Priiiiiiiiit !!!
Leon meniup peluit untuk mengumpulkan mahasiswa baru di lapangan kampus. Leon dan beberapa anggota BEM berdiri di atas panggung agar dapat terlihat oleh seluruh mahasiswa baru di kampus.
Melihat ketua BEM naik ke atas panggung, membuat para mahasiswi baru terpukau dengan ketampanan Leon dan membicarakannya.
"Pagi ini, kita akan mulai senam bersama dan setelah itu kalian dapat memilih minimal satu dari beberapa organisasi yang ada di kampus ini." terang Leon dengan pengeras suara.
"Semua mahasiswa bisa merentangkan tangannya untuk membuat jarak." perintah Leon. Setelah musik dinyalakan, Carina dan Laluna menemani instruktur senam di atas panggung, sedangkan Leon dan anggota yang lain turun dari panggung.
Leon langsung mencari Zella ditengah kerumunan ribuan mahasiswa baru. Sayangnya ia tidak menemukan Zella sama sekali hingga senam usai. Kini mahasiswa beristirahat sambil melihat lihat stand organisasi yang ada di kampus.
Nay dan Silla tampak antusias mendaftar organisasi musik yang terlihat paling ramai standnya. Sedangkan Zella hanya duduk di bawah pohon sambil meminum air mineral yang dibawanya.
"Zella," panggil Leon. "Mau daftar apaan nih?" tanya Leon.
"Belum tau kak," jawab Zella sambil menutup botol minumannya.
Belum sempat tertutup rapat, Nay menarik tangan Zella untuk mengajaknya ikut organisasi musik dan menyebabkan botol minum yang dipegang Zella terlempar ke dada Leon dan tumpah.
Byuuuurrr !!!
Baju olahraga Leon basah terkena air minum Zella.
"Ya Ampuuun, Kak Leon. Maaf banget gak sengaja." ucap Zella membuat Nay melepaskan tangannya.
"Aduuh Zella, sorry gak sengaja. Aku gabung sama Silla dulu ya." ucap Nay meninggalkan Zella.
"Yaaaaah Naaaay." teriak Zella kesal saat Nay meninggalkannya begitu saja.
"Gak papa, Zell. Aku ada baju ganti kok di kantor BEM. Aku ganti dulu ya." ucap Leon meninggalkan Zella.
Zella langsung mencari Nay untuk meminta pertanggung jawabannya.
"Nay," Zella menepuk bahu Nay. "Tanggung jawab dong, gak enak aku sama kak Leon. Kamu nih asal kabur aja." ucap Zella.
"Iya deh, ayoo kemana kak Leon sekarang?" tanya Nay.
Akhirnya Zella dan Nay berjalan ke kantor BEM. Sampai di depan kantor, nampak Leon sudah mengganti kaosnya yang basah dengan yang baru.
"Kak, aku minta maaf ya." ucap Nay.
"Oke, tapi ada syaratnya." jawab Leon. "Tinggalin Zella disini biar sama aku." ucap Leon.
"Gampang kalo itu mah, yaudah aku kesana dulu yaaa. Daaah Zellaaa." ucap Nay melambaikan tangannya.
"Kok gitu sih kaaaaak," protes Zella kesal dan langsung berbalik hendak mengejar Nay.
"Tunggu, Zella. Kamu belum tanggung jawab udah nyiram aku tadi." cegah Leon meraih pergelangan tangan Zella.
"Gak usah pegang-pegang, yaudah sekarang aku harus tanggung jawab apa?" tanya Zella.
"Aku traktir di kantin kampus." jawab Leon tanpa melepaskan tangan Zella.
"Aneh banget sih kak." protes Zella.
"Yaudah kalo gitu, aku umumin di panggung lapangan nih kalo kamu udah nyiram aku pakai air minum." ancam Leon.
"Ngeselin banget sih." gerutu Zella. Akhirnya dengan kesal Zella mengikuti langkah kaki Leon menuju kantin kampus.
***
Hari terakhir OSPEK pun usai. Zella juga sudah mendapatkan ruko yang diinginkannya. Ternyata Azel bukan menyewakan ruko untuk adiknya melainkan membelikannya sekaligus mempersiapkan bisnis baru Zella sedetail mungkin.
Barang-barang Zella pun sudah dipindahkan ke ruko dan kini Zella tidak lagi jadi anak kos. Persis seperti yang Zella inginkan, lantai paling bawah untuk usaha fotocopy dan alat tulis, lantai kedua untuk menaruh barang dan tempat istirahat karyawan, sedangkan lantai ketiga adalah tempat khusus untuk Zella.
Kakaknya juga sudah mencarikan karyawan wanita yang ulet dan gesit dalam bidang perfotocopian. Azel melakukan semuanya karena ia hanya ingin adik kesayangannya nyaman di kota yang asing bagi Zella.
Sesampainya di ruko, Zella pun menemui kakaknya yang sedang membereskan barang-barangnya untuk kembali pulang.
"Yakin mau pulang hari ini kak?" tanya Zella sambil melepas tas punggungnya.
"Baru juga dua hari di Bandung udah mau pulang aja. Besok kan weekend kaaaak." Zella terus nyerocos menahan kakaknya pulang.
"Kakak harus pulang dulu, weekend ini kakak harus lembur biar hari Senin bisa datang lagi." ucap Azel memberi pengertian pada adiknya.
"Opening Senin besok kakak beneran dateng loh ya." pinta Zella.
"Kakak usahakan datang. Kakak juga mau ajak papa kesini buat ngeliat usaha baru anak gadisnya." ucap Azel diangguki oleh Zella.
Zella pun mengantarkan kakaknya sampai depan ruko. Asisten kakaknya juga sudah siap memegang kemudi.
"Bang Huda, hati-hati bawa mobilnya yaaa. Jangan ngebut-ngebut!" pesan Zella pada asisten kakaknya.
"Iya Neng, siap laksanakan!" jawab Huda.
"Yaudah, kakak pamit ya. Baik-baik di sini." Azel mengecup kening adiknya.
"Makasih banyak ya kak. Makasih banget pokoknya." Zella memeluk kakaknya.
"Udah ampe jutaan kali bilang makasih gak capek apa. Udah gih mandi." ucap Azel langsung naik ke mobil.
Zella pun melihat kepergian kakaknya dengan perasaan haru atas apa yang diberikan kak Azel padanya.
Di seberang jalan ternyata Levi sengaja memberhentikan mobilnya saat melihat laki-laki mengecup kening Zella. Dirinya sangat cemburu, terlebih saat Zella memeluk erat laki-laki itu.
"Huft, ternyata Zella udah ada yang punya." ucap Levi geram dan langsung memutar setirnya kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, Levi langsung dihadang oleh Silla dengan mata yang sembab.
"Kenapa?" tanya Levi yang moodnya masih tidak karuan.
"Orang tua Nay kecelakaan kak. Sekarang mereka sedang koma di ruang ICU." ucap Silla.
"Terus?" tanya Levi tidak mengerti maksud Silla.
"Anterin ke Bogor ya kak, kasihan Nay." pinta Silla.
"Yaudah, kakak siap-siap dulu." Levi pun bergegas membersihkan dirinya.
Sedangkan Silla langsung memberi kabar pada Zella agar bersiap-siap. Nay yang saat ini sudah di ruko Zella pun masih terus menangis di pelukan Zella.
"Aku yakin, kamu kuat Nay. Kita harus siap-siap dulu agar cepet sampai ke Bogor." ajak Zella dan Nay pun menurut.
Mereka segera membersihkan diri dan menyiapkan apa yang perlu dibawa. Setelah dirasa sudah siap, Zella mengajak Nay turun dan menunggu Silla di depan ruko.
Leon yang baru keluar gerbang kampus melihat Zella duduk di depan ruko dengan koper disampingnya pun segera menghampiri Zella.
"Mau kemana Zell?" tanya Leon.
"Ke Bogor kak, orang tuanya Nay kecelakaan." ucap Zella.
"Ya Ampun Nay, kamu yang sabar ya. Semoga orang tua kamu lekas sembuh." ucap Leon bersimpati.
"Makasih banyak kak." ucap Nay yang sudah tidak meneteskan air mata. Hanya saja matanya bengkak karena lama menangis.
"Zella, nanti aku nyusul. Kamu shareloc ke kakak ya." Leon menyodorkan ponselnya meminta nomor ponsel Zella.
"Oke kak," Zella pun mengetikkan nomor ponselnya di HP Leon.
Tak lama kemudian, mobil Levi pun datang dan Silla langsung keluar dari mobil.
"Yuk Nay, naik dulu. Biar aku sama Zella yang masukin kopernya." tukas Silla yang langsung memasukkan barang Nay ke mobil di bantu dengan Zella dan Leon.
"Kak Leon duluan ya." ucap Zella dan Silla hampir bersamaan.
Mobil Levi pun langsung melesat ke arah Bogor. Dalam perjalanan Nay tampak memejamkan matanya.
Dan Silla yang duduk di samping kakaknya juga sudah mulai mengantuk.
"Zell, kamu ngantuk gak?" tanya Silla yang melihat Zella masih segar.
"Belum nieh, tadi sempet ngopi soalnya." jawab Zella.
"Tukeran sini, temenin Kak Levi. Aku ngantuk banget soalnya." ucap Silla yang menguap berkali-kali.
Zella pun menyetujui permintaan Silla, dan Levi meminggirkan mobilnya agar keduanya bisa bertukar posisi.
Baru bertukar posisi dengan Zella saja, Silla langsung tertidur. Sedangkan Zella bingung harus bicara apa dengan Levi agar tidak ngantuk.
"Emmmh, Pak Levi ngajar apa di kampus." Zella coba membuka suara.
"Akuntansi." jawab Levi singkat.
"Ooooh gituu." ucap Zella pelan.
Levi yang mendengar ucapan Zella pun menoleh sejenak ke arah Zella.
"Cowok tadi siapa?" tanya Levi tiba-tiba.
"Lah bapak gak kenal?" tanya Zella balik. "Itukan ketua BEM Kampus." jawab Zella.
"Yang ngecup kening kamu." jelas Levi dengan nada bicara yang ketus.
"Emang bapak liat kapan?" tanya Zella penuh selidik.
"Lupain aja." Levi makin gusar dan menginjak gasnya lebih kencang.
Zella pun sontak memegang tangan Levi dan membuat Levi makin tidak karuan.
"Jangan ngebut pak. Santai aja nyetirnya. Kalo bapak lelah biar saya gantikan." ucap Zella masih memegang lengan Levi.
Levi pun menurunkan kecepatannya. "Kondisikan tangan kamu!" ucap Levi masih ketus.
Zella pun langsung menarik tangannya dan meminta maaf pada Levi, "Maaf pak saya benar-benar tidak sengaja."
Levi justru kecewa dengan ucapannya pada Zella. Seharusnya dia membiarkan Zella terus memegang lengannya.
"Lain kali kalo mau mesum jangan di depan kampus." ucap Levi.
"Masa' saya mesum sih pak. Bapak ini ada ada aja." ucap Zella sambil mengambil botol minumannya.
"Kamu peluk laki-laki itu bukan mesum?" suara Levi mulai meninggi.
"Itukan kakak saya pak, kalo saya rasa sih masih wajar." ucap Zella dengan santainya sambil meneguk minumannya.
Levi yang terkejut dengan jawaban Zella langsung terbatuk batuk dan Zella langsung menyodorkan minumannya pada Pak Levi.
"Minum dulu pak."
Levi langsung meneguk minuman yang disodorkan Zella.
"Manis." ucap Levi mengembalikan botol minum Zella.
Kini Levi mengulum senyumnya karena secara tidak sengaja sudah berci*man dengan Zella.
"Emmh, pak. Ini kan air putih." ucap Zella masukkan botol minumannya ke dalam tasnya.
Levi tidak menjawab ucapan Zella dan tersenyum mengingat dia baru saja menikmati ujung botol minum Zella.
"Bapak kenapa senyum-senyum sendiri sih pak?" tanya Zella yang merasa aneh dengan tingkah dosennya.
"Rasa mint." jawab Levi singkat dan membuat Zella masih belum paham ucapan Levi.
Tak lama kemudian, Zella mulai paham maksud pembicaraan dosennya. Ia baru ingat kalau pak levi baru saja minum dari botol minum bekas bibirnya.
Pipi Zella pun langsung memerah dan ia langsung membuang mukanya menghadap jendela.
"Aduh Zellaaa, kenapa kamu oon banget siiih." Zella merutuki dirinya salam hati.
Sedangkan Levi terus menyungginggkan senyum melihat Zella yang terlihat malu.
"Aku mulai mengerti apa itu jatuh cinta," batin Levi yang tetap fokus mengendarai mobilnya.
Pembaca tercinta, mohon dukungannya ya untuk novel ini.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan Like, Coment (Kritik dan Saran yang membangun), Favorit, dan Vote ya.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sandisalbiah
wow.. si Levi langsung to the point ya... tanyak langsung ke org nya dr pada lelah hati menduga².. gantle sih..
2023-06-11
2
Itarohmawati Rohmawati
cieeee ..pk dosen 😅😅
2022-09-17
2
Rara Azalea shaquera
astaga knp gw jd kek abg snyum2 sndiri berasa jd zella aseemmmm
2022-02-04
6