Sekembalinya ke Rusun aku membaringkan diriku di ranjang selagi menatap ponsel di tanganku, aku bukanlah orang yang suka diberi oleh gadis meski begitu Natalie terus saja memaksaku untuk menerimanya.
Awalnya dia ingin memberikannya, namun aku segera menolaknya, meski lama, aku pasti membayar untuk ini.
Saat aku menatapnya, layar ponsel tersebut bersinar menampilkan panggilan masuk dari Natalie, padahal ini belum 10 menit kami berpisah tapi dia sudah meneleponku.
Aku dengan ragu mengangkatnya dan sosok Natalie terlihat jelas di sana.
Ini video call.
Kalau tahu aku tidak mungkin mengangkatnya soalnya aku tidak memakai baju sekarang, dari seberang Natalie menatapku dengan mata berbinar.
"Tubuhmu sangat bagus Arta."
Tidak ada gadis baik-baik yang menatap laki-laki seperti itu dan berkata demikian.
"Aku akan pakai baju dulu."
"Haruskah?"
Aku segera melakukannya tanpa harus menjawabnya. Aku duduk di kursi untuk menjawab panggilan Natalie kembali.
"Memangnya ada apa?"
"Yah, aku hanya ingin mencoba saja.. Ponselnya bekerja ternyata."
"Ini baru, jelas bekerja kan," teriakku.
"Bagaimana apa aku terlihat jelas di sana?
"Aku bisa jelas melihatmu, bahkan jerawat di keningmu juga."
"Keningku? Gawat, aku harus segera menghilangkannya dengan langkah jitu."
Natalie terlihat panik hingga berjalan ke sana kemari mencari sesuatu sementara aku hanya tertawa lepas melihatnya.
"Kenapa kau tertawa?"
"Aku cuma bercanda, tidak ada jerawat sama sekali di sana."
Natalie mendekatkan wajahnya selagi mengembungkan pipinya imut.
"Candaannya tidak lucu."
"Sebaiknya kau tidur sekarang."
"Malam ini aku ingin bergadang... Walau semua orang bilang bergadang musuh kecantikan aku tidak peduli."
Gadis ini memang keras kepala, saat aku mendesah pelan pintu di kamar Natalie terbuka, dan dari sana kulihat orang yang mirip seperti ibunya serta adik perempuannya muncul dari belakang secara diam-diam
Keduanya melambai ke arahku kemudian membentuk hati dengan tangan mereka, wajah mereka jelas berasal dari luar negeri.
"Kenapa Arta diam saja?"
"Di belakangmu."
"Jangan bilang ada hantu atau sebagainya?"
"Bukan di sana hanya ada ibu dan adikmu."
Ekpresi Natalie memucat.
Saat dia berbalik, orang yang kusebut tampak menggodanya.
"Apa dia pacarmu?"
"Kakak punya pacar?"
"Hentikan, dia cuma temanku."
"Halo, halo, aku ibunya."
"Aku adiknya."
"Maaf Arta aku tutup, besok kita ketemu di sekolah.. Hentikan kalian berdua."
Sebelum aku menjawabnya layar sudah terputus lebih dulu, melihat yang barusan entah kenapa aku tahu darimana sifat jahil Natalie datangnya. Selagi memikirkan itu aku menutup mataku dan tertidur pulas di ranjang.
Baru keesokan paginya di dalam kelas Natalie menyapukan kembali dengan pipi merona.
"Soal kemarin, sungguh memalukan," dia mengatakannya selagi menutup wajahnya dengan kedua tangannya, semua siswa di kelas tampak bertanya-tanya lalu menatapku dengan tatapan penasaran.
"Kalian salah paham."
Saat aku balik menatap mereka, semua orang mengalihkan pandangannya. Imej tentangku masih belum berubah rupanya.
Waktu istirahat aku memilih tempat di atas gedung sekolah dengan susu dan roti di tanganku, jika aku makan di kantin semua orang akan takut lalu berlarian ke sana kemari.
Melihatnya sudah cukup membuatku terluka.
Tak lama kemudian pintu atap terbanting dengan keras menampilkan sosok wanita berambut merah sebahu yang terlihat sedang emosi, ketika dia melihatku tubuhnya gemetaran.
"A-aku ti-tidak tahu a-ada orang, ma-maafkan aku.. A-aku akan pe-pergi."
Dia ini Azis Gagap kah?
Biasanya aku memang selalu istirahat diparkiran sepeda, hari ini pertama kalinya aku di sini.
Aku mungkin yang salah.
"Tidak apa-apa, duduklah di sini."
"Hiiii... Maafkan aku, jangan bunuh aku."
"Memangnya aku ini apa?"
"Maafkan aku."
Dia langsung menangis hanya dengan melihat wajahku, apa aku ini semenakutkan itu?
"Arta membuatnya menangis," suara muncul dari sampingku dan dia adalah Natalie.
"Sejak kapan kau juga ada di sini?"
"Aku diam-diam mengikutimu dan bersembunyi di belakang toren air."
Yang lebih menakutkan jelas orang ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
SikilatHitam
lanjutkan Thor semakin seru dan tetap semangat
2021-12-01
0
Creeper-Chan
parah bikin orang nangis
2021-11-30
0