Mendadak Menikah

Mendadak Menikah

Bab 1. Fitnah Berujung Menikah

“Dia Yah! Dia yang hamilin aku!”

Gara-gara kata keramat itu, di sinilah sekarang Amira berada. Di rumah seorang Alaska Lencana, sebagai istri sah di mata agama dan negara. Gadis SMA itu hanya bisa menggigit bibir takut saat tatapan tajam Laska mengarah padanya.

Pria yang baru memasuki usia dua puluh lima tahun itu, menggeram kesal. Menarik paksa tangan Amira agar gadis itu lekas duduk.

“Kamu bahagia bukan? Akhirnya anakmu itu, punya seorang ayah!” ucap Laska penuh penekanan. Bahkan ia menggenggam tangan Amira dengan sangat kuat.

“Aa! Sakit Om. Kira-kira dong kalau mau megang-megang.” Amira langsung menyentak tangan Laska, beranjak berpindah duduk.

Laska melotot, baru kali ini dia menemukan gadis gila. Bahkan mereka sekarang tinggal satu atap. Andai saja dia bisa menjelaskan semuanya kemarin, pasti semua tidak akan seperti ini.

“Dasar gadis egois!” Laska melangkah pergi meninggalkan Amira sendirian di ruang tamu.

Pandangan yang semula menatap punggung lebar terbalut kemeja putih, kini teralih menatap apartemen tempat yang akan ia tinggali ke depannya. Sebenarnya ada rasa bersalah, tidak seharusnya dia melibatkan Laska dalam masalah ini, tapi Amira tidak punya pilihan.

Kemarin, tepatnya jam 10.00 pagi di hari libur. Keluarga Amira tengah berbincang perihal perjodohan yang akan mereka lakukan, yaitu menikahkan Amira dengan anak teman ayahnya. Sayangnya, Amira menolak, dia tak ingin dijodohkan. Dan bodohnya lagi, dia kabur, ke kota. Bertemu Alaska, dan menjadikan pria itu kambing hitam.

“Amira pulang!” suruh sang ayah. Amira menggelengkan kepala, dia tidak mau dijodohkan dengan pria seperti Denon.

“Enggak mau Yah. Amira enggak mau! Lagian, Amira sudah punya kekasih!” teriak Amira menjadi pusat perhatian beberapa orang yang tengah berjalan kaki di depan toko-toko kota.

“Jangan buat malu! Ayo pulang!”

“Enggak mau Yah. Jangan kasar, Amira sedang hamil!”

Sontak. Genggaman itu terlepas. Pedli—ayah Amira menganga tak percaya, rahangnya mengeras mendengar perkataan sang putri satu-satunya. Ia menatap tubuh mungil Amira dari bawah sampai atas. Berbagai pikiran kotor berkecamuk memenuhi ruang pikirannya.

“Jangan ngelantur Amira! Tidak mungkin, kamu melakukan hal bodoh itu!”

“Amira benaran Yah. Amira hamil.”

“Siapa? Siapa yang menghamilimu?” Pedli bertanya dengan suara meninggi, bahkan tangannya sudah mencengkal erat pergelangan tangan Amira.

Amira gelagapan. Gadis itu mengalihkan pandangan dari tatapan nyalang sang ayah. Dia tidak tahu harus apa, padahal semua ini hanya bohongan. Agar dia terhindar dari perjodohan itu, tetapi ... Ayahnya malah menganggap semuanya benaran.

“Amira, katakan!”

Membuang napas kasar. Mata Amira menelusuri setiap sudut jalan raya. Berharap ada seorang pria yang bisa ia jadikan kambing hitam. Seketika senyumnya terbit, saat melihat seorang pria dengan setelan formal berjalan ke arah toko di belakangnya.

“Dia Yah! Dia yang hamilin aku!” teriak Amira sembari menunjuk pria itu.

“Alaska?” Dahi Pedli mengerut. Ia memandangi putrinya dan pria di depan sana secara bergantian.

“Aku tidak tahu namanya, tapi iya, dia yang ngehamilin aku.”

Mendengar ucapan kedua kalinya Amira, Pedli benar-benar naik pitam. Menghampiri Alaska dengan amarah yang sudah memuncak. Ia mendaratkan satu tinjuan tepat di samping bibir Laska. Amira menjerit, berlari menghampiri sang ayah.

“Ayah sudah! Ayah!”

Laska yang mendapat serangan secara tiba-tiba, kaget. Pasalnya dia tak memiliki salah sedikit pun. Dengan menahan sakit di sudut bibir, Laska bangun.

“Pak Pedli? Apa maksud Bapak?” Jujur, Laska sangat bingung. Partner kerjanya tiba-tiba berlaku kasar.

“Jangan pura-pura bodoh! Apa yang telah kamu lakukan dengan putriku? Ha!”

“Saya tidak mengerti maksud Bapak. Memangnya putri Bapak kenapa?”

“Jangan berlagak bodoh! Kamu ‘kan yang telah menghamili Amira? Jawab Laska!”

“Tidak! Itu tidak benar! Bahkan saya tidak mengenalnya.” Laska mencoba membela diri.

“Bohong! Aku ingat betul, kamu iya kamu yang ngehamilin aku! Waktu itu kamu mabuk.” Amira menggigit bibir bawahnya saat melihat tatapan tajam Laska, namun ia tetap berusaha terlihat tersakiti. Jika tidak, rencananya akan gagal.

“Kamu, nikahi dia!”

“Tapi Pak—“

“Alaska Lencana, pria bertanggung jawab yang selalu di puji banyak orang akan menghancurkan harga dirinya sendiri! Iya kah Alaska?”

Pedli tertawa miris. Ia menatap anaknya dengan sakit, hatinya hancur. Kini tatapannya tertuju pada perut rata Amira. Apakah benar, di sana ada benih Laska?

“Baiklah, saya Alaska Lencana akan menikahi anak Anda.”

Amira melotot mendengar ucapan Laska. Berulang kali matanya mengerjap tak percaya. Bohongan berakhir benaran?

**

“Buat sarapan!” Laska membuyarkan lamunan Amira. Gadis berambut sebahu itu mengerjapkan matanya lalu menatap Laska yang sudah berganti pakaian menjadi piama.

“Apa sarapan? Buat sendiri!” Tanpa memedulikan tatapan tajam Laska, Amira berjalan santai meninggalkan pria itu.

Suasana berubah menegangkan, Laska meraup udara dengan rakus. Menatap jengkel pintu kamar di sebelah kamarnya.

Dasar gila!

Bersabar, hanya itu yang Laska bisa lakukan. Benar kata sang abi, menikah dengan gadis SMA harus mempunyai banyak kesabaran. Ia beranjak menuju dapur, menenggak air minum lalu kembali ke ruang keluarga.

**

Pagi menyapa dengan cahaya matahari yang sudah hampir terang. Laska masih sibuk menata makanan di meja, setelah itu dia beranjak untuk memanggil Amira. Bagaimanapun gadis itu butuh makan, dan dia yang harus bertanggung jawab.

Dua piring nasi goreng sudah terhidang di atas meja. Harum yang menggugah selera menyebar di udara, masuk ke dalam cela-cela kamar Amira. Gadis yang tengah baringan di ranjang, sontak melompat dan berdiri. Seragam yang semula rapi jadi berantakan.

“Harum apa ini? Aih, aku jadi lapar,” ucapnya sembari mengendus-endus.

“Tapi jangan Amira! Gengsi dong sama Om Kulkas itu, masa iya kamu minta sama dia. Ayolah, tahan,” monolognya lagi. Kembali berbaring sambil menutupi hidung dengan tangan.

Tok

“Keluar. Makan.”

Hahaha. Amira tertawa terpingkal-pingkal. Apakah pria yang berstatus sebagai suaminya itu benaran kulkas berjalan? Bahkan menyuruh saja, suaranya terdengar datar dan dingin. Cukup, Amira harus serius sekarang ini. Mumpung mendapat tawaran makan dari Laska, tidak mungkin disia-sia kan oleh seorang Chelsi Amira Putri.

“Ini benaran Om yang buat?” Amira bertanya menggebu-gebu seraya terus menyuapkan nasi goreng buatan Laska.

“Hmm.”

“Enak banget! Gak salah jadiin suami,” ucap Amira dengan santainya.

“Maksudnya?” Dahi Laska mengerut.

“Ya maksudnya, itu, ‘kan enak ada yang masak. Lagian ya, aku sih ogah ke dapur.”

“Kamu—“

“Uda ya Om, Amira sudah selesai. Mau ke sekolah, dadah, muach.” Amira terus melambaikan tangannya, justru semakin membuat Laska menggeram kesal.

Laska memijat pelipisnya, sembari terus menghembuskan napas kasar. Ia beranjak dari duduk, berniat mengambil laptop dan hp, agar segera meluncur ke kantor.

Matanya tak sengaja menangkap sebuah kertas di bawah laptop, mengambil dan membawanya ke ranjang.

Laska terkejut ketika mendapati sebuah tulisan, namun detik berikutnya, dia tahu siapa penulis kertas ini.

Maaf ini ya Om, karena tanpa izin masuk kamar. Tapi, Amira cuma mau bilang, jangan galak, jelek tahu! Dan satu lagi, datar dan dinginnya buang aja, soalnya percis-cis kayak kulkas, bedanya situ lumayan ganteng.

Hemm, kayaknya ada satu lagi deh, ah, iya. Nanti jangan jemput Amira ya, soalnya aku mau senang-senang dulu bareng teman. Eits, gak boleh khawatir, Amira pasti jaga diri baik-baik. Gomawo. Muach

Laska mendecih, apa-apaan ini? Surat yang sangat tidak jelas, menurutnya. Dasar Amira.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti Alaska akan balas dendam nih akibat Amira menjebaknya dlm pernikahan..

2024-07-06

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kasian Laska yang gak tau papa langsung dapet nogem mentah..Ckk Amira..

2024-07-06

0

dee_an

dee_an

nyimak

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Fitnah Berujung Menikah
2 Bab 2. Kenyataan Pahit
3 Bab 3. Menggoda
4 Bab 4. Kesal
5 Bab 5. Lelah
6 Bab 6. Dasar Menyebalkan!
7 Bab 7. Dua Pria Dingin?
8 Bab 8. Gandeng?
9 Bab 9. Mencuri
10 Bab 10. First Kiss
11 Bab 11. Pertanyaan.
12 Bab 12. Sakit
13 Bab 13. Nasi Goreng?
14 Bab 14. Gadis Mesum?
15 Bab 15. Khilaf Lagi
16 Bab 16. Mulai Khawatir
17 Bab 17. Ketemu Mantan
18 Bab 18. Cemburu?
19 Bab 19. Perasaan Cinta
20 Bab 20. Masih Tetap Sama
21 Bab 21. Ayah Masih Kecewa
22 Bab 22. Pria Brengsek?
23 Bab 23. Menantu Kesayangan
24 Bab 24.
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Promosi
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97 Akhirnya Menuju Awal
99 Extra part
100 MM Season 2 : Bab 1
101 MM Season 2: Bab 2
102 MM Season 2: Bab 3
103 MM Season 2: Bab 4
104 MM Season 2: Bab 5
105 MM Season 2: Bab 6
106 MM Season 2: Bab 7
107 MM Season 2: Bab 8
108 MM Season 2: Bab 9
109 MM Season 2: Bab 10
110 MM Season 2: Bab 11
111 MM Season 2: Bab 12
112 MM Season 2: Bab 13
113 MM Season 2: Bab 14
114 MM Season 2: Bab 15
115 MM Season 2: Bab 16
116 MM Season 2: Bab 17
117 MM Season 2: Bab 18
118 MM Season 2: Bab 19
119 MM Season 2: Bab 20
120 MM Season 2: Bab 21
121 MM Season 2: Bab 22
122 MM Season 2: Bab 23
123 MM Season 2: Bab 24
124 MM Season 2: Bab 25
125 MM Season 2: Bab 26
126 MM Season 2: Bab 27
127 MM Season 2: Bab 28
128 MM Season 2: Bab 29
129 MM Season 2: Bab 30
130 MM Season 2: Bab 31
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Fitnah Berujung Menikah
2
Bab 2. Kenyataan Pahit
3
Bab 3. Menggoda
4
Bab 4. Kesal
5
Bab 5. Lelah
6
Bab 6. Dasar Menyebalkan!
7
Bab 7. Dua Pria Dingin?
8
Bab 8. Gandeng?
9
Bab 9. Mencuri
10
Bab 10. First Kiss
11
Bab 11. Pertanyaan.
12
Bab 12. Sakit
13
Bab 13. Nasi Goreng?
14
Bab 14. Gadis Mesum?
15
Bab 15. Khilaf Lagi
16
Bab 16. Mulai Khawatir
17
Bab 17. Ketemu Mantan
18
Bab 18. Cemburu?
19
Bab 19. Perasaan Cinta
20
Bab 20. Masih Tetap Sama
21
Bab 21. Ayah Masih Kecewa
22
Bab 22. Pria Brengsek?
23
Bab 23. Menantu Kesayangan
24
Bab 24.
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Promosi
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97 Akhirnya Menuju Awal
99
Extra part
100
MM Season 2 : Bab 1
101
MM Season 2: Bab 2
102
MM Season 2: Bab 3
103
MM Season 2: Bab 4
104
MM Season 2: Bab 5
105
MM Season 2: Bab 6
106
MM Season 2: Bab 7
107
MM Season 2: Bab 8
108
MM Season 2: Bab 9
109
MM Season 2: Bab 10
110
MM Season 2: Bab 11
111
MM Season 2: Bab 12
112
MM Season 2: Bab 13
113
MM Season 2: Bab 14
114
MM Season 2: Bab 15
115
MM Season 2: Bab 16
116
MM Season 2: Bab 17
117
MM Season 2: Bab 18
118
MM Season 2: Bab 19
119
MM Season 2: Bab 20
120
MM Season 2: Bab 21
121
MM Season 2: Bab 22
122
MM Season 2: Bab 23
123
MM Season 2: Bab 24
124
MM Season 2: Bab 25
125
MM Season 2: Bab 26
126
MM Season 2: Bab 27
127
MM Season 2: Bab 28
128
MM Season 2: Bab 29
129
MM Season 2: Bab 30
130
MM Season 2: Bab 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!