“Keyra.. hari ini nggak ada dosen yang mengajar," tiba-tiba Tania hadir di tengah-tengah mereka.
”O ya. E, kak Kevin kenalin ini Tania. Tania, ini kak Kevin, Keyra memperkenalkan keduanya. Merekapun bersalaman.
”Keyra kamu buru-buru pulang nggak?" tanya Tania
”Em... emang kenapa sih?"
"Aku mau ngajak kamu ke rumahku. Kebetulan ibuku lagi bikin kue. Ibu mengundang kamu. Mau nggak?"
”Wah bikin kue... Aku mau!" Keyra segera berdiri dari tempat duduknya dan terlihat gembira.
”Udah mulai semangat nih yang kayak gini. Tania hati-hati ya, jagain kue-kue di rumah kamu. Aku takutnya ada semut kecil yang mau mengambilnya," Kevin melirik Keyra
”Kak Kevin nyindir aku nih!"
”Ya udah pergi sana. Ntar kuenya keburu gosong lho," Kevin mengacak rambut Keyra
Di rumah Tania
Ibu Tania yang dari tadi sibuk mempersiapkan bahan-bahan pembuat kue, menghampiri Tania dan Keyra.
“Ini pasti Keyra," sapanya
“Iya tante. Makasih ya udah mengundang Keyra," Keyra tersenyum
”Ya udah yuk kita masuk. Kita bikin kue," kata ibu Tania
Keyra menanggalkan sepatu rodanya.
”Tante udah lama usaha kue ini?" tanya Keyra yang sedang mengaduk tepung.
”Ya, sejak Tania masih kecil. Dia selalu membantu saya membuat kue," Ibu Tania melirik putri satu-satunya.
“Iya Key. Dulu aku sering membantu ibu. Malah, ada kue yang rasanya nggak enak sama sekali. Aku pikir itu gula eh ternyata garam. Ibu marah sekali padaku," Tania tertawa saat mengingat waktu dulu.
”Oh ya.. Kalian terlihat sangat akrab ya," Keyra merasa sedikit iri.
”Kamu pasti juga akrab sama ibu kamu, ya kan? tanya Ibu Tania
"Ibu Keyra sudah meninggal tante. Sejak Keyra umur 4th," kata Keyra sedih
”Oh maafkan saya Keyra. Saya tidak tau," Ibu Tania merasa bersalah.
”Nggak papa tante. Keyra juga sudah terbiasa."
”Kalo begitu.. Anggap aja ibuku seperti ibu kamu sendiri, Keyra," Tania menghibur
”Really??" Keyra terlihat sumringah
Mereka bertiga meneruskan untuk membuat kue.
”Ayah yang tiap hari mengantar kue-kue ini ke toko dan menjaganya," kata Tania
”Kalian punya toko kue?"
”Ya. O iya Key, kamu sama kak Kevin ada hubungan apa sih kalo aku boleh tau?"
Tania penasaran
”Kami sahabatan sejak kecil sampai sekarang. Meskipun dulu jarang bertemu, tapi kami tetap hubungan lewat handphone. Emang kenapa? Kok tiba-tiba kamu nanyain kak Kevin? Jangan-jangan kamu suka ya...." goda Keyra
”Enggak lah. Aku penasaran aja. Soalnya kalian itu terlihat mesra banget. Aku pikir kalian pacaran."
”Kak Kevin udah kuanggap kayak kakak aku sendiri. Dia selalu baik sama aku. Kasih perhatian ke aku," Keyra tersenyum
”Tapi apakah kamu tak menyimpan rasa sedikitpun padanya. Rasa cinta mungkin?" Tania penuh selidik.
”Aku mengaguminya. Dia baik, perhatian, dewasa, bijaksana… dia su... "
“Ngomongin apa sih kalian? Kayaknya seru banget," tiba-tiba Ibu Tania datang selesai menerima telephone pesanan.
”Ibu pengen tau aja sih."
”Pasti ngomongin cowok. Inget Tania, ibu menyetujui kamu pacaran asalkan cowok itu bener-bener tulus.”
“Iya iya bu. Ya udah kita terusin buat kue ya," Tania sengaja menutup pembicaraan dengan Keyra tentang Kevin. (Takutnya ibunya malah menceramahi keduanya hehe, Tania bandel).
Hari sudah sore, akhirnya mereka selesai membuat kue. Terlihat Keyra yang kelelahan.
“Keyra nginep sini aja. Besok sabtu kan kuliah libur," ajak ibu Tania
“Nggak usah tante nanti ngerepotin. Lagian Keyra harus bantuin ayah di kedai teh."
“Nggak ngerepotin kok. Tania malah senang ada temannya."
“E.. kapan-kapan aja tante, Keyra pasti nginep sini. Keyra permisi pamit dulu tante. Sudah sore. Makasih kuenya," Keyra berpamitan.
”Ya udah kalo gitu. Jangan sungkan-sungkan datang lagi ke sini. Tante tunggu lho. Hati-hati ya kamu."
”Ya tante. Tania aku pulang dulu ya. Makasih untuk mengajarkan aku membuat kue," Keyra tersenyum lebar
”Sampai ketemu lagi ya. Hati-hati," kata Tania
Dengan tentengan kue di tangannya, Keyra segera meninggalkan rumah Tania dan bergegas pulang.
Sampai di perempatan jalan, Keyra melihat pak Anjar yang sedang menunggunya. Keyra segera menghampirinya.
Tapi ketika Keyra menuju pak Anjar, tiba-tiba sebuah mobil mewah sedikit mengebut melewati genangan air, dan tak sengaja air itu mengenai Keyra.
Mobil itupun terhenti. Keyra menghampirinya dan menggedor-gedor kaca mobil. Kaca mobil yang begitu gelap, membuat Keyra penasaran siapa orang yang tega berbuat itu.
”Keluar!" teriak Keyra
Yang menyetir mobil itu langsung keluar dan membawa handuk kecil.
”Kamu?" Keyra ternganga
”Maaf aku tadi nggak sengaja," kata Bagas
Ya ternyata mobil itu milik O-I-S. Keyra semakin melongo ketika kaca mobil terbuka.
Cowok-cowok itu menatapnya. 'Mampus aku' pikirnya
“Kamu bisa nyetir nggak sih!" kata Keyra akhirnya pada Bagas (Sok berani).
”Sorry. Aku nggak tau kalo ada genangan air di situ. Aku pikir fatamorgana. Biar aku lap pipi kamu itu," kata Bagas
”Biar aku sendiri yang lap," Keyra sedikit tersenyum melihat tingkah Bagas (Lucu juga cowok itu, pikirnya)
”Kenapa senyum-senyum sendiri," kata Bagas
”Eh. Nggak papa. Lain kali hati-hati kalo nyetir. Kalian hampir merusak kue buatanku tadi."
”Bagas cepat masuk," kata Aldi
Bagas buru-buru masuk mobil.
”Eh ini handuknya, masih bersih kok," kata Keyra
”Buat apa handuk yang udah bekas," kata Reyo sambil menutup kaca mobil.
Mobil pun berlalu.
”Eh sombong sekali! Siapa orang yang mau temenan sama otak batu kayak kamu!" teriak Keyra
Keyra pun segera menghampiri pak Anjar dengan wajah kesal. Dibantingnya pintu mobil setelah dia berada di dalam mobil.
“Ya ampun Nona... bikin bapak kaget aja," pak Anjar mengelus dadanya.
"...."
“Non Keyra nggak papa? Kok Baju nona kotor sekali," tanya pak Anjar lagi
“Udah deh pak, ayo kita pulang. Keyra pengen cepat sampai rumah," kata Keyra yang masih kesal.
Sesampainya di rumah Keyra langsung mandi dan menemui ayahnya yang sedang berada di ruang kerja dengan membawa kue yang dibuatnya bersama Tania tadi.
“Ayah...," Keyra mencium pipi ayahnya yang sedang duduk menatap layar laptop.
“Hei anak ayah udah pulang rupanya. Bawa apa itu, Key?" tanya ayah ketika melihat Keyra membawa sesuatu di tangannya.
“Ini Keyra buatkan kue untuk ayah."
“Emang anak ayah bisa bikin kue?" Deru tersenyum
“Ya iya sih, tadi Ibu Tania yang bikin. Keyra cuma bantu dikit, hehe..." Keyra tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ayah cobain dong." kata Keyra lagi
"Heeemmm, enak sekali ini Key," kata Deru setelah mencicipi kue.
Deru menatap Keyra yang terlihat sedih.
“Anak ayah kok malah diam aja. Kenapa sayang?" tanya Deru yang membuat Keyra semakin menitikkan air mata.
“Seandainya ibu masih ada, Yah. Pasti Keyra sekarang lagi bikin kue sama ibu," Keyra sedih
“Ya sudah kalau gitu kamu minta ajarin Ibu Tania. Nanti kalau sudah mahir, kamu ajarin ayah. Kita bikin kue sama-sama, oke," Deru menghapus air mata Keyra yang mengalir.
“Emang apa bisa ayah masak kue. Ayah kan bisanya bikin teh," Keyra tertawa kecil
"Kamu itu. Yuk kita habiskan kue ini," Deru mengacak rambut Keyra.
Akhirnya malam ini mereka lewati dengan penuh suka cita sambil menyantap kue bikinan ibu Tania sampai habis tak tersisa.
...❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments