Hari sabtu kuliah libur. Ayah Keyra pagi ini ingin berkebun, sementara kedai teh buka sore hari.
Keyra pun mengisi waktunya dengan bermain ke rumah Kevin.
”Ayah, Keyra ke rumah kak Kevin ya?" rengek Keyra pada ayahnya.
”Kamu nggak ingin berkebun sama ayah?"
”Lain kali aja deh, Yah. Keyra hari ini ingin melihat kak Kevin mengajar anak-anak. Lagipula Keyra juga ingin sekali bertemu dengan anak-anak kecil. Pasti mereka lucu-lucu," Keyra memamerkan deretan giginya.
”Oke deh kalo begitu. Tapi nanti sore kamu harus sampai di rumah ya. Ini kan malam minggu. Pasti pelanggan teh banyak yang datang."
”Oke ayah. Keyra pasti bantuin ayah.”
Keyra langsung bergegas keluar rumah.
Sebelum ke rumah Kevin, Keyra menyempatkan berjalan-jalan ke pusat pertokoan.
Tak sengaja dia melihat orang jualan permen lollipop. Keyra menghampiri penjual itu dan langsung membelinya.
Maklum, Keyra sudah lama tak merasakan manisnya permen itu.
”Dua ya pak. Makasih," kata Keyra
Keyra pun berlalu. Dengan sepatu rodanya ia bebas berekspresi.
Sekilas ia melihat gaun yang indah yang dipajang di etalase toko. Ia pun segera mengerem sepatunya.
'Wow! Indah sekali gaun ini' pikirnya. Tiba-tiba...
”Kalo jalan ati-ati!! Dasar anak bandel!"
Keyra menoleh ke sumber suara. O-I-S lagi!!
Keyra menghampiri genk O-I-S itu yang terlihat sedang memarahi anak laki-laki kecil.
”Apa-apaan kamu memarahi anak kecil ini!" Keyra terlihat kesal.
”Jangan ikut campur!" kata Reyo tegas
”Anak kecil ini sudah menumpahkan es krim ke baju Reyo. Apa kamu masih mau membelanya," kata Aldi
”Aku tak sengaja kak, sungguh!" anak kecil itu terlihat muram
”Okey deh. Sebagai pengganti es krim kamu yang jatuh, kakak kasih kamu lollipop ya. Maaf kakak hanya punya ini," Keyra mengeluarkan satu lollipop yang dibelinya tadi.
”Wah! Lollipop besar. Sudah lama aku tak memakannya. Makasih kak cantik," anak itu menggeret lengan Keyra dan mencium pipinya.
”Ya udah. Go home," Keyra mengacak rambut bocah itu dan tertawa kecil.
“Sama anak kecil aja genit," kata Reyo tiba-tiba
“Apa kamu bilang! Denger ya, anak kecil itu butuh attention bukan violence. Kamu aja sama anak orang lain kasar, gimana nanti kalo jadi father. Dasar orang sinting," Keyra mendorong bahu Reyo dan segera melaluinya.
Reyo terlihat marah "Apa kamu bilang barusan!"
Keyra berbalik badan.
"O-I-S, Orang Itu Sinting!" Keyra menunjuk genk O-I-S itu dari jauh dan menjulurkan lidahnya.
Ia segera mengayunkan sepatu rodanya dengan cepat dan langsung berlalu (takut dikejar O-I-S).
“Kurang ajar bener cewek itu!" kata Reyo kesal ketika di mobil.
”Udah lah, lupain aja," kata Nico singkat
“Nico, kalo gue jadi Reyo pasti gue juga akan marah. Apalagi baju gue basah semua karena es krim," Aldi menambahkan.
“Bisa nggak sih kita ngomongin hal lain," Anji menengahi
“Tapi bener kata cewek itu. Reyo sama anak orang lain aja kasar, gimana nanti kalo jadi father," Bagas mengikuti gaya bicara Keyra.
Tangan Aldi pun mendarat di kepala Bagas.
Di tempat mengajar Kevin, Keyra segera mengambil tempat duduk yang tak jauh dari Kevin mengajar.
Keyra pun memandangi Kevin yang begitu tenang mengajar anak-anak.
Sosoknya yang dewasa membuat Keyra tampak tersenyum.
Dan tak lama kemudian sosok Reyo yang jutek tiba-tiba terlintas dalam benak Keyra.
Keyra jadi kesal.
Diambilnya kertas yang ada di meja dan kemudian meremasnya hingga terkecil.
"Keyra.. Keyra.." tiba-tiba Kevin datang menghampirinya.
"Eh Kak Kevin," Keyra kaget
"Kenapa muka kamu itu? Lagi seneng ya?" Kevin cengengesan
"Ih Kak Kevin nggak liat aku lagi marah ya," Keyra mendengus kesal.
“Lagian muka ditekuk gitu, emang ada apa?"
“Aku lagi sebel sama O-I-S. Mereka tu selalu datang pas aku lagi seneng-senengnya gitu."
"Dan kesenangan aku berubah jadi....aaarrrgghhh," Keyra kembali meremas kertas yang tadi diremasnya hingga seupil.
“Keyra....." Kevin langsung merebut kertas itu dan membuka kembali isi kertas itu.
“Ya ampun Keyra, ini kertas pembelajaran buat anak-anak besok Keyra."
“Eh. Sorry kak. Lagian Kak Kevin naruhnya di situ," jawab Keyra enteng
“Kamu itu....." Kevin mengacak rambut Keyra hingga tak terlihat muka Keyra dengan kesal.
“Ampun kak.... Keyra akan bantu buatkan lagi...." Keyra menghindari kak Kevin dan menjauh dari Kevin.
“Awas kamu ya..."
Menjelang sore hari, Keyra sudah berada di rumah. Seperti janjinya pada ayahnya. Ia harus pulang sore untuk membantu ayahnya di kedai.
”Ayah aku pulang..." teriak Keyra pada ayahnya yang sedang menyeduh teh di kedai.
”Jangan teriak-teriak gitu dong. Ya udah kamu cepat istirahat, mandi, dan nanti malam kamu kesini. Kamu liat sekarang kedai masih sedikit yang datang," kata Deru
”Oke. Nanti jam 7 Keyra kesini bantu ayah. Emmuuuaaach.." Keyra mencium pipi ayahnya dengan kencang.
“Aduh Key... Cepat sana..." Deru memegang pipinya sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anak semata wayangnya.
Jam 07.00 WIB
Keyra bergegas ke kedai di sebelah rumahnya itu. Pengunjung udah mulai berdatangan.
Ramai sekali. Keyra kerepotan sendiri melayani pengunjung, meskipun sudah ada pelayan.
Tapi Keyra enjoy aja melayani pengunjung karena ada sepatu roda yang membuatnya bekerja dengan cepat. Hehehe…
“Keyra tolong kasih ke ruang itu," Deru menunjuk ke salah satu ruangan khusus.
“Siap ayah..."
Di kedai teh memang memiliki 2 ruang khusus. Ruang untuk rapat atau untuk keluarga besar.
Keyra memainkan sepatu rodanya menyusuri pengunjung. Ia menuju ke ruang yang ditunjuk ayahnya.
Ketika masuk di ruang itu, Keyra kaget bukan main. O-I-S lagi!!!
”Huftt.. kapan sih mereka tak muncul di hadapanku lagi," kata Keyra lirih
O-I-S pun semakin terkejut melihat Keyra. Merekapun saling menatap.
”Kamu kerja di sini??" tanya Bagas
”Bukan urusan kamu,” kata Keyra
”Emang berapa gaji loe kerja disini. Paling cuma cukup untuk beli sebuah lollipop," ejek Aldi
“Udah aku bilang bukan urusan kalian, Ngerti!" bentak Keyra
”Keyra jangan bersikap seperti itu! Mereka pelanggan kita. Jaga sikap kamu!" tiba-tiba Deru masuk ke ruangan itu.
Keyra hanya menundukkan kepalanya.
”Tolong kamu temenin mereka ya," lanjutnya
”What!! Ayah, aku harus bantu ayah," Keyra setengah kaget
”Masih ada dua pelayan yang baru datang. Jadi kamu temenin mereka sebentar," kata Deru penuh arti.
”Keyra nggak mau yah.. Emang mereka siapa?" Keyra kesal
"Keyra, duduk!" kata Deru
”Pak Deru, ada yang nyari pak," tiba-tiba ada pelayan memanggil.
”Iya sebentar. Keyra tolong ya," Deru meninggalkan ruang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments