Dosen VS Ketua BEM
Pengenalan Tokoh
Grizelle Alexandria, 17 tahun biasa dipanggil Zella adalah putri dari Green Alexio, pemilik dari GA Corporation. Semenjak ibunya meninggal dunia, tak lama kemudian ayahnya menikah lagi dengan Maya yang dulu juga bekerja di kantor ayahnya.
Maya selalu bersikap yang berlebihan terhadap Zella hingga membuat Zella jengah dan memutuskan untuk mengambil kuliah di luar kota. Ia ingin bebas dari aturan ibu tirinya dan kebisingan yang dibuat oleh Kakak Tirinya, Arawinda Mey setiap ayah dan kakak laki-lakinya dinas keluar kota.
Pahlevi Ainsley, 23 tahun, seorang dosen muda yang tampan tetapi jutek, galak, dan sedikit bicara biasa dipanggil Levi. Cowok dengan sejuta kharisma ini sangat diidolakan mahasiswi. Putra pemilik Universitas Swasta Indonesia.
Ayahnya sudah lama meninggal, dan ibunya memilih untuk menjadi single mom. Ibunya adalah Rektor dan Dosen di Universitas Swasta Indonesia (USI).
Leon Ozora, 19 tahun, ketua BEM Universitas Swasta Indonesia (USI), Putra pemilik perusahaan percetakan Ozora. Anaknya baik, cool, dan berwibawa membuatnya menjadi idola di kampus USI.
***
Pagi ini adalah awal Zella menyandang status menjadi mahasiswa baru. Dia segera bangun pagi dan bersiap-siap untuk mengikuti OSPEK. Dari kost menuju kampus hanya ditempuh 5 menit menggunakan sepeda motornya.
Zella memang pribadi yang Low Profile meskipun hidup bergelimang harta. Dia bukan tipe cewek yang suka menghambur-hamburkan uangnya. Setelah sarapan, ia pun segera menuju ke kampusnya.
Sesampainya di kampus, ia pun langsung menuju auditorium dan sudah terlihat mahasiswa berkumpul di sana. Ia segera mengecek namanya dan bergabung dengan kelompoknya.
"Hai," seseorang menepuk bahunya. "Masuk di Group 45, kah?" tanyanya kembali pada Zella.
"Iya, kenalin aku Zella." Zella menyodorkan tangannya ke teman barunya.
"Kenalin juga Aku Silla, anak Management kan?" Silla menyambut uluran tangan Zella.
Zella pun mengangguk tersenyum. Tak lama kemudian peluit terdengar dan mahasiswa pun baris perkelompoknya.
"Selamat Pagi, Mahasiswa Baru Universitas Swasta Indonesia!" Suara Leon mengudara menyapa mahasiswa baru.
Riuh ramai mahasiswi baru saat melihat Ketua BEMnya naik ke atas panggung.
"Selamat Pagi!" jawab seluruh mahasiswa baru.
Apel pagi dan orientasi perkenalan kampus pun dimulai. Tampak para mahasiswi berbisik-bisik membicarakan ketampanan Leon, Ketua BEM.
"Kak Leon ganteng ya Zell," bisik Silla pada Zella.
"Biasa aja ah, masih gantengan kakak aku kok," ucap Zella tak peduli.
"Liat tuh," Silla menunjuk pada beberapa mahasiswi yang berbisik-bisik. "Mereka juga pasti lagi ngomongin Kak Leon deh."
"Biarin aja, Silla. Ntar kalo tau Kak Leon punya pacar, pada nangis nangis lagi." ucap Zella.
"Aku mah gak bakal nangis deh," Silla mengelak ucapan Zella dan kembali mendengarkan narasumbernya.
Tak berapa lama ada mahasiswi yang mengendap-endap dan mencolek bahu Silla. Zella dan Silla pun menoleh bersamaan.
"Group 45 kan, anak Management?" tanyanya pada Silla dan Zella dan keduanya mengangguk.
"Terlambat ya?" tanya Zella dan mahasiswi tadi balas mengangguk.
"Ban motorku bocor," meringis tak bersalah, "kenalin, aku Nayna Syaira," Nay memperkenalkan dirinya.
"Hebat deh kamu, terlambat tapi gak ketahuan. Aku Silla dan ini Zella," ucap Silla memperkenalkan dirinya dan Zella.
Mereka bertiga tampak cepat akrab meskipun baru saja berkenalan. Hingga saat selesai orientasi, mereka langsung berhamburan dengan mahasiswa yang lain menuju kantin.
Bruk! Tak sengaja Nay menabrak Leon dan membuat mata Nay membelalak sempurna. "Omeygat, ganteng banget sih," batin Nay mengagumi cowok yang ditabraknya.
"Hati-hati dong kalo jalan," ucap Leon yang tak sengaja melihat perempuan di samping Nay. "Nih mahasiswi baru cantik amat," batin Leon menatap Zella.
Zella yang merasa ditatap Leon langsung menyikut Nay, "Jangan ngalamun, buruan gih minta maaf." bisik Zella.
"Ma ma maaf kak, saya gak sengaja." Nay terbata-bata meminta maaf.
Silla yang melihat Leon tak berkedip menatap Zella pun bergumam, "Kayaknya bakal naksir nih sama Zella." batin Silla mengulum senyum.
"Oke, gak papa. Lain kali hati-hati." ucap Leon dan kemudian Zella menarik baju Nay dan Silla agar cepat pergi.
Leon pun mengusap wajahnya kesal, "Kenapa aku gak tanya namanya sih?" Ia pun segera menuju ke ruangan BEMnya.
Sedangkan Zella, Silla, dan Nay langsung memesan makanan dan minuman mereka.
"Cowok yang aku tabrak ganteng banget yaaa," ucal Nay sambil menyeruput es jeruknya.
"Iya, itu dia ketua BEM kita," ucap Silla. "Tapi kayaknya dia naksir loh sama kamu, Zel."
"Ngaco ih, suka ngarang Silla nih. Mana ada orang baru aja ketemu tiba tiba langsung suka." Zella mengelak sambil menyendokkan bakso ke mulutnya.
"Aku sih sependapat sama Silla, soalnya dia natap kamu gak kedip loooh." Nay mendukung perkiraan Silla.
"Udah lah gak usah dipikirin, buruan yuk dihabisin. Nanti balik ke audit lagi." ucap Zella yang masih tak acuh dengan ucapan teman-temannya.
Mereka pun menghabiskan makanan dan minuman mereka dan segera kembali ke audit.
Sedangkan Leon nampak buru-buru meninggalkan ruangan BEM dan menunggu di pintu audit.
"Mana ya cewek tadi, paling gak hari ini 'aku harus tau nama dan nomor telfonnya." batin Leon celingukan di depan pintu masuk auditorium.
"Nyariin siapa sih Leon?" Carina, Sekretaris BEM menepuk bahu Leon.
"Eh, Carina. Lagi ngecek mahasiswa baru aja kok."
"Aku temenin ya Leon." Carina mendekatkan badannya pada Leon.
Tepat saat Carina sangat dekat dengan Leon, Zella and the gank lewat tepat di depan Leon. Zella yang memang tak peduli dengan Leon pun tampak biasa saja.
"Bener kata kamu, Zell. Udah punya pacar," bisikan Silla terdengar oleh Leon dan Carina.
Carina nampak sangat senang dikira pacar Leon, sedangkan Leon justru sebaliknya.
"Carina, tolong jaga sikap. Kita seharusnya mencontohkan hal yang baik." ucap Leon pergi meninggalkan Carina dan membuntuti Zella.
Sampai di bangku grup Zella, Leon pun langsung pura-pura jalan ke depan panggung.
"Group 45, Anak Management ternyata," batin Leon sambil tersenyum. Ia mengambil pengeras suara dan kembali memberi aba-aba.
"Selamat siang semuanya, kali ini kita akan merefresh otak kita dengan ice breaker." Leon pun memimpin ice breaker.
"Oke, sekarang kakak akan tunjuk salah satu dari kalian untuk maju ke depan memimpin ice breaker." Musik pun dinyalakan dan Leon sengaja memberhentikan musik tepat saat lampu menyorot ke arah Zella.
Auditorium kembali riuh ramai oleh mahasiswa setelah melihat yang terpilih ternyata mahasiswi yang sangat cantik. Kini siulan mahasiswa pun bergemuruh saat Zella maju ke depan dan mulai memimpin ice breaking.
Zella pun memilih memimpin ice breaking dengan goyang pinguin. Sorak ramai kembali terdengar sambil mengikuti gerakan leader ice breaking.
"Aih, seharusnya aku tidak memilih gadis itu." Leon gusar melihat banyak mahasiswa tak berkedip melihat kecantikan Zella.
**Pembaca tercinta, mohon dukungannya ya untuk novel ini.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan** ***Like, Coment (Kritik dan Saran yang membangun), Favorit, dan Vote ya.
Terima kasih***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Diih Modus banget,,
2023-10-10
0
Itarohmawati Rohmawati
mampir yaa
2022-09-17
3
ketua BEM ????
BEM TU APA 🤔🤔🤔🤔
2022-09-05
3