Istri Orang Yang Mempesona

Dulu, setelah pertemuan pertama kami waktu itu, aku menyadari kalau aku tertarik pada Mita. Aku pun mencoba mencari akunnya di Facebook dengan mengetik nama lengkapnya, aku melihat foto profilnya dengan seorang laki-laki yang mengenakan serangam khaki yang aku pikir adalah gurunya saat itu.

Aku mengirim pesan pada Mita lewat Facebook tapi dia tidak pernah membalasnya. Sepertinya Mita ini tipe cewek yang cuek dengan orang baru.

Beberapa hari kemudian, aku melihat Mita mem-posting fotonya bersama laki-laki yang sama di akun Facebook-nya dengan caption ‘'Kak Indra kesayangan Mita😘'. 

Aku baru tahu saat itu kalau laki-laki bernama Indra tersebut adalah pacar Mita. Yang aku pikirkan saat itu adalah, Mita memacari guru honorer di sekolahnya.

Sekali lagi aku mencoba mengirim pesan pada Mita, namun lagi-lagi Mita tidak membalasnya. Mungkin dia tidak membalas pesanku karena dia tidak mau pacarnya marah. Pikirku.

Semenjak saat itu, aku sudah tidak pernah menghubungi Mita lagi. Tapi aku selalu setia memberikan jempolku di setiap posting-annya. Tanpa aku sengaja, aku menjadi stalker yang selalu kepo dengan kehidupannya.

Hingga beberapa tahun kemudian, aku harus menelan pil kekecewaan saat melihat Mita mem-posting foto undangan pernikahannya dengan laki-laki bernama Indra tersebut. Semenjak saat itulah aku mencoba membuang rasa kagumku pada gadis cantik tersebut.

***

Tidak terasa aku dan Mita sudah mengobrol selama beberapa menit di depan rumah makan, tepatnya di pinggir jalan. Sebagai ungkapan terima kasihnya, Mita ingin mentraktirku makan. Ya aku terima saja ajakannya itu karena aku memang benar-benar sudah sangat lapar. Hitung-hitung, aku juga bisa mengobrol lebih lama dengan istri orang yang sangat mempesona itu.

Aku memesan nasi campur kesukaanku sedangkan Mita memesan bakso yang katanya makanan kesukaannya saat berkunjung ke tempat makan tersebut. Sembari menunggu pesanan kami siap, kami mengobrol banyak terlebih dahulu.

"Ta, kamu tadi kenapa melamun di jalan?" tanyaku saat kembali mengingat kejadian naas yang hampir menimpa dirinya.

"Oh, mm ... tadi saya lagi memikirkan sesuatu," jawab Mita sembari tersenyum dipaksakan.

Aku memang bukan cenayang tapi aku bisa tahu kalau Mita pasti sedang memiliki masalah yang sedang memberatkan pikirannya. Kecurigaanku semakin kuat saat aku mengingat caption galau yang Mita unggah di insta story-nya sejak beberapa hari lalu. 

Entah mengapa aku begitu yakin kalau Mita pasti sedang memiliki masalah didalam rumah tangganya. Tapi aku merasa tidak enak untuk mengoreknya sedikit pun karena aku sadar hal tersebut sangatlah tidak sopan.

Aku dan Mita saling bertukar nomor ponsel. Dia bahkan mem-follback akun Instagram-ku. Mita nampak terkejut saat tahu kalau aku sudah lama mem-follow akunnya.

"Astaga. Jadi Angga54 itu akun kamu, kok saya baru tahu?" ucap Mita sambil menatapku tidak percaya. Sepertinya sekarang dia sudah tahu kalau aku selalu menyukai posting-annya selama ini.

"Kok kamu nggak pernah DM saya sih?" sambung Mita lagi.

"Aku takut suami kamu marah," jawabku seadanya.

Mendengar jawabanku, Mita tersenyum kecut. Aku bisa melihat raut kesedihan di wajahnya. Aku jadi curiga kalau rumah tangga mereka tidak harmonis.

“Marah apanya? Kak Indra bahkan nggak peduli lagi padaku.” Mita bergumam tapi aku masih bisa mendengar apa yang dia katakan meskipun sangat kecil dan samar-samar.

"Kamu ngomong apa sih? Aku nggak dengar," tanyaku pura-pura.

"Eh, nggak ada apa-apa kok. Ayo makan, nanti kamu telat lagi," jawab Mita sambil meraih botol kecap dan saus lalu memasukkan kedalam kuah baksonya secara bergantian.

Yang dikatakan Mita ada benarnya juga aku tidak boleh berlama-lama di luar. Bisa-bisa aku terlambat mengikuti pertemuan di Kantor Kecamatan. Kalau pak Kades tahu aku kelayapan, bisa-bisa aku kena semprot.

Setelah selesai makan, Mita membayar tagihan makanan kami. Aku berjalan berdampingan bersamanya keluar dari rumah makan itu.

"Makasih ya, Ta," ucapku saat aku sudah berdiri di samping motorku.

"Seharusnya saya yang berterima kasih sama kamu. Kamu sudah menyelamatkan nyawa saya tadi," balas Mita sambil memamerkan senyuman manisnya kepadaku.

Aku benar-benar sudah gila. Bisa-bisanya aku begitu terpesona dengan senyumannya. Aku khawatir nanti malam aku tidak bisa tidur gara-gara senyuman manisnya itu selalu terngiang-ngiang di pikiranku.

Sadar Angga. Mita itu sudah memiliki suami, kamu harus ingat itu. Kamu tidak boleh jatuh cinta padanya. Batinku ingin menyadarkan diri dari ketidak warasanku saat itu.

"Mm ... Ta, kamu kesini naik apa?"

"Tadi saya juga naik motor, tapi motornya saya parkir di depan Alfamart. Saya sebenarnya juga bingung kenapa saya bisa jalan kaki sampai disini, ya?" jawab Mita sambil tertawa kecil dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal seperti orang bodoh.

Aku tersenyum mendengarkan penuturan polosnya. Kebetulan Alfamart berada tepat di samping kantor kecamatan tempat aku mengikuti pertemuan hari itu. Aku pikir, lebih baik aku mengajak Mita untuk ikut denganku sampai didepan Alfamart.

"Ayo, Ta. Kamu ikut denganku saja sampai di depan sana."

Mita setuju. Dia pun ikut denganku sampai di tempat dimana dia memarkirkan motornya.

"Makasih ya, Angga tumpangannya," ucapnya sambil turun dari boncenganku.

"Sama-sama," balasku. "Oh iya. Siapa tau kamu mau pesan baju kaos couple sama suami kamu, aku punya usaha baju kaos, namanya AAP.id. Kamu bisa request tulisan serta desain gambar sesuai selera." Aku cengengesan sambil mempromosikan bisnisku pada Mita.

Sebenarnya itu hanyalah alasan semata. Kalau tiba-tiba Mita tertarik, berarti aku masih punya kesempatan untuk bertemu dengannya lagi.

"Baju kaos? Baju kaos apa?" tanya Mita penasaran.

"Kalau kamu penasaran, kamu bisa melihat postinganku atau postingan AAP.id di Instagram," jawabku sambil kembali melemparkan senyuman padanya.

"Oke." Mita melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya ke arahku.

Lagi-lagi dia memamerkan senyumannya itu. Kalau begini terus, aku bisa pingsan Mitaaa. Ucapku dalam hati.

Senyuman wanita ini benar-benar bisa membuatku mabuk kepayang. Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat itu. Aku benar-benar mengangumi istri orang. Tidak. Bukan sekedar mengagumi saja, tapi dosisnya lebih tinggi dari itu.

Semenjak pertemuanku dengan Mita waktu itu. Aku selalu menunggu DM maupun pesan Whatsapp darinya. Tapi sudah seminggu semenjak pertemuan kami waktu itu, aku tidak kunjung mendapatkan kabar apapun darinya. Aku benar-benar sudah gila. Aku selalu menunggu Mita menghubungiku duluan.

Aku bangkit dari pembaringanku. Aku ingin membasuh wajahku dengan air dingin di kamar mandi. Mungkin dengan seperti itu, aku bisa kembali berpikir waras.

Usai membasuh wajahku di kamar mandi, aku keluar kamar menuju ruang tengah. Aku memutuskan untuk bermain play station agar pikiranku bisa dialihkan dari Mita barang sejenak.

Aku menyalakan alat permainan tersebut. Aku memilih game sepak bola favoritku. Saat aku tengah asyik bermain game, aku melihat bayangan Mita sedang melambaikan tangan dan tersenyum padaku di layar televisi. Tanpa sengaja aku melempar stick game yang ada digenggamanku. Entah mengapa aku merasa Mita seperti hantu yang selalu bergentayangan dimana pun aku berada.

"Kenapa kamu selalu membayangiku Mita? Aku benar-benar sudah gila," kataku sambil bangkit lalu menjatukan tubuhku diatas sofa.

Terpopuler

Comments

🌽𝙼𝙸𝚉𝚉𝙻𝚈ᵇᵃˢᵉ

🌽𝙼𝙸𝚉𝚉𝙻𝚈ᵇᵃˢᵉ

perasaan yang seharusnya tidak muncul kan...

2024-06-08

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

beuuu bucin tingkat dewa ini mah

2023-03-01

0

rara ayu

rara ayu

cinta itu ibarat jelangkung,datang gk dijemput pulang tak diantar...

2022-05-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!