50 menit perjalan akhirnya mereka sampai di lobby hotel bintang 5 itu.
"Sayang, aku sudah di lobby" Hilda segera menelpon seseorang begitu mobil berhenti diparkiran.
"Oke sayang, aku akan menjemputmu" jawab suara diseberang sana.
Queen merapikan dandanannya yang sudah cetar membahana itu melalui kaca mobilnya.
"Nong, bukannya pesta lajang itu buat cowok ya?biasanya kan cuma cowok-cowok yang datang, terus ngapain juga kita ikutan disini?"tanya Queen sambil mengoleskan maskara di bulu matanya.
"Udaaah...diam aja, daripada bete dirumah..kali aja nanti elo dapat gebetan baru, jadi gak perlu ngejar-ngejar lagi dokter brokokok itu" Hilda
"Jangan macam-macam loe, gue depak lu dari agency nyokap gue hehehe"ancam Queen sambil tertawa.
"Elo aja edan Queen, padahal kan elo itu cantik ho'oh, kaya pasti, anak sultan iyes, tapi selera lo cuma Dokter doang...wkwkwkwk"goda Hilda.
"Bodo amat...cinta tidak mengenal kasta, mau dia kaya atau miskin, tetap ku cinta dia, ape lo...ape lo?" Queen menantap Hilda dengan tatapan menantang namun hanya dibalas tawa oleh Hilda.
Taklama kemudian datanglah seorang pria mengetuk pintu mobil Queen, Hilda langsung keluar kemudian pria itu memeluk Hilda begitu bidadarinya keluar dari dalam mobil.
"Baby, kamu cantik sekali malam ini" pujinya yang membuat Hilda blingsatan bahagia.
"Bisa aja sayang" balas Hilda
"Ayo kita ke atas" ajaknya.
"Tunggu sayang, aku tidak sendiri disini, aku bawa temanku. Queen, perkenalkan ini kekasihku" Hilda memperkenalkan pria itu ke hadapan Queen.
"Shitt....sial gue jadi nyamuk disini" ucapnya dalam hati.
Queen segera menjabat tangannya dan memperkenalkan dirinya.
"Tio"ujarnya
"Queen" balasnya.
"Sayang, dia ini anak dari pemilik rumah model tempat aku bekerja" Hilda.
"Oh i see...Hilda selalu membicarakanmu girl"
"Hehehe....dia pasti bergosip"
"No...dia mengatakan jika kamu sangat cantik dan lucu" Tio
"Uwawww...terima kasih sudah menjadi teman yang baik untukku Hilda" Queen segera melepaskan jabat tangan Tio.
"Mari kita langsung ke atas" ajak Tio kepada ke dua wanita itu namun tangannya tetap memegang tangan gadisnya, mereka bertiga segera menaiki lift dan berhenti diruangan yang sudah dituju. Sebuah ruangan besar yang sudah ditata sedemikian rupa layaknya sebuah ruangan pesta.
Banyak pria yang hadir di acara itu, hanya beberapa gelintir saja tampak wanitanya, selain para penari.
"waduhhh...kenapa cowok-cowok ganteng bertebaran disini?" bisiknya pada Hilda.
"Itulah mengapa gue mau ngajak lo kesini, biar mata lo ga buta sama si Frans" Hilda
"Sial lo, ngenye'in dia mulu, tunggu aku mau ke toilet sebentar ya" pamit Queen pada Hilda, yang langsung diangguki oleh Hilda.
"Mau gue anterin?"tanya Hilda
"Elo mau sekalian bersihin gue?" Queen
"Najeesss....wkwkwk"
"Hahaha..gak perlu, gue sendiri saja" lalu dia pun melangkah menjauh pergi mencari toilet.
Tangan Tio selalu berada dipinggang Hilda tanpa mau melepaskannya sedikitpun. Terkadang bibirnya singgah dibibir dan dipunggung Hilda.
"Kamu nakal" ucap Hilda
"Kamu yang selalu menggodaku sayang" bisik Tio sambil tangannya sibuk membelai wajah Hilda.
"Banyak orang, malu ah"Hilda
"Ini privasi party sayang, tak ada yang akan mengganggu kita" jawab Tio, tiba-tiba Frans melambaikan tangannya kepada seseorang dan pria itu pun balas melambaikan. Frans berjalan menghampiri Tio dan Hilda.
"Frans, kamu datang dengan siapa?" sapa Tio
"Kenalkan gadisku" Frans memperkenalkan gadisnya kepada Tio dan Hilda.
"Sepertinya aku pernah mengenal gadismu Tio, tapi aku lupa dimana" ujar Frans saat berjabat tangan dengan Hilda dengan ramah.
Hilda menatap gadis Frans itu dari atas sampai ke bawah tanpa ada sejengkal badan pun lepas dari pengamatannya.
"Bahaya ini jika Queen sampai melihat ini, dia akan marah dan kecewa, karena Frans sudah memiliki kekasih" ucap Hilda dalam hati.
"Kenalkan...aku Tina" sapanya dengan ramah.
"Hay juga, perkenalkan aku Hilda" jawabnya sambil menyambut uluran tangan Tina.
"Tidak....tidak...aku harus bisa mengalihkan perhatian Queen, aku harus segera mencarinya"
"Maaf Tina...aku pamit sebentar ya ingin ke toilet" ucapnya sopan.
"Sure" Tina menjawab sambil tersenyum.
Hilda pun segera pamit ke toilet untuk mencari Queen.
Pesta malam itu sangat ramai dengan para pria-pria tampan yang hilir mudik serta saling bercanda satu sama lain, perlahan acarapun dimulai. Sambutan dari mc dan pemilik pesta segera dimulai. Musik dan minuman keras pun mulai terhidang. Para pria itu bersenda gurau bersama, melepas salah satu temannya yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya.
Para penari mulai mulai meliukkan tubuhnya, hingga membuat panas suasana pesta. Para pramusaji yang berbalut pakaian jas dan juga kebaya modern dengan rok selututnya hilir mudik melayani permintaan orang-orang itu.
Hilda mencari Queen dan berusaha menjauhkannya dari Frans, dia tidak mau Queen melihat Frans dengan kekasihnya, karena dia tau bagaimana rasanya sakit, melihat orang yang kita cintai bersama wanita lain.
Queen tampak menikmati pesta itu, dia memesan cocktail dengan banyak lemon dan daun mints.
Beberapa pria berusaha menarik perhatiannya namun dia memberikan senyum sekedarnya saja. Dia lebih asik melihat lampu yang meremang dan berkelap-kelip.
Tio memperkenalkannya pada seorang pria muda dan juga tampan, karena keramahan pria itu langsung membuat mereka cepat akrab dan berbincang-bincang dengan sesekali bercanda.
Tina seorang wanita muda dan juga cantik segera menghampiri mereka.
"Donnie, kamu disini juga?"tanyanya pada pria yang sedang bersama Queen itu.
"Hay Tina, kenalkan ini temanku" Pria yang bernama Donnie itu memperkenalkan Queen pada Tina.
"Halo Queen, aku Tina sahabatnya Donnie" Tina menjulurkan tangannya kepada Queen dengan cepat Queen menyambut uluran tangan itu.
"Queen" ucapnya sambil tersenyum manis.
"Kamu dengan siapa kesini?" Donnie.
"Siapa lagi jika bukan dia" Tina segera melambaikan tangannya kepada seorang pria agar segera menghampirinya. Dengan sebelah tangan memegang gelas champagne pria itu menghampiri Tina.
"Ckckck....helo Dokter, akhirnya anda mau datang juga kesini" Donnie segera bangkit dan merangkul Frans.
"Kenalkan temanku yang sangat cantik ini" Donnie memperkenalkan Queen padanya.
Alangkah kagetnya kedua orang itu, Queen menatap Frans dengan tanpa berkedip. Frans pun terkejut jika wanita yang ada dihadapannya adalah Queen. Wanita yang selalu mengejarnya dengan sejuta cinta di hatinya.
"Ehmmm....aku tau dia sangat cantik Frans, tetapi ingat ada Tina disampingmu" ucap Donnie berbisik ditelinga Frans.
"Jangan macam-macam kamu, aku adalah pria sejati yang tidak mudah memberikan hatinya kepada wanita manapun" ucap Frans tegas sambil melirik ke arah Queen. Seolah dia menegaskan jika dirinya tidak akan pernah tergoda oleh wanita manapun juga.
Hahaha....oke...oke...aku percaya padamu brother" Donnie.
Queen sedikit tercekat mendengar perkataan Frans, ada rasa kesal dihatinya. Sepertinya dia ingin segera menyingkirkan wanita yang sedang bersama Frans saat ini juga.
"Kalian sudah lama berpacaran?"tanya Queen spontan pada Tina.
"Ya...hubungan kami sudah jalan lima tahun lebih" jawab Tina.
"Hati-hati loh Kak Tina, hubungan yang sudah lama jika tidak cepat-cepat diikat bisa bubar hehehe...itu fakta loh" Queen
"Itu pemikiran keliru, siapa yang bilang seperti itu?"Frans
"Justru hubungan yang sudah terjalin lama akan membuat kokoh istana cinta itu dengan sendirinya" Frans menambahkan lagi. Dia tidak suka dengan perkataan Queen yang tidak berdasar itu.
"Itu sih pengalaman teman aku Dok, bayangkan saja mereka sudah berpacaran selama 11 tahun, tetapi pria itu oleng hatinya dan akhirnya mereka putus hubungan"
"Pria bodoh itu namanya" Frans
"Itu namanya bukan jodoh Dok. Istilahnya mereka itu sama-sama menjaga jodoh orang lain hehehe"
"Semoga kita tidak seperti itu ya beb" Tina segera memeluk erat lengan Frans yang berhasil membuat Queen sedikit panas.
"Tidak akan" Frans menatap tidak suka pada Queen
"Hey kalian sudah saling kenalkah?"tanya Donnie tiba-tiba melihat keakraban Queen dan Frans itu.
"Dia...dia salah satu dosen dikampusku Don" Queen
"Ya...dia salah satu mahasiswa dikampusku mengajar" Frans.
"Pantas saja kalian bisa langsung akrab" Donnie
"Aku mah akrab dengan siapa saja Don"balas Queen.
Hilda mencari-cari dimana Queen berada, dia harus sebisa mungkin menjaga agar Queen dan Frans tidak bertemu. Namun sayang semuanya terlambat, ternyata Queen sedang bersama Dokter itu.
Hilda segera menghampiri pasangan itu.
"Hay...aku mencari kalian dimana-mana, ternyata kalian ada disini.Queen aku baru dari luar, pemandangan diluar sangat bagus loh, yuk kita foto diluar" ajak Hilda.
"Malas ah, enakkan disini" Queen
"Awas jangan banyak-banyak minumnya" bisik Hilda
"Ho'oh" jawab Queen singkat.
Tina yang mendengar perkataan Hilda, berusaha mengajak Frans keluar.
"Beb, kita ke depan yuk, lihat pemandangan diluar. Sepertinya bagus untuk kita foto-foto" Tina segera mengalungkan tangannya dilengan Frans kemudian pamit pada semua karena dia ingin mencari tempat lain.
******
Met hari Minggu genks...maap ya telat2 up-nya...ujian belum kelar, masih seminggu lagi🤭😂
Hepi reading😘😘😘
panas kan....panas kaan...panaass kan Queen😂😂
Dr.Frans & Partner
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nesa Satria
rasany itu gimana gitu
hilda bukanny pacar kamu om irfan kenapa ganti lagi🤭🤭🤭
2023-04-14
0
Dede Papau
du du duuh,fata tu kan hatii...semangatt Queeenera
2022-12-12
0
Hana Moe
lho bukanya irfan ya???
2022-04-21
0