Fathan dan Fathian sudah kembali ke kota. Mereka akan ada kelas siang ini. Setibanya mereka dirumah keduanya bergegas bersiap untuk pergi ke kampus menuntut ilmu. Lelah yang mereka rasakan entah hilang kemana. Mereka sudah kembali bersemangat menjalani aktivitas.
"Dek. Ponsel loe bunyi tuh". Fathan memberitahu Thian jika ponselnya terus berdering.
"Biasa si Joker telpon bang". Thian sudah paham siapa yang menghubungi hanya dengan nada dering yang dia gunakan.
"Angkat aja dek. Sebelum murka dia". Fathan meminta Thian untuk mengangkat panggilan dari Almeer.
"Palingan ngasih tau kita lolos casting bang". Thian mencoba menebak apa yang akan Almeer katakan kepada mereka.
Thian mencoba mengangkat panggilan dari Almeer. Namun panggilan itu lebih dahulu berakhir. Baik Fathan maupun Thian, keduanya tak berniat untuk menghubungi Almeer kembali. Karena mereka lebih bahagia jika bisa membuat Almeer murka.
"Dah gak nyambung bang. Biarin aja ntar juga dia nyariin kita. Berangkat yuk bang keburu telat". Thian mengajao Almeer untuk segera berangkat ke kampus.
"Hmm". Fathan hanya menjawab dengan sebuah deheman saja.
Keduanya berangkat menuju kampus dengan pengawalan duo KunNo. Kali ini Fathan yang menjadi supir Thian. Karena Thian sudah cukup lelah membawa kuda besinya dari kampung sang mama.
"Bos. Ntar kerja gak". Ono bertanya jadwal si kembar setelah selesai kuliah.
"Ada No. Kenapa emangnya". Thian menjawab pertanyaan Ono setelah melihat jadwal pekerjaannya.
"Gak kenapa-kenapa sih bos. Apa kalian gak capek". Ono mengkhawatirkan kondisi kedua bos kecilnya.
"Capek sih No. Tapi ini udah tanggung jawab kita. Udah resikonya No". Thian menjawab pertanyaan Ono tanpa berbohong dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini.
Perjalanan itu kembali senyap. Tak lama mereka telah sampai dikampus tempat menimba ilmu. Fathan membawa kendaraannya menuju tempat parkir. Dari jauh mereka bisa melihat Almeer yang berdiri disamping mobil miliknya dengan wajah cukup masam.
"Dek. Ternyata sudah ada yang menunggu kita"Fathan memberitahukan sang adik jika ada seseorang sedang menatap mereka dari kejauhan.
"Ribet ini mah urusannya"Thian sudah tau apa yang akan terjadi nantinya jika bertemu si Joker.
Usai memarkirkan mobilnya, si kembar turun dengan santai dan berjalan berlawanan arah dengan tempat Almeer menunggu. Itu membuat Almeer semakin kesal.
"Woy duo kecebong. Berhenti gak kalian". Almeer berteriak agar duo F mau berhenti dan berbalik kearahnya.
Baik Fathan maupun Fathian, keduanya Tek memperdulikan panggilan Almeer. Apalagi jika Almeer sudah memanggil mereka dengan sebutan kecebong. Fathan dan Fathian tetap melanjutkan berjalan menuju ruangan mereka.
"Hadeh. Dasar duo cebong. Makin hari makin ngeselin". Almeer berlari mengejar duo F sambil menggerutu.
"Kalian gak mungkin gak dengar kan Abang panggil tadi". Almeer menghentikan langkah keduanya dengan berhenti tepat dihadapan mereka.
"Kita kira cuma suara gak ada wujud tadi". Dengan tanpa rasa bersalah Thian menjawab pertanyaan Almeer.
"Loe kira gue kuyang apa. Ikut gue". Almeer menarik baju dileher keduanya dan membawa mereka masuk kedalam mobilnya.
"Kita diculik ini namanya". Thian mencoba memprotes apa yang dilakukan oleh Almeer.
"Diem. Kalian ngeselin. Sekarang duduk diem. Gak usah kebanyakan progres". Almeer menutup pintu mobil dengan kasar karena sudah merasa kesal.
KunNo tak lupa untuk mengikuti kedua bosnya itu. Duo F hanya bisa menghela nafasnya. Mereka ingin protes pun tak mungkin bisa. Karena Almeer akan mengeluarkan jurus kereta apinya jika sedang marah.
"Kun. Peluk gue. Ini yang nyupir baru kesurupan jin kuprit. Kenceng bangetttt". Ono meminta agar Kunkun agar memeluknya. Mereka duduk diatas atap mobil. Karena memang mobil Almeer kecil.
"Kalian udah bosan ya cari uang. Telpon gak diangkat, pesan gak dijawab. Maunya apasih". Almeer mulai mengungkapkan kekesalannya.
"Mau sekolah biar pintar . Kalian itu udah pintar gak perlu lah sekolah lagi". Almeer yang kesal mengatakan tanpa berfikir terlebih dahulu.
"Dasar menyesatkan". Thian menjawab pernyataan Almeer dengan asal juga.
"Bang kita besok ada kuis. Kalau sekarang kita gak masuk, nilai kita bisa bermasalah. Dosen killer hari ini". Fathan mencoba mengatakan apa yang ada dibenaknya saat ini agar Almeer memahami keadaan mereka.
"Mulai hari ini kalian akan menjalani kuliah online". Almeer menjawab pernyataan Fathan dengan sebuah kabar yang cukup mengejutkan.
"Kok gitu. Siapa yang ngasih ijin bang". Thian merasa tidak terima dengan keputusan Almeer yang tiba-tiba.
"Papa Airil dan mama Eneng udah Abang kasih tau. Dan mereka mengijinkan. Lagian itu kampus punya Abang. Ya terserah Abang dong". Almeer menjawab Thian dengan gaya songongnya.
"Sombong. Ingat orang susah matinya". Thian membalas Almeer dengan kata-kata yang lebih menantang.
Mereka yang asyik didalam mobil berdeba, tidak mengetahui jika ada dua makhluk diatas atap mobil berpelukan karena takut terpental. Mereka pun mulai tak bisa menahan terpaan angin yang semakin kencang.
"No. Saya menyerah". Kunkun melambaikan tangan kearah Ono.
"Kun. Loe gak lihat gue. Cuma mangap terus dari tadi. Ini perut isi angin semua". Ono menjelaskan kondisinya kepada Kunkun.
"Duh Gusti kapan penderitaan ini akan berakhir". Kunkun merasa penderitaan mereka tak akan berakhir.
Mobil Almeer telah memasuki sebuah gedung perkantoran. Almeer memarkirkan kendaraannya dengan mendadak hingga terdengar suara denyitan.
Ciittt
Gubrakkkk
"Huahhhhhh. Udah jadi setanpun masih menderita". Ono yang terpental dari atas atap merasa sedih.
"Loe gak lihat gue no". Kunkun memprotes perkataan Ono.
"Apa emang". Ono yang terbentur tong sampah menjadi sedikit lemot.
"Loe nindihin badan gue Markono. Minggat loe dari atas badan gue. Udah jatuh ketimpa gentong ini mah". Kunkun menyadarkan kesalahan Ono dengan berteriak.
"Pantes empuk. Hihihi". Ono menggulingkan badannya sambil nyengir.
Mereka berdua tidak menyadari jika kedua bos kecilnya memperhatikan sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Kalian tau waktu gak sih. Kalau mau main gulad nanti malam dirumah bukan didekat tong sampah. Gak ada harga dirinya banget". Thian mengagetkan kedua bodyguardnya yang sedang terbaring didekat tong sampah.
"Siapa yang main gulad sih bos". Ono merasa tak terima dengan perkataan Thian.
"Itu apa tadi saling tindih. Kalau bukan gulad". Thian memperjelas perkataannya dengan apa yang dilihatnya sebelumnya.
"Aduh bos. Kita itu terpental gara-gara bos Joker ngerem mendadak. Mana kejedot tong sampah lagi". Kunkun menjelaskan keadaan sebenarnya.
"Oh. Besok kalau ikut pergi bawa tambang. Gue iket kalian biar gak jatuh". Fathan berkata sambil berjalan menjauh diikuti Thian.
"Tega emang si bos mah. Hoekk". Ono tak terima dengan perkataan Thian. Ono pun bersendawa kencang.
"Loe kenapa lagi". Thian yang mendengar suara sendawa Ono, berbalik arah dan bertanya.
"Kebanyakan makan angin ini bos". Ono menjelaskan kepada Thian.
"Gak ada kerjaan angin dimakan". Fathan menjawab penjelasan Ono dengan nada savagenya.
"Gimana gak makan angin bos. Udah ditaruh diatap. Terus bawa mobil kayak dikejar setan". Ono kembali beradu argumen dengan Fathan.
"Kita itu gak dikejar setan. Tapi emang bawa setan". Thian memperjelas perkataannya dan kenyataan yang ada.
"Iya juga ya bos. Hoekk". Ono kembali bersendawa kenceng"
"Nih. Buat loe no". Fathan mengambil koin dan minyak angin didalam tasnya. Kemudian diberikan kepada Ono.
"Ini buat apa bos". Ono masih belum paham maksud Thian.
"Kun loe kerokin Markono. Biar gak dikira bunting". Thian menjelaskan maksudnya kepada Ono.
"Oke siap bos". Kunkun mengambil koin dan minyak angin tersebut dan memulai pekerjaannya.
Thian dan Fathan sudah berjalan memasuki gedung sebelum Almeer kembali menjadi rapper. Meninggalkan dua bodyguard yang sedang melukis didekat tong sampah.
"No buruan buka kain loe. Biar gue kerok". Kunkun meminta agar Ono membuka kain yang melekat di badannya.
"Mana bisa. Bantuin lah". Ono meminta agar Kunkun membantunya.
Kunkun bukan membuka kain Ono, namun menuangkan seluruh isi minyak angin super panas keseluruh permukaan kain yang Ono pakai.
"Aduh aduh. Panas panas Kun". Ono mulai berteriak kencang karena merasa kepanasan.
"Makanya jangan banyak dosa. Sekarang kepanasan kan". Kunkun menjawab asal perkataan Ono.
"Kayak loe gak punya dosa aja. Ini panas karena loe mandiin gue pake minyak angin super panas dodol". Ono kembali menjawab perkataan
Hampir satu jam duo F dan Almeer didalam gedung tersebut. Terlihat duo F berjalan mendekati kedua bodyguardnya tanpa Almeer disamping mereka. Suara sendawa Ono masih tak terhentikan.
"Masih belum sembuh juga". Fathan datang dan langsung menyuarakan keheranannya karena sendawa Ono yang seperti kereta api tak ada jeda.
"Padahal minyak satu botol udah Kunkun tuang semua kebadan Ono bos. Tapi tetap sama aja". Kunkun menjelaskan kepada kedua bosnya jika tugasnya telah ditunaikan.
Thian mencoba berfikir cara agar sendawa si Ono bisa berhenti segera. Thian mengambil beberapa lembar kertas putih dari dalam tasnya. Dia menuliskan sesuatu diatasnya.
"Nih tempel dibadan loe depan belakang dan jidat loe". Thian memberikan kertas tersebut kepada Ono beserta lemnya.
"Apa ini akan berhasil bos". Ono ragu dengan apa yang Thian lakukan.
"Coba dulu baru lihat hasilnya. Jangan protes melulu loe. Gue tendang juga sampai Amazon". Thian kesal dengan perkataan Ono.
"Iya-iya bos jangan marah gitu dong". Ono kicep jika melihat bosnya marah.
"Tempel sekarang". Thian berkata dengan nada kesal.
Kertas tersebut pun ditempel dengan bantuan Kunkun. Selesai menempel mereka kembali ke posisi diatas atap. Karena suasana hati Almeer sudah membaik, membuat KunNo merasa aman karena tak akan ada adegan Fast to Fast Farious lagi.
"Wah Kun jurus si bos berhasil. Sendawa gue sembuh". Ono bahagia karena sendawanya telah sembuh.
"Makanya jangan protes melulu loe no". Kunkun mengingatkan Ono agar tak meragukan bos mereka.
"Ternyata anginpun takut sama bos kita ya Kun". Ono berkata dengan nada girang.
"Iya bener banget. Hanya dengan tulisan Angin Dilarang Masuk, sendawa loe sembuh no. Emang hebat bos kita". Kunkun pun ikut bahagia dengan tulisan yang dibuat Thian.
"Jurus Tolak Angin ini mah".
___
Gak anak gak emak gak ada yang bener.....
Jangan lupa bahagia gaesss
jempol digoyang yuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Happyy
👊👊👊
2022-02-09
0
ꪶꫝNOVI HI
kok jadi egois bang almeer, duo F kan mau belajar dulu..
2021-12-01
2
saljutantaloe
lanjut thor
2021-12-01
1