Mulai

“kringg kriiing… Pyar!” suara bunyi jam beker membuat joxi terbangun dari tidurnya dan karena masih mengantuk tangannya pun langsung mengambil jam beker yang tergeletak di meja itu lalu melemparkan kedinding hingga hancur “oh iya janga tidur lagi..” joxi langsung melompat dari tempat tidurnya dan langsung pergi kekamar mandi untuk mengambil wudu selesai itu joxi langsung melaksanakan solat subuh “bukk…” selesai solat joxi kembali membaringkan tubuhnya ketempat tidur “huaah masih ngantuk yang penting aku udah solat!” pikir joxi dan benar saja pria tampan itu melanjutkan tidurnya kembali.

“apa joxi belum bangun?” Tanya tuan indra pada pelayannya “belum tuan, tapi saat subuh tadi saya tidak sengaja mendengar suara barang terbanting di kamar tuan muda?” mata tuan indra langsung menatap wajah pelayan itu karena merasa terkejut.

“hmm sudah ku duga dia akan menghancurkannya! Iya sudah pergilah kekamarnya dan bangunkan dia?” pelayan itu langsung melaksanakan perintah tuannya “hmm sepertinya hani berhasil..” guma hati tuan indra saat teringat kejadian tadi malam saat anak keduannya itu pulang joxi membawa jam beker yang baru saja di belinya dan mengatakan pada ayahnya itu bahwa joxi mulai hari ini akan menjaga solat 5 waktunya dan merubah kebiasaan buruknya.

“ayah jangan melamun?” tiba tiba suara joxi menggema di telinga ayahnya dan membuat lamunannya buyar lalu joxi duduk di kursi berhadapan dengan ayahnya “kau solat subuh tidak?” joxi langsung tersenyum “aku solat yah, tapi jam bekerku hancur karena mengangguku tadi nanti aku akan beli lagi ehehehe..” ayahnya itu tersenyum penuh makna karena merasa bahagia untuk pertama kalinya joxi terbangun untuk beribadah tanpa perlu di omeli olehnya.

“apa kau benar benar menyukai hani?” joxi langsung berhenti melahap nasi uduknya saat mendengar pertanyaan ayah itu tetapi kepalanya segera mengangguk “aku gak Cuma menyukainya tapi aku ingin menikah dengannya dia cantik dan cuek aku suka semua tentangnya, harusnya dari dulu ayah kenalkan aku pada bu hani..”ayahnya itu langsung tertawa kecil karena merasa lucu saat joxi mengungkapkan isi hatinya tentang hani kepada ayahnya itu.

“iya sudah penuhi syarat nya supaya kau bisa segera menikahinya?”

“itu sudah pasti. Aku akan minta teman temanku untuk membantuku jadi pria yang baik..”

“ayah mendukung mu!”

“terimakasih ayah, iya sudah aku berangkat ya?”

“iya hati hati..” joxi pun langsung berangkat ke kampus menggunakan mobil mewahnya yang berwarna biru langit “nah ini orangnya udah datang” joxi tersenyum saat menghampiri teman temannya lalu dirinya duduk di samping ardi “guys aku mau ngomong serius ini?” ardi tertawa kecil saat mendengar perkataan joxi di barengi dengan mimic wajah canggung karena joxi seolah sedang merasa malu sekarang.

“tumben kau mau ngomong serius emang bisa?”

“ya ardi kau mau aku tinju? Serius ini mulai sekarang aku gak bisa nongkrong sama kalian di barr…”

“Apaa..” teriak teman temannya bersamaan membuat telinga joxi berdengung “eh maaf maaf jox habis kami shock! Tapi kenapa bukannya kau suka alcohol dan wanita malam?” joxi langsung tersenyum dan di tatapnya wajah teman temannya secara bergantian “kalian tahu alasannya? Karena aku ingin menikah..” teman temannya pun langsung melongo mendengar jawaban dari pertanyaan mereka.

“haa.. kau serius?” Tanya ardi mewakili teman temannya yang langsung mendapat anggukan mantap kepala joxi “wah serius kau mau lepas dari dua hal itu? Btw siapa yang mau kau nikahi sih sampai membuatmu harus berubah?” joxi mengambil napas panjang lalu di hembuskan pelan dan sebelum membuka mulutnya bibir joxi tersenyum manis.

“aku mau menikahi dosen kita bu hani”

“Eh Eeeh..” joxi tertawa renyah saat melihat ekspresi teman temannya yang sedang terkejut itu karena baginya sangat lucu “ahahaha. Iya aku ingin menikah dengannya karena itu aku ingin berubah jadi baik” teman temannya itu langsung menganggukan kepalanya dan mata mereka kembali menatap wajah joxi yang berseri seri.

“hmm kami emang shock sih tapi kalo ibu hani aku pun akan merestuinya secara dia emang cantin dan pintar!”

“kami juga merestui” tambah teman temannya lagi yang membuat joxi sungringah “terimakasih banyak guys!” kata joxi sungguh dirinya senang karena teman temannya mendukungnya berubah dan kini bertambah lah semangatnya untuk terus berjuang merubah kebiasaan buruknya.

Joxi kini sudah selesai mengikuti perkuliahan namun dalam hatinya mulai resah saat seharian ini sosok dosen cantik yang memikat hatinya tidak terlihat oleh matanya “apa dia gak punya jadwal? Ais padahal aku ingin banget ngobrol sama dia?” guma hati joxi sungguh dirinya kesal karena telah menunggu sesuatu yang tidak pasti “sayang..” joxi tersentak kaget saat mendengar suara yang amat di kenalinya “kara, eh maksudku ibu kara tumben kemari?” gadis yang bernama kara itu tidak menjawab pertanyaan joxi tetapi dirinya langsung duduk di samping pria muda itu.

“kalo lagi berdua jangan panggil aku ibu, joxi kenapa kau gak mencariku apa kau lupa dengan semuanya malam itu kau bahkan lebih buas dari pada singa yang lapar?” joxi langsung tertawa kecil mendengar perkataan kara lalu matanya yang indah menatap wajah kara yang begitu cantik itu “hmm aku lagi gak napsu..” hati kara bergetar saat mendengar kalimat yang di ucapkan mulut joxi sungguh dirinya tidak bisa mencerna perkataan itu karena hatinya begitu ketakutan.

“kau.. dasar bocah! Nanti malam datang lah kerumah orang tu…”

“maaf aku gak bisa!” joxi langsung berdiri dan hendak melangkah kan kakinya tetapi dengan cepat tangan kara langsung memegang lengan joxi “ada apa? Kau punya yang lain baik lah kalo gitu aku gak akan memaksa mu tapi…” kalimat yang di ucapkan mulut kara menggantung dan membuat joxi tampak kesal “kau.. aiss dasar wa..” joxi langsung membungkam mulutnya dengan tangan karena menahan supaya mulutnya tidak menghina kekasihnya.

“maaf kan aku, tapi kita putus saja ya?” selesai mengatakan itu joxi langsung melepas tangan kara dari lengannya dan dirinya pun pergi begitu saja tanpa memperdulikan kara yang mematung “tes tes tes..” kara tidak bisa menahan air matanya lagi sungguh hatinya benar benar hancur dan kini kara hanya bisa menangisi dirinya di beskem ukm karate ini tiba tiba tangan kara langsung mengambil ponselnya di tas.

“halo kar ada apa?”

“desi hiks.. hiks..”

“kara kenapa kau menangis ada apa? Dimana kau?”

“ak aku di kampus..”

“oke sabar aku kesana!” desi langsung melompat dari tempat tidurnya dan mengambil kunci mobilnya “brumm…” kecepatan mobil yang di kemudikan oleh desi sudah melampaui 100 kilo meter perjam dan dalam waktu 20 menit dirinya sudah sampai di kampus lalu matanya menatap layar ponselnya yang menunjukan keberadaan sahabatnya kini.

“beskem karate kenapa di disana?” desi tidak ingin menerka nerka sehingga desi langsung berlari “ceklekk.. huh huh huh” mata desi membelalak saat melihat kara menangis dalam keadaan duduk sambil menutupi wajahnya dengan tangan sehingga desi menghampirinya “hei sayang kenapa kau nangis?” kata desi lembut yang membuat kara langsung memeluk tubuhnya.

“tolong rasanya sakit banget des hiks hiks..”

“iya aku tahu tapi kenapa bisa?”

“joxi memutuskan ku hiks..”

“Deg..” jantung desi berdebar kencang saat mendengar kalimat yang di ucapkan mulut sahabatnya itu lalu tangannya langsung memegang pundak kara dan mendorongnya kini mata desi menatap wajah kara dengan lekat.

“sejak kapan kau jadian sama dia?”

“sudah lama sejak ayah mulai berkerja sama dalam bisnis ayahnya”

“Ah begitu! Tenang saja jangan nangis masih banya..”

“tapi dia sudah meniduriku berkali kali?”

“jlebb..” rasanya hati desi seolah tertusuk pisau tajam karena mendengar perkataan sahabatnya itu sungguh dirinya kini tidak bisa menggambarkan perasaannya yang bercampur aduk di dalam hatinya “kau memang bodoh kar! Tapi sudah lah jangan nangis mari sama sama selesaikan masalah ini. Ayo pulang kerumah ku saja?” desi langsung menggendong tubuh kara yang kurus di punggungnya.

“kau berani sekali joxi, bocil bejad seperti mu benar benar ingin di sentil ginjalnya!” kata hati desi sungguh dirinya tidak menyangka pria muda itu telah membuat persahabat antara desi dan kara hampir hancur tetapi kini desi pun tersenyum karena telah menemukan ide gila untuk membalas perlakukan joxi kepadanya dan kepada sahabatnya.

Kini kara sudah tidur di kamar desi sedang desi sendiri tengah sibuk dengan laptonya untuk mencari keberadaan teman teman joxi “hmm ketemu, mari kita pesta..” desi langsung mematikan laptopnya lalu dirinya berjalan menghampiri kara “kau tenang saja aku akan buat dia menderita” selesai membisikan kalimat itu desi langsung pergi kelokasi stadium pahoman karena di sanalah teman teman joxi sedang nokrong.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!