Keesokan paginya saat aku keluar, Natalie sudah berada di depan pintu dengan penampilan yang berbeda. Ia mengenakan gaun putih terusan dengan tas yang digantung di bahunya.
"Anu, aku malu jika dilihat seperti itu."
"Ah, maafkan aku.. kau terlihat imut."
"Ter-terima kasih, mau pergi sekarang."
Aku mengangguk mengiyakan sebelum akhirnya mengunci pintu dan pergi bersama Natalie. Kami berdua saling diam bahkan ketika kami sampai di sebuah mall terkenal.
Hal ini jelas tidak boleh kubiarkan, cepat berfikir. Setelah cukup memikirkannya aku dapat kalimat yang bagus.
"Hari yang cerah yah."
"Um."
"Apa kita hanya membeli ponsel dan pulang lagi?"
"Mana mungkin, kita akan bersenang-senang bahkan aku sudah menulis jadwalnya."
Natalie mengeluarkan gulungan kertas dari dalam tasnya, dan itu benar-benar sangat panjang.
"Arta apa kau tidak menganggap ini kencan?"
"Eh, ini kencan?"
"Tentu saja... Aku cukup bosan selalu berada di rumah jadi ketika aku bosan kau harus menemaniku seperti ini."
Aku berdeham sekali.
"Arta wajahmu memerah."
"Bukan apa-apa."
Natalie hanya melihat ke arahku dengan pandangan berbinar selagi tersenyum jahil, yah kurasa aku terjebak dengannya seharian ini.
Setelah membeli ponsel aku dibawa berkeliling mall, terutama area game. Aku berdiri selagi mengawasi Natalie yang sedang berdansa di depanmu, setiap gerakannya memang sempurna.
Layar besar kini menampilkan tulisan "Finish" yang mana menjadi akhir tariannya.
"Aku sangat berkeringat, bagaimana tarianku barusan?" tanyanya demikian.
"Sangat bagus."
"Kenapa Arta tidak mencobanya juga?"
"Soal itu, aku tidak mungkin melakukannya, aku adalah tipe pasif," balasku selagi memberikan tas milik Natalie.
"Heh, aku pikir Arta terlihat atletik juga... Mau bagaimana lagi, mau coba game lain?"
Aku mengangguk sebagai jawaban, hal seperti ini membuatku gugup terlebih ini pertama kalinya aku pergi dengan seseorang, terlebih dia seorang gadis.
Kami bermain tembak-tembakan, game arcade bahkan semua game yang bisa dimainkan dua orang di ruangan ini telah kami coba, kendati demikian.
"Aku kalah."
Aku yang terduduk lemah hanya bisa meratapinya sementara Natalie tertawa lepas.
Aku benar-benar berhutang soal ponsel dan kekalahan ini padanya.
"Arta cuma beruntung karena lawannya adalah aku, bagaimana kalau Arta coba yang di sana juga?"
Di dekat pintu ada sebuah mesin capit di mana hadiahnya adalah boneka. Jika pun aku mencobanya aku tidak yakin akan memenangkannya, meski begitu Natalie malah menarikku.
"Apapun yang terjadi kau harus mencobanya, atau aku akan marah soal ini."
Aku hanya bisa mendesah pelan saat memasukan koin ke dalamnya, dengan gerakan asal-asalan aku memilih mengambil boneka yang ditunjuk oleh Natalie, itu hanya boneka kucing oranye.
"Uwaah... lihat itu."
Entah Kenapa aku malah berhasil melakukannya.
"Uwahh... aku menang."
"Kenapa Arta juga malah terkejut?"
Aku mengambil boneka dari dalam mesin lalu memberikannya pada Natalie.
"Terima kasih Arta, sepertinya aku haus sekarang... bagaimana kalau kita cari minuman?"
"Untuk itu biar aku yang membayarnya, aku tidak akan membiarkan seorang gadis terus mentraktirku. Aku masih punya harga diri," mendengar itu Natalie malah tertawa, dia mencondongkan tubuhnya sedikit ke arahku lalu berkata dengan imut selagi menyibak rambut di telinganya.
"Aku tidak keberatan."
Kami memutuskan mengunjungi cafe yang berada di lantai atas, saat pelayan datang aku memesan kopi hitam.
"Kopi hitam, Arta sangat dewasa. Kalau begitu aku juga."
Sebenarnya diam-diam aku memasukan gula ke dalamnya.
"Tidak, tidak, kau tidak akan sanggup meminumnya sebaiknya pesan jus atau hal lainnya."
"Aku sudah dewasa, aku akan tetap meminum kopi pahit, tolong pesan itu juga."
Aku mengangguk ke arah si pelayan sebelum dia pergi dan kembali dengan kopi kami.
"Aku ini sudah dewasa, kopi pahit bukan apa-apa bagiku."
Saat Natalie meneguknya dia menjatuhkan wajahnya di atas meja dengan mual.
"Pahit sekali, apa orang dewasa itu tidak memiliki selera bagus?" aku hanya memperhatikan selagi tersenyum masam ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Creeper-Chan
imut sih tapi jatuhin harga diri wkwkwk
2021-11-29
2