Pagi ini Amira bangun lebih awal. Sejak malam ia sangat gelisah sampai-sampai tiap satu jam dia terbangun dari tidurnya.
Pikiran buruk dan rasa takut dengan hasil test pack tadi membuat Amira tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Amira lalu mengambil test packnya dan melihat dua garis yang ada di test pack itu. Amira begitu frustasi. Amira terus menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak bisa menerima semua ini. Sekali lagi dia melihat alat yang masih di genggam nya itu.
"Aaaaaakkk!!!" Teriaknya histeris kemudian melempar test pack tersebut ke sembarang arah.
Amira tidak mampu lagi menahan perasaannya. Dia kembali menangis sejadi-jadi nya.
"Kamu bodoh Amira!!! Bodoh!!! Bodoh!!!"
Untung saja Amira memasang air di shower, suara gemercik di lantai, bisa sedikit meredam suara tangisan nya.
Setelah lelah menangis, Amira kembali ke kamar. Diri nya begitu kacau. Wajah pucat, rambut acak-acakan sedikit basah terkena cipratan air di kamar mandi, dan yang pasti pakaian nya basah.
Amira berjalan di pintu mengunci pintu kamar nya dari dalam, kemudian kembali terduduk di lantai. Meringkuk di depan pintu sembari memeluk kedua kaki nya. Air mata kembali mengalir dari mata nya yang sudah sangat sembab itu.
"Kenapa ini semua harus terjadi" Isak Amira memandang perut rata nya itu.
Sekuat tenaga Amira berusaha berdiri dan mengganti pakaian nya. Ia lalu menghubungi Genta lagi.
"Hallo Mir, gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Genta dari seberang telepon.
"Aku sangat frustasi sekarang, aku nggak tau harus ngapain" Ucap Amira sambil menangis.
"Mir, tadi aku coba search di google cara menggugurkan kandungan kamu bisa coba" Usul Genta pada Amira.
Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi, kedua orang tua Amira sudah berangkat ke toko, Amira sendirian di rumah sehingga ia lebih leluasa untuk melakukan saran yang di berikan Genta tadi. Kebetulan juga ini hari minggu jadi Amira tidak ke sekolah.
Semua cara Amira coba mulai dari makan nanas muda, minum minuman bersoda dan sebagainya. Amira menunggu efek nya dengan harap-harap cemas, satu jam sudah Amira menunggu tapi dia tidak juga merasakan apapun. Amira semakin takut dan dia pun menghubungi Genta lagi.
"Gen, kita ketemuan aja ya aku nggak tenang dari tadi" Ajak Amira.
"Ya uda aku tunggu kamu di tempat biasa ya" Jawab Genta.
Merekapun bertemu Amira mulai panik dan menceritakan kalau semua yang di sarankan sudah dia lakukan tapi hasilnya tetap nggak ada.
"Jadi kamu uda coba semuanya?" Tanya Genta
"Iyaa aku uda tunggu 1 jam kemudian tapi nggak ada efek apa-apa, aku takut Gen, aku bingung harus ngapain lagi" Ucap Amira lirih.
"Gimana kalau kita ke dokter aja kita kur*** aja, aku yakin kalau kita coba cara itu pasti berhasil. Aku uda search di google dan cara itu memang ampuh" Ucap Genta mengusulkan.
"Kur*** itu apa? Aku nggak ngerti Gen" Tanya Amira dengan polosnya.
"Nanti kamu lihat cara nya di youtube kalau kamu sudah lihat pasti kamu akan tau, tapi kamu harus mau yaa demi masa depan kita" Ucap Genta meyakinkan karena dia takut kalau Amira tidak mau mencoba saran nya itu karena pasti akan menyakitkan.
"Yah uda nanti aku coba search di youtube cara nya, emmm.. Gen, kamu... Nggak akan.. Ninggalin aku kan?" Tanya Amira khawatir kalau Genta berubah pikiran dan akan meninggalkan dia.
"Nggak mungkin Mir, aku nggak mungkin ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini aku janji akan selalu ada di samping kamu apapun terjadi, i love you so much Amira" Lalu memeluk Amira.
"Makasih yan Gen, kamu selalu bisa nenangin aku, padahal tadi aku uda nggak tau lagi mau ngapain tapi kamu selalu saja bisa bikin aku tenang, i love you to Gen."
"Aku janji setelah semua ini selesai, kita akan sama-sama capai cita-cita kita trus aku akan melamar kamu dan kita akan nikah. Abis ini kita jujur ke orang tua kita masing-masing kalau kita pacaran jadi kita nggak akan backstreet lagi" Ucap Genta meyakinkan Amira.
Lagi-lagi ucapan Genta membuat Amira tenang, ia semakin percaya pada Genta. Dia yakin Genta sangat mencintai nya dan tidak akan meninggalkan dia.
Sesampainya di rumah Amira membuka youtube dan meng search prosedur pelaksanaan kur*** yang di sarankan Genta tadi. Amira melihat semua proses kur*** itu dengan seksama dan betapa takut nya Amira melihat pdosedur kur*** itu badan nya bergidik ngerih, Amira tidak tahan dengan nyerih teriris sedikit saja membuat dia merasa sangat perih apalagi harus menjalani proses kur*** yang menyakitkan itu.
"Nggak.. Nggak... Nggak aku nggak mau aku takut aku nggak mau ngelakuin itu"
Dia segera mengirim link video itu ke whatsaapp Genta dan mengatakan kalau dia takut ngelakuin proses kur*** itu dia mengutarakan ketidakinginan nya itu.
Mendengar hal itu Genta semakin frustasi, benar apa yang dia duga kalau Amira takut dan tidak mau mengikuti saran nya itu. Dia sangat marah dia membanting semua barang yang ada di kamarnya. Dia memukul mukul kepala dan tubuhnya dia menangis. Ia membayangkan wajah kedua orang tua nya dia sangat merasa bersalah terlebih lagi dia membayangkan diri nya yang masih muda ini harus mempunyai anak dan istri. Dia memang sangat mencintai Amira tapi dia juga belum mau menikah di usia seperti ini. Dia mengutuki diri nya sendiri.
Setelah selesai menumpahkan kekesalannya , Genta beranjak dan pergi membersihkan diri. Kemudian dia turun ke bawah dan makan malam bersama dengan kedua orang tua nya.
"Genta, 2 bulan lagi kamu ujian, kamu harus mempersiapkan diri kamu ya kamu harus lulus dengan nilai yang baik". Ucap papa Genta.
" Iyaa pa" Jawab Genta.
"Sayang, kamu akan kuliah ke luar negeri. Kamu akan kuliah di London. Begitu kamu lulus dan mendapatkan ijazah kamu, kamu akan segera mama papa antar kesana" Ucap mama nya antusias.
Mendengar itu Genta semakin bingung apa dia harus meninggalkan Amira dalam keadaan seperti itu tapi dia juga ingin melanjutkan kuliah nya dan kalau dia di sini Amira pasti akan terus menghubungi nya dan meminta pertanggung jawaban dari nya. Dia berjanji pada diri nya sendiri kalau setelah dia menyelesaikan kuliah nya dia akan pulang ke Indonesia dan mencari Amira dan anak nya dan akan menikahi Amira.
Di SISI LAIN RUMAH SAFA...
"Gimana win, loe uda dapat bukti kalau ada hubungan apa antara Genta dan Amira" Tanya Safa antusias.
"Iya fa gw sudah menemukan nya, akhir-akhir ini gw lihat mereka selalu bersama bahkan mereka sering ketemu di samping sekolah saat jam sekolah dan gw denger mereka ngobrol kalau mereka akan memberitahukan hubungan mereka ke orang tua mereka masing-masing" Jawab Windy menjelaskan semua yang dia selidiki.
"Kurang ajar!!! Berani-berani nya dia pacaran sama orang yang gw cintai dari dulu, gw nggak trima liat aja win, gw akan bikin hubungan dia sama Genta itu berakhir pokoknya gw harus milikin Genta" Ucap Safa kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments