"Baiklah jika begitu, asal kamu tahu saja, kamu ingin keluar dari kelas ini maka saya akan memberikan nilai 'E' untuk kamu dan sudah dipastikan jika kamu tidak lulus mata kuliah saya" ancam Frans.
"Baah" Riko yang sudah berdiri dan akan melangkah keluar, mau tidak mau dia kembali ke mejanya. Dia akan mikir dua kali jika sampai tidak lulus mata kuliah anatomi ini. Ayahnya pasti akan marah besar karena tidak sedikit uang yang telah digelontorkan ayahnya demi memenuhi keinginannya untuk menjadi dokter.
Frans membagikan kertas ujian kepada para mahasiswa itu dan melewati Queen begitu saja. Andai saja bukan dikampus mungkin Queen sudah mementung kepala dosen itu. Dengan segera dia mengambil tasnya dan berjalan keluar.
"Seehh...gak dirumah, gak dikampus bertemu dengan makhluk-makhluk menyebalkan itu"gerutunya
Queen keluar kelas diiringi senyum aneh dosen itu.
Hari ini adalah hari apesnya, tanpa membuang waktu lagi dia segera pergi ke kantin untuk menenggak sebotol aqua yang super dingin.
Sambil duduk dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Hilda.
"Ada apa Da?gue masih dikampus nih lagi nyantai" Queen
Terdengar ocehan dari seberang sana seperti memarahinya.
"Dengar dulu Jenong, gue dikeluarin dari kelas. Ngerti ga kata dikeluarin?"
"Kenapa elo bisa dikeluarin Queen?kalau begini caranya, gimana bisa berdampingan dengan si gincu lo" Hilda
"Semuanya gara-gara abang gue, diteror terus gue. Karena terburu-buru makalah gue ketinggalan dan sialnya lagi, hari ini ulangan dadakan. Yang tidak mengerjakan makalah disuruh keluar. Kebayang gak lo keselnya gue saat itu. Rasanya pengen gue cekik aja itu dosen"Queen menampakkan aura kekesalannya.
"Ya udahlah, gue juga lagi bete diskorsing sama tante Firda. Nanti malam ikut gue yuk ke acara bokin gue" Hilda
"Acara apa sih?" Queen
"Pesta bujang, temen bokin gue mau merriage jadi dia mengadakan pesta bujang nanti malam. Ikut yuk, gue jemput nanti malam kalau mau, gimana?"
"Oke lihat nanti ya" Queen.
"Yoyoy bos-qu" jawab Hilda dari seberang sana.
Taklama dia pun segera memutuskan sambungan telponnya. Satu jam kemudian setelah kelas bubar Riko mencarinya. Tidak sulit mencari Dimana Queen berada, karena gadis itu hobi sekali duduk dipojokkan kafe. Dia nampak tersenyum sumringah begitu melihat Queen berada disana. Queen yang merasa aneh melihatnya langsung geleng-geleng kepala.
"Ngapain sih lo cengar-cengir lihat gue?gak ngerti perasaan gue apa ya?" Cibirnya.
"Toss dulu sama gue, bilang terima kasih sama gue" Riko langsung membusungkan dadanya sambil tersenyum nakal.
"Apaan sih lo gak jelas banget"
"Udahlah pokoknya elo traktir gue makan siang"Riko langsung mengambil botol aqua Queen dan langsung menenggaknya. Dengan cepat Queen menjentil telinganya.
"Kebiasaan, minuman orang main tenggak aja. Bukannya ngambil sendiri sana"omel Queen namun Riko cuek saja mendengar kidung sumbang suara Queen.
"Jangan suka marah-marah, ntar gue gak bantuin lagi lo" Riko mengeluarkan tampang songongnya. Melihat wajah songong Riko sontak membuat Queen tertawa.
"Rese...kumaattt" omel Riko
"Hahaha...stop jangan pasang tampang songong lagi didepan gue. Gak tahan gue lihatnya" Queen masih saja mentertawainya Riko.
"Kamu tuh mau ngomong apaan tadi Ko?"
"Sini gue bisikin" Queen pun mendekat dan taklama kemudian mereka tertawa bersama.
"Eeh...serius lu, elo benar-benar ngerjain ulangan buat gue?gimana caranya?" Queen semakin penasaran dengan ucapan Riko tadi.
"Gue ambil kertas ujian satu lagi saat dia sedang terima telpon diluar, gue isiin nama lo dan gue kerjain soalnya. Kurang apa coba gue sama elo?" Riko menjentikkan jarinya dihadapan wajah Queen dan langsung saja Queen merasa kegirangan.
"Yesss....gue traktir elo makan sekarang. Ambil sesuka yang elo mau" ujar Queen sambil tersenyum bahagia. Lega rasanya mendengar kabar dari Riko.
Ini artinya Queen tetap mengikuti ulangan hari ini tanpa perlu menyerahkan makalahnya.
Mereka pun makan bersama sambil tertawa puas bisa mengelabui Frans hari ini.
"Queen, kenapa sih Pak Frans selalu kesel kalau berhadapan sama elo"tanya Riko sambil mengunyah makanannya.
Queen langsung berhenti dan mencoba untuk mengingat sesuatu sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangannya.
"Entah, padahal gue udah baik banget loh sama dia. Bahkan gue udah nawarin diri jadi 'asdos' dia, tapi malah ditolak, katanya dia sudah punya banyak asisten.
"Jangan-jangan dia naksir elo, tapi gak ada respon dari lo?" ujar Riko lagi hingga membuat Queen hampir tersedak.
Dengan cepat Riko memberikan tissue dan air kepada Queen.
"Uuhhuuukk....uuhhuuk..gile lo, mana mungkin gw tahan harga sama dia. Kalau perlu dia gue lamar...wkwkwk" Queen tertawa sumringah.
"Gadis dodol, kaya gak laku aja lo" cibir Riko.
"Gue aja mau sama elo" ujar Riko sambil melirik Queen dengan tampang manyunnya.
"Tapi gue-nya gak mau hehehe" Queen.
"Udah yuk kita balik, gue masih ada urusan sama teman gue" Queen menyeruput habis vanilla latte-nya dan bergegas mengambil tasnya.
"Diihh..begini doang nih?gue udah cape-cape bantuin elo, tapi malah ditinggalin"
Riko pun bergegas mengangkat bokongnya dan berjalan mensejajari Queen.
"Gue anterin" Riko menarik tangan Queen dan berjalan mengikuti Queen menuju parkiran.
Disudut sana ada seseorang yang melihat adegan mereka sambil menyipitkan matanya.
"Dasar gadis tengil" ucap si pemilik bibir mungil nan merah itu. Kemudian dia pun melangkahkan kakinya masuk keruangan dosen.
Di parkiran, Queen dan Riko masih berdebat. Queen merogoh dalam tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana lalu mengibas-ngibaskannya dihadapan Riko.
"Taram...aku bawa kunci mobil, sori Ko, lain kali aja ya kita pulang bareng" ucap Queen tertawa sangat manis.
Riko menekuk wajahnya dan cemberut kesal, karena dia gagal untuk mengantar Queen.
"Kapan-kapan pulang bareng gue ya" ucap Riko sambil mencoel hidung mancung Queen.
"Iya...nanti kita bisa pulang bareng kok, tapi tidak sekarang. Sudah ya aku balik duluan, masih ada janji sama temen..bye" Queen pun langsung melambaikan tangannya ke arah Riko dan langsung pergi menuju mobilnya.
Dia membuka pintu mobilnya dan meletakkan tasnya dibangku penumpang. Kemudian dia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Hilda.
"Hemm...iya Nyai Ratu, ada apaan lo nelpon gue?" Hilda
"Nyai Ratu?? lo kira gue lambeturah apa, manggil gue nyai?suwek lo, jam berapa kita ke acara lo nanti malam Nong?"tanya Queen spontan.
"Jam 7 kita udah sampai sana dodol, gue jemput lo apa gimana nih enaknya?" Hilda.
"Gue ke tempat lo aja deh, gue pulang dulu setor muka sama my nyokap biar dapat ijin keluar malam nanti" Queen
"Okay...gue tunggu ya dirumah" Hilda
"Sip...dah fix ya...bye" Queen segera menjauhkan ponselnya dari telinganya dan segera menutupnya.
"Okaayy...nanti malam we go to the party" ujarnya sambil bersiul-siul kemudian menstarter mobilnya dan pergi keluar parkiran menuju rumahnya.
********
Malam genks....jumpa lagi dengan kalian, semoga berkenan😊
Queen
Dr.Frans
Hilda
Riko
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nesa Satria
🥰🥰🥰🥰🥰
2023-04-14
0
Erna Fellycia
rico pas.. klo dia jd dokter
2022-06-16
0
buk e irul
weih si jenong tambah kinclong...
2022-05-17
0