episode 2 Rasa Bersalah

Amira pun tersentak dari tidurnya. Dia segera meraih jam di atas nakas yang berada di sebelah kasurnya. Dia kaget ketika melihat jam menunjukkan pukul 07.00, ia mengambil handphone nya dan kaget ketika melihat 10 panggilan tak terjawab dari Genta. Amira bergegas mandi, Amira menyelesaikan acara mandinya lebih cepat dari biasanya, dia memakai seragam dan hanya mengikat asal rambutnya. Kemudian ia pun memakai sepatu. Penampilan seperti itu sudah sangat elok bagi Amira.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu yang kedua kalinya, Amira yang sudah siap dan bersemangat membuka pintunya.

"Amira, mama pikir kamu belum bangun, ayo cepat sarapan dulu!!" Perintah mama Amira kepada Amira.

"Aduh maa, kayaknya gak bisa deh Amira udah telat Amira harus segera berangkat, nanti Amira makan di sekolah ya ma" Jawab Amira sambil mengecup pipi mamanya dan segera pergi.

"Yah ampun Amira tidur jam berapa sih tu anak" Ucap mamanya sambil mengerutkan kening.

Taksi yang dinaiki Amira pun telah sampai di depan gerbang sekolah. Amira bergegas memasuki gerbang yang hampir mau di tutup pak satpam.

"Eeehh pak pak, tunggu aku belum telat kan" Ujar Amira pada pak satpam.

"Hampir neng, tinggal 1 menit lagi, yah uda masuk" Ucap pak satpam pada Amira.

"Makasih ya pak" Ucap Amira dan langsung masuk.

Amira memasuki ruang belajar, untung saja kelasnya belum di mulai, Amira langsung duduk di sebelah salsa.

"Mir, tumben telat, kenapa?" Tanya Salsa pada Amira.

"Aku semalam begadang abis bantu-bantu Ayah sama Ibuku di toko" Jawab Amira berbohong.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa Guru kelas mereka.

"Pagi bu" Jawab murid-murid serentak.

Tak terasa jam belajar sudah hampir habis dan waktunya beristirahat, beberapa menit kemudian terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan waktu istirahat telah tiba. Salsa teman sebangku mengajaknya menuju ke kantin sekolah.

"Mir, yuk ke kantin" Ajak Salsa pada Amira.

Amira pun mengangguk dan mengajak mery sahabatnya yang satu lagi untuk pergi ke kantin bersama. Mereka jalan bersama, sesampainya di kantin.

"Mir, kamu beli apa?" Tanya Salsa pada Amira.

"Hmmm beli apa ya.. Bingung nih"

"Beli gorengan aja yuk" Ajak mery pada Amira dan Salsa.

"Nggak mau ah penggorengan kan keras" Canda Amira pada Mery dan Salsa.

"Itu penggorengan bukan gorengan" Celetuk Salsa pada Amira.

"Hahahaha... " Mereka pun tertawa bersama.

Salsa dan Mery adalah sahabat baik Amira, meraka selalu bersama di sekolah maupun di luar sekolah. Ketika mereka sedang makan gorengan dan sedang asyik ngobrol, tiba-tiba Amira mendapat chat dari Genta.

"Kamu masih marah? Tadi pagi aku telpon mau jemput kamu tapi nggak di angkat" Ucap Genta pada Amira.

"Maaf yaa, aku ketiduran dan aku sama skali nggak dengar telpon dari kamu, tadi aja aku hampir telat" Ucap Amira pada Genta.

"Iyaa nggak apa-apa, ketemuan yuk aku tunggu di samping sekolah ya" Ajak Genta pada Amira.

Amira dan Genta memang backstreet, karena Amira nggak mau orang tuanya tau tentang hubungan mereka, makanya mereka selalu ketemu diam-diam bahkan kedua sahabat Amira pun tidak tau tentang hubungan mereka. Satu sekolah itu tau kalau Amira dan Genta tidak punya pacar, sesampainya di samping sekolah.

"Genta" Sapa Amira pada Genta.

"Heii Amira" Sambut Genta dengan senyum manisnya.

"Aku pikir kamu marah soal kejadian tadi malam" Ucap Genta pada Amira.

"Emmm... Gen, gak usa di bahas ya anggap aja semalam itu kita nggak ngapa-ngapain" Ucap Amira tidak mau mengingat kejadian itu lagi.

"Mir, maafin aku yaa" Ucap Genta lagi dengan rasa bersalah.

"Uda.. Kan aku bilang nggak usa di bahas" Jawab Amira.

"Mir, gimana kalau kita tunjukin ke orang-orang di sekolah ini kalau kita itu pacaran" Usul Genta pada Amira.

"Jangan dulu, nanti aja kalau kita uda lulus, kita kan tinggal beberapa bulan lagi di sekolah ini, nanti kalau uda lulus baru kita ngomong jujur ke orang tua kita masing-masing kalau kita pacaran" Tolak Amira sembari meberikan usul.

"Aku cuma nggak mau aja kalau cowok-cowok di sini pada ngira kalau kamu itu nggak punya pacar, nanti mereka seenaknya lagi deketin kamu" Ucap Genta khawatir.

"Nggak, kamu percaya aja sama aku, aku janji nggak akan macam-macam, tapi kamu janji juga yaa nggak akan ninggalin aku apapun terjadi" Ucap Amira lirih, Amira takut kalau suatu saat Genta meninggalkannya dengan keadaannya seperti ini.

"Nggak mungkin aku ninggalin kamu, kalau kita uda lulus sekolah terus kita uda capai cita-cita kita masing-masing, kita akan menikah" Ucap Genta meyakinkan Amira dan langsung memeluk Amira dengan penuh kehangatan. Amira begitu nyaman berada di pelukan Genta dan Amira pun percaya kalau Genta nggak akan ninggalin dia.

Waktu menunjukkan pukul 19.00 malam. Amira dan mama papanya sedang makan malam bersama di rumah mereka.

"Amira, tinggal beberapa bulan lagi kamu ujian, kamu sudah mempersiapkan diri untuk belajar kan?" Tanya Papa pada Amira.

"Iyaa Papa, Amira sudah belajar kok" Jawab Amira gugup mengingat kejadian malam itu bersama Genta. Setelah kejadian itu Amira begitu merasa bersalah kepada kedua orang tuanya apa lagi jika berhadapan langsung dengan mereka, ingatan Amira tentang kejadian itu selalu terbayang.

"Kamu harus sekolah yang bener, biar kamu bisa mencapai cita-cita kamu untuk menjadi seorang dokter. Papa akan mendaftarkan kamu di universitas A di kota ini, itu universitas terbaik, walaupun biayanya mahal Papa akan tetap berusaha agar kamu bisa mencapai cita-cita kamu" Ucap Papa Amira begitu antusias.

"Tapi ingat, kamu jangan pacaran dulu biar kamu fokus ngejar cita-cita kamu" Ucap Papanya lagi mengingatkan.

Deegg, jantung Amira bergetar ketika mendengar larangan Papanya untuk tidak pacaran dulu. Papa Amira melarang Amira untuk pacaran tapi Amira sudah berpacaran bahkan sudah melewati begitu jauh batas pacaran. Amira semakin merasa bersalah dan takut bagaimana kalau kedua orang tua nya tau dengan keadaannya sekarang. Tapi Amira berusaha untuk yakin kalau tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya, Amira yakin kalau dia tidak akan hamil. Selama dia tidak hamil maka tidak ada yang perlu ditakutkan orang tuanya pun nggak akan tau keadaannya sekarang.

Selesai makan Amira membantu mamanya membereskan piring sisa-sisa makan malam mereka tadi. Tapi saat Amira mau membantu mamanya melarang dan mengatakan kalau lebih baik Amira belajar saja tidak usa bantu-bantu pekerjaan dapur lagi.

"Pekerjaan dapur biar mama yang bereskan, kamu ke kamar aja belajar sebentar lagi kan ujian, kamu harus fokus sayang" Ucap mamanya yang juga begitu antusias

Melihat semangat orang tuanya membuat Amira lagi-lagi merasa bersalah rasanya Amira ingin menangis tapi Amira meyakinkan dirinya sendiri kalau tidak akan terjadi apa-apa padanya, ia yakin dia pasti bisa membuat kedua orang tuanya bangga. Ketakutan Amira sementara hilang.

Seketika Amira terpikir untuk memutuskan hubungannya dengan Genta agar dia tidak khilaf lagi dan mengulangi kesalahannya malam itu, tapi Amira mengurungkan niatnya itu, walau bagaimanapun dia sangat mencintai Genta, Genta adalah laki-laki pertama yang berpacaran dengannya. Apalagi melihat perilaku Genta yang begitu lembut membuat Amira semakin mencintainya. Amira juga berpikir bagaimana kalau nanti dia sudah tidak bersama Genta, siapa laki-laki yang mau menerima Amira apa adanya, Amira merasa dirinya sangat memalukan sehingga sangat tidak pantas kalau dia berpacaran apalagi sampai menikah dengan laki-laki lain. Amira malu kalau sampai Amira menikah dengan laki-laki lain dan laki-laki itu akan tau keadaan Amira pasti dia tidak mau menerima Amira. Akhirnya Amira memutuskan untuk tetap bersama Genta saja.

Episodes
1 Episode 1 Amira Zavia
2 episode 2 Rasa Bersalah
3 Episode 3 Kehamilan Amira
4 Episode 4 Usaha Genta dan Amira
5 Episode 5 Curiga
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Papa Wijaya
8 Episode 8 Kepergian Genta
9 Eps 9 Amira dan Shaka
10 Episode 10 Amira Menyelamatkan Nyonya Emely
11 Episode 11 Permintaan Nenek
12 Episode 12 Penampilan Amira
13 Episode 13 Permintaan Kedua Nenek
14 Episode 14 Menyetujui Keinginan Nenek
15 Episode 15 Pertemuan Kembali
16 Episode 16 Permintaan Emely Kepada Amira
17 Episode 17 Pengakuan
18 Episode 18 Pernikahan
19 Episode 19 Shaka yang Keterlaluan
20 Episode 20 Permintaan Nenek yang Tidak Bisa di Bantah
21 Episode 21 Kedatangan Reza
22 Episode 22 Kecurigaan Shaka
23 Episode 23 Lagi-Lagi Shaka Bersikap Keterlaluan
24 Episode 24 Bertengkar
25 Episode 25 Ulang Tahun Reza
26 Episode 26 Kenyataan
27 Episode 27 Sikap Manis Shaka
28 Episode 28 Perhatian Kecil
29 Episode 29 Terungkapnya Rahasia
30 Episode 30 Frustasi
31 Episode 31 Rencana Nenek
32 Episode 32 Ini Saatnya
33 Episode 33 Penyesalan Shaka
34 Episode 34 Kembalinya Masa Lalu
35 Episode 35 Bahagia
36 Episode 36 Melahirkan
37 Episode 37 Berita Duka
38 Episode 38 Larut Dalam Kesedihan
39 Episode 39 Amira Kembali Pulih
40 Episode 40 Kedatangan Yura
41 Episode 41 Seranjang Bersama
42 Episode 42 Pesta Ulang Tahun Yura
43 Episode 43 Ulang Tahun Yura Part 2
44 Episode 44 Rencana Jahat Windy
45 Episode 45 Rencana Jahat Berbuah Manis
46 Episode 46 Keberanian Shaka
47 Episode 47 Bak di Landa Kasmaran
48 Episode 48 Emosi Reza
49 Episode 49 Namanya Queen Edelenyi
50 Episode 50 Dilema
51 Episode 51 Ke Kantor Shaka
52 Episode 52 Yura Jatuh Sakit
53 Episode 53 Sih Kecil Mungil
54 Episode 54 Kemunculan Genta
55 Episode 55 Mencoba Mengalah
56 Episode 56 Marah
57 Episode 57 Mulai Berdamai
58 Episode 58 Shaka Yang Tegas
59 Episode 59 Bertemu Queen
60 Episode 60 Jalan-jalan Berdua
61 Episode 61 Meminta Maaf
62 Episode 62 Sakit Hati
63 Episode 63 Amira Cemburu
64 Episode 64 Bimbang
65 Episode 65 Saling Mengungkapkan Cinta
66 Episode 66 Di mabuk cinta
67 Episode 67 Shaka mengancam ibu Genta
68 Episode 68 Rencana ke Puncak
69 Episode 69 Puncak
70 Episode 70 Puncak Part 2
71 Episode 71 Kebenaran yang di Ketahui Yura
72 Episode 72 Bercinta Setelah Bertengkar
73 Episode 73 Yura dan Reza
74 Episode 74 Ayah Genta Menemui Shaka
75 Episode 75 Kemarahan Dewa Atmadja
76 Maaf ya Guys Episode 75 baru di upload
77 Episode 76 Rencana Indah
78 Episode 77 Hari yang di Tunggu
79 Episode 78 Mimpi Buruk yang Jadi Nyata
80 Episode 79 Pernyataan Reza
81 Episode 80 Kecelakaan
82 Episode 81 Titik Terang
83 Episode 82 Fitnah!
84 Episode 83 Masalah yang Kembali Menerpa
85 Episode 84 Semuanya Pergi
86 Episode 85 Tak Berdaya
87 Episode 86 Reza Berusaha Menyelamatkan Pernikahan Shaka dan Amira
88 Episode 87 Mama Riana Mulai Tau
89 Episode 88 Orang Tua Amira Memarahi Shaka
90 Episode 89 Mencari Amira
91 Episode 90 Terpaksa
92 Episode 91 Perasaan yang Tak Biasa
93 Episode 92 Melihat Amira
94 Episode 93 Bertemu Amira
95 Episode 94 Kemalangan Amira
96 Episode 95 Yuran dan Reza Fitting Baju Pengantin
97 Episode 96 Shaka Mengetahui Keberadaan Amira
98 Episode 97 Pergi Menemukan Amira
99 Episode 98 Masih Belum Menerima
100 Episode 99 Amira Pulang Ke Rumah Orang Tuanya
101 Episode 100 Shaka Menjemput Amira
102 Episode 101 Pertemuan Amira dan Nenek
103 Episode 102 Bersama-sama Menjaga Nenek di Rumah Sakit
104 Episode 103 Pura-pura Kesakitan
105 Episode 104, Kabar Gembira
106 Episode 105 Mainan Mahal Untuk Queen
107 Episode 106 Pernikahan Yura dan Reza
108 Episode 107 Usaha Shaka Meraih Maaf Amira
109 Episode 109 Amira Merindukan Shaka
110 Episode 109 Saling Melepas Rindu
111 Episode 110 Peluh di Pagi Hari
112 Episode 111 Menjenguk Marsel
113 Episode 112 Firasat Seorang Ibu
114 Episode 113 Panas di Hati Yura
115 Episode 114 Sesak di Dada
116 Episode 115 Kesal Tapi Cemas
117 Episode 116 Sakit tak Berdarah
118 Episode 117 Mulai Luluh
119 Episode 118 Ternyata Mereka Mantan Kekasih
120 Episode 119 Kebenaran
121 Episode 120 Terkuak
122 Episode 121 Semakin Jelas
123 Episode 122 Antara Rindu dan Tak Tega
124 Episode 123 Fitnah Viona
125 Episode 124 Samudra
126 Episode 125 Gagal Lagi
127 Episode 126 Menyatakan Kebenaran
128 Episode 127 Dia Anakku
129 Episode 128 Pengorbanan Besar
130 Episode 129 Waktu Tak Bisa di Putar
131 Episode 130 Kedatangan Anisa
132 Episode 131 Rencana Anisa
133 Episode 132 Pilihan Genta
134 Episode 133 Melamar
135 Episode 134 Kebingungan Queen
136 Episode 135 Pernikahan
137 Episode 136 Bak Singa Kelaparan
138 Episode 137 Hilangnya Queen
139 Episode 138 Penjahat Amatiran
140 Episode 139 Mertua Kejam
141 Episode 140 Sadar
142 Episode 141 Jerah
143 Episode 142 Kejutan Besar
144 Episode 143 Kehamilan Yura
145 Episode 144 Lamaran
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 Amira Zavia
2
episode 2 Rasa Bersalah
3
Episode 3 Kehamilan Amira
4
Episode 4 Usaha Genta dan Amira
5
Episode 5 Curiga
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Papa Wijaya
8
Episode 8 Kepergian Genta
9
Eps 9 Amira dan Shaka
10
Episode 10 Amira Menyelamatkan Nyonya Emely
11
Episode 11 Permintaan Nenek
12
Episode 12 Penampilan Amira
13
Episode 13 Permintaan Kedua Nenek
14
Episode 14 Menyetujui Keinginan Nenek
15
Episode 15 Pertemuan Kembali
16
Episode 16 Permintaan Emely Kepada Amira
17
Episode 17 Pengakuan
18
Episode 18 Pernikahan
19
Episode 19 Shaka yang Keterlaluan
20
Episode 20 Permintaan Nenek yang Tidak Bisa di Bantah
21
Episode 21 Kedatangan Reza
22
Episode 22 Kecurigaan Shaka
23
Episode 23 Lagi-Lagi Shaka Bersikap Keterlaluan
24
Episode 24 Bertengkar
25
Episode 25 Ulang Tahun Reza
26
Episode 26 Kenyataan
27
Episode 27 Sikap Manis Shaka
28
Episode 28 Perhatian Kecil
29
Episode 29 Terungkapnya Rahasia
30
Episode 30 Frustasi
31
Episode 31 Rencana Nenek
32
Episode 32 Ini Saatnya
33
Episode 33 Penyesalan Shaka
34
Episode 34 Kembalinya Masa Lalu
35
Episode 35 Bahagia
36
Episode 36 Melahirkan
37
Episode 37 Berita Duka
38
Episode 38 Larut Dalam Kesedihan
39
Episode 39 Amira Kembali Pulih
40
Episode 40 Kedatangan Yura
41
Episode 41 Seranjang Bersama
42
Episode 42 Pesta Ulang Tahun Yura
43
Episode 43 Ulang Tahun Yura Part 2
44
Episode 44 Rencana Jahat Windy
45
Episode 45 Rencana Jahat Berbuah Manis
46
Episode 46 Keberanian Shaka
47
Episode 47 Bak di Landa Kasmaran
48
Episode 48 Emosi Reza
49
Episode 49 Namanya Queen Edelenyi
50
Episode 50 Dilema
51
Episode 51 Ke Kantor Shaka
52
Episode 52 Yura Jatuh Sakit
53
Episode 53 Sih Kecil Mungil
54
Episode 54 Kemunculan Genta
55
Episode 55 Mencoba Mengalah
56
Episode 56 Marah
57
Episode 57 Mulai Berdamai
58
Episode 58 Shaka Yang Tegas
59
Episode 59 Bertemu Queen
60
Episode 60 Jalan-jalan Berdua
61
Episode 61 Meminta Maaf
62
Episode 62 Sakit Hati
63
Episode 63 Amira Cemburu
64
Episode 64 Bimbang
65
Episode 65 Saling Mengungkapkan Cinta
66
Episode 66 Di mabuk cinta
67
Episode 67 Shaka mengancam ibu Genta
68
Episode 68 Rencana ke Puncak
69
Episode 69 Puncak
70
Episode 70 Puncak Part 2
71
Episode 71 Kebenaran yang di Ketahui Yura
72
Episode 72 Bercinta Setelah Bertengkar
73
Episode 73 Yura dan Reza
74
Episode 74 Ayah Genta Menemui Shaka
75
Episode 75 Kemarahan Dewa Atmadja
76
Maaf ya Guys Episode 75 baru di upload
77
Episode 76 Rencana Indah
78
Episode 77 Hari yang di Tunggu
79
Episode 78 Mimpi Buruk yang Jadi Nyata
80
Episode 79 Pernyataan Reza
81
Episode 80 Kecelakaan
82
Episode 81 Titik Terang
83
Episode 82 Fitnah!
84
Episode 83 Masalah yang Kembali Menerpa
85
Episode 84 Semuanya Pergi
86
Episode 85 Tak Berdaya
87
Episode 86 Reza Berusaha Menyelamatkan Pernikahan Shaka dan Amira
88
Episode 87 Mama Riana Mulai Tau
89
Episode 88 Orang Tua Amira Memarahi Shaka
90
Episode 89 Mencari Amira
91
Episode 90 Terpaksa
92
Episode 91 Perasaan yang Tak Biasa
93
Episode 92 Melihat Amira
94
Episode 93 Bertemu Amira
95
Episode 94 Kemalangan Amira
96
Episode 95 Yuran dan Reza Fitting Baju Pengantin
97
Episode 96 Shaka Mengetahui Keberadaan Amira
98
Episode 97 Pergi Menemukan Amira
99
Episode 98 Masih Belum Menerima
100
Episode 99 Amira Pulang Ke Rumah Orang Tuanya
101
Episode 100 Shaka Menjemput Amira
102
Episode 101 Pertemuan Amira dan Nenek
103
Episode 102 Bersama-sama Menjaga Nenek di Rumah Sakit
104
Episode 103 Pura-pura Kesakitan
105
Episode 104, Kabar Gembira
106
Episode 105 Mainan Mahal Untuk Queen
107
Episode 106 Pernikahan Yura dan Reza
108
Episode 107 Usaha Shaka Meraih Maaf Amira
109
Episode 109 Amira Merindukan Shaka
110
Episode 109 Saling Melepas Rindu
111
Episode 110 Peluh di Pagi Hari
112
Episode 111 Menjenguk Marsel
113
Episode 112 Firasat Seorang Ibu
114
Episode 113 Panas di Hati Yura
115
Episode 114 Sesak di Dada
116
Episode 115 Kesal Tapi Cemas
117
Episode 116 Sakit tak Berdarah
118
Episode 117 Mulai Luluh
119
Episode 118 Ternyata Mereka Mantan Kekasih
120
Episode 119 Kebenaran
121
Episode 120 Terkuak
122
Episode 121 Semakin Jelas
123
Episode 122 Antara Rindu dan Tak Tega
124
Episode 123 Fitnah Viona
125
Episode 124 Samudra
126
Episode 125 Gagal Lagi
127
Episode 126 Menyatakan Kebenaran
128
Episode 127 Dia Anakku
129
Episode 128 Pengorbanan Besar
130
Episode 129 Waktu Tak Bisa di Putar
131
Episode 130 Kedatangan Anisa
132
Episode 131 Rencana Anisa
133
Episode 132 Pilihan Genta
134
Episode 133 Melamar
135
Episode 134 Kebingungan Queen
136
Episode 135 Pernikahan
137
Episode 136 Bak Singa Kelaparan
138
Episode 137 Hilangnya Queen
139
Episode 138 Penjahat Amatiran
140
Episode 139 Mertua Kejam
141
Episode 140 Sadar
142
Episode 141 Jerah
143
Episode 142 Kejutan Besar
144
Episode 143 Kehamilan Yura
145
Episode 144 Lamaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!