Keyra 3

Keyra pun berlutut, tapi...

"Hentikan!!!" bentak Tania

"Kalian memang keterlaluan ya! Tetap aja," lanjutnya

Tania segera membantu Keyra berdiri.

"Nico, aku kecewa kamu bergabung dengan mereka kalau tetap seperti ini!" kata cewek berambut panjang dan selalu terurai ini.

"Nico? Dia yang mana Tania? Kamu kenal dengan mereka?" tanya Keyra polos.

"Ayo kita pergi," kata Tania tanpa memperdulikan pertanyaan Keyra.

Mereka pun meninggalkan tempat, tapi di sela-sela itu...

"Mereka siapa sih Tania? Nico yang mana? Pacar kamu? Mantan kamu?" Keyra nyerocos dan sempat terdengar oleh 5 cowok itu.

Tania berhenti sejenak dengan sedikit kesal "Bisa nggak sih kamu diem. Kita bicarakan lain waktu."

...❤...

Di sebuah distro O-I-S

"Udah lama nih kita nggak refreshing. Kemana kek. Otak gue lagi konslet nih," kata Aldi

"Pantes aja konslet, cewek kamu aja segudang," Bagas cengengesan

"Tapi gue nggak ngajak loe ya!"

"Ide bagus tu, Al. Pikiran kita memang butuh direfresh," tambah Anji

"Gimana Rey? Nico?" tanya Aldi

"Aku sih ngikut aja," kata Nico cuek

"Kita pikirin nanti. Sekarang kita cabut ke restoran, Veenta," Reyo berlalu diikuti lainnya.

Sesampainya di restoran, langkah Reyo terhenti ketika melihat dua sosok tak asing baginya yang sedang bercanda riang. Yang lainpun menatapnya.

Reyo akhirnya mengambil tempat yang agak jauh dari dua sosok tersebut. Dan segera memesan makanan.

"Mereka terlihat akrab," kata Aldi yang sedang memperhatikan kedua sosok itu.

"Ke.. Keyra namanya. Bagus juga ya," Bagas tersenyum seperti orang bloon.

"Keren juga sih gayanya. Tapi dia bukan tipe gue," Aldi tersenyum nakal

"Iya, GUE juga tau selera LOE," Bagas menirukan gaya bicara Aldi.

Aldi hendak menjitak Bagas, tapi makanan keburu datang. Senyum lebar Bagas terlihat.

Akhirnya mereka segera menyantap makanan masing-masing.

"Mereka pacaran ya. Kok aku penasaran," kata Bagas tiba-tiba ketika menatap kembali Keyra dan Kevin yang terlihat mesra.

"Bisa nggak sih, nggak ngomongin mereka lagi di depanku," kata Reyo yang sedikit marah.

"Cemburu ya... " goda Bagas dan dia segera diam karena Reyo menatapnya tajam.

"Tu, tu, dia menuju kesini," katanya lagi

"Aku antar Key," kata Kevin

"Nggak usah kak. Pak Anjar pasti udah di depan."

"Aku udah telfon ayah kamu. Aku yang antar."

"Tapi nggak pake sepeda biasanya kan.. " Keyra tertawa

"Kalau kamu yang boncengin nggak papa sih," Kevin tersenyum lebar.

Keyra tertawa. Tak sengaja Keyra melihat genk 5 cowok yang sempat membuatnya sedikit takut.

Dia pun berhenti tertawa ketika cowok-cowok itu juga menatapnya. Keyra menatapnya sampai pintu keluar.

'Kenapa aku selalu bertemu mereka sih. Mereka seperti mengawasiku. Atau ini hanya perasaanku saja' pikirnya.

Kevin tak tau itu karena dia sedang menyapa para pelanggannya. Restoran Veenta dengan menu Sunda ini memang milik Kevin dan usahanya ini memiliki banyak pelanggan. Akhirnya mereka berlalu.

"Kita ke Bali akhir bulan," kata Reyo hendak keluar dari restoran.

"Ap, apa!! Itu kelamaan Rey..." kata Aldi yang kemudian mengikuti langkah Reyo.

"Terserah, pokoknya bulan ini aku nggak bisa."

...❤...

"O-I-S itu nama genk mereka. Diambil dari huruf terakhir nama mereka masing-masing. Mereka bersahabat sejak SMA," Tania mulai menceritakan apa yang diketahuinya kepada Keyra ketika tak ada dosen yang mengajarnya.

"Reyo, Nico, Anji, Aldi, dan Bagas. Mereka dipertemukan dengan kehidupan yang berbeda. Kehidupan yang bagi mereka menyedihkan," lanjutnya

"Menyedihkan??" Keyra menggeser tempat duduknya dan berhadapan dengan Tania.

"Dulu mereka parah. Mereka bandel, nakal, suka berantem, tak menghargai siapapun, dan selalu marah, emosi."

"Sampai sekarang mereka juga begitu," Keyra mulai kesal

"Menurutku, sekarang tak seberapa dibandingkan dulu, Keyra. Kamu tak tau. Aku yakin mereka sudah berusaha merubah sikapnya. Meskipun tak semuanya baik."

"Kok kamu tau banyak tentang mereka?" tanya Keyra

"Aku mantan Nico. Tapi tak satu sekolahan. Ketika duduk kelas 2, aku pacaran dengannya. Tapi saat lulus, aku memutuskannya karena aku tau ayahnya mau menjodohkan Nico dengan orang lain," Tania tertunduk

"Nico mau?" tanya Keyra pelan

"Aku dengar dari orang lain. Nico beralasan untuk melanjutkan kuliah dulu sebelum menikah. Aku tak tau mereka sudah bertunangan atau belum. Aku tak pernah menanyakannya."

"Sejak saat itu aku tak pernah lagi menemuinya. Meskipun satu kampus," lanjutnya

"Tapi terkadang Nico masih kirim pesan ke aku. Terakhir, dia menanyakanmu."

"What??" Keyra terkejut

"Biasa aja kali. Nggak usah segitu takutnya."

"Dia bilang apa? Kamu nggak cerita yang aneh-aneh tentang aku kan?" Keyra cemas

"Waktu itu kan aku belum kenal dekat dengan kamu. Jadi aku bilang, kamu anak baru pindahan dari Singapura dan sekelas denganku," Tania tersenyum

"Iya juga sih. Ngomong-ngomong rumah kamu dimana Tania? Kita sampai lupa memperkenalkan diri, padahal hampir dua minggu kita bersama."

"Oh iya. Mungkin terlalu banyak tugas sih. Rumah aku tak jauh dari sini. Dekat ruko seberang. Kalau kamu?"

"Agak jauh sih. Di dekat perkebunan teh. Tau kan?"

"Perkebunan teh?? di situ kan juga ada kedai teh yang terkenal," Tania tampak berpikir

"Kamu juga tau? Rumah aku di sebelahnya," kata Keyra senang karena banyak orang yang mengenal kedai teh milik kakeknya.

"Mereka kan juga... "

"Keyra, ada yang manggil tu," tiba-tiba seorang mahasiswa lain menyela pembicaraan mereka.

"Siapa?"

"Cowok berkacamata."

"Kak Kevin? Tania aku tinggal dulu ya. Kita lanjutin nanti. Oke," Keyra bersemangat

"Oke deh."

"Kak Kevin ngapain kesini?" tanya Keyra ketika berada di luar kelas.

"Lagi kosong kan? Aku traktir kamu ke kantin," kata Kevin tampak gembira.

"Kak Kevin nggak lagi ulang tahun kan?"

"Enggak. Aku omongin nanti ya."

Sampai di kantin...

"Ada apa sih Kak?" Keyra penasaran

"Aku diterima untuk mengajar anak-anak yang buta huruf."

"Bukannya kakak udah punya restoran?"

"Iya. Tapi apa salahnya mengembangkan ilmuku ini ke anak-anak?"

"Meskipun gajinya tak seberapa tapi aku senang menjalankannya," Kevin terlihat sumringah.

"Oke deh kalau gitu. Tapi jangan galak-galak ngajarin mereka," Keyra tertawa

Keyra kagum dengan sesosok Kevin, meskipun ia sukses dalam usahanya, tapi dia dengan bijak mau mencoba sesuatu yang baru. Mengajar anak-anak buta huruf.

Ya, ini juga impiannya ketika masih kecil dulu. Dia sopan, bijaksana, dan tak sombong seperti...

Tiba-tiba O-I-S datang. Tepat sekali apa yang dipikirkan Keyra. Dari jauh Keyra menatapnya.

"Kak Kevin kenal dengan O-I-S?"

"Siapa sih yang tak kenal mereka? Kamu ada masalah lagi dengannya?" tanya Kevin

"Enggak sih... Tapi sejak peristiwa itu kok kayaknya mereka tu benci banget sama aku. Apalagi ketua genk-nya. Seperti mau nelan Keyra aja," kata Keyra merinding

"Hahaha. Makanya jangan masuk ke ruangan orang sembarangan."

"Apalagi udah ada tulisan di pintu 'Dilarang Masuk'. Nggak bisa baca atau kamu aja yang ngeyel," Kevin tertawa

"Kak Kevin nggak usah ketawa deh," Keyra cemberut

"Ya udah nggak usah ngliatin mereka seperti itu."

"Keyra... Hari ini nggak ada dosen yang mengajar," tiba-tiba Tania hadir di tengah-tengah mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!