Sreet... Pintu pun terbuka dan Keyra masuk ke dalam.
Keyra terkejut. Ada ruangan di situ. Ada meja, ada kursi tertata rapi dan ada bunga matahari yang tumbuh di pinggir-pinggir pagar. Tempat itu bisa melihat kota dari ketinggian.
"Wah!!! ini indah sekali. Dari sini terlihat kota-kota. Pasti kalau malam lebih indah. Tapi kenapa di pintu tertulis 'Dilarang Masuk' ya? Emang yang lain nggak boleh masuk??" Keyra jadi bingung
"Wah bunga matahari. Boleh nggak ya aku ambil? Dari dulu aku ingin menanamnya. Ambil aja ah. Lagian di sini sepi, " lanjut Keyra menuju bunga matahari dan memetiknya.
BRAAKK...
Tiba-tiba pintu terbuka. Keyra menoleh. Dia terkejut melihat ada 5 pemuda berdiri tegak menatapnya. Sepatu roda Keyra seakan tak bisa digerakkan. Dia segera menyembunyikan bunga matahari yang dipetiknya di belakang punggung.
"Siapa kau!!" kata salah seorang dari mereka
"A... a... aku... " Keyra gagap dan menundukkan kepalanya.
"Wow keren juga sepatu rodanya," kata seorang lagi dan mendekati Keyra.
"Aku tanya, siapa kamu!!!" bentaknya lagi
"So... Sorry aku tadi nggak sengaja kesini," Keyra berusaha santai
"Kamu lihat, ada tulisan apa di pintu!! Kamu nggak bisa baca ya!" bentaknya lagi
"Justru itu aku penasaran. Aku kira ini tempat angker. Ternyata keren juga tempatnya. Kenapa tertulis 'Dilarang Masuk'?" Keyra sedikit santai
"Diam!!!" pemuda itu hendak menampar Keyra.
Salah satu temannya buru-buru memegang pundak pemuda itu "Sudahlah, dia cewek. Apa tega kamu menamparnya?"
"Keyra! kenapa kamu di sini?" tiba-tiba sesosok cowok berkacamata datang dan berdiri di samping pintu.
Semua mata tertuju padanya. Keyra terlihat linglung.
"Kamu tau namaku?? Siapa kamu??" Keyra sedikit bingung.
Ia menatap dan memperhatikannya dengan serius.
"Kak Kevin??" tebaknya sambil sumringah
Anggukan kecilpun terlihat pada sesosok cowok berkacamata yang terlihat bijaksana itu. Keyra pun memainkan sepatu rodanya menyusuri 5 pemuda yang terlihat angkuh dan menuju cowok berkacamata itu.
Dengan perasaan senang karena lama tak bertemu dengan sahabatnya, dia langsung memeluk cowok yang bernama Kevin itu.
Kevin adalah sahabat kecil Keyra. Sejak tinggal di Singapura, mereka jarang bertemu. Hanya hubungan lewat handphone yang terjadi. Dan ini saatnya Keyra melepaskan rasa kangen pada sahabatnya. Sahabat yang selalu ada dan tau apapun yang dialami Keyra.
"Sekarang kak Kevin terlihat dewasa ya... "
"Ayo kita pulang," Kevin menarik tangan Keyra
Mereka pun hendak pulang. Sesampai depan pintu, Keyra menoleh ke belakang. Dilihatnya 5 cowok angkuh itu yang sedang menatapnya. Keyra tersenyum nakal sambil menjulurkan lidahnya. 'Untung kak Kevin datang tepat waktu' pikirnya.
Akhirnya Keyra segera menyusul Kevin menyusuri tangga.
Berlalunya Keyra dan Kevin, membuat salah satu cowok angkuh yang dikenal dengan nama Reyo geram. Apalagi ketika ia mendapati ada dua tangkai bunga matahari yang tergeletak di lantai. Dia segera melihat ke bawah. Di lihatnya Keyra tertawa lepas dan Kevin yang menaiki sepeda di sampingnya terlihat tenang.
Reyo mengepalkan jari-jarinya. 'Awas kamu cewek bodoh!!!'
...❤...
Keesokan harinya, 5 cowok cool yang dikenal cuek itu berkumpul di base camp mereka. Ya, di tempat biasanya. Tempat khusus untuk mereka. Di sebuah ruangan di kampus di lantai atas, dimana mereka bertemu cewek (Keyra) yang berani masuk ruangan itu tanpa pamit.
Siapa yang tak kenal dengan O-I-S, nama genk mereka. O-I-S diambil dari huruf nama belakang mereka, yaitu Reyo, Nico, Anji, Aldi, dan Bagas.
Reyo, anak orang kaya yang memiliki beberapa toko (tas, pakaian, sepatu dan sandal, aksesoris maupun elektronik) dengan produk sendiri yang cukup terkenal hingga luar negeri.
Reyo dikenal sebagai ketua dari genk ini. Tingkahnya yang selalu cool, jutek dan sok angkuh, membuat greget cewek-cewek sekampus.
Nico, cowok berwajah imut dan pendiam. Selalu peduli pada sekitarnya dan baik hati.
Anji, yang terlihat paling dewasa dan setia pada ceweknya.
Aldi, seorang cowok yang terkenal dengan koleksi cewek-cewek. Suka mengkritik.
Bagas, cowok yang paling lucu diantara lainnya. Suka iseng dan jahil. Selalu ada aja yang diperebutkan dengan Aldi, meskipun hal sepele. Salah satu anggota penyayang binatang, terutama kucing. Memelihara kucing anggora putih di rumahnya.
Mereka berlima bersahabat sejak menduduki bangku SMA. Dengan kehidupan yang berbeda mereka dipertemukan. Dan mereka diterima di Universitas yang sama. Karena memiliki hobi yang sama yaitu mengatur ruangan, akhirnya mereka memilih jurusan arsitektur untuk mengembangkan hobinya tersebut.
Dengan desain-desain ruangan yang dibuat oleh kelima cowok ini, akhirnya mereka mampu mendirikan sebuah distro dan dikelola sendiri.
Desain kaos, celana maupun aksesoris, juga mereka sendiri yang mendesain.
Reyo yang lebih berpengalaman tentang usaha ini, selalu memotivasi para sahabatnya untuk memberikan desain terbaru yang digandrungi anak muda sekarang.
Distro ini cukup terkenal meskipun tak ada campur tangan dari usaha yang digeluti keluarga Reyo.
"Kita harus cari tau siapa anak kecil kemarin," kata Reyo asal
"Anak kecil?? Siapa?" Bagas tampak bingung
"Lu jangan pura-pura bego deh. Maksud Reyo, kemarin cewek yang udah masuk ke ruangan kita tanpa ijin," sela Aldi
"Cewek sepatu roda itu? Aduh Reyo... jangan asal deh kalau ngomong. Dia itu mahasiswi, bukan anak kecil lagi. Tapi dia imut juga sih," Bagas cengengesan
Satu jitakan kecil dari Aldi pun mendarat di kepala Bagas.
"Dia anak baru pindahan dari Singapura. Dia kuliah disini jurusan DKV, " kata Nico yang sedari tadi diam dan mencoret-coret kertasnya.
"Kamu tau darimana??" tanya Reyo kaget
"Dia sekelas sama Tania," jawabnya singkat
"Tania?? Wow CLBK nih ceritanya," kata Aldi
"Aku nggak bahas soal itu, Aldi!!" Nico menatap Aldi tajam.
"Udah deh kalian nggak usah bahas masalah cewek kemarin. Dia anak baru. Wajar aja kalau dia penasaran dengan tulisan di depan pintu itu dan kemudian dia nggak sengaja masuk. Lagian dia masih terlihat sangat polos," kata Anji
"Bukan itu masalahnya... " kata Reyo yang seakan marah.
"Apa lagi?? Soal bunga matahari??" sela Anji yang membuat Reyo seperti bingung harus menjawab apa.
"Tuh lihat dia di bawah," kata Bagas tiba-tiba
Reyo langsung turun ke bawah diikuti lainnya.
"Jaga emosi kamu Reyo," kata Anji
Sesampainya di bawah, merekapun menghadang Keyra. Keyra terkejut bukan main.
"Apa sih mau kalian??" Keyra kesal yang hampir terpeleset karena mengerem sepatu roda secara mendadak.
"Kita ingin kamu minta maaf di hadapan kami!! Ngerti!!" bentak Reyo
"Oke, oke. Aku minta maaf."
"Berlutut! Aku bilang dengan berlutut," sela Reyo
"Reyo, kasihan dia," kata Bagas lirih
Keyra pun berlutut, tapi...
...❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments