Episode 5 Curiga

Akhir-akhir ini Mama nya Amira tanpa sengaja selalu melihat Amira di antar seorang pria memakai seragam yang sama dengan Amira. Mama mencoba mendekati Amira dan bertanya. Awal nya Amira takut untuk jujur, tapi nama nya insting seorang ibu itu tidak bisa di bohongi. Amira akhir nya jujur dan menceritakan soal hubungan nya dengan Genta. Tapi Amira takut kalau Mama nya akan mengadukan hal itu pada Papa nya tapi ternyata Mama menyembunyikan hal itu dari Papa.

"Mama tidak akan melarang kamu untuk pacaran, karena Mama juga pernah muda. Memang sudah saat nya kamu menikmati masa muda kamu berteman, bergaul dengan siapapun termasuk lawan jenis. Mama tidak akan memberiahu Papa, tapi Mama minta sama kamu, jangan melebihi batas pacaran. Berpacaran lah yang sehat. Jangan sampai sekolah kamu terganggu. Jaga diri kamu, jaga kehormatan kamu sebagai seorang wanita. Jangan melakukan ha-hal yang belum boleh kalian lakukan, jika kamu tidak ingin menyesal di kemudian hari. Kamu mengerti kan maksud mama" Jelas Mama pada Amira.

"Iyaa Ma.. " Mendengar itu Amira semakin merasa bersalah. Bagaimana tidak, apa yang di katakan Mama semua nya sudah dia lakukan dan saat ini dia sudah melewati batas pacaran, bahkan sampai dia hamil.

Amira begitu sedih kala mengingat kata-kata Mama tadi, dia sudah tidak tau lagi harus berbuat apa. Semua sudah dia lakukan tapi janin dalam kandungan nya itu begitu kuat, seperti tidak mau keluar dari rahim nya.

Amira berjalan menuju kamar nya dan mengunci pintu kamar nya dari dalam. Lagi-lagi Amira menangis, dia terduduk di lantai dengan memegangi perut nya.

Sekuat tenaga Amira berusaha berdiri menuju tempat tidur nya. Tapi tiba-tiba pandangan nya menjadi gelap dan sesaat kemudian diri nya sudah tidak sadar.

Sudah hampir jam 9 malam, Amira belum juga turun untuk makan malam. Mama Riana pun mencoba melihat ke kamar.

Di kunci.

Tumben Amira mengunci pintu nya. Perasaan nya mulai tidak enak. Mama Riana berkali-kali mengetuk pintu kamar Amira, tapi tidak ada jawaban. Mama Riana semakin panik. Pasti terjadi sesuatu sama putri nya.

Mama Riana segera memanggil suami nya.

"Pa.. Amira Pa!!" Ucap Mama Riana panik.

"Amira kenapa?"

"Amira mengunci pintu kamar nya. Mama sudah mengetuk pintu kamar nya berkali-kali tapi tidak ada sahutan" Jelas Riana.

Papa Wijaya pun langsung berdiri dari tempat duduk, Kemudian bergegas ke kamar Amira. Wajah nya menegang saat beberapa kali mencoba membuka pintu itu tapi tidak bisa.

"Ambil kunci cadangan Ma!!" Titah Papa Wijaya saat berkali-kali membuka pintu kamar itu tapi tidak bisa.

Riana pun segera pergi dan kembali dengan membawa kunci cadangan yang di maksud suami nya.

"Ini Pa.. "

Wijaya memasukkan kunci itu dan memutar nya.

"Tidak bisa !!"

Amira ternyata masih menggantung kunci dari dalam.

"Sial" Umpat Wijaya.

"Terus gimana Pa, Mama takut terjadi sesuatu dengan Amira". Mama Riana mulai terisak.

Papa Wijaya tambah panik melihat istri nya menangis seperti itu.

" Jangan nangis Ma, Papa jadi tidak bisa berpikir melihat Mama menangis seperti ini". Ucap Wijaya berharap Istri nya berhenti menangis.

"Amira!!! Kamu dengar Papa nak?? Buka pintu nya Amira!" Sekali lagi Wijaya mencoba memanggil Amira, kali ini suara nya semakin keras. Berharap Amira bisa mendengar nya.

Tapi hasil nya sama saja tidak ada jawaban. Bahkan saat Wijaya mencoba menempelkan telinga nya di pintu, sama sekali tidak ada suara apa pun.

Apa yang terjadi padamu, nak?

Tak tahan lagi, akhir nya Wijaya mencoba mendobrak pintu tersebut.

"Minggir Ma, Papa akan mendobrak pintu ini". Titah Wijaya sudah mengambil posisi.

Hanya dengan satu kali tubrukan pintu itu terbuka.

" Amiraaaa !!! "

Pemandangan yang sudah pasti menusuk hati semua orang tua di dunia. Melihat anak nya tergeletak di lantai tak sadarkan diri seperti kondisi Amira saat itu.

"Amiraaa !!!" Pekik Riana histeris saat pintu kamar terbuka.

"Amira.. Kamu kenapa sayang? Amira.. Bangun, sadar sayang.. " Riana menepuk nepuk pipi putri nya itu.

"Pa, ini gimana Pa?" Riana panik.

"Kita pindah kan dulu ke tempat tidur Ma. " Ucap Papa Wijaya.

Mama Riana bergeser memberi ruang untuk suami nya kemudian Papa Wijaya menggendong Amira dan meletakan nya di tempat tidur.

Papa Wijaya sebenar nya penasaran apa yang terjadi dengan putri nya itu. Tapi sudah lah, biar istri nya yang menanyakan hal itu. Amira pasti lebih terbuka dengan sang Mama dari pada diri nya.

"Kamu kenapa sayang? Wajah kamu pucat sekali. Perasaan Mama nggak enak. Apa yang terjadi sebenar nya?" Gumam Riana sambil membenarkan rambut Amira.

Setengah jam berlalu, Riana masih setia menunggu Amira di kamar nya. Terlihat Amira mengerjap. Kemudian membuka mata nya.

Sembab.

Itu pertama kali di tangkap dari sorot mata Riana.

Ada apa ini?? Amira pasti habis menangis. Tapi ada apa?

"Amira, kamu sudah bangun sayang? Ini minum dulu. Mama sudah buat kan teh untuk kamu. Masih hangat." Ucap Riana membantu Amira duduk dan menyerahkan secangkir teh untuk putri nya itu.

Dengan sedikit gemetar Amira meraih gelas itu kemudian meminum nya. Amira tidak berani menatap Mama nya. Mama pasti bertanya tanya kenapa dia seperti itu.

Tapi sikap nya itu malah membuat Mama Riana semakin curiga.

"Kamu kenapa bisa pingsan nak??" Tanya Riana pada Amira

"Emmm.. Itu.. Tadi.. Tiba-tiba kepala Amira pusing Ma." Amira beralasan.

"Lalu kenapa mata mu sembab? Kamu abis nangis?" Tanya Mama Riana lagi.

glek..

Amira menelan liur nya. Ayo Amira jangan sampai Mama curiga.

"Emmm... Itu tadi kepala Amira sakit sekali terus Amira nggak tahan lagi sampai menangis". Amira kembali berbohong berharap Mama nya percaya.

"Jangan bohong sama Mama Amira!!! Perasaan Mama nggak enak." Ucap Riana menatap tajam anak nya.

"Amira nggak bohong Ma." Amira bersikeras meyakinkan Mama nya sembari mengalihkan pandangan nya.

Maafin Amira Ma..

Batin Amira.

Mama Riana pun pasrah. Percuma, Amira tidak akan bicara jujur. Nanti saja dia akan membicarakan hal ini lagi dengan Amira.

"Yah sudah kalau kamu nggak mau cerita sama mama, kamu habiskan teh nya. Makan malam nya sudah Mama taru di meja. Makan lalu istirahat." Titah Riana pada putri nya.

"Iyaa Ma.. "

Riana pun berjalan keluar dari kamar Amira.

"Huufftt... Untung saja Mama nggak curiga."

Amira pun segera mengambil makanan nya dan memakan nya. Setelah makan Amira pun berbaring di tempat tidur nya berdiam diri dan melamun memikir kejadian tadi, sampai akhir nya dia benar-benar tertidur.

Episodes
1 Episode 1 Amira Zavia
2 episode 2 Rasa Bersalah
3 Episode 3 Kehamilan Amira
4 Episode 4 Usaha Genta dan Amira
5 Episode 5 Curiga
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Papa Wijaya
8 Episode 8 Kepergian Genta
9 Eps 9 Amira dan Shaka
10 Episode 10 Amira Menyelamatkan Nyonya Emely
11 Episode 11 Permintaan Nenek
12 Episode 12 Penampilan Amira
13 Episode 13 Permintaan Kedua Nenek
14 Episode 14 Menyetujui Keinginan Nenek
15 Episode 15 Pertemuan Kembali
16 Episode 16 Permintaan Emely Kepada Amira
17 Episode 17 Pengakuan
18 Episode 18 Pernikahan
19 Episode 19 Shaka yang Keterlaluan
20 Episode 20 Permintaan Nenek yang Tidak Bisa di Bantah
21 Episode 21 Kedatangan Reza
22 Episode 22 Kecurigaan Shaka
23 Episode 23 Lagi-Lagi Shaka Bersikap Keterlaluan
24 Episode 24 Bertengkar
25 Episode 25 Ulang Tahun Reza
26 Episode 26 Kenyataan
27 Episode 27 Sikap Manis Shaka
28 Episode 28 Perhatian Kecil
29 Episode 29 Terungkapnya Rahasia
30 Episode 30 Frustasi
31 Episode 31 Rencana Nenek
32 Episode 32 Ini Saatnya
33 Episode 33 Penyesalan Shaka
34 Episode 34 Kembalinya Masa Lalu
35 Episode 35 Bahagia
36 Episode 36 Melahirkan
37 Episode 37 Berita Duka
38 Episode 38 Larut Dalam Kesedihan
39 Episode 39 Amira Kembali Pulih
40 Episode 40 Kedatangan Yura
41 Episode 41 Seranjang Bersama
42 Episode 42 Pesta Ulang Tahun Yura
43 Episode 43 Ulang Tahun Yura Part 2
44 Episode 44 Rencana Jahat Windy
45 Episode 45 Rencana Jahat Berbuah Manis
46 Episode 46 Keberanian Shaka
47 Episode 47 Bak di Landa Kasmaran
48 Episode 48 Emosi Reza
49 Episode 49 Namanya Queen Edelenyi
50 Episode 50 Dilema
51 Episode 51 Ke Kantor Shaka
52 Episode 52 Yura Jatuh Sakit
53 Episode 53 Sih Kecil Mungil
54 Episode 54 Kemunculan Genta
55 Episode 55 Mencoba Mengalah
56 Episode 56 Marah
57 Episode 57 Mulai Berdamai
58 Episode 58 Shaka Yang Tegas
59 Episode 59 Bertemu Queen
60 Episode 60 Jalan-jalan Berdua
61 Episode 61 Meminta Maaf
62 Episode 62 Sakit Hati
63 Episode 63 Amira Cemburu
64 Episode 64 Bimbang
65 Episode 65 Saling Mengungkapkan Cinta
66 Episode 66 Di mabuk cinta
67 Episode 67 Shaka mengancam ibu Genta
68 Episode 68 Rencana ke Puncak
69 Episode 69 Puncak
70 Episode 70 Puncak Part 2
71 Episode 71 Kebenaran yang di Ketahui Yura
72 Episode 72 Bercinta Setelah Bertengkar
73 Episode 73 Yura dan Reza
74 Episode 74 Ayah Genta Menemui Shaka
75 Episode 75 Kemarahan Dewa Atmadja
76 Maaf ya Guys Episode 75 baru di upload
77 Episode 76 Rencana Indah
78 Episode 77 Hari yang di Tunggu
79 Episode 78 Mimpi Buruk yang Jadi Nyata
80 Episode 79 Pernyataan Reza
81 Episode 80 Kecelakaan
82 Episode 81 Titik Terang
83 Episode 82 Fitnah!
84 Episode 83 Masalah yang Kembali Menerpa
85 Episode 84 Semuanya Pergi
86 Episode 85 Tak Berdaya
87 Episode 86 Reza Berusaha Menyelamatkan Pernikahan Shaka dan Amira
88 Episode 87 Mama Riana Mulai Tau
89 Episode 88 Orang Tua Amira Memarahi Shaka
90 Episode 89 Mencari Amira
91 Episode 90 Terpaksa
92 Episode 91 Perasaan yang Tak Biasa
93 Episode 92 Melihat Amira
94 Episode 93 Bertemu Amira
95 Episode 94 Kemalangan Amira
96 Episode 95 Yuran dan Reza Fitting Baju Pengantin
97 Episode 96 Shaka Mengetahui Keberadaan Amira
98 Episode 97 Pergi Menemukan Amira
99 Episode 98 Masih Belum Menerima
100 Episode 99 Amira Pulang Ke Rumah Orang Tuanya
101 Episode 100 Shaka Menjemput Amira
102 Episode 101 Pertemuan Amira dan Nenek
103 Episode 102 Bersama-sama Menjaga Nenek di Rumah Sakit
104 Episode 103 Pura-pura Kesakitan
105 Episode 104, Kabar Gembira
106 Episode 105 Mainan Mahal Untuk Queen
107 Episode 106 Pernikahan Yura dan Reza
108 Episode 107 Usaha Shaka Meraih Maaf Amira
109 Episode 109 Amira Merindukan Shaka
110 Episode 109 Saling Melepas Rindu
111 Episode 110 Peluh di Pagi Hari
112 Episode 111 Menjenguk Marsel
113 Episode 112 Firasat Seorang Ibu
114 Episode 113 Panas di Hati Yura
115 Episode 114 Sesak di Dada
116 Episode 115 Kesal Tapi Cemas
117 Episode 116 Sakit tak Berdarah
118 Episode 117 Mulai Luluh
119 Episode 118 Ternyata Mereka Mantan Kekasih
120 Episode 119 Kebenaran
121 Episode 120 Terkuak
122 Episode 121 Semakin Jelas
123 Episode 122 Antara Rindu dan Tak Tega
124 Episode 123 Fitnah Viona
125 Episode 124 Samudra
126 Episode 125 Gagal Lagi
127 Episode 126 Menyatakan Kebenaran
128 Episode 127 Dia Anakku
129 Episode 128 Pengorbanan Besar
130 Episode 129 Waktu Tak Bisa di Putar
131 Episode 130 Kedatangan Anisa
132 Episode 131 Rencana Anisa
133 Episode 132 Pilihan Genta
134 Episode 133 Melamar
135 Episode 134 Kebingungan Queen
136 Episode 135 Pernikahan
137 Episode 136 Bak Singa Kelaparan
138 Episode 137 Hilangnya Queen
139 Episode 138 Penjahat Amatiran
140 Episode 139 Mertua Kejam
141 Episode 140 Sadar
142 Episode 141 Jerah
143 Episode 142 Kejutan Besar
144 Episode 143 Kehamilan Yura
145 Episode 144 Lamaran
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 Amira Zavia
2
episode 2 Rasa Bersalah
3
Episode 3 Kehamilan Amira
4
Episode 4 Usaha Genta dan Amira
5
Episode 5 Curiga
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Papa Wijaya
8
Episode 8 Kepergian Genta
9
Eps 9 Amira dan Shaka
10
Episode 10 Amira Menyelamatkan Nyonya Emely
11
Episode 11 Permintaan Nenek
12
Episode 12 Penampilan Amira
13
Episode 13 Permintaan Kedua Nenek
14
Episode 14 Menyetujui Keinginan Nenek
15
Episode 15 Pertemuan Kembali
16
Episode 16 Permintaan Emely Kepada Amira
17
Episode 17 Pengakuan
18
Episode 18 Pernikahan
19
Episode 19 Shaka yang Keterlaluan
20
Episode 20 Permintaan Nenek yang Tidak Bisa di Bantah
21
Episode 21 Kedatangan Reza
22
Episode 22 Kecurigaan Shaka
23
Episode 23 Lagi-Lagi Shaka Bersikap Keterlaluan
24
Episode 24 Bertengkar
25
Episode 25 Ulang Tahun Reza
26
Episode 26 Kenyataan
27
Episode 27 Sikap Manis Shaka
28
Episode 28 Perhatian Kecil
29
Episode 29 Terungkapnya Rahasia
30
Episode 30 Frustasi
31
Episode 31 Rencana Nenek
32
Episode 32 Ini Saatnya
33
Episode 33 Penyesalan Shaka
34
Episode 34 Kembalinya Masa Lalu
35
Episode 35 Bahagia
36
Episode 36 Melahirkan
37
Episode 37 Berita Duka
38
Episode 38 Larut Dalam Kesedihan
39
Episode 39 Amira Kembali Pulih
40
Episode 40 Kedatangan Yura
41
Episode 41 Seranjang Bersama
42
Episode 42 Pesta Ulang Tahun Yura
43
Episode 43 Ulang Tahun Yura Part 2
44
Episode 44 Rencana Jahat Windy
45
Episode 45 Rencana Jahat Berbuah Manis
46
Episode 46 Keberanian Shaka
47
Episode 47 Bak di Landa Kasmaran
48
Episode 48 Emosi Reza
49
Episode 49 Namanya Queen Edelenyi
50
Episode 50 Dilema
51
Episode 51 Ke Kantor Shaka
52
Episode 52 Yura Jatuh Sakit
53
Episode 53 Sih Kecil Mungil
54
Episode 54 Kemunculan Genta
55
Episode 55 Mencoba Mengalah
56
Episode 56 Marah
57
Episode 57 Mulai Berdamai
58
Episode 58 Shaka Yang Tegas
59
Episode 59 Bertemu Queen
60
Episode 60 Jalan-jalan Berdua
61
Episode 61 Meminta Maaf
62
Episode 62 Sakit Hati
63
Episode 63 Amira Cemburu
64
Episode 64 Bimbang
65
Episode 65 Saling Mengungkapkan Cinta
66
Episode 66 Di mabuk cinta
67
Episode 67 Shaka mengancam ibu Genta
68
Episode 68 Rencana ke Puncak
69
Episode 69 Puncak
70
Episode 70 Puncak Part 2
71
Episode 71 Kebenaran yang di Ketahui Yura
72
Episode 72 Bercinta Setelah Bertengkar
73
Episode 73 Yura dan Reza
74
Episode 74 Ayah Genta Menemui Shaka
75
Episode 75 Kemarahan Dewa Atmadja
76
Maaf ya Guys Episode 75 baru di upload
77
Episode 76 Rencana Indah
78
Episode 77 Hari yang di Tunggu
79
Episode 78 Mimpi Buruk yang Jadi Nyata
80
Episode 79 Pernyataan Reza
81
Episode 80 Kecelakaan
82
Episode 81 Titik Terang
83
Episode 82 Fitnah!
84
Episode 83 Masalah yang Kembali Menerpa
85
Episode 84 Semuanya Pergi
86
Episode 85 Tak Berdaya
87
Episode 86 Reza Berusaha Menyelamatkan Pernikahan Shaka dan Amira
88
Episode 87 Mama Riana Mulai Tau
89
Episode 88 Orang Tua Amira Memarahi Shaka
90
Episode 89 Mencari Amira
91
Episode 90 Terpaksa
92
Episode 91 Perasaan yang Tak Biasa
93
Episode 92 Melihat Amira
94
Episode 93 Bertemu Amira
95
Episode 94 Kemalangan Amira
96
Episode 95 Yuran dan Reza Fitting Baju Pengantin
97
Episode 96 Shaka Mengetahui Keberadaan Amira
98
Episode 97 Pergi Menemukan Amira
99
Episode 98 Masih Belum Menerima
100
Episode 99 Amira Pulang Ke Rumah Orang Tuanya
101
Episode 100 Shaka Menjemput Amira
102
Episode 101 Pertemuan Amira dan Nenek
103
Episode 102 Bersama-sama Menjaga Nenek di Rumah Sakit
104
Episode 103 Pura-pura Kesakitan
105
Episode 104, Kabar Gembira
106
Episode 105 Mainan Mahal Untuk Queen
107
Episode 106 Pernikahan Yura dan Reza
108
Episode 107 Usaha Shaka Meraih Maaf Amira
109
Episode 109 Amira Merindukan Shaka
110
Episode 109 Saling Melepas Rindu
111
Episode 110 Peluh di Pagi Hari
112
Episode 111 Menjenguk Marsel
113
Episode 112 Firasat Seorang Ibu
114
Episode 113 Panas di Hati Yura
115
Episode 114 Sesak di Dada
116
Episode 115 Kesal Tapi Cemas
117
Episode 116 Sakit tak Berdarah
118
Episode 117 Mulai Luluh
119
Episode 118 Ternyata Mereka Mantan Kekasih
120
Episode 119 Kebenaran
121
Episode 120 Terkuak
122
Episode 121 Semakin Jelas
123
Episode 122 Antara Rindu dan Tak Tega
124
Episode 123 Fitnah Viona
125
Episode 124 Samudra
126
Episode 125 Gagal Lagi
127
Episode 126 Menyatakan Kebenaran
128
Episode 127 Dia Anakku
129
Episode 128 Pengorbanan Besar
130
Episode 129 Waktu Tak Bisa di Putar
131
Episode 130 Kedatangan Anisa
132
Episode 131 Rencana Anisa
133
Episode 132 Pilihan Genta
134
Episode 133 Melamar
135
Episode 134 Kebingungan Queen
136
Episode 135 Pernikahan
137
Episode 136 Bak Singa Kelaparan
138
Episode 137 Hilangnya Queen
139
Episode 138 Penjahat Amatiran
140
Episode 139 Mertua Kejam
141
Episode 140 Sadar
142
Episode 141 Jerah
143
Episode 142 Kejutan Besar
144
Episode 143 Kehamilan Yura
145
Episode 144 Lamaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!