perasaan yang ada di dalam hatinya.
“baik lah, nanti akan paman kabari lagi dan sekarang berangkat lah kekampus?” hani pun tersenyum lalu dirinya pun keluar dari ruang kerja ayahnya “ya allah, bahkan aku belum bisa melupakannya tapi aku sudah di paksa ayahku untuk segera menikah!” hani termenung sungguh hani tahu betul semenjak kejadian memilukan itu dirinya belum bisa melupakan sosok pria yang di cintainya “ya sudah lah aku harus kekampus sekarang” pada akhirnya hani lebih memilih tidak memikirkannya lagi dan kembali berusaha mengabaikan perasaannya yang begitu kuat itu.
“handa kau tenang saja joxi pasti bisa merubah sikapnya?” pinta tuan indra supaya sahabatnya itu tidak terlalu panic “aku tahu bagaimana bejadnya perilaku anakmu itu? Tapi aku pun berharap hani bisa menerimanya, harusnya kau jangan membiarkan dirinya senakal itu?” tuan indra hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya “aku tahu hidup tanpa ibu dan itu lah alasan caraku membahagiakan anakku?” kini giliran tuan handa yang tersenyum hanya saja matanya sinis menatap wajah tuan indra yang sudah keriput itu “apa kau lupa bagaimana baiknya anak pertama mu? Andai joko belum menikah aku akan menjodohkan hani kepadanya!” tuan indra langsung tertawa kecil.
“kau memang seperti istrimu ya? Hmm tapi tenang lah handa karena kalau joxi masih saja belum berubah kita bisa batalkan perjodohan ini karena aku tahu betul bagaimana baiknya anakmu itu yang berbanding terbalik dengan anakku!” tuan handa langsung menganggukan kepalanya sehingga kini tenang lah sudah hatinya.
Kini hani sudah di kampus dirinya menjadi dosen di falkutas seni “hmm universitas indra family memang gedek dan bagus semoga aku betah kerja di sini?” guma hati hani saat matanya berkliaran menatap bangunan gedung kampus ini lalu kakinya pun melangkah menuju kelas yang akan di ajarnya “wah..” para mahasiswa begitu terpukau saat menatap hani masuk kedalam kelas bahkan mata mereka berbinar melihat wajah hani yang cantiknya begitu elegan dengan sorot mata yang tenang itu membuat siapa pun luluh dengan keanggunan penampilan dan wajahnya.
“halo semuanya nama saya hani febriani, saya mengajar mata kuliah music modern menggantikan pak ari yang sudah pension. Apa ada yang ingin kalian tanyakan?”
tiba tiba seorang mahasiswa pun mengangkat tangannya “rumah ibu dimana?” Tanya mahasiswa itu “rumah ibu ada di daerah teluk dekat pantai, apa ada yang bertanya lagi?”
“cukup bu, tapi apa saya sesekali boleh main kerumah ibu?” hani langsung menatap wajah mahasiswa itu sungguh mata yani tidak bisa berbohong bahwa diakui olehnya mahasiswa itu sangat tampan dan matanya itu benar benar indah “kau boleh bermain kerumah, baiklah mari kita mulai kuliahnya” hani pun akhirnya menyampaikan materi perkuliahan.
“wah selain cantik dia pun sangat pintar aku langsung nyambung” guma hati joxi saat matanya tidak beralih dari wajah dosen barunya itu sungguh hatinya bergetar untuk pertama kalinya padahal joxi sering sekali melihat atau bahkan jalan dengan gadis cantik hanya saja melihat wajah dosennya yang begitu cantik dan elegan itu membuat joxi merasakan perasaan baru dalam hatinya “kau harus segera jadi milikku” joxi tersenyum saat hatinya membisikan kelimat itu “baiklah kuliah hari ini selesai, kalian boleh keluar..” pinta hani pada para mahasiswanya tiba tiba joxi langsung menghampirinya.
“ada apa? Apa kau masih belum paham?” Tanya hani yang membuat joxi langsung menganggukan kepalanya “kau bisa tanyakan kepada teman mu!” selesai mengatakan itu hani langsung melangkah kakinya “wah kau sok jual mahal kepada ku lihat saja akan aku buat kau jadi milikku..” guma hati joxi untuk pertama kali dalam hidupnya dirinya di abaikan oleh targetnya sendiri.
“ddrrt drtt..” ponsel hani bergetar sehingga tangannya mengambilnya “sayang nanti bertemulah dengan joxi di hotel ayah” hani langsung tergulai lesu di meja saat membaca pesan ayahnya “jadi cowok tadi yang akan di jodohkan kepadaku?” hani memang mengagumi ketampanan joxi yang begitu memikat itu tetapi hatinya menolak bahkan bergetar saja tidak sehingga hani menyimpulkan dirinya sama sekali tidak mencintai pria muda itu “semoga dia juga gak menyukai ku jadi perjodohan ini gagal” hani berharap dalam hatinya karena hani tidak ingin menyakiti pria muda itu.
“ddrtt dertt..” kini giliran ponsel joxi yang begetar sehingga buyarlah lamunannya tentang dosen barunya itu “ayah ingin kau datang ke hotel paman handa karena anak gadisnya ingin berkenalan dengan mu dan semoga kau suka karena ayah menjodohkannya kepadamu” joxi langsung tersenyum membaca pesan ayahnya.
“ah aku baru ingin mencari cewek ternyata ayah sudah persiapkan, terimakasih yah!” guma joxi sungguh dirinya begitu senang sekarang karena nanti malam joxi akan kembali bersenang senang dan tidak memperdulikan kalimat akhir pesan ayahnya itu “walau pun tidak sekarang tapi segera mungkin aku akan mendapatkan hatimu ibu dosenku..” ternyata suara lirih yang di ucapkan mulut joxi terdengar di telinga teman temannya.
“kau memang ya kalo udah suka sama orang di kejarnya sampai dapet!”
“ardi aku merasa ibu hani gak seperti kebanyakan cewek kau lihat tadi kan caranya berpaling dariku?”
“hmm iya karena mungkin dia udah punya pacar jox?”
“bodo amat yang penting aku bisa dapatkan apa yang aku mau!”
“baik baik, iya udah makan baksonya keburu dingin..” joxi pun langsung tersenyum lalu dirinya pun kembali melahap bakso di mangkuk dan mengobrol ria bersama teman temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments