"Bagaimana bisa Rumah sakit sebesar ini bisa membuat kesalahan Fatal seperti itu?!"
Wira benar benar marah kepada para Dokter setelah mereka menyatakan jika mereka telah salah sasaran.
"Temukan perempuan itu segera atau aku akan menuntut kalian!"Ancam Wira, dia menggebrak meja dengan sangat keras, membuat semua dokter yang ada disitu ketakutan, termasuk istrinya.
"Lalu bagaimana dengan ku Sof?!"Tanya Karin,dia khawatir akan kehilangan uang nya jika perjanjian dibatalkan.
"Kau pikir apa?!Apa aku mengulangi lagi kesalahan ini?! Benih anak ku kemungkinan sudah ada di perut perempuan lain,dan apa lagi yang kau harapkan Hah!?Pergi dari sini sebelum aku seret kau ke jalanan!"Bentak Wira kepada Karin,ia marah kepada semua orang.
Karin lari terbirit-birit,ia tahu Wira mampu melakukan apa saja jika dia sudah benar-benar marah.
"Sayang,,,!"
Sofi mencoba menenangkan suami nya.
"Dari awal Aku sudah bilang tidak mau,dan kau tetap memaksa!dan inilah akhirnya Sofia!!Kau selalu membuat ku jengkel! Kapan kau akan mendengar kan perkataan ku hah?!"Teriak Wira.
"Sayang tenanglah!Lihat pihak rumah sakit sudah menemukan alamat perempuan itu!Ayo kita segera temui dia!"
Kata Sofi sambil melihat ponsel nya.
Dan benar saja, pihak Rumah sakit memberi kan alamat Mariam kepada Sofi dan Wira.
Mereka segera meluncur ke alamat tersebut,Sofi berharap wanita itu hamil dan mereka akan membuat perjanjian baru.
Ternyata tidak begitu sulit menemukan Alamat yang diberikan pihak Rumah sakit.
Wira dan Sofi menepikan mobil tepat di nomor rumah tersebut.
Namun mereka melihat kerumunan disana, entah apa yang sedang terjadi,apa ada yang sedang meninggal?
Wira menuntun Sofi membelah Kerumutan di depan rumah yang mereka tuju.
Mereka melihat seorang wanita bercadar sedang bersimpuh, pergelangan tangan nya terlihat dibalut perban dan seorang pria seperti sedang menyiksa nya.
"Tunggu Pa ,ada apa ini ya?!"Tanya Wira memotong Imran yang hendak mencambuk keponakan nya.
Seketika Imran menghentikan aksinya.
"Anda siapa,berani ikut campur urusan keluarga kami!"
"Saya mencari rumah Siti Mariam!"
"Ada perlu apa anda dengan keponakan ku!?Anda siapa?!"Kata Imran dengan wajah garang.
Semua mata tertuju pada mereka, mereka berbisik bisik karena sebagian dari mereka mengenal Sofi yang seorang publik Figur.
"Mariam ,apa kau mengenal mereka?!"Tanya Imran kepada keponakan nya yang sudah terlihat sangat pucat dan lemah.
"Jadi ini yang bernama Siti Mariam!?"Kata Sofi sambil berjongkok menghampiri Mariam.
Mariam menatap Sofi,dan ia sama sekali belum pernah bertemu dengan wanita ini,siapa dia,pikir Arimbi.
"Iya dia Siti Mariam, keponakan ku,siapa kalian dan ada urusan apa datang kesini!?"Kata Imran lagi dengan tidak ramah.
"Ya ampun!Apa yang kamu lakukan padanya?Kamu mau menyiksanya?!"Kata Sofi sambil berdiri menghadap Imran.
"Sayang bagaimana kalau terjadi apa apa pada bayinya?!"Kata Sofi kepada Suaminya.
"Apa?!Bayi? Bagaimana kalian tahu kalau keponakan ku sedang hamil?!Atau kalian yang bertanggung jawab atas kehamilan Mariam,iya,begitu,hah?!"Imran semakin meradang menatap tajam ke arah Wira.
"Tenang,Pak biar saya jelaskan dulu!"Jawab Wira,dan dia pun Faham ternyata perempuan bercadar itu sedang disidang keluarga nya karena ketahuan hamil.
"Cepat katakan siapa sebenarnya kamu ini?!Apa kau Ayah dari anak yang dia kandung!"Kata Imran sambil mencengkram kerah baju Wira dan mengangkat tubuh nya.
"Tunggu pak,tenang dulu!Dia adalah Suami saya dan biarkan kami menjelaskan duduk persoalannya!"Sofi berusaha menenangkan Imran yang sedang tersulut emosi.
"Iya Imran, dengar kan dulu mereka, Tenang kan dirimu!"Kata ketua RW setempat.
Imran pun melepaskan cengkraman nya dan berusaha menenangkan diri.
"Baik Pak,Bu, Silahkan jelaskan Kalian ini Siapa dan apa hubungan nya dengan Kakak kami Ini?!"Kata Suami Asma menengahi.
"Apa boleh kita bicara di dalam,dan sebaiknya Bawa Nona Mariam ke dalam rumah, seperti nya dia tidak baik baik saja,dan sebaiknya juga masa dibubarkan,hanya orang orang penting saja yang boleh masuk ke dalam!"Saran Wira.
Mereka pun setuju,dan akhirnya para warga membubarkan diri Mariam dipapah Asma dan Fatimah Masuk ke dalam rumah,ia segera di beri minum dan berakhir dipelukan ibunya.
Setelah semua nya tenang dan sebagian aparat kampung sudah duduk bersama keluarga besar Mariam, Akhirnya Wira buka suara dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Mariam.
Keluarga besar Mariam bukan main marah nya kepada Wira dan Sofi terlebih Imran.
"Apa kalian tidak punya otak?!Kalian tidak sadar sudah mempermainkan hidup seorang gadis baik baik dan menghancurkan hidup nya!?Kalian pasti tidak tahu siapa Mariam bagi kami?!Dia adalah gadis Shalihah yang mempunyai banyak tanggungan dan karena kalian kini hidupnya hancur!!"Teriak Imran.
"Kami akan bertanggung jawab Pak!"Kata Wira penuh penyesalan.
"Tanggung jawab seperti apa maksudmu hah?! Mariam gugurkan segera kandungan mu itu!"Teriak Imran.
"Kang, Istighfar!!"Semua orang terkejut mendengar perkataan Imran.
Sofi berteriak histeris sambil memeluk kaki Imran.
"Maaf kan Saya pak!Semuanya salah saya! Kalian boleh melakukan apa saja kepada Saya,tapi tolong jangan bunuh anak itu,Hua Hua Hua!"Tangisan Sofi sungguh menyayat hati.
"Biarkan Anak itu lahir Pak,Saya Mohon khususnya kepada Nona Mariam,saya tahu ini tidak adil baginya,tapi saya akan lakukan apapun asal anak itu dapat tetap hidup!"Kata Wira ikut memohon kepada keluarga Mariam.
"Bagaimana menurut pandangan Agama?!"Tanya Imran kepada Ustad setempat yang ikut hadir disana.
"Tindakan Bapak Wira dan Ibu Sofi jelas tidak dibenarkan,tapi kang,menggugurkan kandungan sama saja dengan membunuh ciptaan Allah dan itu jelas dosa besar!"Jawab ustadz itu, sebaiknya tanya kepada Mariam bagaimana pendapat nya.
Semua mata tertuju kepada Mariam menunggu jawaban darinya.
"Mariam tidak ingin menambah dosa Mang! Biarlah ini akan menjadi ketentuan Allah yang harus Aku jalani!"Jawab Mariam dan seperti nya keluaega nya pun mendukung keputusan Mariam, tidak mungkin juga mereka menggugurkan bayi tidak berdosa itu.
"Terimakasih Nona!Saya berjanji akan Menganti rugi semuanya,saya akan menanggung biaya kehamilan sampai melahirkan dan saya akan membiayai keluarga Anda dan saya Akan membayar mahal atas apa yang terjadi pada hidup anda Nona,dengan tulus saya dan istri saya mohon maaf yang sebesar besarnya!"Kata Wira.
"Bughhh!!"
Tiba tiba Imran memukul wajah Wira sampai terjungkal.
"Kamu pikir semuanya Bisa diselesaikan dengan uang hah!Dasar Orang kaya tak tahu adab!Kamu pikir keponakan ku menjual rahim nya demi uang?! Meskipun kami orang miskin, tapi kami tidak serendah itu!"Kata Imran sambil menarik tubuh Wira dan hendak memukul nya lagi,
namun ditahan oleh semua orang.
"Kami mohon maaf Pak!Bukan maksud kami merendahkan keluarga Bapak, tapi itu hanyalah bentuk tanggung jawab kami meskipun tidak sepadan,Kami mohon maaf apabila menyinggung perasaan Bapak!"Kata Sofi sambil terus menangkupkan kedua tangan nya di depan dadanya.
"Dengar!Jika kalian benar benar bertanggung jawab,Nikahi Mariam segera, setidaknya sampai anak itu lahir,jika tidak jangan harap kalian akan melihat anak itu lahir ke dunia!Maaf Mariam ,ini demi kebaikan mu dan kehormatan mu!"
Kata Imran dengan tegas.
Deghh
Wira dan Sofi diam seribu bahasa ,itu adalah sesuatu yang sangat berat bagi mereka,Wira yakin Sofi akan menolaknya.
"Tapi pak,,,"
Wira mencoba bernegosiasi kembali namun segera dipotong oleh Sofi.
"Baik pak,tidak masalah! tapi hanya sampai anak itu lahir!"Jawab Sofi,dia tidak dapat berpikir panjang lagi saat ini.
"Bagaimana pak ustadz?!"Tanya Imran , meminta pendapat dari pandangan agama.
"Pernikahan bukanlah sesuatu yang dapat di permainan kan seperti itu,tapi dalam kasus seperti ini,untuk menyelamatkan Mariam dari Fitnah,dan anak itu pun butuh seorang Ayah,maka pernikahan diperbolehkan namun jika anak itu sudah lahir,jika pernikahan ingin dilanjutkan,harus diadakan lagi akad dan untuk kedepannya hanya Allah yang tahu, Wallahu alam bisshawab!"Kata Pak Ustadz menjelaskan.
"Teh!Teh Iyam!Bangun Teh?!"Teriak Asma sambil menggoyang kan tubuh Mariam yang terkulai lemah.
Rupanya Mariam kembali jatuh pingsan karena kelelahan dan shock berat.
"Cepat bawa ke rumah sakit sayang!"Seru Sofi panik,ia takut bayinya kenapa kenapa.
"Iya ,mari kita bawa ke rumah sakit,biar segera di periksa keseluruhan nya!"Kata Wira.
"Aku dan Fatimah akan ikut ke rumah sakit,kalian jaga Teh Salamah dan sebarkan kepada warga bahwa Mariam masih Suci dan berhenti menggosipkan nya!"Kata Imran, sambil segera menggendong tubuh keponakan nya ke dalam mobil Wira untuk segera dibawa ke rumah sakit.
"Jika terjadi apa apa dengan Mariam Kami,Aku akan menuntut kalian ke polisi!"Ancam Imran di dalam mobil.
****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Dewi Purnama Sari
ketuan umur Wira klu menikahnya baru masuk 5 THN dan usia Wira 45 THN itu tidak cocok thor batas usia Wira sama anak nya terlalu jauh dan bagaimana dgn dunia pendidikan utk anaknya. klu usianya 32 THN atau 35 THN masih wajar Thor 🙏 saran. cari yg wajar jalan ceritanya thor.
2023-05-22
0
Royani Arofat
lah... pas kamu cambuk dia kamu g berpikir itu bisa nyelakain maryam bang??? apalagi maryam lg terluka hbs gagal bunuh diri
2022-12-23
0
Yani
Seru sampai deg"an
2022-12-03
0